PENGARUH SKILL ARGUMENTASI ILMIAH SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

(1)

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP

HASIL BELAJAR

(Skripsi)

Oleh DESTI IRANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Abdurrahman, M.Si. ...

Sekretaris : Viyanti, S.Pd, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Nengah Maharta, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(3)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Siti Musarofah

NPM : 0853022049

Fakultas/Jurusan : FKIP/P. MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Jl. Bangunsari RT 02, RW 02, Negeri Katon, Pesawaran Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, September 2012 Yang Menyatakan,

Siti Musarofah NPM. 0853022049


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bangunsari, Pesawaran, pada tanggal 11 Februari 1990, sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Muryani dan Ibu Kadiyem.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1996 di SD Negeri 1

Bangunsari dan diselesaikan tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan pedidikannya di SMP Negeri 1 Adiluwih, diselesaikan pada tahun 2005. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sukoharjo, diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswi program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Tahun 2010, penulis melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pada tahun 2011 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Sukananti, Kec. Way Tenong Kab. Lampung Barat dan melaksanakan praktek mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Way Tenong, Lampung Barat.


(5)

MOTTO

Semua hal yang akan dilakukan harus di awali dengan Bismillah (Siti Musarofah)

Bersemangatlah karena akan selalu ada cahaya yang memberi jalan meski hanya (Siti Musarofah)


(6)

PERSEMBAHAN

penulis persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasih penulis yang tulus kepada:

Babe dan Mamah tercinta

sayang tanpa putus, senantiasa memberikan dorongan untuk keberhasilan penulis

Adik penulis Nindi Ayu Antika ,

yang penulis banggakan serta selalu memberikan kebahagiaan, semangat dikala penulis putus asa dan semoga penulis dapat menjadi panutan untuk jejak langkah

adik penulis kelak. Almamater tercinta.


(7)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

PengaruhSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.

4. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Viyanti, S.Pd, M.Pd. selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si. selaku Pembahas atas masukan dan dukungan yang diberikan.


(8)

xiv 7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA.

8. Hi. Jalaluddin Syarif, S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung.

9. Ibu Dra. Sri Adiningsih selaku guru mitra dan murid-murid kelas X2SMA Negeri 12 Bandar lampung atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

10. Bapak dan Ibu Guru serta Staf SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

11. Babe dan mamah tercinta yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materil, yang selalu mendoakan dan memberi semangat penulis untuk segera menyelesaikan studi. Juga terimakasih untuk keluarga besar anak, menantu, dan cucu dari nenek situm yang selalu memberikan lelucon yang membuat penulis bahagia dan menambah semangat.

12. Liyan dan Putri yang selalu menjadi tempat curahan hati penulis dari semester 1 (satu). Semoga persahabatan kita akan abadi selamanya.

13. Sahabat-sahabat penulis yang tidak seberapa yang bersama-sama

memperjuangkan nasib saat penelitian: Yesika, Intan dan Desti. Semoga tali persaudaraan ini tetap terjaga selamanya.

14. Rekan-rekan Pendidikan Fisika angkatan 2008. Terima kasih untuk kebersamaan dan silaturahmi yang terjaga sampai saat ini dan kapanpun. 15. Teman-teman Asrama Citra: Tari, Dian, Nining, Uji, Zuri, Yani, Imas, Gesti,

Lutfi, Eva, dan Nisa. Terima kasih untuk kebersamaan dan silaturahmi yang terjaga sampai saat ini.


(9)

xv Penulis hanya dapat berdoa, mudah-mudahan segala keikhlasan, amal, dan

bantuan, mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi dunia pendidikan. Amin.

Bandar Lampung, September 2012


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Template SWH (Science Writing Heuristic)... 14

3.1 Koefisien Alpha ... 33

3.2 Data hasil belajar (test)... 33

3.3 DataSkillArgumentasi Ilmiah ... 34

3.4 Matrik Penskoran Argumentasi ... 34

3.5 Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi ... 38

4.1 Hasil Uji Validitas Soal ... 42

4.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal ... 42

4.3 Klasifikasi Rentang Nilai Rata-rataSkillArgumentasi ... 45

4.4 Perolehan Rentang Nilai Skor Hasil Belajar Siswa ... 46

4.5 Hasil Uji Normalitas DataSkillArgumentasi Dan Hasil Belajar Siswa ... 47

4.6 Hasil Uji Linearitas DataSkillArgumentasi dan Hasil Belajar Siswa ... 48

4.7 Hasil Uji Korelasi DataSkillArgumentasi Dan Hasil Belajar Siswa ... 48

4.8 Hasil Koefisien Determinasi DataSkillArgumentasi Dan Hasil Belajar Siswa ... 50

4.9 Hasil Uji Regresi DataSkillArgumentasi Dan Hasil Belajar Siswa ... 50


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Paradigma Pemikiran ... 26 3.1 One Shot Case Study ... 29 4.1 DiagramSkillArgumentasi Ilmiah dan Hasil Belajar ... 52


(12)

Siti Musarofah

ABSTRAK

PENGARUHSKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA PEMBELAJARAN

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

Oleh

SITI MUSAROFAH

Kebanyakan di lapangan guru lebih aktif daripada siswa. Guru mengambil inisiatif dalam menetapkan dan memecahkan masalah dalam pelajaran. Segala sesuatu diinformasikan kepada siswa sehingga siswa tinggal menerimanya. Oleh sebab itu siswa lebih banyak diam dan berpura-pura mengerti. Dengan mendengarkan pendapat siswa maka siswa dapat memahami dan menemukan konsep dari materi tersebut secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhskill argumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

observasi di SMA Negeri 12 Bandar Lampung saat pembelajaran khususnya fisika kebanyakan siswa hanya mendengarkan dan menghafal rumus yang diberikan. Siswa lebih cenderung pasif dan bersikap menerima saja apa yang di sampaikan oleh guru tanpa mencoba mengeluarkan pendapat sendiri sesuai dengan

pengetahuannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenaiskillargumentasi siswa untuk mengetahui seberapa dalam siswa dapat mengapresiasikan materi yang telah dipelajari menggunakan bahasa mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung, menggunakan satu kelas yaitu


(13)

Siti Musarofah kelasX2dengan jumlah sampel 34 siswa dan menggunakan desainOne-Shot Case Study. Pada penelitian ini dataskillargumentasi ilmiah diperoleh dengan

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dberikan kepada setiap siswa dengan menilai pendapat setiap siswa pada LKS sesuai dengan matriks penskoran argumentasi sedangkan hasil belajar siswa dengan mengambil nilai hasil ujian setelah sampel diberi perlakuan dengan menggunakan instrumen berbentuk soal essay dengan 5 buah soal. Kemudian untuk menguji pengaruh dilakukan uji linearitas, korelasi, dan regresi linear sederhana antara dataskillargumentasi dan hasil belajar siswa dengan sebelumnya menguji terlebih dahulu soal dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Pembelajaran dengan menggunakan skillargumentasi selain dapat meningkatkan pemahaman dan cara berpikir kritis siswa juga dapat menumbuhkan mental siswa. Sehingga penilaian siswa tidak hanya dilihat dari hasil belajar namun keaktifan dalam memberikan pendapat terhadap suatu masalah dalam materi yang dipelajari dan siswa juga dapat belajar cara menyampaikan pendapat yang baik dan benar. Karena pendapat merupakan faktor penting dalam bidang sains. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh linear yang positif dan signifikan antaraskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa dengan kontribusi determinan sebesar 14% dan persamaan regresinya adalah .


(14)

PENGARUHSKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA PEMBELAJARAN

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

Oleh Siti Musarofah

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(15)

Judul Skripsi : PENGARUHSKILLARGUMENTASI ILMIAH SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

Nama Mahasiswa :Siti Musarofah Nomor Pokok Mahasiswa : 0853022049 Program Studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Abdurrahman, M.Si. Viyanti, S.Pd, M.Pd.

NIP 19681210199303 1 002 NIP 19800330 200501 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(16)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Abdurrahman, M.Si. ...

Sekretaris : Viyanti, S.Pd, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Nengah Maharta, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(17)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Siti Musarofah

NPM : 0853022049

Fakultas/Jurusan : FKIP/P. MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Jl. Bangunsari RT 02, RW 02, Negeri Katon, Pesawaran Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Mei 2012 Yang Menyatakan,

Siti Musarofah NPM. 0853022049


(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bangunsari, Pesawaran, pada tanggal 11 Februari 1990, sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Muryani dan Ibu Kadiyem.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1996 di SD Negeri 1

Bangunsari dan diselesaikan tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan pedidikannya di SMP Negeri 1 Adiluwih, diselesaikan pada tahun 2005. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sukoharjo, diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis terdaftar sebagai mahasiswi program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Tahun 2010, penulis melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pada tahun 2011 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Sukananti, Kec. Way Tenong Kab. Lampung Barat dan melaksanakan praktek mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Way Tenong, Lampung Barat.


(19)

MOTTO

Semua hal yang akan dilakukan harus di awali dengan Bismillah (Siti Musarofah)

Bersemangatlah karena akan selalu ada cahaya yang memberi jalan meski hanya (Siti Musarofah)


(20)

PERSEMBAHAN

penulis persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasih penulis yang tulus kepada:

Babe dan Mamah tercinta

sayang tanpa putus, senantiasa memberikan dorongan untuk keberhasilan penulis

Adik penulis Nindi Ayu Antika ,

yang penulis banggakan serta selalu memberikan kebahagiaan, semangat dikala penulis putus asa.


(21)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

PengaruhSkillArgumentasi Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.

4. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Viyanti, S.Pd, M.Pd. selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si. selaku Pembahas atas masukan dan dukungan yang diberikan.


(22)

xiv 7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA.

8. Hi. Jalaluddin Syarif, S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung.

9. Ibu Dra. Sri Adiningsih selaku guru mitra dan murid-murid kelas X2SMA Negeri 12 Bandar lampung atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

10. Bapak dan Ibu Guru serta Staf SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

11. Babe dan mamah tercinta yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materil, yang selalu mendoakan dan memberi semangat penulis untuk segera menyelesaikan studi. Juga terimakasih untuk keluarga besar anak, menantu, dan cucu dari nenek situm yang selalu memberikan lelucon yang membuat penulis bahagia dan menambah semangat.

12. Liyan dan Putri yang selalu menjadi tempat curahan hati penulis dari semester 1 (satu). Semoga persahabatan kita akan abadi selamanya.

13. Sahabat-sahabat penulis yang tidak seberapa yang bersama-sama

memperjuangkan nasib saat penelitian: Yesika, Intan dan Desti. Semoga tali persaudaraan ini tetap terjaga selamanya.

14. Rekan-rekan Pendidikan Fisika angkatan 2008. Terima kasih untuk kebersamaan dan silaturahmi yang terjaga sampai saat ini dan kapanpun. 15. Teman-teman Asrama Citra: Tari, Dian, Nining, Uji, Zuri, Yani, Imas, Gesti,

Lutfi, Eva, dan Nisa. Terima kasih untuk kebersamaan dan silaturahmi yang terjaga sampai saat ini.


(23)

xv Penulis hanya dapat berdoa, mudah-mudahan segala keikhlasan, amal, dan

bantuan, mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi dunia pendidikan. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012


(24)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI... xvi DAFTAR TABEL ... xx DAFTAR GAMBAR... xxii I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 3 1.3. Tujuan Penelitian ... 3 1.4. Manfaat Penelitian ... 4 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

2.1.1. Skill ... 6 2.1.2 Argumentasi ... 7 2.1.3 Hakekat Belajar ... 14 2.1.4 Hasil Belajar ... 17 2.1.5 Inkuiri ... 19 2.1.6 Inkuiri Terbimbing ... 22 2.2. Kerangka Pemikiran... 25 2.3. Hipotesis ... 27 III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28 3.2. Populasi dan Sampel ... 28 3.3. Desain Penelitian ... 29


(25)

xvii 3.4. Variabel Penelitian ... 29 3.5. Instrumen Penelitian ... 30 3.6. Analisis Instrumen ... 30 3.6.1 Uji Validitas ... 30 3.6.2 Uji Reliabilitas ... 32 3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 35 3.10.1. Analisis Data ... 35 3.10.2. Pengujian Hipotesis ... 36 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 41 4.1.1 Uji Instrumen Penelitian ... 41 a. Uji Validitas Soal ... 42 b. Uji Reliabilitas Soal ... 42 4.1.2. Tahapan Pelaksanaan ... 43 4.1.3. Data Hasil Penelitian ... 45 4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 46 4.2. Pembahasan ... 51 V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 58 5.2. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar ... 62 2. Silabus ... 69 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 76 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 102 5. Peta Konsep ... 129 6. Kisi-kisi Soal ... 130 7. LP 1: Lembar Penilaian Akhir... 139


(26)

xviii 8. LP Argumentasi ... 141 9. LP 2A : Format Penilaian Kinerja ... 143 10. LP 2B: Lembar Penilaian Diskusi Dan Presentasi ... 145 11. LP 3: Penilaian Afektif ... 147 12. Data Hasil Uji Instrumen Soal Hasil Belajar ... 151 13. Data Hasil Belajar Siswa ... 152 14. DataSkillArgumentasi Siswa ... 154 15. Hasil Uji Validitas Soal ... 156 16. Hasil Uji Reliabilitas Soal ... 157 17. Hasil Uji NormalitasSkillArgumentasi - Hasil Belajar Siswa... 158 18. Hasil Uji LinearitasSkillArgumentasi Hasil Belajar Siswa ... 159 19. Hasil Uji KorelasiSkillArgumentasi Hasil Belajar Siswa ... 161 20. Hasil Uji Regresi Linier SederhanaSkillArgumentasi Hasil Belajar

Siswa ... 162 21. Alur Kerangka Pemikiran ... 166 22. Surat Izin Penelitian ... 167 23. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 169 24. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 171 25. Daftar Hadir Seminar Hasil ... 173 26. Kartu Kendali Skripsi ... 175


(27)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terkadang kita sering menemukan kejadian-kejadian yang berhubungan atau bersangkutan langsung dengan fisika baik saat bekerja, bermain maupun saat beristirahat. Di sekolah pelajaran fisika selalu dianggap sulit bahkan

menakutkan. Sedangkan pada kenyataannya, pelajaran fisika sangat

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Fisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari fenomena alam yang diteliti secara langsung untuk mengetahui faktor dari terjadinya fenomena tersebut.

Kebanyakan di lapangan guru lebih aktif daripada siswa. Guru banyak mengambil inisiatif dalam menetapkan dan menentukan cara memecahkan masalah. Segala sesuatu diinformasikan secara cermat kepada anak didiknya, sehingga anak didik tinggal menerimanya. Kegiatan seperti itu memang mengasyikkan bagi guru, tetapi membosankan bagi siswa karena siswa hanya sebagai pendengar. Murid dianggap sebagai suatu benda yang kosong tepat diisi dengan segala macam informasi. Cara belajar mengajar seperti ini, akan menghasilkan manusia yang konsumtif, kurang kreatif dan kurang


(28)

2 Guru harus lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara psikomotor maupun argumen (pendapat). Dalam pembelajaran yang ada di sekolah, pemahaman siswa tergantung dari cara seorang guru dalam memberikan atau menerangkan materi sehingga dapat dimengerti oleh siswa. Kemampuan siswa dalam menangkap penjelasan dari guru berbeda-beda, sehingga seorang guru harus memahami karakteristik siswa tersebut. Terkadang siswa

mempunyai sifat pemalu atau sukar dalam mengungkapkan pendapat atau pertanyaan jadi guru harus pintar untuk memancing siswa agar berani mengeluarkan pendapat atau pertanyaannya.

Skillatau keterampilan berpendapat siswa dapat membantu mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri siswa. Jika guru memberikan suatu

permasalahan, hal itu akan memacu siswa untuk berpikir mengapa hal itu terjadi dan apa yang mempengaruhinya. Dengan bekal pertanyaan dari

seorang siswa juga akan meningkatkan respon siswa lain untuk mengeluarkan jawaban atau pertanyaan sehingga ketidakjelasan suatu materi/masalah dapat dipecahkan oleh siswa sendiri.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 12 Bandar Lampung diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah. Guru hanya menerangkan materi tanpa mencoba mendengarkan pendapat siswa. Akibatnya siswa hanya dapat menerima sekilas namun jika ditanya pada waktu lainnya siswa sudah tidak ingat lagi. Oleh karena itu dengan pembelajaran yang berargumen siswa akan mencoba untuk mengeluarkan pendapatnya sesuai dengan pengetahuan dan


(29)

3 pengalamannya. Dari pendapat tersebut juga akan membantu siswa lain ikut berpikir dan menambah pengetahuan yang belum diketahuinya.

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka telah dilakukan penelitian eksperimen untuk melihat seberapa besar pengaruh argumentasi siswa terhadap hasil belajar PengaruhSkillArgumentasi Ilmiah Siswa terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa.


(30)

4 Manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan bahwaskillargumentasi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa serta melatih mental dan cara siswa dalam menyampaikan pendapat ilmiah.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai penambah wawasan bagi guru dalam meningkatkan kualitas dalam pembelajaran serta sebagai alternatif metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Peneliti dapat mengembangkan kemampuan berpendapat dan keberanian dalam mengungkapkan pendapat didepan umum. c. Sebagai bahan pertimbangan guru atau calon guru untuk memilih

pembelajaran dalam mengajar fisika.

d. Dengan diterapkan pembelajaran yang sesuai dengan penyusunan materi, siswa dapat mengerti materi secara jelas.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruhskillargumentasi terhadap hasil belajar fisika siswa ranah kognitif pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing pada kelas X2 SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

2. Argumentasi ilmiah yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapatnya yang ditulis dalam LKS dengan nilai


(31)

5 menggunakan skor jawaban dari LKS berdasar pada poin penskoran

argumentasi.

3. Skillargumentasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan.

4. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan kognitif siswa setelah mempelajari materi fisika yang di tunjuk dengan nilai tes hasil belajar. 5. Inkuiri terbimbing merupakan metode yang digunakan dalam

pembelajaran dimana guru membimbing siswa dalam percobaan sehingga siswa dapat menemukan sendiri langkah percobaan dan konsep-konsep dalam percobaan tersebut.

6. Materi yang akan dibelajarkan dalam penelitian ini adalah materi pokok Suhu dan Kalor dengan sub materi Kalor (Pengaruh Kalor Terhadap Kenaikan Suhu Suatu Benda dan Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud Benda) dan Perpindahan Kalor.


(32)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoretis

Setiap manusia telah diberi keterampilan oleh Yang Maha Pencipta semenjak manusia masih berada dalam kandungan. Namun setiap orang mempunyai keterampilan yang berbeda. Ada yang mempunyai keterampilan tanpa perlu diasah namun sudah mahir tetapi ada pula keterampilan yang harus diasah terlebih dahulu sebelum orang tersebut menjadi mahir. Keterampilan-keterampilan tersebut akan menjadi suatu pijakan dasar bagi kehidupan seseorang apalagi dalam bidang pendidikan. Seorang anak pada dasarnya telah mempunyai keterampilan dalam dirinya namun keterampilan tersebut dapat berkembang jika guru mampu memberikan suatu dorongan atau inspirasi agar siswa berani mengeluarkan keterampilannya.

1. Skill

Katerampilan anak dapat ditinjau dengan perilaku atau tingkah laku saat berada didalam kelas. Namun terkadang guru cenderung asyik mengajar diri sendiri tanpa menghiraukan keinginan anak didiknya sehingga siswa akan menjadi pasif dan malas untuk mengembangkan keterampilannya.

Menurut Amalia dalam Viyanti (2012:152) skilladalah kecakapan,


(33)

7 setiap siswa mempunyai keterampilan yang berbeda sesuai bakat dan

karakteristik mereka. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan dengan asuhan atau bimbingan yang tepat dan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

2. Argumentasi

Suatu ide atau pendapat sangat dibutuhkan jika kita berada dalam suatu permasalahan. Namun hal tersebut terkadang tidak tercipta dalam suasana pembelajaran karena siswa merasa takut dalam mengungkapkan pendapatnya. Hal itu dipengaruhi oleh mental siswa yang kurang berani seperti takut salah atau dipengaruhi oleh perlakuan guru yang tidak mau dibuat pusing oleh pertanyaan siswa. Kenyataannya pendapat siswa dapat memberikan sebuah jalan bagi guru untuk menilai sejauh mana pemahaman materi yang ditangkap oleh siswa. Argumentasi atau pendapat dapat juga membantu meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas yang dapat juga meningkatkan daya tarik siswa lain untuk mengeluarkan pendapatnya.

Menurut Erduran (2008: 5) mengusulkan bahwa setidaknya ada lima dimensi saling terkait atau kontribusi potensial dari pengenalan argumentasi di kelas sains:

Mendukung akses ke kognitif dan meta-kognitif proses karakteristik kinerja dan memungkinkan ahli pemodelan untuk siswa.

Mendukung pengembangan kompetensi komunikatif dan berpikir sangat kritis.

Mendukung pencapaian melek ilmiah dan memberdayakan siswa untuk berbicara dan menulis bahasa ilmu pengetahuan.

Mendukung enkulturasi ke dalam praktek-praktek budaya ilmiah dan pengembangan kriteria untuk evaluasi epistemis pengetahuan.

Mendukung pengembangan penalaran, khususnya pilihan teori atau posisi berdasarkan kriteria rasional.


(34)

8 Dari kelima manfaat argumentasi tersebut akan membantu siswa untuk

menjalin interaksi dan kerjasama dengan teman sebayanya, mendukung perkembangan komunikasi antar siswa dan cara berpikir kritis,

memberdayakan siswa dalam berbicara dan menulis bahasa dalam ilmu pengetahuan, mendukung siswa untuk terjun langsung dalam praktek-praktek dan pengembangan kriteria pengetahuan serta mendukung pengembangan penalaran, khususnya pilihan teori atau posisi berdasarkan kriteria rasional. Sehingga siswa akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan hubungan yang baik dengan guru maupun siwa yang lain atau teman sebaya.

argumentasi adalah suatu bentuk wacana yang perlu disesuaikan oleh mahasiswa dan secara eksplisit diajarkan melalui instruksi yang sesuai, penataan tugas dan pemodelan.

argumentasi merupakan suatu wacana yang disesuaikan untuk proses pembelajaran dengan adanya pendapat atau diskusi antar siswa.

Menurut Erduran (2008: 9) sebagai berikut:

Teks dapat dilihat sebagai bagian dari proses sosial yang terlibat dalam produksi pengetahuan ilmiah, dari negosiasi dari tempat dan nilai klaim dalam struktur pengetahuan ilmiah yang diberikan bahwa ilmu menulis tidak bisa dilihat sebagai pelaporan, tetapi sebagai konstruksi ilmiah fakta (Myers, 1990). Dengan terlibat dalam argumentasi siswa, belajar berbicara dan menulis bahasa ilmu pengetahuan (Kelly dkk, buku ini: Mason, 1998), termasuk fitur retoris (Kelly & Bazerman, 2003: Martins et al, 2001) seperti sebagai persuasi dalam argumentasi.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa argumentasi dalam kelas sangat penting karena dapat membantu guru mengetahui kemampuan siswa.

Terkadang siswa yang mempunyai kemampuan pengetahuan tetapi tidak mempunyai kemampuan dalam berbicara sehingga dengan bahasa tulisan akan mempermudah guru untuk menilai kemampuan siswa tersebut. Dalam


(35)

9 bidang sains argumentasi sangat penting dibutuhkan untuk mengetahui

pendapat siswa tentang suatu teori yang telah dikemukakan dan akan memunculkan suatu ide baru dalam bidang pendidikan khususnya sains.

Menurut Ezra dalam Yunita (2007: 49) sebagai berikut:

Argumentasi adalah sejumlah pernyataan atau proposisi, satu

diantaranya dianggap sebagai kesimpulan dari yang lainnya , sementara pernyataan-pernyataan lainnya ini dinilai mendukung kebenaran

kesimpulan yang ditarik.

Argumentasi atau pendapat dapat diambil dari sejumlah pernyataan yang kemudian akan didiskusikan terhadap permasalahan yang ada dan dipadukan dengan pendapat lain yang akan mendukung penyelesaian permasalahan tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar dan jelas.

Menurut Rakhmad (1995:22-23) dalam Kusnu argument dari bahasa Latin yang berarti menjelaskan. Alasan-alasan (bukti) yang ditawarkan untuk mendukung atau menyangkal sesuatu. Dalam logika, diartikan sebagai serangkaian pernyataan yang disebut premis-premis yang secara logis berkaitan dengan pernyataan berikutnya yang disebut konklusi. Pendapat siswa harus dihargai dan didengarkan karena dengan begitu maka proses belajar mengajar akan hidup atau aktif dengan adanya tanggapan dari satu siswa dengan siswa lain. Pembelajaran yang aktif adalah jika siswa ikut terlibat didalam suatu proses pembelajaran dengan cara siswa tersebut untuk meyakinkan dan membuktikan kebenaran pendapatnya. Dasar pendapat atau argumentasi siswa merupakan awal dari pola berpikir kritis atau logis yang akan menimbulkan sikap ilmiah dalam diri siswa.


(36)

10 Menurut Rahuhandoko (1996:67) dalam Kusnu argument diartikan usaha mempercayakan orang lain dengan mengajukan alasan-alasan. Dari definisi tersebut, argumentasi merupakan suatu perkataan atau pendapat yang diharapkan dapat dipercaya oleh orang lain. Dalam pembelajaran siswa juga harus berani mengungkapkan pendapatnya sesuai apa yang diketahui dari pengetahuan buku maupun dari pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Sudarsono (1992:36) dalam Kusnu argumen yaitu alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Berargumen, berarti berdebat dengan saling mempertahankan atau menolak alasan masing-masing. Istilah argumentasi, diartikan sebagai pemberian alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Berargumentasi berarti memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.

Menurut Toulmin dalam Yunita (2007:51) sebagai berikut:

Sebuah argumen harus terdiri dari enam unsur, yaitu tiga unsur utama adalahGrounds, Claim, dan Warrant. Dan ketiga unsur pendukung yang lainnya adalahBacking, Qualifier, dan Condition for rebuttal. Groundsadalah segala data atau informasi yang kita miliki dapat dijadikan dasar untuk membuat sebuah pernyataan.Claimadalah kesimpulan atau pernyataan yang ingin kita ajukan, yang didasarkan atasgrounds.Warrant adalah pernyataan yang menghubungkan sebuahclaimdangroundsyang ada. Kemudian ketiga unsur pendukung yang lainnya yaitubackingadalah bukti-bukti untuk mendukungwarrant.Qualifieradalah pernyataan yang


(37)

11 for rebuttal(kondisi penyangkalan) adalah pernyataan tentang pengecualian-pengecualian terhadapclaim.Qualifierdancondition for rebuttalberfungsi untuk membatasi ruang lingkupclaimyang kita buat.

Menurut Vygotsky dan Wertsch dalam Erduran (2008: 4) sebagai berikut: Sebuah kerangka kedua adalah perspektif sosial budaya yang menunjuk pada peran interaksi sosial dalam belajar dan proses berpikir, dan menyatakan bahwa proses berpikir yang lebih tinggi berasal dari kegiatan sosial mediasi, khususnya melalui mediasi bahasa.

Proses belajar dan berpikir sangat berkaitan erat dengan cara berbahasa atau berpendapat. Mediasi bahasa akan membantu seseorang untuk menyatakan apa yang diketahui mengenai pengetahuan ataupun pengalaman. Dengan adanya mediasi bahasa dalam proses pembelajaran juga akan membantu guru untuk lebih mengetahui karakteristik dan kemampuan siswa. Sehingga guru dapat mengambil metode yang tepat sesuai kemampuan siswa tersebut.

pembelajaran siswa dituntut untuk membuktikan alasan dari ide dan pendapat yang ia kemukakan. Dengan bukti yang nyata dan dapat diterima.

Menurut Wojowasito (2001: 45) argument diartikan bukti sanggahan, alasan, perbantahan, dan argumentatie diartikan hal

Inggris- argument yaitu arti alasan,

perdebatan, bukti, perbantahan, dan argumentation diartikan pemberian alasan dengan cara tertentu, debat, pembahasan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, argumen diartikan sebagai alasan berupa uraian penjelasan, dan


(38)

12 argumentasi diartikan sebagai pemberian alasan yang diuraikan secara jelas untuk memperkuat suatu pendapat.

Dari definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa argumentasi merupakan pendapat atau alasan yang diberikan untuk membuat percaya orang lain terhadap apa yang kita katakan. Atau mengajukan alasan berupa uraian penjelasan yang diuraikan secara jelas, berupa serangkaian pernyataan yang secara logis berkaitan dengan pernyataan berikutnya yang disebut konklusi, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Pendapat seorang siswa dalam proses pembelajaran akan melatihnya untuk berpikir kritis dan ilmiah terhadap suatu permasalahan yang terjadi dan melatih keberanian mereka dalam mengeluarkan karena pembelajaran di sekolah saat ini siswa lebih banyak pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru serta dapat melatih kesabaran untuk terbuka dalam menerima pendapat orang lain.

Menurut Yunita (2007: 50) sebagai berikut:

Cara yang digunakan untuk membedah sebuah argumentasi terstruktur adalah logika formal yang didalamnya berisipremis mayor, premis minor, kesimpulan, dan entimem.

Dari ketiga struktrur tersebut saling berkaitan atau berhubungan. Dengan paling sedikitnya tiga pernyataan. Pernyataan pertama adalahpremis mayor yaitu sebuah pernyataan umum tentang hubungan antara dua hal, misal A dan B. Pernyataan kedua adalahpremis minoryaitu pernyataan yang lebih


(39)

13 spesifik tentang hal baru (C) yang dihubungkan pada hal A. Pernyataan ketiga adalahkesimpulanyaitu mengaitkan antara B dan C. Dan pernyataan yang keempat adalahentimemyaitu keterkaitan keseluruhan antarapremis mayor, premis minor,dankesimpulan.

TemplateSWH adalah bentuk format penulisan semi struktur yang mengarahkan penulisan argumen mahasiswa untuk melaporkan hasil diskusi dan investigasi kelompok dengan

menggunakan komponen argumen seperti pertanyaan (questions), klaim (claims), fakta/data (evidence), dan refleksi (reflection) dalam pembelajaran fisika

alat yang dapat digunakan untuk memandu para guru dan siswa didalam kegiatan produktif untuk bernegoisasi yang dilakukan didalam

Menurut definisi tersebut SWH bermanfaat untuk mengetahui kemampuan siswa terutama dalam bidang sains untuk menuliskan pendapatnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dengan bimbingan dari metode yang dikembangan oleh guru. Argumen yang dibuat menggunakan pendekatan Science Writing Heuristic(SWH) (Keys et al. 1999) yang sudah dilengkapi dengantemplate(lihat table 1).

Manfaat dariTemplate SWHadalah membantu guru untuk membuat

instrumen argumentasi yang terdiri dari pertanyaan, perlakuan, pengamatan, kesimpulan, fakta, dan evaluasi yang akan dilakukan oleh siswa.


(40)

14 Tahapan Pertanyaan yang Berhubungan dengan Tahapan Ide awal Apa pertanyaan saya?

Tests Apa yang harus saya lakukan? Pengamatan Apa yang saya lihat?

Kesimpulan Apa yang dapat saya simpulkan?

Fakta/bukti Bagaimana saya mengetahui hal tersebut? Mengapa saya membuat kesimpulan seperti itu? Bacaan/refleksi Bagaimana perbandingan ide saya dengan yang

lain? Bagaimana cara merubah ide yang saya punya?

(Keyset al, 1999)

3. Hakekat Belajar

Belajar merupakan tugas bagi setiap individu, baik dalam dunia formal maupun nonformal. Dengan belajar setiap manusia akan mengetahui arti kehidupan di dunia. Dalam dunia pendidikan juga mempunyai arti yang, belajar akan menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan diri sendiri maupun orang lain. Karena dengan belajar kita dapat membedakan hal yang baik dan buruk. Dengan belajar kita juga dapat mengembangkan

kreatifitas yang kita miliki agar lebih terampil dan lebih mahir lagi.

Menurut Hamalik (2002: 28) merupakan proses perubahan tingkah laku pada seseorang berkat pengalaman dan latihan Pengalaman dan latihan dapat diperoleh dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dari pembelajarn tersebut akan membantu seseorang dalam sikap dan perilakunya menjadi lebih baik.

Learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam


(41)

15 siswa mengalami perubahan yang bertahap sebagai hasil dari pengalaman yang telah didapat dari proses belajar.

Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian hakekat belajar berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selaku mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005 : 20) sebagai berikut :

1. Cronbach memberikan definisi :

Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dar

2. Harold Spears memberikan batasan :

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/ arahan.

3. Geoch, mengatakan :

Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Dapat disimpulkan dari ketiga definisi tersebut bahwa belajar adalah

perubahan perilaku baik dari penampilan maupun sikap sebagai hasil praktek yang diperoleh dari pengalaman melalui aspek mengamati, membaca,

berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, dan mengikuti

petunjuk/arahan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Belajar dapat diterima secara baik oleh siswa jika siswa melakukan atau mengamati secara langsung apa yang sedang dipelajari karena hal tersebut membuat siswa mengingat secara spesifik dengan sesuatu yang dilihat dan kerjakan.

Belajar sebagai kegiatan individu yang merupakan proses penambahan pengetahuan yang sebelumnya telah siswa dapatkan dari pengalaman dari


(42)

16 lingkungannya. Dengan pengalaman tersebut siswa telah belajar hal-hal seperti membaca, mendengarkan, berpendapat yang menunjang dalam hasil belajar. Sehingga dapat di katakan bahwa belajar adalah peningkatan hasil belajar yang ditunjang oleha pengalaman melalui membaca, mendengarkan, dan berpendapat.

Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003 : 2) yakni Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Hasil belajar berkaitan dengan usaha yang telah siswa kerajakan dengan berdasar pengembangan pengalaman yang telah didapatkan dari interaksi terhadap lingkungannya sehingga dapat terlihat dari perubahan tingkah lakunya. Hal tersebut dapat di lihat dengan bertambahnya kualitas dan kuantitas, namun jika tidak adanya pertambahan kualitas dan kuantitas maka siswa tersebut belum mengalami proses belajar.

Belajar yang efektif dapat diterapkan dengan cara mengaktifkan siswa seefisien mungkin sehingga mereka tidak hanya mendengar dan melihat namun mereka ikut menyumbang ide atau persoalan berdasar pada

pengalaman yang telah siswa ketahui. Hal itu juga harus didukung dari faktor internal maupun eksternal siswa. Faktor internal meliputi keadaan siswa, baik fikiran dan kesehatan, dan faktor eksternal meliputi sarana yang mendukung serta kemampuan guru yang berpengalaman.


(43)

17 Hasil belajar siswa berkaitan dengan cara siswa menangkap dan memahami isi materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar siswa dapat diketahui setelah proses pembelajaran.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 3-4):

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Hasil belajar menurut pendapat tersebut merupakan proses penilaian yang dilihat dengan pengadaan postest untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah diterima siswa. Dari hasil penilaian tersebut guru dapat mengevaluasi sistem mengajar yang telah guru lakukan untuk mengetahui berapa persen hasil dari metode yang guru terapkan saat itu. Dari hasil belajar tersebut siswa juga dapat mengetahui kesalahan serta kekurangpahaman materi yang

diajarkan untuk didiskusikan bagian yang siswa tidak mengerti berdasar kemampuan yang dimilikinya.

Keberhasilan proses belajar yang dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2006 : 121)

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak dari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

Siswa dapat mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman dari materi dengan melihat hasil belajarnya. Dengan begitu akan memudahkan guru mengetahui kemampuan siswa dan menyikapi siswa yang kurang mengerti terhadap materi yang telahkan diajarkan. Hal tersebut didukung


(44)

18 oleh pendapat Hamalik (2002 : 19)

Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu.

Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Dengan adanya tes maka siswa akan mengetahui tingkat pengetahuan yang dimilikinya.

Hasil belajar juga dapat mengubah cara berpikir dan tingkah laku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut didukung oleh pendapat Sudjana (2005: 3)

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.

Hasil belajar yang baik akan menghasilkan tingkah laku yang baik pula. Perubahan tingkah laku tersebut mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan begitu hasil belajar dapat pula dinilai dari perubahan tingkah laku siswa.

4. Inkuiri

Suatu pembelajaran yang bertujuan untuk membuat siswa memahami materi adalah dengan menggunakan suatu metode pembelajaran. Guru harus

mempunyai banyak strategi yang digunakan agar siswa dapat belajar secara aktif dan efektif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai.


(45)

19 Inkuiri merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan siswa

mencari tahu sendiri isi atau konsep dari materi yang sedang di ajarkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dipahami secara maksimal.

Menurut Henrichsen & Jarrett dalam Zulfiani (2006 : 13), menyatakan bahwa pada pembelajaran IPA, inkuiri merupakan esensi kegiatan (proses) ilmiah (scientific Proces)dan merupakan suatu model pembelajaran dan

pembelajaran sains. Sebagai suatu model pembelajaran, inkuiri memiliki karakteristik utama, yakni:

(1)Adanya koneksi antara pengetahuan pribadi dengan konsensus ilmiah, (2) Mendesain eksperimen, (3) Melakukan investigasi terhadap fenomena, dan (4) Mengkonstruksi makna dari data dan observasi. Proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas, siswa harus diberikan motivasi sehingga mereka merasa mempunyai hubungan dengan kasus ilmiah yang akan dikerjakannya, kemudian dari hubungan tersebut akan timbul pemikiran untuk melakukan percobaan dan melakukan pertanyaan ilmiah terhadap fakta atau fenomena tersebut, setelah itu akan didapatkan data yang di inginkan. Dari kegiatan tersebut akan terwujud karakteristik pembelajaran inkuiri.

Kardi (2003 : 3) menyatakan:

Inkuiri pada dasarnya dipandang sebagai suatu proses untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah berdasarkan fakta dan observasi. Dari sudut pembelajaran, model umum inkuiri adalah model belajar mengajar yang dirancang untuk membimbing siswa bagaimana meneliti masalah dan pertanyaan berdasarkan fakta.

Menurut pernyataan diatas, inkuiri digunakan untuk meningkatkan aktifitas siswa agar mereka tidak hanya diisi oleh guru namun mencari tahu dan


(46)

20 menemukan sendiri serta memecahkan masalah yang sedang siswa hadapi sehingga siswa dapat mengisi sendiri pengetahuan berdasar pada apa yang telah dilakukannya. Guru hanya sebagai fasilitator didalam kelas.

Menurut Roes nkuiri adalah cara guru mengajar yang pelaksanaannya guru memberi tugas meneliti sesuatu masalah di kelas . Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa tugas guru hanya memberikan suatu permasalahan kepada siswa yang kemudian akan

didiskusikan pemecahan atau jawaban dari masalah tersebut namun dengan pengawasan guru sehingga saat siswa mendapat masalah yang sulit

dipecahkan maka ada tempat utuk bertanya. Dengan hal tersebut setiap siswa berfikir kritis dalam memecahkan masalah tersebut.

Menurut Sanjaya (2008;196) dalam Herdian menyatakan:

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri: 1. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara

maksimal untuk mencari dan menemukan.

2. Kedua,seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).

3. Ketiga,tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Pembelajaran inkuiri dapat menumbuhkan siswa yang aktif dengan cara mengajarkan siswa untuk menemukan dan menyimpulkan sendiri makna dan konsep dari materi yang dipelajari. Sehingga siswa dapat menggali potensi yang dimilikinya.


(47)

21 Menurut Sanjaya (2008:202) dalam Herdian menyatakan:

Pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Orientasi, Merumuskan masalah, Merumuskan hipotesis,

Mengumpulkan data, Menguji hipotesis, Merumuskan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut akan membantu guru dalam menerapkan model pembelajaran inkuiri. Siswa akan memahami pula materi yang dipelajari karena siswa melakukan dan menemukan sendiri konsep dari materi tersebut sehingga siswa tidak akan mudah lupa.

5. Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing merupakan suatu metode pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk dapat menemukan sendiri maksud dan tujuan dari pembelajaran itu namun dengan arahan dan bimbingan yang jelas dari guru. Sehingga siswa mempunyai tempat bertanya saat siswa mengalami kesulitan dalam

menemukan inti dari materi tersebut.

Menurut Koes (2003:12-13):

Lima sifat dari proses inkuiri, yaitu : pengamatan, pengukuran, eksperimentasi, komunikasi, dan

proses-inkuiri terdapat lima sifat yang digunakan dalam pembelajaran fisika. Menurut Suryosubroto (2002:201) menyatakan bahwa:

Ada beberapa kelebihan pembelajaran inkuiri terbimbing, antara lain: (1) Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa. (2)

Membangkitkan gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jeri payah penyelidikannya menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan. (3) Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan. (4) Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui


(48)

proses-22 proses penemuan. (5) Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar. (6) Strategi ini berpusat pada anak, misalkan memberi kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide. Guru menjadi teman belajar,terutama dalam situasi penemuan yang jawabanya belum diketahui.

Menurut kedua pernyataan tersebut metode inkuiri terbimbing sangat bermanfaat jika digunakan dalam pembelajaran fisika, dengan sifat dari proses inkuiri tersebut seperti mengamati, melakukan pengukuan, bereksperimen, berdiskusi dan melatih kesabaran. Kelima sifat tersebut sangat penting dalam pembelajaran fisika. Serta dengan kelebihan

pembelajaran inkuiri yang secara langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Langkah-langkah inkuiri terbimbing menurut Memes (2000:42):

(1) Merumuskan masalah, (2) Membuat hipotesis, (3) Merencanakan kegiatan, (4) Melaksanakan kegiatan, (5) Mengumpulkan data, (6) Mengambil kesimpulan

Enam langkah metode pembelajaran inkuiri akan memacu siswa untuk belajar lebih aktif dengan mengeluarkan segala kreatifitas yang mereka miliki. Dari hal tersebut siswa akan belajar lebih berani, mencoba berfikir kritis, dan selalu merasa ingin tahu lebih dalam tentang suatu fenomena atau kejadian yang mereka teliti. Sedangkan tugas guru adalah menjadi penengah dari suatu permasalahan yang mereka diskusikan. Guru juga harus menyiapkan skenario bahan yang akan mereka teliti.

Menurut Sofyan dalam Viyanti (2012:166) menyatakan:

Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari seorang guru. Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing.


(49)

23 Proses pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing siswa hanya diberikan rumusan masalah atau pertanyaan awal untuk menumbuhkan semangat siswa serta keinginan siswa untuk berfikir dalam menmukan jawaban yang tepat. Guru hanya memberikan petunjuk agar siswa mengerti arah untuk materi untuk menjawab permasalahan tersebut.

Menurut Suryosubroto (2002:201) menyatakan bahwa:

Ada beberapa kelemahan pembelajaran inkuiri terbimbing, antara lain: (1) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini. (2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu. (3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri.

Kelemahan metode inkuiri terbimbing adalah siswa harus benar-benar

mempunyai persiapan yang matang dan keinginan serius dalam belajar karena jika siswa yang biasa-biasa saja atau hanya menunggu jawaban dari guru maka metode pembelajaran ini tidak akan berhasil. Metode ini juga kurang cocok untuk kelas umum tapi lebih baik digunakan untuk kelas eksperimen.

Menurut beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing adalah suatu metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru untuk membuat siswa melakukan dan mempelajari materi yang akan di bahas dengan melakukan observasi atau eksperimen dan dapat menemukan dan menyimpulkan sendiri hasil dari observasi atau eksperimen tersebut, dengan


(50)

24 keberadaan guru sebagai fasilitator dan penengah dalam suatu permasalahan. Sehingga siswa dapat merasakan pengalaman secara langsung dari

pembelajaran tersebut.

Menurut Umar dan Maswan dalam Viyanti (2012:165) menyatakan: Inkuiri terbimbing adalah proses pembelajaran dimana guru

menyediakan unsur-unsur asas dalam suatu pelajaran dan kemudian meminta pelajar membuat generalisasi.

Pembelajaran dengan menggunakan inkuiri terbimbing menghasilkan pengalaman langsung kepada siswa sehingga pemikiran siswa pun akan berkembang sesuai dengan cara siswa tersebut dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

B. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran merupakan proses bagi siswa untuk mengenal dan mengetahui lebih dalam mengenai segala sesuatu baik yang sudah siswa ketahui maupun yang belum diketahui. Pembelajaran yang menarik dan aktif tidak hanya berpacu pada guru yang profesional atau kompeten namun dari metode yang digunakan guru dalam mengajar. Dengan metode tersebut guru dapat

membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa akan merasa terpanggil untuk aktif ikut serta dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut melibatkan siswa secara langsung, yaitu siswa yang merumuskan masalah serta menganalisis kegiatan dari materi yang akan dibahas oleh guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan penengah dalam suatu


(51)

25 Proses pembelajaran yang langsung melibatkan siswa, juga akan memancing keberanian siswa dalam mengungkapkan argumen atau pendapat yang mereka ketahui dari hasil observasi yang mereka lakukan. Hal tersebut juga dapat meningkatkan pemahaman siswa serta siswa akan mengingat lebih lama dengan apa yang dilakukannya secara langsung. Dari argumen seorang siswa juga dapat memberikan masalah bagi siswa lain yang juga akan memancing siswa tersebut untuk mengeluarkan pendapat sesuai pengetahuan mereka dan akan menambah wawasan bagi siswa yang lainnya. Tugas guru dalam proses pembelajaran tersebut adalah membimbing dan fasilitator serta harus bersikap bersikap adil terhadap suatu pendapat yang dikeluarkan oleh siswa dan tidak berpihak. Guru juga harus lebih kreatif untuk memancing siswa yang kurang aktif dengan memberikan suatu permasalahan ilmiah yang akan membuatnya berpikir. Dari suatu permasalahan yang diberikan oleh guru akan membuat siswa menguraikan pendapatnya dan membuat siswa berdiskusi serta

menyimpulkan hasil dari diskusi tersebut berdasar tukar pendapat atau pikiran antar siswa.

Berdasarkan uraian di atas diduga adanya pengaruh argumen atau pendapat siswa terhadap hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Maka dapat dilihat bagan paradigma pemikiran pada penelitian ini sebagai berikut:

Bagan 1. Paradigma Pemikiran

Keterangan:

X = skillargumentasi ilmiah

Y X

r


(52)

26 Y = hasil belajar

Z = metode inkuiri terbimbing r = pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis:

Ada pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa.

Gambar 1.1. Bagan Paradigma Pemikiran


(53)

28

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada bulan Febuari tahun pelajaran 2011/2012.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknikpurposive samplingyaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono

2010:124). Pertimbangan tertentu yang dilakukan dalam memilih sampel adalah berdasar hasil nilai ujian pertengahan semester tahun 2011/2012 yang kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara keseluruhan dan keterangan hasil wawancara dengan guru kelas bahwa kelas tersebut telah diterapkan metode inkuiri terbimbing sehingga dipilih sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2.


(54)

29 C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen dengan menggunakan satu kelas sebagai sampel yaitu kelas X2. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaituskillargumentasi, satu variabel terikat yaitu hasil belajar, dan satu variabel moderator yaitu metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Desain eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalahOne-Shot Case Study. Dengan pemberian perlakuan, kemudian diberikan soal ujian akhir. Berikut adalah gambar desain penelitian yang akan digunakan:

Gambar 3.One-Shot Case Study Keterangan : X = perlakuan

O = nilai observasi hasil perlakuan (ujian akhir)

(Sugiyono, 2010: 110)

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat tiga bentuk variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah skillargumentasi ilmiah siswa (X), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa (Y), dan variabel moderatornya adalah metode pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing (Z).


(55)

30 E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Skillargumentasi ilmiah menggunakan instrumen LKS (lembar kerja siswa) yang di isi oleh siswa berdasarkan pertanyaan awal dari siswa mengenai hal yang akan dilakukan, perlakuan, pengamatan, kesimpulan, fakta, perbandingan ide dengan kelompok lain serta pendapat dari kelompok lain, dan refleksi serta soal individu dan penerapan persamaan berdasar pada kasus yang diberikan.

2. Hasil Belajar menggunakan instrumen berbentuk soal essay. Tes ini digunakan pada saat ujian setelah siswa diberi perlakuan/observasi (ujian akhir) dengan 5 soal essay.

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk

mengevaluasinya harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.


(56)

31 Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product momentyang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY

(Arikunto, 2008: 72) Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika rhitung> rtabel

maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.

(Masrun dalam Sugiyono, 2010: 188) Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bilacorrelated item total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construckyang kuat (valid).

2) Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.


(57)

32 Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumusalpha, yaitu:

2 2 1

11 1

1 t

n n r

Di mana:

r11 = reliabilitas yang dicari

i2= jumlah varians skor tiap-tiap item t2 = varians total

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan SPSS 17.0 dengan metode yang diukur berdasarkan skala 0 sampai 1.

Menurut Sayuti dalam Saputri (2010: 30), kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Koefisien Alpha

Keterangan 0,00 - 0,20 kurang reliabel 0,21 - 0,40 agak reliabel


(58)

33 0,41 - 0,60 cukup reliabel

0,61 - 0,80 reliabel

0,81 - 1,00 sangat reliabel

Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan

menjumlahkan skor setiap nomor soal.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang diperoleh dari skor untukskillargumen ilmiah serta skorujian (observasi)untuk hasil belajar. dapat dilihat pada Table 3.2 dan Tabel 3.3.

Tabel 3.2 Data hasil belajar (test)

NO Nama Siswa

Pada Soal

ke-Total Skor

1 2 3 4 5

Rata-rata nilai 10 17 17 13 6 63 Skor Tertinggi 20 20 20 20 20 100

Skor Terendah 0 0 0 0 0 0

Jumlah 340 582 591 459 208 2180

Tabel 3.3 DataSkillArgumentasi Ilmiah

Keterangan:

NO Nama Siswa Skor

Skor Tertinggi 84 Skor Terendah 0

Jumlah 2000


(59)

34 Pada penilaianskillargumentasi ilmiah, terdapat Matrik penskoran untuk argumen secara holistik dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Matrik Penskoran Argumentasi

Point Criteria

2 1. Pendapat sangat lemah

2. Pertanyaan tidak stabil, kesimpulan tidak sah/berlaku, dan fakta/bukti yang diberikan tidak dapat dipercaya

3. Hubungan diantara pertanyaan, kesimpulan, dan fakta/bukti sangat lemah

4. Tidak berjalan lancar dari satu orang ke orang lainnya

4 1. Pendapat lemah

2. Pertanyaan hampir tidak stabil, kesimpulan tidak sah/berlaku, fakta/bukti hampir tidak mempunyai refleksi

3. Hubungan diantara pertanyaan, kesimpulan, dan fakta/bukti lemah

4. Hampir tidak berjalan lancar antara satu orang ke orang lainnya

6 1. Pendapat sedang

2. Pertanyaan mungkin/hampir signifikan, kesimpulan cukup baik, fakta/bukti sesuai dan refleksi

3. Hubungan antara pertanyaan, kesimpulan, dan fakta/bukti cukup baik

4. Hampir berjalan lancar antara satu orang ke orang lainnya

8 1. Pendapat kuat/tinggi

2. Pertanyaan signifikan, kesimpulan sah/berlaku, fakta/bukti kuat and refleksi penuh dengan arti 3. Hubungan antara pertanyaan, kesimpulan, dan

fakta/bukti kuat

4. berjalan bagus antara satu orang ke orang yang lainnya

10 1. Pendapat sangat kuat/tinggi

2. Pertanyaan yang diperlukan, kesimpulan sangat berbunyi, dan fakta/bukti sangat kuat dan refleksi sangat penuh dengan arti

3. Hubungan antara pertanyaan, kesimpulan, dan fakta/bukti sangat kuat

4. Berjalan sangat bagus antara satu orang ke aorang lainnya


(60)

35 H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor hasil ujian observasi. Peningkatan skor hasil belajar merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan hasil belajar pada pembelajaran fisika dengan pengaruhskillargumentasi ilmiah, sedangkan penilaianskillargumentasi ilmiah dilakukan dengan pengujian menggunakan soal studi kasus. Setelah mengikuti tes hasil belajar, siswa akan meperoleh suatu skor yang besarnya ditentukan dari banyaknya soal yang dapat dijawab dengan benar. Untuk mempermudah dalam pengolahan data skor yang diperoleh dibuat dalam bentuk nilai dengan rumus :

100 maksimum skor mentah skor nilai

Sudjiono (2005 : 318)

Proses analisis untuk dataskillargumentasi ilmiah siswa adalah dengan menilai hasil dari jawaban siswa pada LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah diberikan dengan mengacu pada matriks penskoran untuk argumen yang telah dijelaskan di teknik pengumpulan data.

Perhitungan skor rata-rata dan persentasenya adalah:

% 100 arg % maksimum skor skor jumlah umentasi Skill


(61)

36 Data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan uji sebagai berikut:  Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap hasil tes akhir (observasi) dari hasil belajar siswa dan hasil tesskillargumentasi. Pada penelitian ini uji normalitas digunakan dengan ujikolmogorov smirnov. Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program program komputer dengan metodekolmogorov smirnovberdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikasi. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu:

O

H : data terdistribusi secara normal 1

H : data tidak terdistribusi secara normal

Pedoman pengambilan keputusan:

1. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

2. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal.

Uji Lineritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya


(62)

37 Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metodeTest for Linearitypada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yanglinearbila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

(Priyatno, 2010: 73)  Uji Korelasi

Jika data berdistibusi normal, maka untuk menguji hipotesis dapat

digunakan ujiKorelasi Product-Moment,dengan menggunakan persamaan berikut ini. 2 2 2 2 i i i i i i i i y y n x x n y x y x n r

(Sugiyono, 2009: 255)

Ketentuannya bila rhitunglebih kecil dari rtabel(rh< rt), maka Ho diterima, dan H1ditolak. Tetapi sebaliknya bila rhitunglebih besar dari rtabel(rh> rt) maka H1diterima (Sugiyono, 2009: 261).

Pada penelitian ini, untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Korelasi Bivariatejika data berdistribusi normal. Namun jika tidak berdistribusi normal, dapat menggunakanKorelasi Rho Spearman.

Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti pada Tabel 3.5.


(63)

38 Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

(Sugiyono, 2009: 257)

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, untuk melihat pengaruh dalam bentuk persentase.

Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya. Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi seberapa tinggi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif.

bX a Y' Dengan: 2 2 2 x x n xy x x y a 2 2 x x n y x xy n b

(Priyatno, 2010: 55) Untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan ujiReggression Linear.


(64)

39 Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji sebagai berikut:

a) Hipotesis

(1) H0: Tidak ada pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing

(2) H1: Ada pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing

Kriteria pengujian:

Jika rhitunglebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan H1ditolak. Dan jika rhitunglebih besar dari rtabel, maka Ho titolak dan H1diterima. Berdasarkan tingkat signifikansi:

Jika nilai sig > (0,05) maka terima H0 Jika nilai sig < (0,05) maka tolak H0


(65)

55

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antaraskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menerapkanskillargumentasi dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

2. Dalam menerapkanskillargumentasi hendaknya harus disesuaikan

dengan materi yang hendak disampaikan agar kemampuan dan kompetensi siswa tergali dengan baik.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah dan Zain. 2006.Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Erduran, Sibel & Maria Pilar Jiimenez-Aleixandre,Argumentation in Science

Education, 2008. Sherry Soitherland : USA

Goesniadhie, Kusnu. 2011.Argumentasi Hukum Dalam Proses Peradilan. Malang. Website: fh.wisnuwardhana.ac.id. 8/12/2011. 19:16 WIB Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2002.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara. Bandung. Hamalik, Oemar. 2007.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara. Bandung. Hand, Brian. & Choi, Aeran (2010).Examining the Impact of Student Use of

Multiple Modal Representations in Constructing Arguments in Organic Chemistry Laboratory Classes.Res Sci Educ (2010) 40:29 44: Springer. Herdian. 2010.Model Pembelajaran Inkuiri. http://herdy07.wordpress.com.

24/12/2011. 7.40 WIB.

Kardi, S. 2003. Merancang Pembelajaran Menggunakan Model Inkuiri. Surabaya.

Keys, C. W., Hand, B., Prain, V., & Collins, S. (1999). Using the Science Writing Heuristic as a tool for learning from laboratory investigations in secondary science.Journal of Research in Science Teaching,36, 1065 1084.

Kitcher, P. 1988.The Child As Parent Of The Scientist. Mind and Language, 3(3), 215-228

Rakhmad, Jalaluddin. 1995.Kamus Filsafat. Jakarta. Rosda Karya Ranuhandoko, IPM. 1996.Terminologi Hukum. Jakarta. Sinar Grafika Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


(67)

Sardiman, A.M .2005Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Siegel, H. 1995.Why Should Educators Care About Argumentation? Informal Logic, 17(2), 159-176.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Sudarsono.Kamus Hukum. 1992. Jakarta. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Supriyono, H. Koes. 2003.Strategi Pembelajaran Fisika. Bandung : JICA Toulmin, S. 1958.The Uses Of Argument. Cambridge: Cambridge University

Press.

Viyanti. 2012.Bahan Ajar Metodologi Pembelajaran. Tidak Diterbitkan Wibowo, Wahyu. 2011.Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Mardi Yuana.

Bogor

Winataputra, Udin. S. 2003.Strategi Belajar Mengajar. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

Winarto, Yunita T. Dkk. 2007.Karya Tulis Ilmiah Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Wojowasito, S.. 2001.Kamus Umum Belanda-Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Young Pauline,Scientific Social Survey and Research,Prentice Hall of India Private limited, 1982.

Zulfiani. (2006).Pengembangan Program Pembelajaran Bioteknologi untuk Meningkatkan Kemampuan Inkuiri Calon Guru. Disertai Program Studi Pendidikan IPA. Bandung: SPS UPI.


(1)

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metodeTest for Linearitypada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yanglinearbila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

(Priyatno, 2010: 73)

Uji Korelasi

Jika data berdistibusi normal, maka untuk menguji hipotesis dapat

digunakan ujiKorelasi Product-Moment,dengan menggunakan persamaan berikut ini.

2 2

2 2

i i

i i

i i i

i

y y

n x x

n

y x y

x n r

(Sugiyono, 2009: 255)

Ketentuannya bila rhitunglebih kecil dari rtabel(rh< rt), maka Ho diterima,

dan H1ditolak. Tetapi sebaliknya bila rhitunglebih besar dari rtabel(rh> rt)

maka H1diterima (Sugiyono, 2009: 261).

Pada penelitian ini, untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Korelasi Bivariatejika data berdistribusi normal. Namun jika tidak berdistribusi normal, dapat menggunakanKorelasi Rho Spearman.

Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti pada Tabel 3.5.


(2)

38 Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

(Sugiyono, 2009: 257)

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, untuk melihat pengaruh dalam bentuk persentase.

Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya. Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi seberapa tinggi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif.

bX a Y' Dengan: 2 2 2 x x n xy x x y a 2 2 x x n y x xy n b

(Priyatno, 2010: 55)

Untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan ujiReggression Linear.


(3)

Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji sebagai berikut:

a) Hipotesis

(1) H0: Tidak ada pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil

belajar siswa pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing

(2) H1: Ada pengaruhskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar

siswa pada pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing

Kriteria pengujian:

Jika rhitunglebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan H1ditolak. Dan

jika rhitunglebih besar dari rtabel, maka Ho titolak dan H1diterima.

Berdasarkan tingkat signifikansi:

Jika nilai sig > (0,05) maka terima H0


(4)

55

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antaraskillargumentasi ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menerapkanskillargumentasi dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

2. Dalam menerapkanskillargumentasi hendaknya harus disesuaikan

dengan materi yang hendak disampaikan agar kemampuan dan kompetensi siswa tergali dengan baik.


(5)

Dimyati dan mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah dan Zain. 2006.Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Erduran, Sibel & Maria Pilar Jiimenez-Aleixandre,Argumentation in Science

Education, 2008. Sherry Soitherland : USA

Goesniadhie, Kusnu. 2011.Argumentasi Hukum Dalam Proses Peradilan. Malang. Website: fh.wisnuwardhana.ac.id. 8/12/2011. 19:16 WIB Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2002.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara. Bandung. Hamalik, Oemar. 2007.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara. Bandung. Hand, Brian. & Choi, Aeran (2010).Examining the Impact of Student Use of

Multiple Modal Representations in Constructing Arguments in Organic Chemistry Laboratory Classes.Res Sci Educ (2010) 40:29 44: Springer. Herdian. 2010.Model Pembelajaran Inkuiri. http://herdy07.wordpress.com.

24/12/2011. 7.40 WIB.

Kardi, S. 2003. Merancang Pembelajaran Menggunakan Model Inkuiri. Surabaya.

Keys, C. W., Hand, B., Prain, V., & Collins, S. (1999). Using the Science Writing Heuristic as a tool for learning from laboratory investigations in secondary science.Journal of Research in Science Teaching,36, 1065 1084.

Kitcher, P. 1988.The Child As Parent Of The Scientist. Mind and Language, 3(3), 215-228

Rakhmad, Jalaluddin. 1995.Kamus Filsafat. Jakarta. Rosda Karya Ranuhandoko, IPM. 1996.Terminologi Hukum. Jakarta. Sinar Grafika Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


(6)

Sardiman, A.M .2005Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Siegel, H. 1995.Why Should Educators Care About Argumentation? Informal Logic, 17(2), 159-176.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.

Sudarsono.Kamus Hukum. 1992. Jakarta. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Supriyono, H. Koes. 2003.Strategi Pembelajaran Fisika. Bandung : JICA Toulmin, S. 1958.The Uses Of Argument. Cambridge: Cambridge University

Press.

Viyanti. 2012.Bahan Ajar Metodologi Pembelajaran. Tidak Diterbitkan Wibowo, Wahyu. 2011.Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Mardi Yuana.

Bogor

Winataputra, Udin. S. 2003.Strategi Belajar Mengajar. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

Winarto, Yunita T. Dkk. 2007.Karya Tulis Ilmiah Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Wojowasito, S.. 2001.Kamus Umum Belanda-Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Young Pauline,Scientific Social Survey and Research,Prentice Hall of India Private limited, 1982.

Zulfiani. (2006).Pengembangan Program Pembelajaran Bioteknologi untuk Meningkatkan Kemampuan Inkuiri Calon Guru. Disertai Program Studi Pendidikan IPA. Bandung: SPS UPI.