PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT

C. PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT

Menurut Apandi Nasehatun 1999 : 29 Pengawasan terhadap biaya operasional yang efektif memiliki dua aspek yang penting, yaitu : a. Pengawasan Operasional Pengawasan operasional ditujukan untuk mengawasi kegiatan operasi perusahaan untuk mengawasi segala biaya yang telah ditetapkan sesuai rencana dan sasaran yang dituju apakah telah tercapai. Pengawasan operasional harus dibantu oleh pengawasan akuntansi, karena pengawasan operasional akan menjadi tidak efisien apabila tidak ada pengawasan akuntansi. b. Pengawasan Akuntansi Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya dan arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat mengenai pertanggungjawaban atas biaya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengawasan biaya operasional yang dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I BICT dilakukan melalui anggaran yang telah disusun. Apabila ada kelemahan, maka akan diambil tindakan korektif untuk periode selanjutnya. Pengawasan yang dilakukan bukan hanya dilakukan pada akhir periode tetapi juga pada saat periode berjalan dan untuk melakukan pengawasan terhadap biaya operasional pihak perusahaan melakukan perbandingan rencana anggaran dengan realisasi yang terjadi. Adapun prosedur pengawasan biaya operasional pada PT. Pelabuhan Indonesia I BICT : Universitas Sumatera Utara • Penggunaan biaya maksimal sama dengan plafon biaya dalam RKAP tahun berjalan • Penggunaan biaya per periode anggaran triwulan maksimal sama dengan plafon biaya dalam RKAP triwulan dan sisa anggaran biaya pada suatu periode triwulan tidak dapat dipergunakan pada periode triwulan berikutnya kecuali atas persetujuan direksi yang membawahi bidang terkait. • Apabila terdapat perubahan faktor eksternal dan kebijakan internal yang mempengaruhi secara signifikan dan mengakibatkan pelampauan mata anggaran tertentu maka harus dilakukan efisiensi biaya pada mata anggaran lainnya atau upaya peningkatan pendapatan sehingga target laba dapat tercapai dengan tetap meningkatkan kualitas pelayanan. • Apabila pendapatan tidak mencapai target sesuai RKAP tahun berjalan maka dalam upaya mencapai target laba harus dilakukan efisiensi biaya. • Biaya yang sifatnya langsung berhubungan dengan produksi dan atau pendapatan besaran biaya yang dikeluarkan harus proporsional dengan produksi dan atau pendapatan yang bersangkutan • Pengeluaran biaya sehubungan investasi dapat diakui sebagai aset apabila pengeluaran biaya tersebut secara langsung dapat didistribusikan ke kegiatan investasi terkait atau yang dapat dialokasikan menurut dasar yang wajar pada kegiatan tersebut. • Pengeluaran biaya yang dapat dikapitalisasi ke dalam nilai investasi antara lain : a. Biaya pengerukan kolam dan alur pelabuhan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun Universitas Sumatera Utara b. Biaya pendidikan dan latihan bagi pegawai yang mengikuti pendidikan tugas belajar. c. Biaya renewal sertifikasi ISO, SML, SMK3, termasuk juga biaya penyelenggaraan exercise drill terkait yang masa sertifikasinya berlaku lebih dari 1 tahun. d. Biaya pengiriman atas pembelian kapal pandu atau kapal tunda atau peralatan lainnya. e. Biaya supervisi pembangunan, pemeliharaan tingkat IV atau installment. Baik yang dilaksanakan oleh pihak eksternal atau internal. f. Biaya Konsultan include dalam investasi. g. Biaya design atau Detail Engineering Design DED. • Pengeluaran biaya – biaya tersebut terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Direktur terkait pada saat penyusunan program. • Pengeluaran biaya – biaya yang tidak dapat dikapitalisasi ke dalam nilai investasi, antara lain : a. Biaya – biaya yang terkait dengan pelaksanaan pembahasan atau pengkajian tarif seperti SKPJ dan honor. b. Biaya proses pelelangan. c. Biaya surveillance audit. d. Biaya pemeliharaan pengerukan kolam dan alur yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun Maintenance Dredging . e. Biaya pemantauan lingkungan. f. Biaya pendidikan dan pelatihan yang bersifat pengembangan wawasan, seperti workshop, seminar, pelatihan dan studi banding. g. Biaya survey. Universitas Sumatera Utara h. Biaya konsultan tidak include dalam investasi • Biaya – biaya sebagaimana dimaksud, seperti biaya Detail Engineering Design DED, konsultan dan kegiatan lainnya yang diperkirakan tidak dapat dikapitalisasi ke dalam nilai investasi dalam batas waktu tertentu akhir periode tahun buku berjalan, maka akan dibebankan sebagai biaya eksploitasi sesuai jenis biaya dan kegiatannya, kecuali telah mendapat persetujuan perpanjangan periode dari direktur terkait. Berdasarkan uraian di atas penulis menilai pengawasan yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan seharusnya. Ini dapat dilihat dari prosedur pengawasan yang dilakukan terhadap biaya operasional yang dilakukan secara rutin.

D. ANALISA BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT