PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA
Oleh

Tiara HM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan
adanya perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang
mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku
Siswa Konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Palas, dengan sampel
penelitian kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Modul
Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan kelas VII B sebagai kelas
kontrol yang menggunakan Buku Siswa Konvensional. Penelitian dilakukan
menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain eksperimen Pretestposttest Control Group Design. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar siswa 0,55 : 0,71 dan ada perbedaan rata-rata hasil
belajar dalam ranah kognitif siswa yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika
Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.
Kata kunci: Buku siswa, hasil belajar, modul inkuiri terbimbing,


ii

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA

(Skripsi)

Oleh:
TIARA HM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA
Oleh

Tiara HM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan
adanya perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa yang
mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku
Siswa Konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Palas, dengan sampel
penelitian kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan Modul
Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan kelas VII B sebagai kelas
kontrol yang menggunakan Buku Siswa Konvensional. Penelitian dilakukan
menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain eksperimen Pretestposttest Control Group Design. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada
peningkatan hasil belajar siswa 0,55 : 0,71 dan ada perbedaan rata-rata hasil
belajar dalam ranah kognitif siswa yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika
Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.
Kata kunci: Buku siswa, hasil belajar, modul inkuiri terbimbing,

ii


PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA

Oleh
Tiara HM

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung, pada tanggal 27 Desember 1993, anak
ketiga dari empat bersaudara, pasangan Bapak Hamidi dan Ibu Farida. Penulis
mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Palas Aji, Lampung Selatan yang
diselesaikan pada tahun 2006, dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1
Kalianda, Lampung Selatan yang diselesaikan pada tahun 2009, kemudian penulis
masuk di SMA Negeri 1 Kalianda, Lampung Selatan yang diselesaikan pada
tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswi di
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk Lokal
(UML).

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam organisasi Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta ) sebagai anggota divisi pendidikan
pada 2012/2013. Pada tahun 2015, penulis melaksanakan Program Kuliah Kerja
Nyata-Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di SMPN 1 Lumbok Seminung,
Kabupaten Lampung Barat.


MOTTO

“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….”
(QS. Ar Ra’d : 11)

“Tholabul ‘ilmu walau bissin (Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China)”
(HR. Bukhori)

“Jika kamu memiliki keinginan, maka yakinlah dalam hati bahwa kamu dapat
meraihnya. Kemudian berusahalah untuk meraihnya, diiringi doa kepada ALLAH
SWT, lalu bersabar dan bertawakal kepadaNYA atas apa yang akan DIA putuskan
kepadamu. Karena apapun yang terjadi pada hidupmu adalah yang terbaik
untukmu menurut pandangan ALLAH SWT dan syukurilah apa yang sudah kamu
miliki”
(Tiara HM)

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan

karunia-Nya. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai tanda bakti dan kasih cinta
yang tulus dan mendalam kepada:
1.

Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.

2.

Rosulullah Muhammad SAW, motivator terbaik sepanjang zaman.

3.

Kedua orang tua tercinta, Bapak Hamidi dan Ibu Farida, yang selalu menjadi
motivator terbaik untuk anak-anaknya, terima kasih untuk doa yang tak
pernah putus dan kasih sayang yang tak pernah padam, terima kasih untuk
semuanya.

4.

Kakak-kakakku, Ria Apriyana, Rachmat Mulyadi, Reni Ardila, Hendri

Irawan, dan Adikku, Ardiansyah, yang selalu memberi dukungan dan
motivasi serta semangat untukku dalam menuju keberhasilan.

5.

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap
Hasil Belajar Siswa”. Penulis menyadari bantuan dari berbagai pihak sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Lampung.
5. Bapak Drs.Nengah Maharta, M.Si, selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing I, atas kesabaran beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.
6. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.

x

7. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd., selaku Pembahas atas kesediaan dan
keikhlasan beliau dalam memberikan bimbingan, saran, dan kritik kepada
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan
Pendidikan MIPA Universitas Lampung.
9. Bapak Arifin, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Palas beserta Bapak/Ibu
Guru yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah ini.
10. Bapak Suwardi, selaku Guru Mitra dan siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1
Palas atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

11. Siswa-siswi kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1 Palas yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya dalam penelitian ini.
12. Keluarga besarku yang selalu menantikanku menjadi seorang sarjana.
13. Praba Kurnia Dini Kalinda yang telah mengizinkan penulis untuk
menggunakan produknya dalam penelitian eksperimen ini.
14. Sahabat-sahabatku, Diana Anjar Sari, Miftah Syifa’ul Husna, Putri Rahayu
Wulansari, Lusiana Shinta Dewi, dan Rita Laras Purnama Sari. Persahabatan
dan perjalanan kita takkan berakhir sampai di sini.
15. Teman seperjuangan Pendidikan Fisika A 2012, Afriani, Apri, Asri, Desi,
Desih, Diah, Dian, Anjar, Fajria, Indra, Izzatunnisa, Isni, Robby, Lusiana,
Luh, Reza, Mahya, Syifa, Fajar, Nina, Mala, Cidha, Pettri, Piki, Putri, Reni,
Rio, Laras, Nanda, Nur, Kiki, Shelly, Sinta, Ummu, Wiwin, Wahyu, dan Yuni,
terima kasih untuk kebersamaan dan diskusi belajarnya,
16. Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika B 2012, terima kasih atas
dukungannya.
xi

17. Sahabat-sahabat yang luar biasa, KKN-PPL di Heni Arong, Antonius
Simamora, Deni Alfarizi, I Putu Riana Suryanata, Isti Diana Sari, Lia Lestari,
Murniati, Nadia Bulqis Hidayati, Oktari Pradina Anggi, dan Sintia Handayani.

Terima kasih telah bersedia berjuang senasib sepenanggungan bersama selama
KKN.
18. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan
dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat, Amin.

Bandarlampung,
Penulis,

Tiara HM

xii

Juli 2016

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... ii
COVER DALAM ......................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vii
MOTTO ....................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ ix
SANWACANA ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah............................................................................ 3

C.

Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D.

Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

E.

Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar
1. Metode Pembelajaran Inkuiri .......................................................... 6
2. Modul Berbasis Inkuri ..................................................................... 12
3. Hasil Belajar ................................................................................... 15
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 16
C. Anggapan Dasar................................................................................... 19
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 19

xiii

III. METODE PENELITIAN
A. Populasi Penelitian ............................................................................. 20
B. Subyek Penelitian ............................................................................... 20
C. Desain Penelitian ................................................................................ 20
D. Variabel Penelitian ............................................................................. 21
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 21
F. Analisis Instrumen .............................................................................. 22
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 25
H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .................................. 25

VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 32
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 33
Tahap Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 35
Hasil N-Gain Penilaian Aspek Kognitif ......................................... 40
Uji Normalitas ................................................................................ 41
Uji Homogenitas ............................................................................ 42
Uji Beda ......................................................................................... 43

B. Pembahasan .......................................................................................... 43
1. Peningkatan Hasil Belajar .............................................................. 43
2. Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar ................................................. 47

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Kriteria Hasil Belajar Siswa...................................................................... 16
2. Desain Penelitian Pretest-posttest Control Group Design........................ 21
3. Kriteria Interpretasi N-gain ....................................................................... 27
4. Hasil Uji Validitas Soal Hasil Belajar....................................................... 34
5. Hasil Uji Reliabilitas Soal Hasil Belajar ................................................... 34
6. Perolehan N-Gain...................................................................................... 41
7. Uji Normalitas Data Hasil Belajar ............................................................ 42
8. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar......................................................... 42
9. Uji Beda Data Hasil Belajar...................................................................... 43

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.
2.
3.

Halaman

Bagan Paradigma Pemikiran.................................................................. 17
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ............................................................................................ 44
Persentase Rata-Rata N-Gain Kelas Eksperimen Dan Kontrol ............. 46

xvi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Soal Pretest dan Posttest......................................................................... 52
Rubrik Penilaian Soal Pretest dan Posttest............................................. 61
Silabus Kelas VII Materi Suhu dan Perubahan....................................... 62
RPP Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing di
Kelas Eksperimen.................................................................................... 66
5. Kisi-kisi Soal........................................................................................... 88
6. Hasil Uji Validitas Hasil Belajar Ranah Kognitif ................................... 99
7. Hasil Uji Reliabilitas Hasil Belajar Ranah Kognitf ................................ 104
8. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .............................. 105
9. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol..................................... 108
10. Uji Normalitas......................................................................................... 111
11. Uji Homogenitas ..................................................................................... 112
12. Uji Beda .................................................................................................. 113
13. Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing ...................... 114
14. Buku Siswa Konvensional ...................................................................... 184
15. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ........................................ 207
1.
2.
3.
4.

xvii

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu persyaratan
dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Fisika sebagai salah satu ilmu dasar
dalam IPA mempunyai andil yang besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Hal ini ditandai dengan berkembangnya teknologi di segala
bidang yang menerapkan konsep-konsep fisika, namun pada kenyataannya,
prestasi belajar fisika secara nasional dinilai masih rendah dan kurang
optimal.

Pembelajaran fisika membutuhkan suatu pemahaman konsep yang matang
agar siswa dapat memecahkan suatu permasalahan dalam bidang fisika
dengan baik. Pemahaman konsep memberikan pengertian bahwa materimateri yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sekedar hapalan.
Berdasarkan hasil observasi di kelas VII SMP Negeri 1 Palas, perencanaan,
strategi, teknik evaluasi, dan media yang dipilih dalam pembelajaran di kelas
kurang melibatkan siswa secara langsung dan kurang menyenangkan karena
bersifat monoton, guru masih menggunakan Buku Siswa. Hal ini
menyebabkan guru masih mendominasi pembelajaran di kelas, guru
memberikan informasi-informasi pengetahuan, guru mendemonstrasikan

2
kemampuannya, dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa,
sedangkan para siswa hanya mendengarkan dan mengikuti perintah guru
untuk mencatat atau mengerjakan latihan, sehingga waktu yang diperlukan
dalam proses pembelajaran di kelas menjadi kurang maksimal. Media dalam
kegiatan pembelajaran juga kurang variatif karena menggunakan Lembar
Kerja Siswa dan modul yang hanya berisi materi dan latihan soal, sedangkan
sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran, seperti perpustakaan
dan laboratorium yang dimiliki sekolah sudah tersedia.

Melihat permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan modul
pembelajaran fisika berbasis inkuiri pada materi suhu dan perubahan yang
dimaksudkan agar siswa dapat memahami pembelajaran fisika serta
meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.

Modul adalah salah satu bagian dari bahan ajar dalam bentuk cetak. Nasution
(2008: 205) mengatakan bahwa modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit
yang lengkap yang berdiri sendiri atau suatu rangkaian kegiatan belajar yang
disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan
secara khusus dan jelas. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik sesuai tingkat
pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri)
dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik.

Tujuan menggunakan media pembelajaran berupa modul berbasis inkuiri
adalah untuk meningkatkan motivasi daya serap dan hasil belajar siswa, serta
adanya kreativitas guru untuk memfasilitasi siswa dalam proses

3
pembelajaran. Selain itu, penulis memilih modul sebagai media pembelajaran
karena modul memiliki karakteristik khusus sehingga modul berperan
strategis dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran Fisika
Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut:
1.

Adakah

peningkatan

hasil

belajar

siswa

setelah

dilakukan

pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis
Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional?

2.

Adakah perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa
yang mengunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.

Adanya

peningkatan

hasil

belajar

siswa

setelah

dilakukan

pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis
Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

4
2.

Adanya perbedaan rata-rata hasil belajar dalam ranah kognitif siswa
yang menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi para guru fisika dalam melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas untuk menggunakan berbagai modul pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam
rangka peningkatan hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Palas.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari berbagai macam perbedaan penafsiran tentang penelitian
ini, maka diberikan batasan sebagai berikut:
1. Hasil belajar yang dimaksud adalah berupa nilai yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama jangka waktu
tertentu. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diteliti adalah hasil
belajar aspek kognitif.
2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu kegiatan belajar
yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki suatu permasalahan secara sistematis, logis, dan analitis.

5
3. Modul yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada modul
yang dibuat oleh Praba Kurnia Dini Kalinda angkatan 2011, yaitu
modul ajar berbasis inkuiri terbimbing yang mencakup aspek
pengetahuan, sikap, dan psikomotor, khususnya materi suhu dan
perubahan. Karakteristik modul pembelajaran yang dipakai dalam
penelitian ini dilengkapi dengan kegiatan apersepsi, orientasi,
kegiatan penyelidikan, perumusan masalah, tabel pengumpulan data,
serta materi dan latihan.
4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah suhu dan perubahan.
5. Obyek penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1
Palas pada mata pelajaran fisika materi suhu dan perubahan.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar

1.

Metode Pembelajaran Inkuiri
Salah satu metode pembelajaran yang sampai sekarang masih tetap
dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inkuiri.
Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan, meminta
keterangan, atau penyelidikan, dan inkuiri berarti penyelidikan. Siswa
diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik. Materi yang
disajikan guru tidak langsung diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi
siswa diusahakan supaya mereka memperoleh berbagai pengalaman
dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan
oleh guru.

Inkuiri menurut Hanafiah (2012: 89) adalah:
Metode yang digunakan dalam pembelajaran fisika dan mengacu
pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan,
informasi atau mempelajari suatu gejala.
Inkuiri menurut Ibrahim (2010: 1) adalah:
Suatu proses memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari suatu jawaban
atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan suatu
masalah pada kegiatan penyelidikan terhadap obyek pertanyaan.

7
Inkuiri menurut Suyanti (2010:43) adalah:
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan
sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap
pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah
pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan
terhadap obyek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban
atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah dengan bertanya dan mencari tahu.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan
intelektual, tetapi seluruh potensi siswa yang ada, termasuk
pengembangan emosional dan pengembangan keterampilannya untuk
menemukan fakta, konsep, dan prinsip melalui pengalamannya secara
langsung sehingga mendorong peserta didik untuk berpikir dan
mengembangkan sikap ilmiah.

Strategi inkuiri menurut Trianto (2011: 166) menyatakan bahwa inkuiri
merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama dalam
kegiatan inkuiri adalah:
a.
b.
c.

Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan
belajar.
Keterampilan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pembelajaran.
Mengembangkan sikap percaya diri tentang apa yang ditemukan
dalam proses inkuiri.

8
Kemampuan inkuiri yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran
inkuiri menurut Trianto (2011: 168) adalah:
a.

b.

c.

d.

e.

Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan
Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan
diajukan.
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi
permasalahan yang dapat diuji dengan data.
Mengumpulkan Data
Hipotesis digunakan untuk membantu proses pengumpulan data.
Data yang dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik.
Analisis Data
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dengan menganalisis data yang diperoleh.Setelah
memperoleh kesimpulan dari data percobaan, siswa dapat
menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Jika hipotesis itu salah
atau ditolak, maka siswa dapat menjelaskan sesuai dengan
proses inkuiri yang telah dilakukannya.
Membuat Kesimpulan
Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat
kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpukan bahwa inkuiri adalah
strategi pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mempelajari cara menemukan fakta, konsep, dan prinsip
melalui pengalamannya secara langsung sehingga peserta didik dapat
mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik, mendorong
siswa untuk lebih berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, dapat
mengembangkan bakat individu, dan memberi kebebasan kepada siswa
untuk belajar mandiri. Jadi, siswa bukan hanya belajar dengan membaca
atau menghapal buku-buku teks dan ceramah dari guru, tetapi juga
mendapatkan kesempatan berlatih mengembangkan keterampilan
berpikir dan bersikap ilmiah.

9
Metode inkuiri memiliki beberapa keunggulan menurut Suyanti (2010:
50), yaitu:
a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Dianggap membantu siswa mengembangkan atau
memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan
proses kognitif siswa.
Strategi penemuan membangkitkan gairah siswa.
Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuannya.
Siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya.
Membantu memperkuat pribadi siswa.
Strategi berpusat pada anak.
Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat
dan menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Inkuiri terbimbing memiliki beberapa keunggulan menurut Roestiyah
(2008: 56), yaitu:
a.

b.
c.
d.
e.
f.

Dapat membentuk atau mengembankan “Self-Concept” pada diri
peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengerti tentang
konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka.
Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
Memberi kebebasan pada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Selain memiliki keunggulan, metode inkuiri juga memiliki kelemahan
atau kekurangan menurut Sanjaya (2011: 212), yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

Guru harus tepat dalam memilih masalah yang akan
dikemukakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep.
Guru dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap gaya belajar
siswa.
Guru sebagai fasilitator diupayakan kreatif dalam
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.
Jika metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran,
maka guru akan sulit mengontrol kegiatan siswa.
Metode ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

10
f.

g.

Dalam mengimplementasikannya, guru memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu
yang telah ditentukan.
Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran, maka metode inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
inkuiri memiliki keunggulan, yaitu mendorong siswa untuk berpikir dan
bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka.
Selain itu memiliki beberapa keunggulan, metode inkuiri juga memiliki
beberapa kelemahan yang harus diperhatikan yaitu memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu
yang telah ditentukan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka dalam
proses kegiatan pembelajaran guru harus bisa mengefisienkan waktu
dengan mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa agar
mengajukan hipotesis, menggunakan permainan yang bervariatif dalam
proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengasah kemampuan otak
siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapatpendapat siswa, sehingga siswa akan lebih terangsang untuk belajar di
kelas.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam
penggunaan metode inkuiri menurut Sanjaya (2011: 199), yaitu:
a.
b.

Berorientasi pada pengembangan intelektual, tujuan utama dari
metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.
Prinsip interaksi pembelajaran, yaitu proses interaksi baik
interaksi antara siswa maupun interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Disini peran guru mengarahkan siswa agar bisa
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi
mereka.

11
c.

d.

Prinsip bertanya, kemampuan guru dalam bertanya pada
pembelajaran dengan inkuiri sangat diperlukan baik bertanya
untuk melacak maupun untuk menguji kemampuan.
Prinsip keterbukaan, yaitu pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya. Dalam metode inkuiri tugas guru adalah
menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan

Berdasarkan pendapat di atas, maka seorang guru perlu memperhatikan
prinsip-prinsip pembelajaran yang ditetapkan diantaranya adalah:
a.
b.
c.

d.

Jika metode inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran,
maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
Metode ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu
yang telah ditentukan.
Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran, maka metode inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.

Metode pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk mengajarkan siswa
dalam mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang
dibutuhkan serta mengajak siswa untuk aktif dalam memecahkan satu
masalah. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran ekonomi besar
manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, karena
penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran
dapat mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka, serta memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri dan dapat
mengembangkan bakat dan kecakapan individunya. Pelaksanaan metode

12
inkuiri menjadikan siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan
dapat meningkatkan hasil belajar yang maksimal.

2.

Modul Berbasis Inkuiri

Modul berbasis inkuiri merupakan salah satu bahan ajar yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Anwar (2010) menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran
yaitu:
a.
b.
c.

d.
e.

Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri,
tidak tergantung pada pihak lain.
Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.
Stand alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
media lain.
User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab
bersahabat atau akrab dengan pemakainya.
Konsistensi, konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan letak.

Modul yang digunakan dalam pembelajaran merupakan modul berbasis
inkuiri di mana modul tersebut memiliki sifat menyelidiki (observasi atau
eksperimen). Materi yang disajikan dalam modul berbasis inkuiri ini
disesuaikan dengan tahapan-tahapan pembelajaran dengan menggunakan
metode inkuiri. Spesifikasi produk dalam penelitian ini berfokus pada
pengembangan bahan ajar berupa modul berbasis inkuiri materi suhu dan
perubahan. Modul berbasis inkuiri ini bersifat menyelidiki (observasi

13
atau eksperimen). Materi yang disajikan dalam modul disusun dengan
tahapan-tahapan inkuiri, yaitu:

1.

Orientasi
Tahap ini merupakan tahap pembinaan suasana atau iklim
pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap
orientasi ini adalah menjelaskan topik awal materi yang akan
disampaikan. Tahap ini juga menjelaskan langkah-langkah inkuiri,
mulai dari langkah merumuskan masalah sampai merumuskan
kesimpulan.

2.

Merumuskan Masalah
Tahap merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa
pada suatu persoalan. Persoalan yang disajikan dalam modul adalah
persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan persoalan yang
telah disediakan pada modul.

3.

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan.
Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan berhipotesis siswa adalah mengajukan pertanyaan yang
dapat mendorong siswa menemukan jawaban sementara berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu persoalan yang tersedia
pada modul.

14
4.

Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah suatu aktivitas mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.
Proses pengumpulan data ini membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikir siswa.

5.

Menganalisis Data
Analisis data dilakukan berdasarkan beberapa informasi yang
diperoleh untuk menentukan jawaban yang diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan data. Artinya,
kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, melainkan harus didukung oleh data yang ditemukan
oleh siswa.

6.

Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh siswa berdasarkan hasil pengujian hipotesis, sehingga
siswa dapat membuat kesimpulan yang akurat berdasarkan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa materi yang
disajikan dalam modul berbasis inkuiri ini disesuaikan dengan tahapantahapan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, tahapantahapan inkuiri, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan merumuskan
kesimpulan.

15
3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Keberhasilan suatu pembelajaran diukur dari
hasil belajar siswa. Apabila hasil belajar siswa tinggi, maka suatu
pembelajaran itu dapat dikatakan berhasil mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan, namun apabila hasil belajar siswa rendah maka suatu
pembelajaran dapat dikatakan belum berhasil mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Hasil belajar dapat dinyatakan dengan
huruf atau kata atau simbol setelah siswa tersebut melakukan kegiatan
pembelajaran.

Hasil belajar menurut Sudjana (2010: 22) yaitu kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.

Hasil belajar dalam ranah kognitif menurut Bloom dalam artikel yang
ditulis oleh Maksum ( 2012: 1 ) adalah:
a.

b.

c.

d.

Mengingat (C1) : mengurutkan, menjelaskan,
mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi,
menemukan kembali dan sebagainya
Memahami (C2) : menafsirkan, meringkas,
mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan,
membeberkan dan sebagainya
Menerapkan (C3) : melaksanakan, menggunakan,
menjalankan, melakukan, mempraktikkan, memilih,
menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dan
sebagainya
Menganalisis (C4) : menguraikan, membandingkan,
mengorganisasi, menyusun ulang, mengubah struktur,
mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan,
membedakan, menyamakan, membandingkan,
mengintegrasikan dan sebagainya

16
e.

f.

Mengevaluasi (C5) : menyusun hipotesis, mengkritik,
memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, menyalahkan
dan sebagainya
Berkreasi (C6) : merancang, membangun, merencanakan,
memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, mengubah dan sebagainya

Maksum ( 2012: 2 ) berpendapat bahwa hasil belajar pada ranah kognitif
jenjang penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6)
merupakan aspek kognitif tingkat atau level tinggi yang diukur dari
kemampuan berpikir siswa. Untuk mengetahui hasil belajar seseorang
dapat dilakukan dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes dan
pengukuran tersebut memerlukan alat sebagai pengumpul data yang
disebut sebagai instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wahidmurni,
dkk. (2010: 28) mengatakan bahwa instrumen dibagi menjadi dua bagian
besar, yaitu tes dan non tes. Kriteria hasil belajar siswa pada penelitian
ini menggunakan kriteria dari Arikunto seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Hasil Belajar Siswa
Nilai Siswa
80 – 100
66 – 79
56 – 65
40 – 55
30 – 39

Kualifikasi Nilai
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Gagal
(Arikunto, 2012: 245)

B. Kerangka Pikir

Terdapat dua bentuk variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan
modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing dan Buku Siswa

17
Konvensional, variabel terikatnya adalah hasil belajar. Secara sistematis dapat
digambarkan pada bagan paradigma pemikiran seperti pada Gambar 1.

a

X1

Y1
dibandingkan

X2

b

Y2

Gambar 1. Bagan Paradigma Pemikiran

Keterangan:
X1 = kelas eksperimen
X2 = kelas kontrol
a

= pembelajaran memakai modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri
terbimbing

b = pembelajaran memakai Buku Siswa Konvensional
Y1 = hasil belajar kelas eksperimen
Y2 = hasil belajar kelas kontrol
Proses belajar mengajar yang baik adalah interaksi yang baik antara siswa
dengan siswa juga antara siswa dengan guru, sehingga diharapkan guru
mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan kreatif agar siswa
termotivasi untuk terus mengikuti pelajaran tanpa adanya rasa bosan.

Pembelajaran merupakan proses penyampaian materi yang melibatkan semua
komponen belajar yakni siswa dan guru dengan tingkat keaktifan yang sama.
Modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan
perubahan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan kreatif,
karena pada materi ini banyak dijumpai fenomena-fenomena alam yang

18
dijelaskan secara ilmiah, yaitu dengan menggunakan metode inkuiri sehingga
siswa dapat berpikir kritis dan dapat mengaitkan materi suhu dan perubahan
dengan fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran akan dilakukan secara berkelompok, tiap-tiap kelompok akan
saling berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan dibahas. Guru hanya
sebatas fasilitator. Modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing
menuntut siswa untuk memecahkan suatu permasalahan fisika, sehingga
dalam satu kelompok tersebut dapat saling bertukar ide atau informasi yang
menjadikan proses pembelajaran tidak membosankan. Proses ini akan
meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada kemampuan kognitif siswa.

Tahap yang dilakukan dalam pembelajaran menggunakan metode inkuiri
adalah orientasi, di mana guru membangun suasana yang kondusif sebelum
memulai pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap ini
adalah siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan
Modul Pembelajaran Fisika Materi suhu dan perubahan Berbasis Inkuiri
Terbimbing yang disertai Lembar Kerja Siswa sebagai panduan pembelajaran
pada setiap pertemuan. Siswa diajak untuk mengamati, merumuskan
hipotesis, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen,
menginterpretasi data hasil eksperimen, menerapkan konsep, dan
mengkomunikasikannya. Di awal dan akhir pembelajaran, guru memberikan
tes awal dan tes akhir untuk melihat hasil belajar siswa.

19
C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan sesuatu yang sebenarnya berpengaruh, namun
dianggap tidak berpengaruh pada penelitian ini. Anggapan dasar dalam
penelitian ini yaitu:

1. Seluruh siswa dalam sampel penelitian dianggap memiliki kemampuan
awal yang sama.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1.

Hipotesis Pertama
: Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan
pembelajaran

menggunakan

Modul

Pembelajaran

Fisika

Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

2.

Hipotesis Kedua
: Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa dalam ranah kognitif
yang menggunakan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

III. METODE PENELITIAN

A.

Populasi Penelitian

Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
seluruh siswa kelas VII A dan VII B SMP Negeri 1 Palas pada semester
genap tahun pelajaran 2015/2016.

B.

Subyek Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Populasi yang diambil adalah dua kelas sampel yang
memiliki kemampuan berbeda-beda, yaitu kelas VII A dan VII B SMP
Negeri 1 Palas.

C.

Desain Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran
Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Siswa”, maka
desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental
Design dengan jenis Pretest-posttest Control Group Design. Secara
prosedur, rancangan desain penelitian pola ditunjukkan pada Tabel 2.

21
Kelas
Pretest
Perlakuan
Posttest
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O3
X2
O4
Tabel 2. Desain Penelitian Pretest-posttest Control Group Design.
Keterangan:
O1 = Test pemahaman awal (pretest) kelas eksperimen
O2 = Test pemahaman akhir (pretest) kelas eksperimen
O3 = Test pemahaman awal (posttest) kelas kontrol
O4 = Test pemahaman akhir (posttest) kelas kontrol
X1 = Treatment (perlakuan) Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing
X2 = Treatment (perlakuan) Buku Siswa Konvensional
(Setyosari, 2012: 180)
Penggunaan jenis penelitian ini didasarkan pada pertimbangan, yaitu dengan
adanya kemampuan awal siswa sebelum perlakuan diterapkan. Kelas
eksperimen dan Kelas kontrol sebelum treatment dimulai dianggap
mempunyai pemahaman yang sama dan seimbang.

D.

Variabel Penelitian

Terdapat dua bentuk variabel pada penelitian ini, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan
Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa
Konvensional dan variabel terikatnya adalah hasil belajar.

E.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh
sejumlah data penelitian. Data mempunyai kedudukan yang sangat penting

22
pada beberapa penelitian karena merupakan penggambaran variabel yang
diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Mutu penelitian
sangat ditentukan dari kebenaran data yang diperoleh, sedangkan kebenaran
data ditentukan dari instrumen pengumpul data. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP adalah suatu rancangan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan
untuk mengukur nilai sikap siswa.

2.

Lembar tes soal untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Tes ini digunakan pada saat tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)
yang berbentuk pilihan ganda.

F.

Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrument harus diuji terlebih
dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas pada program
SPSS.

1. Uji Validitas

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk
mengevaluasinya harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (ketepatan). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas

23
jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran
antara hasil tes tersebut dengan kriteria. Untuk menguji validitas
instrumen digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan
oleh Pearson dengan rumus:

rXY 

NXY  X Y

NX X NY Y 
2

2

2

2

(Arikunto, 2012: 87)

Jika korelasi antarbutir dengan skor total lebih dari 0,3, maka instrumen
tersebut dinyatakan valid, namun jika korelasi antarbutir dengan skor
total kurang dari 0,3, maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Jika rhitung> rtabel dengan α = 0,05, maka koefisien korelasi tersebut
signifikan.

Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriteria (skor total) serta
korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai
validitas yang tinggi. Biasanya syarat minimum untuk dianggap
memenuhi syarat adalah jika r = 0,3 yang didasarkan oleh pendapat
Masrun dalam Sugiyono (2010: 188). Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria uji
bila correlated item – total correlation lebih besar dibandingkan dengan
0,3, maka data merupakan construck yang kuat (valid).

24
2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan
pada pendapat Arikunto (2012: 109) yang menyatakan bahwa untuk
menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
2
r11 =  n  1   σ 1 
2
σ 
 n  1 



1



Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
σt2 = varians total
(Arikunto, 2012: 112)

Marlangen (2010: 32) mengatakan bahwa, kuesioner dinyatakan reliabel
jika mempunyai nilai koefisien alpha. Oleh karena itu, digunakan
ukuran kemantapan alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang
reliabel.
2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak
reliabel.
3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai 0,60 berarti cukup reliabel.
4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.
5. Nila Alpha Cronbach’s 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat
reliabel.

25
Setelah instrumen valid dan reliabel, langkah selanjutnya adalah
menyebarkan instrument pada sampel yang sesungguhnya. Skor total
setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

G.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data
penelitian ini adalah:

1. Pemberian pretest kepada seluruh siswa, baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol, sebelum kegiatan pembelajaran.

2. Pemberian posttest kepada seluruh siswa setelah pembelajaran,
kemudian dilakukan penilaian. Data posttest ini dimaksudkan untuk
melihat perbedaan kemampuan penguasaan akademik siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan Modul Pembelajaran
Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

H.

Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data

a. Hasil Belajar

Untuk menganalisis kategori hasil belajar siswa digunakan skor gain
yang ternormalisasi (N-gain). N-gain diperoleh dari pengurangan

26

g

S post  S pre
S max  S pre

skor pretest dengan posttest dibagi oleh skor maksimum dikurang
skor pretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah:

Keterangan:
= N-gain
g
S post
= Skor posttest
S pre

= Skor pretest

S max

= Skor maksimum

Kategori:
Tinggi : 0,7  N-gain  1
Sedang : 0,3  N-gain < 0,7
Rendah : N-gain < 0,3

Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar digunakan skor gain
dengan persamaan:
Gain = Skor Posttest – Skor Pretest
% Kenaikan Skor =

× 100%

Peningkatan skor antara Pretest dan Posttest dari variabel tersebut
merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan setelah
dilakukan pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran Fisika
Berbasis Inkuiri Terbimbing dan Buku Siswa Konvensional.

27
2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis kedua dilakukan menggunakan tiga metode analisis
dalam SPSS 21.0, yaitu:

a.

N-Gain

Setelah analisis hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan
nilai pretest dan posttest. Langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis N-Gain. Gain merupakan selisih data yang diperoleh dari
pretest dan posttest. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan nilai pretest dan posttest dari kedua kelas.

Rumus N-Gain menurut Meltzer (dalam Laraswati, 2009) adalah
sebagai berikut:
( )=
Kriteria interpretasi N-gain yang dikemukakan oleh Hake (dalam
Laraswati, 2009) dapat dilihat pada Tabel 3. Berikut:
Tabel 3. Kriteria Interpretasi N-gain
N-gain
N-gain > 0,7
0,3 < N-gain < 0,7
N-gain < 0,3

Kriteria Interpretasi
Tinggi
Sedang
Rendah

b. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis
distribusi normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non-

28
parametrik Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan
terlebih dahulu hipotesis pengujiannya, yaitu:
a.

Rumusan Hipotesis
:data terdistribusi secara normal
:data tidak terdistribusi secara normal

b.

Kriteria uji
Data berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05, dan data
tidak berdistribusi normal jika signifikasi < 0,05.

c.

Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan