Tata Cara Pencacahan Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013 Buku II. Pedoman Pencacahan

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 7 Sebelum mengunjungi rumah tangga sampel, petugas harus melakukan koordinasi dengan pejabat di wilayah tugas termasuk Ketua RTRW atau LurahKepala DesaKepala Dusun. Kepada pejabat di wilayah tugas, petugas harus memperkenalkan diri dengan menunjukkan surat tugas, memberikan penjelasan pelaksanaan SPPLH 2013 baik terkait tujuan, hal-hal yang akan dilakukan pada saat survei, dan rumah tangga yang menjadi sampel, serta meminta ijin untuk melaksanakan kegiatan SPPLH 2013 pada jadwal yang telah ditentukan. Menemukan Lokasi Rumah Tangga Terpilih Pelaksanaan pencacahan rumah tangga dilakukan oleh Pencacah berdasarkan identitas rumah tangga sampel pada SPPLH13.DSRT, VSEN13.P, dan sketsa peta blok sensus, dengan cara : 1 Mengidentifikasi alamat atau satuan lingkungan setempat seperti RT, RW, Dusun, Nama Jalan atau Gang sesuai isian pada Blok V Kolom 7 Daftar SPPLH13.DSRT. 2 Mengidentifikasi letak nomor bangunan fisik rumah tangga sampel Blok V kolom 3 SPPLH13.DSRT pada Blok V Kolom 2 Daftar VSEN13.P 3 Mengidentifikasi nama kepala rumah tangga tetangganya, yaitu nama kepala rumah tangga pada Blok V Kolom 5 Daftar VSEN13.P yang berada di atas dan di bawah nama kepala rumah tangga sampel meyakinkan posisi rumah tangga. Mengidentifikasi letak nomor bangunan fisik rumah tangga sampel pada sketsa peta blok sensus.

2.2.2 Metode Pencacahan

Pencacahan di setiap rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara langsung antara pencacah lapangan PCL dengan responden. Responden yang diwawancarai adalah anggota rumah tangga yang bertanggung jawabpengambil keputusan atas pengeluaran rumah tangga baik pengeluaran makanan maupun non makanan. Dalam hal ini diutamakan kepala rumah tangga, pasangannya atau ART dewasa 15 tahun keatas dan tidak diperkenankan mewawancarai tetangga dari rumah tangga responden. Gunakan kecakapan, kesabaran, dan keramahan selama berwawancara. 8 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 III PENGISIAN DAFTAR SPPLH13.DSRT

3.1 Konsep Definisi dan Cara Pengisian Daftar SPPLH13.DSRT

Daftar SPPLH13.DSRT merupakan daftar yang berisi sampel rumah tangga terpilih kegiatan SPPLH 2013 dalam satu blok sensus. Daftar SPPLH13.DSRT terdiri dari 5 blok, yaitu: Blok I adalah Pengenalan Tempat, Blok II adalah Rekapitulasi Rumah Tangga, Blok III adalah Keterangan Petugas, Blok IV adalah Catatan, dan Blok V adalah Keterangan Rumah Tangga Terpilih. Isian untuk Blok I, Blok II dan Blok V dalam daftar SPPLH13.DSRT telah tercetak dengan nama serta alamat rumah tangga terpilih.

3.1.1 Blok I. Keterangan Tempat

Mencakup nama Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, DesaKelurahan, Klasifikasi DesaKelurahan, Nomor Blok Sensus, dan Nomor Kode Sampel NKS. Isian dalam blok ini telah tercetak dalam DSRT, namun apabila terdapat kesalahan maka lakukan perbaikan dengan mencoret dan isikan identitas yang benar.

3.1.2 Blok II. Rekapitulasi Rumah Tangga

Memuat banyaknya rumah tangga eligible hasil pemutakhiran Susenas Triwulan II-2013. Isian dalam blok ini sudah tercetak dalam DSRT.

3.1.3 Blok III. Keterangan Petugas

Memuat nama lengkap, tanggal, dan tanda tangan PCL dan Pengawas. Tulis nama, tanggal dan bubuhkan tanda tangan setelah memastikan bahwa semua nama kepala rumah tangga KRT yang berada di Blok V sudah dicacah dan status pencacahannya sudah terisi sesuai dengan dokumen SPPLH13.RT.

3.1.4. Blok IV. Catatan

Blok Catatan disediakan jika pencacah menemukan hal-hal penting yang perlu dicatat. Misalnya menuliskan alasan rumahtangga yang nonrespon, alasan pencoretan nama dan atau alamat, serta temuan lapangan lainnya.

3.1.5. Blok V. Keterangan Rumah Tangga Terpilih

Keterangan rumah tangga terpilih sampel SPPLH telah tercetak pada kolom 1 – 8 berdasarkan hasil updating Susenas Triwulan II tahun 2013. Khusus untuk kolom 9 isikan status hasil pencacahan dengan kode 1 “berhasil” jika berhasil dicacah, kode 2 “tidak ditemukan” jika rumah tangga tidak ditemukan di wilayah pencacahan dan kode 3 “menolak” jika responden tidak bersedia untuk dicacah. Jika kolom 9 berkode 2 dan 3 tuliskan alasan rumah tangga tersebut tidak dapat dicacah di Blok IV.Catatan dan segera laporkan kepada PML. Terdapat kemungkinan nama KRT yang tercetak di kolom 6 berbeda dengan kondisi di lapangan. Perbedaan ini dapat disebabkan beberapa kondisi sebagai berikut: Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 9 1. Perbedaan nama, seperti nama yang tercatat adalah nama panggilan, kesalahan penulisan nama atau hal-hal lain yang dapat diterima secara logis bahwa rumah tangga yang dikunjungi adalah rumah tangga sampel, maka perbaiki nama KRT pada kolom 6 dengan nama sesuai identitas dan lakukan proses pencacahan. 2. Ganti Kepala Rumah Tangga KRT, kondisi dimana alamat saat pencacahan SPPLH 2013 sama dengan alamat rumah tangga yang ditemui tetapi terjadi pergantian kepala rumah tangga oleh anggota rumah tangga lainnya yang diakibatkan oleh KRT meninggal atau pindah. Maka, coret nama KRT pada kolom 6 dan ganti dengan nama KRT baru dan tuliskan alasan pencoretan nama KRT di Blok IV. Catatan dan lakukan proses pencacahan. Contoh : a. Nama yang tertera pada SPPLH13.DSRT adalah Arya namun saat petugas SPPLH 2013 mendatangi rumah Arya ternyata KRTnya adalah Bambang. Bambang adalah anak Arya yang tinggal bersama Arya namun sebulan yang lalu Arya telah meninggal. Coret nama Arya gantikan dengan Bambang dan tuliskan alasan pencoretan nama KRT di Blok IV. Catatan dan lakukan proses pencacahan. b. Nama yang tertera pada SPPLH13.DSRT adalah Tommi namun saat petugas SPPLH 2013 mendatangi rumah Tommi ternyata KRT-nya adalah Yoyok. Istri Yoyok menjelaskan Tommi kakak iparnya pada bulan Mei sudah pindah menempati rumah barunya dan dulu Yoyok tinggal dalam satu rumah dan makan bersama dengan keluarga Tommi. Coret nama Tommi lalu gantikan dengan Yoyok dan tuliskan alasan pencoretan nama KRT di Blok IV. Catatan dan lakukan proses pencacahan. 3. Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana KRT yang dimaksud dalam Daftar SPPLH13.DSRT ternyata sudah pindah rumah namun masih dalam wilayah pencacahan. Coret alamat pada kolom 7 dan ganti dengan alamat baru lalu tuliskan alasan pencoretan alamat di Blok IV. Catatan dan lakukan proses pencacahan. Dalam pelaksanaan SPPLH 2013 juga dimungkinkan adanya nonrespon. Hal ini dapat terjadi jika: 1. Rumah tangga yang ditemui berbeda dengan rumah tangga yang tercetak di SPPLH13.DSRT; 2. Rumah tangga menolak untuk diwawancarai; 3. Rumah tangga pindah di luar blok sensus; 4. Setelah dilakukan kunjungan ulang rumah tangga hingga pada batas waktu pencacahan rumah tangga tersebut tidak dapat ditemui.