dengan kerang, dan hal ini berteori bahwa perdarahan dihentikan dengan asap eukaliptus.
Beberapa kelompok di Amerika dikenal memiliki riwayat sunat. Christopher Columbus menemukan praktek sunat oleh penduduk
asli Amerika. Hal itu juga dilakukan oleh Inka, Aztek dan Maya. Sunat mungkin dimulai di antara suku-suku Amerika Selatan sebagai
pengorbanan darah atau mutilasi ritual untuk menguji keberanian dan daya tahan, dan penggunaannya kemudian berkembang menjadi suatu ritus
inisiasi.
B. Beberapa Pendapat Tentang Khitan
Sunatkhitan pada bayi
telah didiskusikan pada beberapa dekade terakhir. American Medical Association atau Asoiasi Dokter Amerika menyatakan bahwa
perhimpunan kesehatan di Amerika Serikat
, Australia
, Kanada
, serta negara- negara di
Eropa sangat tidak merekomendasikan sunat pada bayi laki-laki.
Menurut literatur AMA tahun 1999, orang tua di AS memilih untuk melakukan sunat pada anaknya terutama disebabkan alasan sosial atau budaya
dibandingkan karena alasan kesehatan. Akan tetapi, survey tahun 2001 menunjukkan bahwa 23,5 orang tua melakukannya dengan alasan kesehatan.
Para pendukung integritas genital mengecam semua tindakan sunat pada bayi karena menurut mereka itu adalah bentuk mutilasi genital pria yang dapat
disamakan dengan sunat pada wanita yang dilarang di AS. Beberapa ahli berargumen bahwa sunat bermanfaat bagi kesehatan, namun
hal ini hanya berlaku jika pasien terbukti secara klinis mengidap penyakit yang berhubungan dengan kelamin. Beberapa penyakit yang kemungkinan besar
memerlukan sunat untuk mempercepat penyembuhan seperti pendarahan dan kanker penis, namun, kedua hal ini jarang terjadi.Penyakit fimosis juga bisa
diatasi dengan sunat, walaupun sekarang juga telah berkembang tekhnik yang lainnya.
Sunat dapat menjadi indikasi medis pada anak-anak dengan fimosis, refraktori balanopostitis, dan infeksi saluran kemih ISK yang kronis dan
berulang pada laki-laki yang secara kronis rentan terhadap mereka. Organisasi
Kesehatan Dunia mempromosikan sunat sebagai tindakan pencegahan bagi pria yang aktif secara seksual pada populasi yang berisiko tinggi terkena HIV.
Sunat merupakan kontraindikasi pada bayi dengan kelainan struktur alat kelamin tertentu,
seperti lubang uretra yang
salah seperti hipospadia dan epispadias, kepala penis yang melengkung chordee,
atau alat kelamin ambigu, karena kulup mungkin diperlukan untuk operasi rekonstruksi. Sunat merupakan kontraindikasi pada bayi prematur dan bayi yang
secara klinis tidak stabil dan tidak dalam kesehatan yang baik. Jika seorang individu, anak atau orang dewasa, memiliki riwayat gangguan perdarahan serius
hemofilia, disarankan agar darah diperiksa untuk koagulasi normal sebelum sunat dilaksanakan.
Sebelum dan sesudah dari sunat dewasa, yang dilakukan untuk mengobati fimosis. Glans tetap terlihat meskipun ketika penis tidak ereksi.
Kulup memanjang keluar dari pangkal glans penis dan menutupi glans saat penis tidak ereksi. Teori yang diusulkan untuk tujuan kulup adalah, kulup berfungsi
untuk melindungi penis saat janin berkembang di dalam rahim ibu, membantu menjaga kelembaban glans, atau meningkatkan kenikmatan seksual. Kulup juga
dapat menjadi jalur infeksi untuk penyakit tertentu. Sunat menghilangkan keterikatan kulup dengan dasar glans.
Untuk sunat bayi, peralatan sunat seperti penjepit Gomco, Plastibell dan penjepit Mogen umum digunakan di Amerika Serikat. Ini mengikuti prosedur
dasar yang sama. Pertama, jumlah kulup yang dibuang diperkirakan. Praktisi membuka kulup melalui lubang kulup untuk membuka glans dan memastikan itu
normal sebelum memisahkan lapisan dalam kulup mukosa preputial dari keterikatannya dengan glans. Praktisi kemudian menempatkan perangkat sunat
kadang-kadang memerlukan dorsal slit, sampai aliran darah berhenti. Akhirnya, kulup diamputasi. Untuk orang dewasa, sunat sering dilakukan tanpa penjepit,dan
alternatif non-bedah seperti perangkat cincin elastis pengontrol kompresi radial tersedia.
Sunat neonatal umumnya aman bila dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Komplikasi akut yang paling umum adalah perdarahan, infeksi,
dan penghilangan kulup baik terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Komplikasi
ini terjadi kurang dari 1, dan merupakan mayoritas dari semua komplikasi sunat akut di Amerika Serikat. Komplikasi minor dilaporkan terjadi 3.Tingkat
komplikasi yang spesifik sulit untuk ditentukan karena data komplikasi kurang dan inkonsistensi dalam klasifikasinya. Komplikasi akan lebih besar ketika
prosedur ini dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman, dalam kondisi yang tidak steril, atau ketika anak berada pada usia yang lebih tua. Komplikasi akut
yang disignifikan jarang terjadi,sekitar 1 dari 500 pada bayi yang baru lahir di Amerika Serikat. Tingkat kematian akibat sunat diperkirakan 1 dari setiap 500.000
prosedur neonatal di Amerika Serikat.Komplikasi lain mungkin termasuk penis tersembunyi, fistula uretra, dan stenosis meatus. Komplikasi ini dapat dihindari
dengan teknik yang tepat, dan sering dapat diobati tanpa memerlukan kunjungan ke rumah sakit.
Sunat tidak mengurangi sensitivitas penis, membahayakan fungsi seksual, ataupun mengurangi kepuasan seksual. Pada tahun 2010 Asosiasi Medis Belanda
Royal menyebutkan bahwa komplikasi di area seksualitas telah dilaporkan. Selain itu, prosedur ini dapat membawa risiko respon nyeri yang
tinggi untuk bayi yang baru lahir dan ketidakpuasan dengan hasilnya.
C. Perkembangan Khitan di Dunia