KLASIFIKASI BIAYA OPERASIONAL PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA

Adapun tujuan pengendalian yang dilakukan, antara lain : a. Melakukan penilaian apakah tugas yang dilaksanakan sudah sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah digariskan atau prosedur – prosedur yang berlaku. b. Melakukan penentuan apakah tujuan organisasi yang telah dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. c. Menilai apakah sumber daya manusia, perawatan, dan biaya yang ada telah digunakan secara efisien tanpa adanya pemborosan. d. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan. Serta terdapat juga beberapa manfaat dari pengendalian, antara lain: a. Mencegah penyimpangan atau kesalahan b. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi. c. Mengatur perusahaan serta kegiatan yang dilaksanakannya. d. Meningkatkan rasa tanggungjawab setiap pegawai dalam menjalankan tugasnya

B. KLASIFIKASI BIAYA OPERASIONAL

Sebelum membahas lebih lanjut tentang klasifikasi biaya operasional, mendefinisikan apa itu biaya merupakan hal yang wajar. Dalam salah satu bentuk pengendalian yang harus diterapkan pada suatu perusahaan adalah pengendalian biaya operasional. Hal ini disebabkan karena biaya operasional merupakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus mampu meminimalisasi biaya operasionalnya. Universitas Sumatera Utara Definisi Biaya menurut W. K. Carter 2009:30, “Biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian lain, biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat”. Pengklasifikasian biaya biaya operasional adalah sebagai berikut : 1. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan kegiatan pemroresan barang atau jasa. Biaya produksi ini berupa biaya vahan baku langsung, upah langsung, dan overead : a. Bahan Baku Langsung Bahan baku langsung digunakan untuk proses produksi. b. Upah Langsung Upah langsung merupakan upah yang dibayar untuk buruh langsung dalam proses produksi. c. Biaya Overhead Biaya Overhead merupakan vahan yang tidak langsung dalam proses produksi seperti : • Upah buruh tidak langsung indirect labour • Bahan baku tidak langsung indirect material used • Biaya reparasi peralatan repair expense • Biaya pemeliharaan peralatan maintenance expense • Penyusutan mesin depreciation of machinery • Penyusutan gedung depreciation of building Universitas Sumatera Utara • Penyusutan peralatan depreciation of equipment 2. Biaya Non Produksi Biaya non produksi merupakan biaya yang tidak berkaitan dengan pemroresan barang atau jasa. Biaya ini berupa biaya administrasi, dan biaya penjualan. a. Biaya Administrasi Biaya administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola administrasi suatu perusahaan, meliputi : • Biaya gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan • Biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan • Biaya pemeliharaan kantor • Biaya perbaikan kantor • Penyusutan peralatan kantor • Penyusutan gedung kantor • Biaya LAT Listrik , Air , Telepon • Biaya Asuransi • Biaya perlengkapan kantor b. Biaya Penjualan Biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjual produk atau jasa hingga dapat dinikmati oleh konsumen. Biaya penjualan terdiri dari : • Gaji Karyawan • Biaya pemeliharaan peralatan bagian penjualan • Biaya perbaikan peralatan bagian penjualan • Penyusutan peralatan bagian penjualan Universitas Sumatera Utara • Penyusutan gedung bagian penjualan • Biaya LAT Listrik, Air, Telepon bagian penjualan 3. Biaya Umum Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengelola perusahaan yang tidak termasuk dalam biaya administrasi. Biaya umum meliputi biaya lain – lain dan biaya penyusutan dalam harga pokok. Sedangkan Pengklasifikasian biaya menurut Apandi Nasehatun 1999:208, adalah sebagai berikut : 1. Klasifikasi menurut fungsi a. Manufacturing Cost adalah semua biaya yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan produksi, mulai bahan mentah sampai barang jadi. Dibagi dalam dua komponen sebagai berikut : • Bahan mentah • Upah buruh b. Selling Cost adalah biaya yang berhubungan dengan penjualan dan pengiriman barang jadi ke tempat pembeli. c. General Administrative Cost adalah seluruh biaya administrasi peruahaan yang tidak berhubungan dengan manufacturing dan selling . d. Financial Cost adalah biaya yang berkaitan dengan terjamin dan terpeliharanya sumber modal sehingga manufacturing dan selling dapat dijalankan. 2. Klasifikasi menurut Waktu Persiapan Time of Preparation a. Biaya yang ditentukan sesudah ada fakta disebut historical atau actual cost Universitas Sumatera Utara b. Predetermined cost adalah cost yang disusun berdasarkan análisis dan diharapkan akan terjadi. Cost ini akan dibandingkan dengan actual cost. 3. Klasifikasi menurut saat pembebanan kepada kesempatan a. Product Cost adalah biaya yang dikaitkan dengan pembuatan produk dan dibebankan sebagai cost of selling pada waktu produk itu dijual. Sebelum terjual, Product Cost dicatat sebagai bagian persediaan barang jadi. b. Period Cost adalah biaya yang dikaitkan dengan perjalanan waktu penyusunan laba rugi pada akhir masa pembukuan. 4. Klasifikasi menurut sifatnya dalam hubungan dengan volume produksi atau penjualan. a. Nonvariable cost menunjukkan jumlah yang tetap sama walaupun produksi dan penjualan naik turun. b. Variable Cost merupakan biaya yang naik turun sesuai dengan jumlah produksi dan penjualan. Biaya juga terdiri dari beberapa jenis menurut W. K. Carter 2009:68, adalah sebagai berikut : 1. Biaya Tetap Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Jika semua aktivitas bisnis turun sampai ke titik nol dan tidak ada prospek akan kenaikan, suatu perusahaan akan melikuidasi dirinya dan menghindari semua biaya. Jika aktivitas diperkirakan akan meningkat diatas aktivitas saat ini, biaya tetap harus dinaikkan untuk menangani peningkatan volumen yang diperkirakan. Misalnya saja penyusutan, sewa, asuransi properti dan sebagainya, semuanya secara umum dianggap sebagai biaya tetap. Jika manajemen memperkirakan Universitas Sumatera Utara bahwa permintaan terhadap produksi perusahaan akan meningkat diatas kapasitas saat ini, manajemen mengusahakan tambahan pabrik, peralatan, tenaga kerja tidak langsung, dan mungkin juga supervisi untuk memproduksi tingkat output yang diinginkan guna memenuhi permintaan. 2. Biaya Variabel Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang totalnya meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan beberapa perlengkapan, Biaya variabel biasanya dapet didefinisikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya tersebut. Pada praktiknya, hubungan antara suatu aktivitas bisnis dengan biaya variabel terkait biasanya dianggap linier, peningkatan aktivitas yang jumlahnya konstan akan meningkatkan biaya dengan jumlah yang konstan pula. 3. Biaya Semivariabel Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik – karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya semacam itu mencakup biaya listrik, air, gas, bensin, beberapa perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

C. PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT