Eksistensi Pergerakan Organisasi UKMI As-Siyasah (Studi Etnografi Tentang UKMI As-Siyasah di FISIP USU)

(1)

Lampiran

Daftar Nama Informan 1. Nama : Taufik Ramadhan

Umur : 35 tahun Pekerjaan : Wirasawata

Status : Ketua Umum UKMI angkatan 1999

2. Nama : Salman Alfarizi Umur : 28 tahun

Pekerjaan : DPD Praksi PKS

Status : Ketua Umum HMI tahun 1998-1999

3. Nama : Hatta Ridho Umur : 32 tahun

Pekerjaan : Dosen Administrasi Negara FISIP USU Status : Ketua Umum HMI 1992-1993

4. Nama : Nurlela Ketaren.

Umur : 51 tahun

Pekerjaan : Dosen Administrasi FISIP USU Status : Pembantu Dekan III (1983-1986)


(2)

5. Nama : Mahmud Hamzah Umur : 33 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Status : Kaderisasi UKMI angkatan 2001

6. Nama : Indra Rangkuti Umur : 34 tahun

Pekerjaan : Dosen Adm. Perpajakan FISIP USU

Status : Pengurus Badan Kenaziran Musholla tahun 1988

7. Nama : Siti Nur‟aini Umur : 29 tahun

Pekerjaan : Asisten Dosen Ilmu Politik

Status : Pengurus UKMI tahun 2004-2006

8. Nama : Jefri Wanda Umur : 23 tahun

Pekerjaan : Gubernur FISIP USU


(3)

9. Nama : Alimul Hadi Umur : 26 tahun Pekerjaan : Praksi PKS

Status : Ketua Umum UKMI angkatan 2008

10.Nama : Sahrin Alfariz Umur : 23 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa FISIP angkatan 2012 Status : Ketua Umum UKMI tahun 2013

11.Nama : Farida Gultom Umur : 21 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa FISIP angkatan 2013 Status : Sekretaris Kaderisasi UKMI tahun 2016

12.Nama : Saridayanti Siagian Umur : 21 tahun

Pekerjaan : Mahasiswa Adm.Perpajakan 2011 Status : Bendahara Umum UKMI tahun 2015


(4)

GLOSARIUM

28. AD/ART merupakan singkatan dari Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

29. Ahlusunnah waljama‟ah adalah suatu gerakan dakwah yang dilakukan secara berjama‟ah atau bersama-sama.

30.Bermujahadah adalah suatu upaya untuk memohon kepada Allah agar dapat melawan hawa nafsu atau perbuaatan kemaksiatan yang mengarahkan kemurkaan Allah.

31.Dakwah fardiyah adalah dakwah/seruan/ajakan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dengan tujuan untuk mengajak kepada kebaikan.

32.Fiqih wanita adalah Ilmu pengetahuan/pelajaran tentang aturan-aturan dalam Islam khusus wanita.

33.GBHK FSLDK ISIP Se-Indonesia merupakan singkatan dari Garis Besar Haluan Kampus Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial & Ilmu Politik Se-Indonesia.

34.Halaqoh adalah kegiatan pertemuan yang dilakukan setiap sekali seminggu yang didalamnya berisikan kajian-kajian Islam dan penanaman nilai-nilai keteladanan Rasulullah sesuai ajaran Islam yang dilakukan terdiri dari 3-10 orang dalam sekelompok orang yang sudah melewati mentoring agama Islam. 35.Hijab dalam istilah pengurus UKMI berarti batasan/kain/tembok antara

laki-laki dengan perempuan setiap melakukan rapat kegiatan UKMI As-Siyasah di FISIP USU.

36.Jalasah Ruhiyah adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat untuk tetap bertahan dalam gerakan dakwah.

37.Khilafah Islamiyah Istilah dalam Bahasa Arab yang berarti negara Islam. 38.Manhajul Fikr adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter yang

mengikuti sunnah Rasulullah.

39.Mentee adalah sebutan/julukan panggilan untuk peserta yang mengikuti mentoring.

40.Mentoring adalah suatu kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam yang terdiri dari 3-10 orang yang dilakukan sekali dalam seminggu untuk penanaman nilai-nilai agama Islam secara menyeluruh.

41.Muwashoffat dalam istilah Bahasa Arab yang berarti pemenuhan syarat-syarat dalam penyelenggaraan kegiatan.

42.Pementor merupakan sebutan/panggilan bagi seseorang yang memberikan materi mentoring agama Islam/pelajaran mengenai agama Islam.

43.Qiyadah adalah istilah dalam Bahasa Arab yang berarti seorang pemimpin. 44.Sirah Nabawiyah adalah suatu kisah mengenai sejarah perjalanan kehidupan

dakwah Nabi Muhammad SAW.

45.Siaga 1/tekad 1 adalah training pengkaderan tingkat pertama untuk menjadi pengurus UKMI As-Siyasah di FISIP USU.

46.Siaga 2/tekad 2 adalah training pengkaderan tingkat kedua untuk menjadi pengurus inti UKMI As-Siyasah di FISIP USU.

47.Siyasih dalam Bahasa Arab berarti politik.

48. Syaksiyah Da‟iyah adalah barisan pemimpin(orang-orang yang menjadi pemimpin dalam gerakan dakwah).


(5)

49.Syaksiyah Islamiyah adalah barisan pendukung dakwah dimana mereka dikatakan sebagai orang-orang pendukung atau pencinta/tertarik dengan gerakan dakwah.

50.Syaksiyah Muhariyah adalah barisan penggerak dakwah atau orang-orang yang aktif dalam segala bentuk dari gerakan dakwah.

51.Tarbiyah adalah kegiatan pembinaan/penanaman nilai-nilai agama Islam. 52.Tsiqoh dalam istilah Bahasa Arab berarti taat/patuh.

53.Ukhuwah dalam istilah Bahasa Arab berarti persahabatan

54.Usroh adalah sebuah keluarga dengan maksud kelompok anggota pengajian kecil-kecilan yang didalamnya membahasan nilai-nilai Islam secara menyeluruh.


(6)

DAFTAR PUSTAKA Adam, Indra Wiyaya.

1989. Perilaku Organisasi. Bandung: PT. Sinar Baru Agusyanto, Ruddy.

2007. Jaringan sosial dalam organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.

Al-Banna, Hasan.

2012. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin. Surakarta: Era Adicitra Intermedia. Hal 127.

Arifin, Anwar.

2011. Dakwah Kontemporer(Sebuah studi komunikasi). Yogyakarta:Graha Ilmu

Bakker, Anton.

1998. Antropologi metafisik. Grafindo: Jakarta. Foxit, Reader.

2007. Skripsi Organisasi. Jakarta: PT. Multinasional. Ghazali, Muhammad dkk.

2001. Pemikiran-pemikiran politik Islam. Grafindo: Jakarta. Ig. Wursanto.

2005. Dasar-dasar Ilmu Organisasi.Yogyakarta: ANDI. James, P.Spradley, pengantar Dr. Amri Marzali, MA. 2006. Metode Etnografi.Yogyakarta: Tiara Wacana. Koentjaraningrat.

1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Koentjaraningrat.

1990. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama.

Koentjaraningrat.

1997. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(7)

Koentjaraningrat.

2005. Pengantar Antropologi dalam Pokok-pokok Etnografi II, Jakarta: Rineka Cipta.

Linton, Ralph. (1962). Kebudayaan, Jakarta: Bina persada press. Mangunegara, Anwar Prabu.

2005. Perilaku dan budaya organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama. Muhtadi, Burhanuddi.

2012. Dilema PKS Suara dan Syariah. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Raga Maran, Rafael.

2000. Manusia dan Kebudayaan dalam perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmat, I. M.

2008. Ideologi politik PK: Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen. Yogyakarta: Lkis Yogyakarta.

Sobirin, Achmad.

2002. Budaya Organisasi, pengertian, makna dan aplikasinya dalam

kehidupan organisasi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Managemen YKPN.

Stephen P. Robbins.

2006. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa : Benyamin Molan.Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.

Sulistyowati, Budi

2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Cet. ke-45 (Edisi Revisi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Suyanto.

2005. Metode Penelitian Sosial. Berbagai Alternative Pendekatan. Jakarta: Prenada Media.

Syaifuddin, Ahmad Fedyiani.

2005. Antropologi Kontemporer suatu pengantar krisis mengenai paradigma. Jakarta: Kencana.


(8)

Dari Skripsi Mahasiswa

Alinda, Desi (2012) Peran Organisasi Kemahasiswaan terhadap pendidikan politik Mahasiswa. (studi kasus peranan HMI terhadap pendidikan politik mahasiswa FISIP USU). Medan: Perpustakaan FISIP USU.

Nuraeni. (2014) .Gerakan Lembaga Dakwah Kampus dan Eksistensi dalam Pergerakan Mahasiswa Islam di Kota Bandung . Bandung: Perpustakaan UPI. (Diakses pada 20 april-2016)

Media Online

Nurjaman, Riski (2011). Menjadi Da‟i: Pembentukan Identitas Aktivis Dakwah Kampus (Studi Kasus Lembaga Dakwah Kampus Nuansa Islam mahasiswa Universitas Indonesi, LDK Salam UI). [Online] Tersedia: http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306299-S42218-Menjadi%20da%27i.pdf [Di akses pada 20- september - 2016].

Apriyadi, Anas. 2010. Sekilas profil gerakan mahasiswa Islam di Indonesia. Media online

file:///D:/Sekilas.Profil.Gerakan.Mahasiswa.Islam.di.Indonesia.SUARAANAS.ht m). (di akses pada 23 Juli-2016, pukul 15.38).

Asi. 2013. Makalah mahasiswa dengan organisasi. di post pada 5 maret https://www.asmisiangka.makalah-mahasiswa-dengan-organisasi. (diakses pada 08 april- 2016, pukul 22.22) .

Aco‟. 2012. Makalah sistem dan organisasi. diakses online file:///D:/ Makalah. Sistem. dan. organisasi. htm (di akses pada 12 april-2016 pukul 10.30 ).

Dwi. Agus. 2012. Sejarah singkat GMNI. di post tahun 2012

Media online File://C: www.gmn.or.id. Sejarah singkat GMNI.htm (diakses 03 November-2016).

Devi. 2012. Dokumen berupa skripsi tentang sejarah GMKI di FISIP USU. Media online tersedia :

file:///C:/Users/ACER/Documents/SKRIPSI.DEVI/GMKI.FISIP.USU.htm (di akses pada 31 Oktober-2016)


(9)

FMN Jambi. 2015. Sejarah singkat Front mahasiswa nasional. Dipost pada 26 maret 2015.

Media Online tersedia :

(file:///C:/Users/ACER/Documents/sejarah.singkat.front.mahasiswa.nasiona.front mahasiswa.nasional.jambi.htm) (di akses pada 2 November-2016).

Submit. Tafsir Al-quran. 2015.

Media online tersedia di : Submit : 2015-04-01 02:13:32 Link sumber: http://tafsir.web.id/

Syah, Rahmat. 2009. UKMI Ad-Dakwah USU.

Media online tersedia “https://ukmiaddakwah.wordpress.com/”(di akses pada 3 November 2016).

Khairul, Azar. 2015. Pengertian lengkap dari mobilitas sosial. Media online tersedia

(http://khairulazharsaragih.blogspot.co.id/2015/03/mobilitas-sosial-lengkap-pengertian.html ) diakses pada 22 November-2016

Sumber lainnya : Dokumen FISIP USU

AD-ART UKMI As-Siyasah FISIP USU AD-ART FSLDK ISIP Se-Indonesia Modul Mentoring FISIP USU


(10)

BAB III

SEJARAH PERGERAKAN ORGANISASI MAHASISWA ISLAM

Secara de facto pergerakan organisasi mahasiswa berawal dari Mesir dibawah pimpinan Hasan Al-Banna dengan membentuk gerakan Ikhwanul Muslimin yang dibentuk tahun 1928. Gerakan Ikhwanul Muslimin ini muncul dari keprihatinan Hasan Al-Banna melihat pengaruh modernisasi sekuler barat pada kehidupan dan nilai-nilai Islam serta melemahnya pemerintah, yang dirasakan kurang tanggap dalam menghadapi kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat Mesir. Hasan Al-Banna dalam menetapkan garis perjuangan Ikwanul Muslimin tidak hanya secara teoritis dan tidak pula menolak modernisasi, tetapi ia melakukan amaliah nyata dengan saringan selektif terhadap hal-hal yang jelas hanya dapat dibenarkan oleh Islam, selanjutnya dalam pengembangan gerakan Ikhwanul Muslimin, Hasan Al-Banna melakukan ekspansi dengan bekerjasama dengan pemerintahan di berbagai negara Islam haruslah dijalin kerjasama kebudayaaan, sosial, ekonomi antarsesama rakyat Islam yang selanjutnya dibentuk fakta dan perjanjian-perjanjian serta diselenggarakan Muktamar-muktamar antar negara-negara yang ada di Dunia (Al-Gazali, 2001: 195)

Gerakan yang dipelopori oleh Hasan Al-Banna di Mesir akhirnya tokoh-tokoh Islam lainnya mengadopsi gerakan Ikhwanul Muslimin yaitu Sayyid Qutb yang menitikberatkan perhatian pada gerakan dakwah, kemudian berkembang di Indonesia dan diadopsi oleh Muhammad Natsir yang berasal dari Padang melalui gerakan Partai Politik dan masuk di Dunia parlemen dan pemerintahan kemudian


(11)

menuju gerakan dakwah di dunia Kampus menjalin kerjasama dengan Ulama yang ada Indonesia(Al-Gazali, 2001: 204 dan 213)

3.1 Sejarah Pergerakan Mahasiswa Islam indonesia

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia kedepan menjadi lebih baik. PMII didirikan di Surabaya pada tanggal 21 syawal 1379 Hijriyah, bertepatan tanggal 17 April 1960 (Buku Konstitusi PMII tahun 2012), dengan jangka waktu yang tidak terbatas dan dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU).

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang berideologi Islam Ahlussunnah waljamah senantiasa mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat besar untuk melakukan gerakan dakwah Islamiyah, yaitu mewujudkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin yang dapat diterima semua elemen masyarakat pemeluk agama Islam sesuai dengan kultural masyarakat Indonesia yang masih menjunjung adat istiadat sebagai warisan leluhur. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai salah satu komponen yang menjunjung nilai-nilai pluralisme dan humanisme, seyogyanya mempunyai peran dalam upaya memperbaiki bangsa dari keterpurukan dengan sebuah konsep dakwah dan sosok da‟i yang dapat


(12)

mendobrak kebekuan cara berpikir umat, membuka paham yang berlebihan terhadap kelompok sendiri, dan dapat membebaskan bangsa dari penjajahan, kemiskinan dan kebodohan. Ketika membicarakan tentang PMII yang berideologi Islam yang diwujudkan dalam kerangka berfikir Ahlussunnah waljama‟ah (Manhajul Fikr) yaitu orang yang mempunyai sifat dan karakter mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dan menjauhi perkara-perkara yang baru dan bid‟ah dalam agama, ternyata banyak kader PMII yang belum betul-betul memahami dan mampu mengaplikasikanya dalam kehidupan seharí–hari. Apabila kita perhatikan hal ini, terutama di kota besar seperti Semarang, Surakarta dan Purwokerto, yang mengambil peran dakwah islamiyah, umumnya, kelompok Islam fundamentalis atau kelompok islam yang selalu terpaku dengan teks .

Kitab suci yang otentik dan tanpa kesalahan serta Islam modernis yang sudah lebih banyak memasukan unsur yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Sementara Islam Aswaja (PMII dan NU) belum maksimal. Masjid yang menjadi pusat kegiatan umat, sudah banyak yang diambil alih kaum fundamentalis dan modernis. Sementara aktivis PMII yang kebanyakan berasal dari pesantren yang kurang berminat memeriahkan Masjid. Masjid merupakan pusat kegiatan umat Islam dan gerakan pemberdayaan dan pengembangan umat Islam, sebagaimana dipraktikkan oleh Rosulullah SAW yang dilakukan melalui Masjid. Padahal situasi masyarakat yang sedang dihimpit berbagai persoalan kehidupan krisis, kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan bencana alam yang silih berganti ini butuh solusi konkret untuk mengatasinya, namun kader PMII sengaja tidak menyadari dan melupakannya. Di situlah PMII harus


(13)

melakukan koreksi terhadap pola gerakan dakwahnya selama ini yang cenderung kurang membumi dalam menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat. Organisasi PMII ini lahir dari perjuangan kaum Ulama awalnya berasal dari pesantren dan kemudian memasuki ranah Kampus dan mengembangkannya kembali untuk memperluas dakwah Islam di kalangan Mahasiswa.

“PMII mereka kaum ulama yang sebelumnya sudah

memiliki pengetahuan banyak tentang Islam ditempah di pesantren dan ditempatkan di kampus Islam yang ada di Indonesia, kemudian melakukan ekspansi dakwah di

kalangan Mahasiswa perguruan tinggi”(Wawancara

dengan Salman Alfarisi).

3.2 Sejarah Gerakan Lembaga Dakwah di Dunia Kampus

Mendekati akhir masa Orde Baru tepatnya akhir 1970-an muncul suatu fenomena pergerakan mahasiswa Muslim yang memberikan pengaruh kuat terhadap dinamika pergerakan mahasiswa di tingkat nasional. Bermula dari Mesjid salman ITB sebuah kegiatan Islam yang berguna sebagai pembinaan terhadap mahasiswa yaitu Latihan Mujahid Dadar (LMD) dan Mentoring21 dalam bentuk Usroh-usroh22 yang diadakan oleh Imaduddun Abdulrahim, kegiatan ini menjadi cikal bakal terbentuknya gerakan Tarbiyah atau dalam skala kampus dikenal dengan sebutan Gerakan Dakwah Kampus. Pada awalnya aktivis pembinaan Islam ini banyak mendapat pengawasan dan bimbingan dari Dewan

21

Mentoring adalah sebuah kegiatan Islam yang dilakukan secara Informal

diadakan biasanya rutin seminggu sekali dengan jumlah peserta tidak lebih dari 10 orang dan di pimpin oleh seorang pementor atau murabbi (Pembina).

22

Usroh diartikan sebagai keluarga. Maksudnya, para anggota pengajian ini dibagi dalam satu-satuan kecil (6-10) dengan seorang murabbi atau pembina (Rahmat, 2008: 24)


(14)

Dakwah Islam Indonesia (DDII) sebagai Lembaga yang menfokuskan agenda dakwahnya pada Pesantren, Mesjid dan Kampus.

Aktivitas pembinaan yang berlangsung di ITB membawa semangat baru bagi kehidupan Islam di dunia Mahasiswa. Mahasiswa yang mengikuti pembinaan tersebut berasal dari berbagai universitas umum dan menjadi cikal bakal tumbuhnya Gerakan Dakwah Kampus yang secara perlahan membangun kekuatan untuk mengisi pos-pos strategis keorganisasian dikampus. Salah satu keberhasilan gerakan ini adalah membentuk lembaga formal lembaga mahasiswa intra kampus yang menjadi wadah bagi gerakan mereka adalah LDK(Lembaga Dakwah Kampus). Berdirinya LDK pada universitas-universitas umum dilatarbelakangi oleh beberapa hal salah satunya diberlakukannya NKK/BKK oleh Rezim Soeharto masa Orde Baru sehingga gerakan organisasi Ekternal Kampus seperti HMI, PMII dan Lainnya posisinya menjadi lemah didunia Kampus, kemudian melakukan proses pelatihan keagamaan yang dibuat masing-masing Fakultas sehingga dari proses pelatihan keagamaan tersebut melahirkan ADK(Aktivis Dakwah Kampus) yaitu mereka yang menjadi penggerak organisasi. Proses rekruikmen yang terus berkembang yang dilakukan ADK kemudian menyebar ke Fakultas-fakultas dari situ kemudian akhirnya membentuk Lembaga Dakwah Fakultas masing-masing Universitas serta diikuti oleh mahasiswa di berbagai Universitas umum lainnya di Indonesia, sehingga lahirlah LDK di Indonesia tempat pertemuannya yaitu Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah KAMPUS Indonesia (FSLDK Se-Indonesia/FSLDK Nasional). Lahirnya Lembaga Dakwah Kampus ini dengan latarbelakang keinginan dari mahasiswa PMII untuk memasuki dunia kampus


(15)

umum untuk memperkenalkan Gerakan Dakwah keseluruh Mahasiswa terutama di Indonesia memiliki banyak Universitas Umum yang latarbelakangnya bukan dari Pesantren namun bisa dijadikan objek dakwah Indonesia menjadi lebih baik dan berkembang.

“LDK itu ketika adanya keinginan dari mahasiswa yang berasal dari Pesantren untuk memperkenalkan dan memasuki dunia kampus umum untuk berdakwah juga, karena di Indonesia ini lebih banyak kampus umum,

sehingga dakwahnya tersampaikan dan menyebar”

(Wawancara dengan Siti).

Di Universitas Sumatra Utara juga sudah memiliki Lembaga Dakwah Kampus dengan Skala Universitas disebut dengan LDK UKMI Ad-Dakwah USU. Melihat dari sejarah UKMI Ad-Dakwah USU didirikan di Medan, pada tanggal 16 Desember 1995 dan berkedudukan di Masjid Dakwah Kampus USU. Dilihat dari sejarahnya, UKMI Ad-Dakwah merupakan kelanjutan dari sebuah organisasi mahasiswa Islam yang bernama Bina Mahasiswa yang berbasis di Mesjid Dakwah Kampus USU yang berubah bentuk dan fungsi. Tadinya, organisasi yang dipelopori oleh beberapa mahasiswa muslim USU yang peduli akan perkembangan kehidupan beragama di kampus USU ini hanya berupa kelompok pengajian eksternal kampus semata. Kegigihan dan keuletan para pelopor pendirinya dalam menegakkan syi‟ar Islam berhasil memancing perhatian khusus dari pihak birokrat kampus saat itu, sehingga lembaga ini pun berubah bentuk, fungsi serta nama menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) dengan nama lengkap UKMI Ad-Dakwah USU. Dalam menjalani kerja-keja organisasi Dakwahnya di Universitas Sumatra Utara tidak terlepas dari peran dan kerjasama


(16)

dalam bentuk dukungan dari LDF yang ada di USU, Karena UKMI Ad-Dakwah USU berfungsi Untuk mengayomi dan menaungi kebutuhan dari LDF (Lembaga Dakwah Fakultas). Kehadiran UKMI Ad-Dakwah USU juga tidak terlepas dari perjuangan untuk keinginan mencontoh perguruan tinggi yang berbasis pamahaman Islam yang baik sehingga dibuatlah organisasi dakwah di kampus umum seperti saat ini yaitu LDK UKMI Ad-Dakwah USU.

“Dahulu sebelum berubah nama jadi UKMI Ad-Dakwah, dulu nama organisasinya Bina Mahasiswa berbasis bertempat di Mesjid Dakwah di Jalan Dr. Masyur Kampus USU, namun dalam menyesuaikan diri di Skala LDF maka berubahlah namanya menjadi UKMI Ad-Dakwah karena setiap kegiatannya dilakukan di Mesjid Dakwah USU dan merangkul semua LDF” (Wawancara dengan Siti).

3.3Sejarah Pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam di Medan

Diawali dengan kebutuhan bersama untuk memberikan fungsinya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia maka kelompok mahasiswa Islam berupaya secara mandiri menjadi bagian dari masyarakat dan seterusnya menjadi bagian dari semangat mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Semangat itulah yang memuncak dan meledak menjadi kenyataan sebagai suatu pilihan cerdas untuk menyatukan seluruh potensi mahasiswa Islam di Medan dan organisasi tersebut harus mampu menampung pemikiran yang inovatif dalam segala bidang kehidupan yang bernafas Islam. Semangat itu mungkin tidak akan terselenggara dengan baik kalau negara RI dalam keadaan kacau melarat atau bodoh. Pendidikan hanya untuk kalangan tertentu dan ajaran Islam hanya dilihat, diamalkan secara parsial, maka organisasi ini harus mampu mempertahankan,


(17)

meningkatkan pemahaman dan penghayatan pengajaran Islam khususnya dikalangannya dan dikalangan masyarakat pada umumnya.

Pikiran-pikiran diataslah yang mempertemukan tiga orang ketika mendiskusikan bersama-sama teman yang lain. Seorang diantaranya adalah O.K. Rachmat Bakrie yang ketika itu bersatu dalam wadah HMI. Akhirnya O.K. Rachmat Bakrie (Mahasiswa FH UISU) bersama Ahmad Soepomo( Mahasiswa tingkat I pada kursus dinas C angkatan I) yang juga mantan wali kota Binjai dan Amir Husein Nasution (Mahasiswa Tingkat I FK USU) bersepakat untuk mendirikan HMI di Medan. Setelah beberapa temannya setuju atas didirikannya HMI di Medan, maka pada tanggal 10 November 1952 pukul 19.00 waktu Sumatera Utara di Aula PT II UISU jalan Sisingamangaraja diproklamirkan berdirinya HMI di Medan.

Pertemuan dihadiri oleh 15 mahasiswa I UISU. KDC dan kursus BI, Karena komisariat aparat HMI diluar pulau Jawa sekaligus juga titik awal fase pertumbuhan dan perkembangan HMI di Medan. Setelah mendapat rekomendasi sebagai HMI cabang Medan, maka dibentuklah kepengurusan HMI untuk masa kerja 1953 – 1954)23.

Untuk perkembangan selanjutnya di Medan, HMI Komisariat Hukum USU merupakan salah satu Komisariat yang terdapat di Medan. HMI Hukum adalah cikal bakal berdirinya HMI Komisariat FISIP USU. Hal ini dikarenakan pada tahun 1980 sebelum FISIP resmi menjadi Fakultas, jurusan di FISIP masih tergabung dalam Fakultas Hukum yaitu Jurusan Ilmu Kemasyarakatan. Oleh

23

. (file:///D:/SEJARAH.HMI.MEDAN.htm) di akses pada 20 Oktober-2016 pukul 20.10


(18)

karena itu mahasiswa dari FISIP telah mengenal HMI, sebab Fakultas itu telah berdiri HMI.

3.4 Sejarah Pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam FISIP

Berawal dari Fakultas Hukum yang sudah ada HMI, Maka beberapa mahasiswa generasi angkatan 1981 untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP. Beberapa Mahasiswa yang terlibat saat itu adalah Surya Utama, Syaiful Haris, Nurbaeni, Humaizi, Ridwan Rangkuti dan beberapa mahasiswa lainnya. Alasan mendirikan HMI Komisariat FISIP USU karena telah menjadi Fakultas mandiri. Tujuan HMI Komisariat FISIP USU diawal berdirinya adalah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Muslim di FISIP USU secara khusus. Tujuan dari pendirian benar-benar dapat dimaknai dampaknya oleh mahasiswa Muslim pada waktu itu, terlebih bagi mahasiswa yang tergabung di HMI. Kebutuhan yang dapat terpenuhi pada waktu itu yakni HMI dapat menjadi wadah untuk mahasiswa Muslim berkreasi, menambah Ilmu Pengetahuan dan pengembangan wawasan mahasiswa dengan diskusi-diskusi yang dilakukan. Selain itu, melalui HMI mahasiswa juga dapat menambah teman dan menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat antar sesama mahasiswa FISIP USU.

HMI juga dapat menjadi wadah penyampaian aspirasi mahasiswa yang dapat menjawab kebutuhan mahasiswa. Manfaat dari HMI secara langsung sangat berguna bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan studinya di Kampus. HMI Komisariat FISIP dapat mengisi kekosongan-kekosongan pada aktifitas mahasiswa selain kegiatan akademis di Kampus. HMI Komisariat FISIP USU pada saat awal berdirinya tidak terlepas dari dinamika internal yang harus


(19)

dihadapi di cabang HMI Cabang Medan, seperti sulitnya mahasiswa FISIP untuk mendapat legitimasi secara organisasi dari HMI Cabang Medan. Secara aturan organisasi HMI Komisariat FISIP USU belum didirikan karena belum memenuhi quota pada saat itu. Munculnya sikap keberatan dari pengurus cabang medan saat itu memberikan reaksi tersendiri bagi surya utama dan kawan-kawan. Reaksi yang ditunjukkan adalah dengan tetap memaksakan HMI Komisariat FISIP USU untuk berdiri.

Surya Utama dan beberapa kawan-kawan berpandangan pada saat itu bahwasannya HMI sudah layak didirikan di FISIP. Hal tersebut dikarenakan sudah terdapat mahasiswa-mahasiswa yang peduli dan bersedia mengurus HMI di FISIP. Mengenai persoalan-persoalan aturan main organisasi akan dipenuhi satu-persatu di waktu yang akan datang. Semangat yang tinggi untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP USU akhirnya membuahkan hasil. Tepat pada tahun 1983 HMI Komisariat FISIP USU resmi dideklarasikan dengan izin dari HMI Cabang Medan. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP USU sejak awal sampai tahun 2012 telah mengalami 27 periode kepengurusan. HMI Komisariat FISIP USU juga memberikan sumbangsih dari kader-kadernya untuk membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa FISIP USU dengan berkontribusi untuk memakmurkan Mushollah dan membuat kegiatan di Musholla dengan wadah UKMI AS-Siyasah.

“Jadi pendiri HMI Komisariat FISIP USU itu dilakukan

oleh Pak Surya Utama, Syaiful Haris, dan sebagai sekretaris Umum HMI saat itu oleh Pak Ridwan Rangkuti, merekalah yang berjuang memperkenalkan HMI di FISIP USU, namun sebelumnya mereka berasal dari Mahasiswa Fakultas Hukum dengan Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat sehingga sejak FISIP resmi menjadi Fakultas


(20)

tahun 1982 maka HMI berbarengan ada di FISIP USU, dan kader-kader HMI pertama kali melakukan aktivitas-aktivitas organisasi yang berlandaskan Politik dan keagamaan Islam, dari kader-kader HMI tersebut melahirkan kader pemimpin yang memiliki kedudukan di PEMA, maupun di Himpunan Mahasiswa Jurusan yang ada di FISIP USU dan sebagian kader yang lainnya membuat suatu organisasi intra kampus berupa Unit Kegiatan Mahasiswa berbasis Islam”, ya Musholla itu juga anak HMI juga yang mendirikan dan mengisi kegiatan di Musholla untuk memakmurkan Musholla

FISIP USU (Wawancara dengan Hatta Ridho).

3.5 Sejarah Terbentuknya UKMI As-Siyasah FISIP USU

Berawal dari niat untuk memberikan sumbangan nyata dalam mengisi kegiatan kemahasiswaan di FISIP USU, beberapa aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP USU saat itu berpikir tentang untuk melakukan penyatuan potensi mahasiswa Islam dalam satu wadah melalui mengisi kegiatan mahasiswa Islam yang sebelumnya tidak tertata rapi dan kurang kondusif. Maka sebelum menjadi pengurus inti HMI Komisariat FISIP USU, ada beberapa kader yang masih melewati jenjang pengkaderan tingkat satu bernama LK 1 (Latihan Kepemimpinan Tingkat 1), dengan posisi masih menjadi anggota biasa dan tahapan magang dan untuk menjadi pengurus inti dimana ada ruang kosong dari kader-kader HMI saat itu membuat kegiatan-kegiatan yang nantinya akan menjawab kebutuhan mahasiswa muslim FISIP USU khususnya dalam hal membuat kegiatan-kegiatan seputar kajian-kajian Islam dan perayaan Hari-hari besar Ummat Islam sehingga bekerjasamalah dengan BKM (Badan Kenaziran Musholla) atas persetujuan dari PEMA dan Dekanat FISIP USU untuk mengadakan Rapat kegiatan dalam rangka memakmurkan Musholla. Pada tahun


(21)

1999 PEMA (Pemerintahan Mahasiswa) dengan Gubernur FISIP USU yang pertama juga merupakan kader HMI Komisariat FISIP USU turut mendukung dan memberi izin atas semua kegiatan kemahasiswaan FISIP USU saat itu yang mengkodinirnya adalah kader-kader HMI Komisariat FISIP USU. Adapun saat itu kader-kader yang bergerak dalam upaya terbentuknya UKMI As-Siyasah FISIP USU yaitu Taufik Ramadhan, Nazir Alwi dan beberapa teman-teman lainnya yang berasal dari kader-kader Himpunan Mahasiswa Komisariat FISIP USU.

“Secara Defacto Kader-kader HMI yang banyak itulah yang mengkodinir aktivitas-aktivitas Mahasiswa FISIP USU sebab ada ruang kosong bagi kader HMI untuk mencari aktivitas-aktivitas dari kader tersebut dilakukan pertama kali di Musholla FISP USU karena target awalnya adalah untuk mengelola Musholla sebelum menjadi pengurus Inti HMI Komisariat FISIP USU dengan membuat kegiatan yang dapat menjawab kebutuhan

mahasiswa FISIP USU”(Wawancara dengan Salman).

Kehadiran Organisasi HMI di FISIP dengan kadernya yang begitu banyak saat itu di FISIP USU memberikan sumbangsih besar dan nyata untuk meningkatkan kreativitas dan bakat mahasiswa FISIP USU terkhusus Mahasiswa Muslim FISIP USU ditandai adanya kegiatan kajian Islam dan perayaan Hari Besar Islam diantaranya yaitu Maulid Nabi Muhammad Saw, Isra‟ Mi‟raj, tahun baru Islam serta perjuangan tokoh-tokoh Islam yang jaya masa kepemimpinannya. Tidak Lama kemudian dengan ditandai kondisi Musholla sudah mulai berjalan kegiatan muncul elemen organisasi Mahasiswa Islam ektra FISIP lainnya yang dibentuk kader HMI yaitu KAMMI Muncul sekitar tahun 2000. Melihat kondisi dan situasi saat itu kegiatan Mahasiswa Islam di Musholla FISIP USU tidak terkodinir dengan baik karena belum ada satu wadah yang mampu menampung


(22)

kegiatan-kegiatan yang berbasis religius/ keagamaan terutama Islam sementara Organisasi Mahasiswa Kristen yang saat ini kita kenal KMK(Kesatuan Mahasiswa Kristen) yang lahir dari GMKI sudah ada dan tertib. maka terpikirlah oleh beberapa dosen diantaranya Drs. Edward Ridwan M.SP, Prof. Drs. Hamdani Harahap, dan pengurus PEMA yaitu Bang Nazir Salim untuk mendirikan Unit Kegiatan Mahasiswa bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat dan menjawab semua kebutuhan Mahasiswa yang disesuaikan dengan Undang-undang yang dikeluarkan pemerintahan pasca rezim Soeharto.

Berpedoman dengan Undang-undang yang mengatur organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi yang dikeluarkan pemerintah yaitu UU No. 155/U/1998 BAB II pasal 1 yang berbunyi:

“Setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan Intra perguruan tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan”. Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi menyamaratakan tahun di buatnya organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa di tingkat Kampus maupun tingkat Fakultas, sehingga berpedoman dengan undang-undang yang mengatur tentang tata laksana kehadiran organisasi, maka saat itu di bentuklah UKMI As-Siyasah FISIP USU didirikan di Medan pada tanggal 18 Maret 1998, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Pada tahun 1999 kegiatan ataupun aktivitas mahasiswa Islam di FISIP USU sudah ada, namun belum memiliki sistem dan penamaan, ini masih berupa ide-ide atau gagasan dari mahasiswa angkatan 1999 untuk membentuk Unit kegiatan Mahasiswa Islam sebagai wadah pengembangan minat dan bakat


(23)

mahasiswa Muslim di FISIP USU yang diresmikan oleh bang Nazir Salim dibawah kepemimpinan Dekan Drs. Subhilhar, MA dan Pembantu Dekan III oleh Prof. Dr. Hamdani Harahap ditandai pemberian nama UKMI As-Siyasah, dimana sudah adanya pemberian nama musholla awalnya yaitu Musholla As-Siyasah FISIP USU.

“UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Intra Fakultas saat itu di resmikan oleh PEMA FISIP USU oleh Nazir Salim dan

Arif Wijaya dengan persetujuan dekanat”(Wawancara

dengan Indra Rangkuti).

Memasuki tahun 2001 kader-kader HMI yang sudah membuat kegiatan di Musholla menyusun dan membentuk perangkat organisasi berupa Ketua Umum yaitu Taufik Ramadhan Jurusan Sosiologi angkatan 1999 dan hadirlan UKMI As-Siyasah FISIP USU dengan Ketua Umum yang berasal dari kader HMI Komisariat FISIP USU. Saat kepemimpinan Bang Taufik Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan Ketua Umum Kedua UKMI As-Siyasah Taufik Susilo Administrasi Negara 2000 dan yang ketiga yaitu bang Faisal Komunikasi 2001 belum dibuat proses rekruitment regenerasi pengurus dimana organisasi UKMI masih bersifat independent dimana kegiatan-kegiatan hanya berupa kajian-kajian saja tanpa ada pembentukan perangkat ataupun struktur organisasi yang teratur.

“Jadi gini dek, masa kepengurusan Taufik kuadrat dan Faisal UKMI itu belum ada buat rekruitmen regenerasi pengurus, dia masih berupa kegiatan-kegiatan saja dan diskusi-diskusi kecil untuk membuat sistem yang teratur” (Wawancara dengan Mahmuddin Hamzah).

Memasuki tahun 2002 dibawah Ketua Umum yaitu Rajab jurusan Administrasi Negara 2001 mulailah UKMI As-Siyasah FISIP USU membuat


(24)

rekruitmen regenerasi tingkat pertama untuk jadi pengurus dengan sebutan nama „REBOISASI” yang disingkat dengan Rekreasi Sosial seru dan asyik.

“Proses rekruitmen awal UKMI dulu itu bukan yang kalian buat sekarang yang namanya siaga, tapi dulu itu namanya Reboisasi(Rekreasi Sosial seru dan Asyik) dek dan masa bang Rajab ini juga dibuat AD/ART UKMI As-Siyasah). Dimulai bang Rajablah Perapian sistem

organisasi UKMI” (Wawancara dengan Mahmuddin

Hamzah).

Cikal Bakalnya UKMI As-Siyasah FISIP USU awalnya dari kader-kader HMI Komisariat FISIP USU karena saat itu FISIP jarang tunduk ke level Universitas yaitu belum merujuk kepada UKMI Ad-Dakwah USU, melainkan berdiri atas kehadiran kader-kader HMI yang saat itu dominan, kemudian UKMI dilanjutkan masa kepengurusan Bang Rajab menjadi Ketua Umum UKMI As-Siyasah FISIP USU Periode ke-4 maka disinilah perapian Sistem organisasi tersendiri, dibuatlah AD/ART, program kerja, aturan-aturan organisasi, pola hubungan sendiri dan terlepas dari buah sumbangsih dari HMI yang merupakan organisasi mahasiswa ektra Fakultas dan mendapat kedudukan di FISIP USU sebagai wadah satu-satunya Unit Kegiatan Mahasiswa Islam intra Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP USU. Keberadaan UKMI ada di masing-masing Fakultas yang ada di USU namun dalam hal ini saya lebih fokus kepada UKMI yang berada di FISIP. UKMI As-Siyasah FISIP USU berasaskan Islam artinya organisasi ini bersifat intelektual Islami yang berorientasi pada kerohanian Islam yang ada di FISIP USU.

UKMI merupakan satu-satunya Unit Kegiatan Islam yang sah di tingkat Fakultas ISIP karena merupakan organisasi internal kampus FISIP USU artinya


(25)

organisasi yang berasal dari dalam Kampus yang diakui oleh pihak Dekan sebagaimana yang sudah tercantum di AD/ART UKMI bahwa dewan pelindung UKMI adalah pembantu Dekan. UKMI As-Siyasah sesuai AD/ART pasal 2 tentang waktu didirikan di Medan pada tanggal 18 Maret 1998, karena ini merujuk pada undang-undang yang mengatur organisasi Mahasiswa di perguruan tinggi No. 155/UU/1998 pasal 3 tentang kesamaan berdirinya UKM Se-Indonesia oleh Pemerintah. Walaupuan sebenarnya UKMI itu belum muncul, namun cikal-bakal/gambaran berupa kegiatan-kegiatan Mahasiswa Muslim FISIP USU sudah ada saat itu namun masih bersifat abstrak.

Seiring berjalannya waktu organisasi UKMI As-Siyasah ini lebih terfokus kepada organisasi dakwah yang dapat dikatakan Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) sejak sudah dibuatnya sistem, budaya, aturan dan pola hubungan sendiri terlepas dari peran kader-kader HMI Komisariat FISIP USU dan menjalin Hubungan dengan Lembaga Dakwah (LDK) UKMI Ad-Dakwah USU yang posisinya dikatakan sebagai lembaga dakwah kampus. Antara UKMI Ad-Dakwah dengan UKMI As-Siyasah sangat berhubungan dekat dan saling mempengaruhi serta terus menjalin koordinasi dengan baik demi tercapainya dakwah USU yang utuh.

Peran UKMI di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yaitu UKMI memiliki peran sebagai pelaksanaan penyelenggaraan mentoring terhadap mahasiswa baru yang mengambil bidang studi pendidikan agama Islam. Dengan adanya mentoring, menjadikan UKMI semakin mudah dikenal di kalangan Mahasiswa baru. Mentoring ini dibentuk atas kerjasama UKMI dengan dosen


(26)

agama Islam yang masing-masing mengajar di program studi yang ada di FISIP. Dalam mentoring juga ada materi dan kurikulum yang harus diberikan sesuai materi yang di ajarkan didalam perkulihan, hanya saja di mentoring penyajian materinya lebih simpel. Mentoring sampai saat ini legalitasnya belum ada, namun akan berpengaruh dengan nilai mata kuliah agama islam karena pengambilan nilai mata kuliah yang di ambil dari mentoring adalah 50%. Mentoring juga memiliki Tinjauan Umum (TU) dan Tinjaun khusus (TIK) yang harus dicapai oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah pendidikan agama Islam. Tempat pelaksanaan mentoring biasanya dilakukan di Mesjid FISIP. Dalam satu lingkaran mentoring terdiri dari 10-12 orang dengan satu pementor. Pementor adalah seseorang yang akan menyampaikan materi mentoring sesuai dengan yang diarahkan pengurus L-MAI FISIP USU. Pementor disini ditentukan oleh pengurus UKMI oleh Lembaga Mentoring Agama Islam Fisip Usu (L-MAI). Pementor disini juga ada pelatihan yang harus dijalani yaitu berupa Daurah pementor, Sekolah Pementor, membaca buku tentang mentoring dan memiliki pengetahuan tentang Islam yang bagus, sehingga bisa menjadi pementor, karena tidak semua pengurus UKMI yang bisa menjadi pementor. Dalam mentoring bukan hanya sedekar penyampaian materi saja, namun juga mahasiswa dianjurkan membaca Al-qur‟an dan mengontrol Sholat wajib maupun Sholat sunnah karena mentoring adalah suatu kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam. Pembinaan disini lebih kepada amalan yang harus dicapai dari yang sudah disepakati oleh peserta mentoring agama Islam.


(27)

UKMI As-Siyasah adalah organisasi yang menerapkan pergerakan Ikhwanul Muslimin dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan ummat Islam. Lokasi UKMI berada di Kampus FISIP USU beralamatkan di jalan. Dr. A. Sofian No 1 Kampus Usu Padang Bulan, Medan. Keberadaan Ukmi As-Siyasah dengan motto “bersama UKMI, raih prestasi tetap Islami” yang merupakan Semboyan UKMI As-Siyasah FISIP USU. Selain itu, organisasi UKMI As-Siyasah ini didirikan dengan tujuan dari keinginan Mahasiswa untuk melakukan setiap kegiatan Diskusi dan Acara yang dikemas lebih menarik untuk mahasiswa di Kampus FISIP USU tetap dalam Koridor agama Islam. UKMI juga merupakan oranisasi dakwah yang berpedoman dengan Al-qur‟an dan As-sunnah dimana yang sudah diajarkan pada masa Rasulullah SAW oleh karena itulah yang menjadikan penguatan Kader UKMI dalam mencas semangat kader UKMI dalam menjalani roda organisasi yang saat ini sudah banyak pengarus globalisasi UKMI dengan ciri khasnya yang berbeda dari organisasi lainnya sebab Ruhnya UKMI itu adalah Halaqoh24 atau penanaman nilai-nilai Islam sesuai Konsep Sirah Nabawi( Sejarah Nabi Muhammad SAW).

24

Halaqoh adalah pertemuan yang dilakukan setiap sekali seminggu yang didalamnya berisikan kajian-kajian Islam dan penanaman nilai-nilai keteladan Rasulullah sesuai ajaran Islam.


(28)

3.5.1 POLA PEREKRUTAN KADER UKMI AS-SIYASAH

Sumber: Sekretaris Kaderisasi UKMI (Farida) Mahasiswa Baru Muslim PMB/Syiar /GOMen Kel ulus anS EvaluasiM uwashofat TEKAD I Mentoring Follow Up TEKAD I TEKAD II Fol lo w Eval uasi Mu SekolahPe mentor Pra Tas qif TEK AD III Follow Up TEKAD III Follow Up TEKAD III Semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Simpatisan dakwah SyakhsiyahIslami yah/ BarisanPenduku ngDakwah/Mag ang LDF SyakhsiyahMuharikahDakwah/Baris an PenggerakDakwah/Staff LDF/MengikutiSekolahMurabbi SyakhsiyahDa’ iyah Qiyadiyah/ BarisanDa’i PemimpinDak wah/Presidiu m LDF/LDK Evalua siMuw ashofa t


(29)

3.5.1 Penjelasan mengenai Tabel pola perekrutan UKMI a. Melalui simpatisan dakwah

Simpatisan dakwah adalah mahasiswa baru yang menjadi sasaran utama UKMI mengajak memperkenalkan Eksistensi UKMI di dunia kampus FISIP USU yang menjadi wadah perwakilan organisasi Islam bagi mahasiswa Islam untuk menggali potensi dan kebutuhannya tentang nilai-nilai Islam. Pola perekrutan melalui simpatisan dakwah dimulai dari Penyambutan Mahasiswa Baru yang beragama Islam sejak registrasi ulang ke pendopo USU, selanjutnya mahasiswa yang belum terdata maka dilakukan Syiar Grand Opening mentoring agama Islam atas kerjasama dengan dosen agama Islam. Setelah data peserta mentoring didapat, memasuki mentoring rutin yang dilakukan sekali dalam seminggu. Bagi peserta yang aktif mentoring dan tertarik untuk mentoring tanpa ada unsur pemaksaan atau hal buruk lainnya, mereka itulah yang dikatakan sebagai simpatisan dakwah, karena sejak mentoringlah UKMI menyampaikan dakwah kepada seluruh mahasiswa Islam yang ada di FISIP USU.

b. Barisan pendukung dakwah/ syakhsiyah Islamiyah

Barisan pendukung dakwah/ syakhsiyah Islamiyah adalah mahasiswa tetap mengikuti mentoring agama Islam dan tertarik untuk mengikuti jenjang pengkaderan UKMI yang dikenal dengan Siaga 1. Peserta yang menjadi siaga 1 akan dilakukan penyeleksian terlebih dahulu atas kesungguhannya untuk menjadi anggota pengurus magang UKMI. Upaya penyeleksian tersebut dilakukan melalui evaluasi muwashofat/ penilai syarat kelulusan untuk menjadi anggota UKMI.


(30)

Biasanya ada targetan hafalan ayat yang dijadikan penentu kelulusan seseorang untuk menjadi anggota UKMI selanjutnya.

Setelah dinyatakan lulus sebagai anggota magang UKMI. Selanjutnya diarahkan untuk mengikuti sekolah pementor yang bertujuan untuk melatih mereka agar bisa mengisi materi tentang mentoring agama Islam ditahun ajaran baru yang akan datang. Peserta sekolah pementor ini juga dilakukan penyeleksian terlebih dahulu karena tidak semua yang bisa lulus untuk menjadi seorang pementor yang nantinya akan memberikan materi mentoring kedepannya. Sampai jenjang ini peserta yang berhasil mengikuti sekolah pementor dianggap sebagai barisan pendukung dakwah karena mereka mendukung setiap kegiatan UKMI.

c. Barisan penggerak dakwah/ syakhsiyah muharikah

Barisan penggerak dakwah/ syakhsiyah muharikah adalah mereka yang sudah melewati jenjang pengkaderan tingkat 2 yaitu siaga 2 dan memenuhi syarat (muwashoffat) yang dinyatakan lulusan setelah dilakukan follow up terlebih dahulu. Peserta yang sudah melewati Siaga 2 dianjurkan untuk mengikuti sekolah Murabbi/ sekolah untuk mengisi alaqoh jenjang diatas mentoring. Sekolah Murabbi ini biasanya dilakukan di luar UKMI As-Siyasah dan ini bekerjasama dengan UKMI Ad-Dakwah USU sebagai kordinator tertinggi di tingkat universitas dalam pengelolaan dakwah kampus USU. Bagi mereka yang sudah melewati jenjang siaga 2 biasanya dianjurkan untuk mengikuti penugasan/ tasqif di tingkat Universitas yaitu UKMI Ad-Dakwah. Mereka yang sudah melewati fase tersebutlah yang dikatan sebagai barisan penggerak dakwah. Disinilah seseorang ditempatkan sebagai pengurus inti UKMI dan diberi kepercayaan sepenuhnya


(31)

untuk mengelola berjalannya kegiatan UKMI namun dibawah pengawasan dari alumni pengurus UKMI sebelumnya.

d. Barisan pemimpin dakwah/ yakhsiyah Da’iyah qiyadiyah

Barisan pemimpin dakwah/ yakhsiyah Da‟iyah qiyadiyah adalah pengurus yang sudah melewati jenjang pengkaderan baik itu siaga 1, siaga 2 dan selanjutnya mengikuti tingkat pengkaderan tiga yaitu Tekad 3 yang diselenggarakan oleh UKMI Ad-Dakwah USU. Kader yang sudah melewati jenjang ini, mereka diarahkan untuk mengelola organisasi di tingkat universitas yaitu UKMI Ad-Dakwah USU karena jenjang pengkaderan ini merupan jenjang tertinggi yang dilewati seorang pengurus tingkat kampus. Biasanya tekad tiga ini kalau posisinya di fakultas, dia langsung dibuat kedalam kepengurusan presidium/ pemimpin dakwah. Untuk menjadi pemimpin dakwah ini membutuhkan waktu yang melewati masa training selama 1 minggu dan dilakukan pada akhir tahun tanggal 25 desember- 01 januari ditahun baru. Sengaja waktu libur karena dibuat untuk melihat kesungguhan para peserta untuk komitmen di jalan dakwah.

Dalam melakukan perekrutan pengurus UKMI, adapun catatan tingkat 1 (Siaga 1) yang harus diketahui yaitu:

1. Pengkaderan tingkat pertama dilakukan oleh LDF

2. Pengkaderan tingkat pertama dimulai pada semeter ganjil dengan estimasi waktu efektif follow up10 pekan.


(32)

3. Kader yang tidak memenuhi muwashoffat untuk lanjut ke training pengkaderan tingkat kedua diberikan perlakuan khusus dengan pemberian suplemen tastqif atau penugasan dari kaderisasi

4. Lulusan Training Kaderisasi tingkat 1 (Tekad 1) bisa diberdayakan sebagai anggota magang di lembaga dakwah

5. Lulusan Pengkaderan tingkat pertama dinamakan GI 1 (Generasi Islam 1). Dalam melakukan perekrutan pengurus UKMI, adapun catatan tingkat 2 (Siaga 2) yang harus diketahui yaitu:

1. Pengkaderan tingkat kedua dilakukan oleh LDF

2. Pengkaderan tingkat kedua dilakukan pada semester genap dengan estimasi efektif follow up 10 pekan

3. Peserta Training Kaderisasi tingkat 2 (Tekad 2) juga wajib mengikuti sekolah pementor

4. Lulusan Pengkaderan tingkat kedua dinamakan GI 2 (Generasi Islam 2) Dalam melakukan perekrutan pengurus UKMI, adapun catatan tingkat 2 (Siaga 2) yang harus diketahui yaitu:

1. Pengkaderan tingkat tiga dilakukan LDK

2. Pengkaderan tingkat tiga dimulai pada semester ganjil dengan estimasi masa follow up 36 pekan

3. Persyaratan mengikuti training kaderisasi tingkat ketiga mendapat rekomendasi kaderisasi dan memenuhi muwashoffat

4. Lulusan Training Kaderisasi tingkat 3 (Tekad 3) difungsikan sebagai presidium lembaga dakwah baik di tingkat fakultas maupun universitas


(33)

5. Lulusan Pengkaderan tingkat tiga dinamakan GI 3 (Generasi Islam 3). 3.5.2 Departemen dan Program Kerja UKMI As-Siyasah FISIP USU 2016

1. Departemen Kaderisasi

Departemen kaderisasi merupakan departemen yang menyimpun data kader/ pengurus UKMI As-Siyasah berdasarkan tingkat pengkaderan yang sudah dijalani dalam kepengurusan UKMI. Departemen kaderisasi ini dalam menjalani roda organisasi sumber yang mengetahui kondisi kader-kader pengurus UKMI dimulai dari keaktifan dalam mentoring hingga keadaan kader yang tidak nampak. Departemen ini merupakan salah satu departemen yang vital karena baik buruk dan berkembangnya suatu organisasi UKMI bergantung kepada pengawasan dan penjagaan kader-kader pengurus UKMI dan harus mampu mengetahui kesibukan dan keadaan kader pengurus UKMI yang sudah ada. Upaya yang dilakukan kaderisasi dalam penjagaan kader pengurus agar tetap istiqomah/ berkontribusi dalam menjalani roda pengorganisasian UKMI melalui program kerja yang sudah dibuat dan dirancang sedemikian rupa agar tercapai dan terlaksana dengan baik.

Adapun Program Kerja dari kaderisasi terdiri dari yaitu:

a) PARIPURNA (Para Insan Pemburu Nasehat Dakwah), terdiri dari: Paripurna Angkatan yaitu untuk meningkatkan Girah para pengurus untuk menjalani organisasi dengan gerakan tarbiyah dan di isi nasehat-nasehat yang menuju kebaikan didasarkan angkatan pengurus yang hadir sesuai kesepakatan hasil rapat kerja pengurus kaderisasi, kedua tahsin yaitu wadah untuk mempelajari Al-Qur‟an baik belajar pengucapan Huruf


(34)

Hijaiyyah yang baik maupun tajwid yang benar, ketiga agenda Ukhuwah yaitu suatu agenda untuk penguatan hubungan persahabatan di antara sesama pengurus agar nantinya dalam melaksanakan organisasi saling mengenal dan membantu.

b) DDF (Dauroh Dakwah Fardiyah) FISIP USU 2016 yaitu Sebagai sarana mengasah Dakwah Fardiyah dan menjadikan pentingnya Dakwah Fardiyah sebagai metode dakwah Kampus yang khas. Dakwah Fardiyah ini dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik seorang maupun sekelompok orang sesuai yang di sudah di beri konsep di dalam suatu forum pertemuan nantinya. Peserta DDF ini setelah lulus akan menjadi pengurus Inti UKMI As-Siyasah FISIP USU karena ini merupakan pengkaderan UKMI tingkat ke dua atau disebut juga Siaga 2.

c) Pra Siaga yaitu langkah awal masuk UKMI As-Siyasah FISIP USU. ini merupakan langkah awal sebelum menjadi pengurus Inti UKMI. Biasanya ini dikemas dalam bentuk Traning mengenal diri sendiri dan tujuan hidup di dunia dalam perspektif Islam. Di tahun 2014 diberi nama acaranya “WHO AM I?” yang dilaksanakan di BT/BS Mesjid Ad-Dakwah USU lantai 3 diselenggarakan selama 2 hari berturut-turut

d) Siaga 1 yaitu Menyiapkan anggota sebagai calon pengurus UKMI As-Siyasah. Siaga 1 merupakan gerbang untuk menjadi anggota UKMI namun masih berstatus magang. Sebelum tahun 2014 dan belakangnya berturut-turut siaga 1 ini hanya dilakukan 1 Hari di forum pertemuan dan 1 hari di Sibolangit tidak menginap, namun ada perubahan dan pembaharuan dari


(35)

pengurus kaderisasi 2015 untuk mengubahnya menjadi 3 hari dan menginap pada suatu tempat disudah di sepakati bersama pengurus UKMI lainnya dan sejak itulah pesertanya semakin banyak dari sebelumnya jumlah peserta hanya berkisar antara 10-15 orang, namun setelah pembaharuan pemikiran dari pengurus kaderisasi di tahun 2015 jumlah peserta yang ikut sekitar 70-80 orang mahasiswa FISIP USU, ini menunjukkan bahwa UKMI sudah mendapat tempat di hati mahasiswa FISIP USU saat itu terutama Mahasiswa Baru 2015.

e) Forum Silaturahmi ADS yaitu Forum Aktivis Dakwah Sekolah.

Forum ADS merupakan forum berkumpulnya para Aktivis Dakwah di SMA/MAN yang aktif di kegiatan siswa di bidang Rohani Islam (Rohis Sekolah). Para rohis ini sudah memiliki pengalaman organisasi Islam sebelumnya di Tingkat sekolah yang mereka duduki dan biasanya mereka yang aktif di Rohis Sekolah setelah selesai mencari wadah untuk mengekspresikan diri mereka untuk tetap aktif di organisasi yang berbasis Islam dan banyak diantaranya dari siswa tamatan pesantren mengikuti Forum ADS ini. Selain itu juga mereka sudah di perkenalkan dengan namanya mentoring sejak duduk Tingkat Sekolah sebelum memasuki dunia kampus dan para pementor yang mengisi mentoring mereka menyarankan mereka yang sudah mentoring dari Sekolah melanjutkannya setelah memasuki dunia perkuliahan.

“Kakak dari Rohis dulu sudah mengenal mentoring dan aktif Mentoring di Sekolah dan tamat dari SMA pementor yang mengisi mentoring kakak menyuruh kakak untuk melanjutkan mentoringnya di kuliah dan mencari kakak mentoringnya, makanya mentoring merupakan sudah


(36)

bagian dari budaya kakak” (Wawancara Siti Nur‟aini Ilmu politik 2005).

2. Departemen Lembaga Mentoring Agama Islam

Departemen L-MAI merupakan departemen yang masih memiliki posisi sebagai Lembaga Semi Otonom Mentoring Agama Islam yang masih dibawah kendali dan kerjasama dengan UKMI As-Siyasah. Departemen LMAI ini berfungsi departemen yang melakukan pengelolaan Mentoring Agama Islam kepada mahasiswa Islam yang masuk kuliah di tahun ajaran baru.

Program Kerja yang dibuat yaitu:

a) Grand Opening Mentoring Agama Islam (GO-MAI) FISIP USU 2016 b) Mentoring Rutin yang dimulai dari semester 1 oleh MABA FISIP USU. c) Diskusi Pementor

d) Riayah Pementor e) Forum Anak Mentoring 3. Departemen Keputrian

Program Kerjanya yaitu:

a) Keputrian Rutin setiap Jum‟at di Musholla FISIP USU

b) Jalasah Ruhiyah tujuannya Meningkatkan ruhiyah dan semangat bermujahadah dalam dakwah yang dimiliki oleh para kader akhwat UKMI As-Siyasah FISIP USU.

c) Rihla Akhwat yaitu jalan-jalan sesama pengurus perempuan UKMI. d) Muslimah FISIP Fair yaitu Keputrian Akbar Universitas oleh UKMI.


(37)

Departemen Keputrian ini hanya kegiatan yang dilakukan khusus mahasiswa perempuan FISIP USU dan ini rutin dilakukan sekali seminggu yang bertempat di Musholla FISIP USU untuk mengisi waktu kosong sembari laki-laki sholat jum‟at.

4. Departemen Komunikasi Dakwah (KOMDA) Adapun Program Kerja yang dibuat yaitu

a) UKMI On-Line yaitu Berkembangnya media-media On-Line dewasa ini membuat kita perlu berlomba-lomba dalam “menjual”, mendakwah dan mensyiarkan setiap kegiatan dan agenda Ukmi As-Siyasah ataupun tentang Ukmi itu sendiri.

b) Mading sebagai media pengembangan bakat menulis mahasiswa FISIP USU yang bisa diletakkan dan di pajang di Mading gedung A. 1/6.

c) SILADOS (Silaturahmi Dosen)

d) Jaulah LDF/LDK artinya menjalin kerjasama dengan Lembaga Dakwah Kampus maupun Lembaga Dakwah Fakultas dalam bentuk silaturrahim. e) SIKAT (Silaturahmi Kader)

f) UBER (Ukmi Berbagi) g) UKMI Mengajar

Departemen Komda ini merupakan media syiar/ publikasi untuk memperkenalkan kegiatan-kegiatan UKMI baik itu berupa manual yaitu Mading maupun Online yaitu Akun FB, Instagram, twitter dll yang dimiliki UKMI.


(38)

5. Departemen Pengembangan dan Penalaran Keilmuan (P2K) Adapun Program Kerjanya yaitu:

a) Seminar Beasiswa bertujuan untuk kebutuhan mahasiswa/i baru akan adanya agenda informatif yang berkenaan dengan subsidi pembiayaan dana pendidikan (beasiswa).

b) Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan, dan menumbuhkan sikap kritis dari setiap kader UKMI As-Siyasah FISIP USU.

6. Departemen Dana dan Usaha (Danus) Adapun Program Kerjanya yaitu:

a) JAKER (Jaket Keren ) As-Siyasah yaitu untuk ada identitas UKMI.

b) Kedai UKMI yaitu untuk memfasilitasi kegiatan Ukmi As-siyasah Fisip USU dan Perlunya usaha mandiri UKMI AS-SIYASAH yang bergerak dibidang penjualan baik berupa makanan, minuman maupun perlengkapan untuk akhwat (manset tangan, kaos kaki, hijab).

c) Aksi Dana Mingguan untuk Menumbuhkan jiwa semangat berwirausaha khususnya para pengurus UKMI As-siyasah

d) Kreativitas tanpa batas As-siyasah yaitu Menumbuhkan jiwa kreativitas yang tinggi pada Mahasiswa terkhusus untuk pengurus Ukmi As-Siyasah dimana nantinya akan terjalin ukhuwah agar lebih erat Serta menghasilkan produk yang bernilai estetika dan mampu untuk dipasarkan. Dana tugasnya untuk mengumpulkan keuangan UKMI As-Siyasah FISIP USU.


(39)

e) STRUKTUR ORGANISASI UKMI AS-SIYASAH FISIP USU

Dewan Pembimbing (Alumni UKMI)

KETUA UMUM UKMI AS-SIYASAH FISIP USU

Departemen Kaderisasi

Departemen Keputrian

Departemen L-MAI

Departemen Komunikasi

Dakwah

Departemen P2K

Departemen Dana dan Usaha

BENDAHARA UMUM SEKRETARIS UMUM

Dewan Pelindung UKMI Pembantu Dekan III


(40)

3.6 Struktur Organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU.

A. Dewan pelindung UKMI As-Siyasah FISIP USU adalah dewan/ badan yang melindungi keberadaan UKMI As-Siysah di FISIP USU yang secara langsung sebagai penanggung jawab atas kegiatan UKMI. Dewan Pelindung organisasi UKMI ini adalah pembantu dekan 3 yaitu bagian mahasiswa hingga sekarang masih dipegang oleh Bapak Edward. Setiap kegiatan yang diselenggarakan UKMI harus dapat persetujuan dan izin dari pihak kampus terutama Dekan. Apabila UKMI menyelenggarakan kegiatan, setiap fasilitas berupa sarana dan prasarana di FISIP USU bisa digunakan secara gratis seperti Aula FISIP, infokus dan sebagainya.

B. Dewan Pembina/ penasehat merupakan seseorang/ sekelompok orang yang memberikan arahan dan nasehatt kepada ketua umum UKMI dalam menjalani roda organisasi. Dewan pembina ini biasanya mereka yang sudah memiliki pengalaman banyak tentang gerakan organisasi UKMI dan perkembangannya. Dalam hal ini untuk menjadi dewan penasehat biasanya seorang ustadz maupun mantan ketua umum UKMI yang sebelumnya atau alumni pengurus UKMI yang mengerti dengan permasalahan UKMI As-Siyasah FISIP USU.

C. Ketua umum UKMI merupakan posisi sentral dalam organisasi UKMI. Seorang ketua umum harus mampu menggerakkan anggota pengurusnya dalam menjalani roda organisasi dengan baik. Seorang ketua umum harus mampu mengayomi, mengontrol setiap perkembangan organisasi UKMI.


(41)

Peran ketua umum sangat berpengaruh terhadap geraknya organisasi, menjadi ketua umum tidak harus memposisikan diri sebagai atasan melainkan menjadikan dirinya setara posisi dan kedudukannya dengan yang lain karena saling membutuhkan pengurus lainnya dalam upaya mengaktifkan kegiatan organisasi menjadi lebih baik. Pembagian kerja juga dikenal dalam UKMI As-Siyasah agar tujuan kerja organisasi dapat tercapai dengan maksimal.

Posisi jadi ketua umum di UKMI itu hanya simbolis aja, saya sendiri jadi ketua umum tidak ada membatasi gerak saya dalam menjalani organisasi UKMI karena bagi saya semuanya sama, karena kita semua satu keluarga, namun tetap atas yang bertanggung jawab atas kerja-kerjanya didalam organisasi demi mencapai tujuan yang

diharapkan (wawancara dengan Jefri Wanda)

D. Sekretaris umum merupakan seseorang yang bertugas untuk menyiapkan data lengkap keseluruhan pengurus UKMI As-Siyasah dan menyiapakan keperluan surat-menyurat dalam penyelenggaraan kegiatan UKMI. Sekretaris umum adalah mengingatkan setiap ketua dan sekretaris departemen dalam rapat kepengurusan untuk membahas kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya dan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan yang dihadapi. Seorang sekretaris umum harus mengerti kondisi dan perkembangan masing-masing departemen yang ada di UKMI As-Siyasah sebab seorang sekretaris dianggap sebagai ibu yang mengurusi keluarganya dengan memantau setiap perkembangan organisasi UKMI As-Siyasah itu sendiri dan memiliki nilai semangat yang tinggi untuk berkomitmen dalam organisasi UKMI As-Siyasah.


(42)

E. Bendahara umum merupakan seseorang yang dipercayai/ diamanahkan untuk mengelola keuangan UKMI As-Siyasah FISIP USU. Setiap departemen untuk melaksanakan kegiatan UKMI terlebih dahulu melapor kepada bendahara umum mengenai dana yang dibutuhkan dan melampirkan bukti pengeluaran dalam kegiatan. Seorang bendahara umum harus mampu melakukan managemen biaya kegiatan organisasi UKMI dengan baik melalui meminta iuran wajib pengurus setiap bulannya dan permohonan dana kepada alumni pengurus UKMI yang sudah bekerja dan bersedia menjadi donatur tetap UKMI As-Siyasah serta mengimpun dana kepada departemen dana dan usaha untuk lebih semangat dalam melakukan pemasukan uang ke buku kas UKMI. Saat ini pengurus UKMI sudah mendapat subsidi dari kader yang mendapat jatah untuk mengurus beasiswa BBM yang disalurkan khusus kepada pengurus yang terkendala biaya perkulihan dan bagi pengurus yang mendapat beasiswa tersebut wajib memberikan subsidi kepada bendahara umum untuk menambah pemasukan uang kekas pengurus UKMI. Biasanya yang menjadi pengurus bendahara umum ini dipilih dari jurusan Administrasi Pajak ataupun bisa juga dari jurusan Administrasi Bisnis yang mampu mengelola keuangan menjadi lebih baik. Pemilihan bendahara umum ini dilakukan pengurus UKMI atas bagaimana tingkat kepercayaan orang lain terhadap dirinya dan memastikan mampu menjaga uang kas UKMI As-Siyasah kedepannya menjadi lebih baik serta upaya pengontrolan ibadah sunnah dan wajib pengurus, karena organisasi UKMI menjunjung nilai-nilai Islam.


(43)

F. LEMBAGA KOORDINASI UKMI AS-SIYASAH FISIP USU 2015 HINGGA 2017

FSLDK ISIP Se-INDONESIA Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah

Kampus Ilmu Soisal dan Ilmu Politik Indonesia

FSLDK N Se-INDONESIA Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah

Kampus Nasional Indonesia

UKMI AS-SIYASAH FISIP USU UKMI Ad-Dakwah Universitas Sumatera

Utara FSLDK D SU

Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah Sumatra Utara


(44)

3.6.1 Lembaga Koordinasi UKMI As-Siysah FISIP USU

Telah kita bahas sebelumnya bahwa UKMI As-Siyasah FISIP USU merupakan satu-satunya Unit Kegiatan Kemahasiswaan yang berbasis Islam di FISIP USU dan sekaligus dikatakan sebagai Lembaga Dakwah Fakultas di Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam menjalani Roda Organisasi UKMI As-Siyasah berkordinasi dengan UKMI Ad-Dakwah yang letak kedudukannya di tingkat Universitas. UKMI Ad-Dakwah merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam yang mengayomi dan menaungi seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa Islam di masing-masing Fakultas sehingga UKMI Ad-Dakwah di katakan sebagai Lembaga Dakwah Kampus Skala Universitas atau di singkat dengan LDK UKMI Ad-Dakwah USU. Dalam hal ini UKMI Ad-Ad-Dakwah USU harus mampu membantu UKMI di tingkat Fakultas USU untuk memfasilitasi dan mendukung kerja-kerja Organisasi UKMI yang ada di setiap Fakultas yang ada di USU. Selain itu juga Konsep Organisasi juga disesuaikan dan samakan dengan yang diterapkan LDK UKMI Ad-Dakwah baik itu berupa Program Kerja Maupun Rapat kegiatan. LDK UKMI Ad-dakwah juga sebagai kontrol kerja-kerja dakwah di Fakultas USU.

Untuk skala daerah, UKMI berkordinasi juga dengan PUSKOMDA SU (Pusat komunikasi Dakwah Daerah Sumatra Utara). Namun yang lebih dekat hubungan kerjasamanya itu yaitu LDK UKMI Ad-Dakwah USU kala skalanya Universitas. Selain UKMI Ad-Dakwah USU, UKMI As-Siyasah FISIP USU dalam menjalani Koordinasi untuk pencapainya kinerja Organisasi yang baik juga melakukan hubungan dengan Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Fakultas


(45)

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (FSLDK ISIP-se Indonesia) didirikan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 07 Desember 2007 M/1428 H dengan berkedudukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berazaskan Islam serta bersumber pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah. FSLDK ISIP Se-Indonesia ini dikatakan Skala Nasional karena posisinya sudah seluruh LDF Se-Indonesia.

Saat ini Kordinator nya di pegang oleh Mantan Ketua UKMI As-Siyasah FISIP USU tahun 2013 yaitu Syahrin Alfaris Mahasiswa FISIP jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial angkatan 2012 sejak itulah FSLDK ISIP Se-Indonesia memasuki jaringan UKMI FISIP di tahun 2014. Adapun tujuan utama FSLDK ISIP Se-Indonesia (dalam Dokumen GBHK FSLDK ISIP Se-Indonesia 2012) yaitu untuk menyamakan Program Kerja dan wadah sharing masalah yang dihadapi masing-masing UKMI FISIP berbagai Universitas yang ada di Indonesia dan mencari penyelesaian masalah dan berdasarkan GBHK Pasal 8 tujuan FSLDK ISIP Se-Indonesia berbunyi yaitu Mengokohkan eksistensi LDK Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Intra dan ekstra kampus sebagai lembaga mahasiswa yang bergerak dalam melakukan perbaikan dan perubahan masyarakat menuju Indonesia Madani, Terbangunnya kesamaan arah gerak di kalangan Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Terbangunnya koordinasi dan pembagian peran antara LDK Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan amal dakwah lainnya, Meningkatkan kontribusi LDK Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam mengakselerasi proses kebangkitan ummat, Menjadikan LDK Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai pusat gerakan dakwah yang bisa membangkitkan kesadaran elemen masyarakat lain untuk sama bergerak memperjuangkan Islam.


(46)

Dengan demikian untuk mengadakan pertemuan kembali FSLDK ISIP Se-Indonesia melakukan Musyawarah Besar terlebih dahulu dalam rangka untuk bahas bersama-sama dan memilih satu tempat di Universitas yang bersedia menjadi Tuan Rumah dalam mempersiapkan acara dan agenda untuk mempersatukan UKMI FISIP Se-Indonesia berdasarkan Hasil Musyawarah Besar atau Rapat Kerja Nasional yang di singkat dengan MUNAS (Musyawarah Besar Nasional) dalm bentuk pembahasan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS ISIP Se-Indonesia). Ditahun 2015 pada tanggal 28 April -02 Mei 2015 USU menjadi Tujuan Rumah siap menerima kedatangan UKMI ISIP Se-Indonesia dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia. Sehingga saat itu pengurus UKMI mampu menyambut dan membuat agenda besar tersebut dengan kerjasama yang baik dengan UKMI Ad-Dakwah USU beserta UKMI Fakultas di USU.

3.6.2 Sistem Sosial UKMI As-Siyasah FISIP USU

Dalam menjalani roda pergerakan organisasi UKMI, pada umumnya pengurus UKMI As-Siyasah tidak mengenal secara resmi tentang stratifikasi sosial yang dibagi berdasarkan pangkat dan jabatan. Pada pandangan pengurus UKMI dengan adanya stratifikasi menjadikan batasan antara penyaluran pendapat antara seorang anggota pengurus kepada seorang pemimpin, sehingga membuat ruang gerak organisasi UKMI untuk menjadi lebih baik terhalangi. Selain itu dNamun yang dikenal yaitu adanya sistem pembagian kerja yang sudah disepakati. Pembagian kerja ini dibuat untuk mempermudah kerja-kerja organisasi UKMI dapat berjalan dengan baik dan maksimal sehingga tujuan bersama untuk berdakwah kepada seluruh mahasiswa khususnya Islam dapat terwujud.


(47)

3.6.3 Nama- nama KETUA UMUM UKMI AS-SIYASAH FISIP USU

Daftar Nama Ketua Umum Kepengurusan UKMI As-siyasah FISIP USU sudah mengalami 14 Periode Kepengurusan diantaranya Ketua Umum terdiri atas:

TABEL 4

NAMA KETUA UMUM UKMI 1999-2016

No Nama Ketua umum Jurusan/ Angkatan Periode jabatan 1 Taufiq Ramadhan Sosiologi / 1999 2001 – 2002 2 Taufiq Susilo Adm. Negara / 2001 2002 – 2003

3 Faisal Komunikasi / 2001 2003 – 2004

4 Abdul Rajab Adm. Negara / 2001 2004 – 2005 5 Buyamin Adm. Pajak / 2002 2005 – 2006 6 Eko Prasetio Adm. Negara / 2003 2006 – 2007 7 Syaiful Arifin Politik / 2005 2007 – 2008

8 Reza Komunikasi / 2007 2008 – 2009

9 Alimul Hadi Kesejahteraan Sosial/ 2008 2009 – 2011 10 Syahid Ismail Sosiologi / 2009 2011 – 2012 11 Jefri Wanda Politik / 2011 2012 – 2013 12 Syahrin Kesejahteraan Sosial/ 2012 2013 – 2014 13 Rival Akif Kesejahteraan Sosial/ 2012 2014 – 2015 14 Herry Ariandi Politik/ 2014 2015 – 2016 Sumber Data: Olahan Data Pribadi Penulis


(48)

Di awal keberadaan UKMI yang di bawah pimpinan Ketua Umum Taufik Ramadhan hingga Faisal, UKMI dalam menjalani fungsi organisasinya belum membentuk pola sistem, budaya organisasi, struktur organisasi, aturan bahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga belum di buat sehingga pada masa itu UKMI hanya berupa kegiatan-kegiatan perayaan untuk menghidupkan hari besar Ummat Islam seperti diantaranya yaitu perayaan Isra‟ Mi‟raj, maulid Nabi Muhammad Saw, tahun baru islam, bulan ramadhan, hari raya korban dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa cikal bakal UKMI ini sudah ada sejak tahun 1999, namun hanya berupa berupa kegiatan Islam saja dengan tujual awalnya untuk memakmurkan musholla yang sudah ada dan mengisi kekosongan waktu mahasiswa islam yang saat itu fakum adanya kegiatan islam di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tidak ada yang peduli. Memang dikatakan bahwa rata-rata saat itu yang mengaktifkannya adalah kader HMI FISIP USU.

Masa masing-masing kepemimpinan ketua umum UKMI memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam upaya menggerakkan para pengurus UKMI untuk selalu berkontribusi didalam organisasi. namun itu semua tetap berpedoman dengan aturan dan budaya organisasi yang sudah ada. Data Ketua Umum ini penulis peroleh dengan menghubungi dosen yang pernah kuliah dahulu tahun 1980-an dan kader HMI 1999 yang berkontribusi dan paham dengan kondisi Gerakan Organisasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU saat itu.


(49)

G. Menurut C. Kluckhon Organisasi Sosial adalah salah satu dari unsur

kebudayaan. Aspek Pemikiran/

Visi Misi UKMI Aspek Perilaku/ Perilaku UKMI

Aspek Aktivitas/ Keg Kegiatan UKMI

Bagan Kerangka Kebudayaan

Sumber: Buku Pengantar Antropologi Koentjaraningrat hal 12 3.7 Aspek Pemikiran / Visi Misi organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU

Aspek pemikiran dari UKMI As-Siyasah adalah suatu berupa Visi dan Misi organisasi UKMI, Sebagaimana dengan organisasi yang formal, dalam menjalani aktivitas organisasi di perlukan nilai-nilai yang kuat untuk dijadikan pedoman berorganisasi. Pedoman itu bisa ditemukan melalui Visi dan Misi organisasi. Dengan demikian begitu juga dengan UKMI As-Siyasah memiliki visi yang dijadikan arah tujuan didirikannya Sebagai berikut:

3.7.1 Visi UKMI As-Siyasah FISIP USU

Wadah pembentuk dan pencetak mahasiswa Islam menjadi kader yang tangguh dalam upaya mentransformasikan nilai-nilai ketauhidan dalam mewujudkan kejayaan ummat.


(50)

Melalui visi yang dibuat pengurus UKMI, tujuan dari didirikannya organisasi UKMI ini untuk mencetak dan melahirkan mahasiswa Islam yang memiliki semangat yang tanggung untuk mewariskan nilai-nilai Islam dapat diterapkan di muka bumi ini demi mewujudkan kejayaan ummat. Nilai ini diadopsi pengurus UKMI melalui gerakan Ikhwanul Muslimin yang menjadikan Al-Qur‟an dan As-Sunnah sebagai pedoman dalam kehidupan sehingga kejayaan Islam tercapai. Upaya mentranspormasikan nilai-nilai tersebut dapat dilakukan dengan gerakan tarbiyah/ gerakan dakwah kepada mahasiswa Islam yang ada di FISIP USU untuk mengkaji dan mengenal Islam melalui perjuangan para sahabat Rasulullah dalam menegakkan Negara Islam/Khilafah Islamiyah. Visi ini dapat terwujud melalui mentoring agama Islam, karena didalam mentoring akan disampaikan pemahaman mengenai Islam lebih dalam lagi.

3.7.2 Misi UKMI As-Siyasah FISIP USU

1. Membina mahasiswa Islam menjadi mahasiswa intelektual yang bertanggungjawab terhadap masalah keummatan dan komitmen terhadap dakwah Islamiyah serta berakhlak mulia, cerdas dan berintegritas.

2. Membangun dan menyatukan gerak dakwah dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai agama Allah.

3. Menggali, mengembangkan dan menggerakkan seluruh potensi kader Islam yang memiliki integritas kepribadian Islam yang utuh serta memiliki kemampuan manajerial.


(51)

4. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya aktivis muslim serta mengoptimalkan dukungan dan partisipasi aktif menuju lembaga dakwah fakultas yang kokoh dan dinamis.

5. Mengembangkan dan meningkatkan kepedulian, peran serta solidaritas terhadap permasalahan ummat

Dalam mencapai visi yang efektif, maka akan dilakukan upaya-upaya lebih maksimal agar visi tersebut dapat terwujud, karena tanpa adanya misi sulit akan terwujud visi yang sudah ada. Misi UKMI saat ini dioptimalkan terutama untuk melakukan pembinaan terhadap mahasiswa Islam untuk berkomitmen terhadap dakwah Islam terutama mengajak mahasiswa lainnya untuk mentaati semua perintah Allah berupa beribadah baik itu wajib maupun sunnah dan menjauhi segala larangan-Nya berupa kemaksiatan.

3.8 Aspek perilaku / Perilaku pengurus UKMI As-Siyasah FISIP USU.

Untuk mengetahui aspek perilaku dalam suatu tatanan organisasi diperlukan suatu perilaku organisasi pengurus. Perilaku organisasi (dalam Adam dan Indra Wijaya: 1989) adalah adalah mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tindakan manusia yang tergabung dalam suatu organisasi yaitu aspek pengaruh organisasi terhadap manusia dan sebaliknya aspek pengaruh manusia terhadap organisasi. Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin ilmu, mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana organisasi diatur dan siapa yang mengawasinya. Oleh sebab itu struktur organisasi memiliki peran dalam perilaku organisasi. Untuk melihat perilaku pengurus UKMI As-Siyasah dalam menjalani


(52)

gerakan organisasi di Kampus FISIP USU kita bisa melihat dari struktur organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU.

3.8.1 Pemimpin.

Adalah seseorang yang bertanggung jawab penuh untuk menggerakkan para anggotanya didalam organisasi demi mencapai tujuan bersama. Dalam konteks UKMI pemimpin dikatakan sebagai istilah qiyadah. Seorang Qiyadah dalam kepengurusan UKMI harus mampu menggerakkan para anggotanya didalam organisasi. Untuk menjadi seorang qiyadah dalam kepengurusan UKMI memiliki syarat-syarat tertentu yaitu:

 Telah lulus mengikuti Training pengkaderan tingkat 2 (Siaga 2) UKMI.

 Berpegang teguh dengan Al-Qur‟an dan Hadist.

 Berkomitmen untuk dakwah

 Ibadah yang ikhlas dan kusuk dan sebagainya sesuai ajaran Islam.

Didalam UKMI peran seorang qiyadah mmemiliki peran yang sangat penting terutama dalam pengambilan keputusan, karena setiap keputusan yang ambil qiyadah sangat berpengaruh terhadap pergerakan organisasi UKMI kedepannya menjadi baik atau buruk. Setiap kepeutusan qiyadah juga harus di patuhi setiap anggotanya, sebab dalam kepengurusan UKMI dikenal dengan Istilah stiqoh pada qiyadah yang berarti patuh/ percaya terhadap pemimpin.


(53)

3.8.3 Sanksi. Dalam hal ini sanksi yang berlaku bagi pengurus UKMI adalah teguran/klarifikasi kepada yang bersangkutan apabila tidak bertanggung jawab atas tugasnya dalam kegiatan UKMI baik itu pengurus inti maupun magang. 3.8.2 Pengurus/ anggota

Adalah mereka yang menjalani kerja-kerja organisasi sebagaimana yang sudah diarakan dan dengan adanya pembagian kerja dalam mengelola berjalannya suatu organisasi agar tercapai tujuan bersama secara efektif. Perilaku antara seorang/ beberapa orang pengurus terhadap UKMI harus memiliki tindakan yang dibuktikan berkomitmen berdakwah dalam menjalani roda organisasi, karena organisasi UKMI merupakan organisasi yang berlandasan pada gerakan dakwah/ gerakan tarbiyah melalui mentoring dan tsiqoh terhadap keputusan yang disepakati melalui musyawarah besar serta keputusan dan perintah dari pemimpin. Dalam pemahaman dari beberapa Informan saya, pengertian dari perilaku berorganisasi ini artinya bertindak sesuai ajaran Al-Qur‟an dan As-Sunnah dalam menjalani roda organisasi serta berakhlak mulia terhadap semua ummat manusia. Dalam kepengurusan UKMI perilaku organisasi yang lebih ditekankan para kebaikan akhlak seseorang baik itu berbicara maupun bertindak terhadap sesuatu. Sedangkan perilaku pengurus terhadap pemimpin harus Tsiqoh25 terhadap segala sesuatu yang diperintahkan atau arahan seorang pemimpin asal tidak bertentangan dengan Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

25


(54)

3.9 Aspek Kegiatan yang diselenggrakan UKMI As-Siyasah FISIP USU. 3.9.1 Adapun kegiatan yang diselenggarakan UKMI dalam rangka Penyambutan Mahasiswa Baru yaitu:

a) GO-MAI FISIP USU (Grand Opening Mentoring Agama Islam).

Sumber: Citra Pengurus UKMI As-Siyasah FISIP USU 01 Oktober 2016 GO-MAI merupakan Agenda yang dilaksanakan dengan tujuan untuk pembukaan Mentoring Agama Islam di tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Selain agenda pembukaan mentoring agama Islam, GO-MAI ini di buat juga untuk menyambut mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang biasanya dilaksanakan selang waktu telah berlangsung perkuliahan di FISIP USU rentang satu bulan atau lebih. Adapun tempat penyelenggaraan GO-MAI FISIP USU biasanya dilakukan di Aula FISIP USU yang biasanya di hadiri Oleh Presiden Mahasiswa USU, gubernur FISIP USU, Ketua Lembaga Mentoring Agama Islam Universitas Sumatra Utara serta di Buka oleh Ibu Ros sebagai Dosen Pendidikan Agama Islam di FISIP USU dan Seluruh Mahasiswa Baru


(55)

FISIP USU. GO-MAI FISIP USU dilaksanakan satu kali dalam setahun dimana ada moment kehadiran Mahasiswa Baru yang akan mengambil mata kuliah PAI (Pendidikan Agama Islam) di semester dua . Adapun sumber dana acara GO-MAI ini berasal dari Bantuan dari Pihak dekanat FISIP USU, Iuran Panitia GO-MAI, kas UKMI yang diminta langsung dengan bendahara umum, aksi dana yang dilakukan pengurus UKMI As-Siyasah untuk menutupi kekurangan dana yang ada.

Pada Hari Kamis, 01 Oktober 2016 pengurus Baru UKMI As-Siyasah 2016 membuat GO-MAI di FISIP USU yang diadakan di Aula FISIP USU lantai 2 yang dihadiri lebih kurang 154 peserta Mahasiswa Baru dan dihadiri beberapa Mahasiswa tingkat akhir yang juga tetap mentoring hingga saat ini dimana acaranya dimulai pukul 14.30-17.00 dengan rangkaian acara pembukaan oleh Ibu Rosmiani sebagai Pembantu Dekan III dan dosen agama Islam oleh ibu Ros yang meresmikan di buatnya mentoring FISIP kemudian ada juga hiburan oleh tim Nasyid pengurus UKMI As-Siyasah angkatan 2015 yang laki-laki dan setelah sholat ashar pukul 16.00 dilanjutkan Talk Show oleh Ali Jabbar selaku Mahasiswa Berprestasi USU dalam karya Ilmiah yang juga mengikuti program mentoring sejak pertama kali masuk kuliah di USU. Beliau menyampaikan dalam acara itu bahwa lakukanlah apapun yang bermanfaat untuk kamu dan mentoring merupakan agenda yang sangat bermanfaat dimana didalamnya kita bisa mengembangkan wawasan cara berpikir kita menjadi terarah. Respon dari peserta GO-MAI saat itu sangat antusias dan Exited serta semangat dengan ditandai


(1)

2.3. Sejarah organisasi Intra FISIP USU ... 45

2.3.1 Sejarah organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... 46

2.3.2 Sejarah organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa ... 47

2.3.3 Sejarah singkat UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 48

BAB III Sejarah pergerakan organisasi Mahasiswa Islam Indonesia 3.1 Sejarah pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ... 55

3.2 Sejarah pergerakan Lembaga Dakwah di Kampus ... 57

3.3 Sejarah pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam Medan .... 60

3.4 Sejarah pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam FISIP ... 62

3.5 Sejarah UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 64

3.5.1 Pola perekrutan UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 72

3.5.2 Departemen dan program kerja UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 77

3.6 Struktur organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 84

3.6.1 Lembaga koordinasi organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 88

3.6.2 Sistem sosial UKMI As-Siyasah ... 90

3.6.3 Nama-nama Ketua Umum UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 91

3.7 Aspek pemikiran UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 93

3.7.1 Visi UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 93

3.7.2 Misi UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 94

3.8 Aspek perilaku pengurus organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 95

3.8.1 Perilaku Pemimpin ... 96

3.8.2 Perilaku Anggota ... 97

3.8.3 Sanksi ... 97

3.9 Aspek kegiatan UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 98

3.9.1 Kegiatan UKMI saat Penyambutan Mahasiswa Baru 98

3.9.2 Kegiatan perekrutan pengurus UKMI ... 103

3.9.3 Kegiatan Internal pengurus UKMI... 108

3.9.4 Kegiatan UKMI yang terbuka untuk umum... 113

BAB IV Faktor yang mempengaruhi eksistensi UKMI As-Siyasah 4.1 Budaya organisasi UKMI As-Siyasah ... 125

4.1.1. Nilai yang bersumber dari Al-Qur‟an ... 126

4.1.2. Nilai yang bersumber dari Hadist ... 130

4.1.3 Nilai dari pemikiran Ikhwanul Muslimin... 132

4.2 Faktor yang mempengaruhi eksistensi UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 135 4.2.1 Faktor pendorong eksistensi pergerakan UKMI As-


(2)

Siyasah FISIP USU ... 135 4.2.2 Faktor penghambat eksistensi pergerakan UKMI As-

Siyasah FISIP USU ... 139

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 149 5.2 Saran ... 152 DAFTAR PUSTAKA ... 150 LAMPIRAN

Daftar Nama Informan ... 154 GLOSARIUM ...


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Pola perekrutan UKMI As-Siyasah FISIP USU...72 Gambar 2 : Struktur organisasi UKMI As-Siyasah...83 Gambar 3 : Lembaga koordinasi UKMI As-Siyasah FISIP USU...87


(4)

DAFTAR FOTO

FOTO 1 : GO-MAI ... 98

FOTO 2 : Seminar beasiswa UKMI ... 101

FOTO 3 : PMB UKMI di Pendopo USU ... 102

FOTO 4 : Pra-siaga UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 103

FOTO 5 : Siaga 1 UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 106

FOTO 6 : Siaga 2 UKMI As-Siyasah FISIP USU ... 108

FOTO 7 : Silaturahmi tokoh UKMI ... 109

FOTO 8 : Rihla UKMI ... 110

FOTO 9 : Agenda Ukhuwah UKMI ... 112

FOTO 10 : Pelantikan FAM dan ADS ... 113

FOTO 11 : Jaulah keputrian UKMI ... 113

FOTO 12 : Keputrian UKMI ... 114

FOTO 13 : UKMI Berbagi ... 116

FOTO 14 : RAKERNAS UKMI ... 118

FOTO 15 : Aksi penggalangan dana UKMI ... 121

FOTO 16 : Keputrian akbar UKMI... 122


(5)

GLOSARIUM

1. AD/ART merupakan singkatan dari Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

2. Ahlusunnah waljama‟ah adalah suatu gerakan dakwah yang dilakukan secara berjama‟ah atau bersama-sama.

3. Bermujahadah adalah suatu upaya untuk memohon kepada Allah agar dapat melawan hawa nafsu atau perbuaatan kemaksiatan yang mengarahkan kemurkaan Allah.

4. Dakwah fardiyah adalah dakwah/seruan/ajakan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dengan tujuan untuk mengajak kepada kebaikan.

5. Fiqih wanita adalah Ilmu pengetahuan/pelajaran tentang aturan-aturan dalam Islam khusus wanita.

6. GBHK FSLDK ISIP Se-Indonesia merupakan singkatan dari Garis Besar Haluan Kampus Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial & Ilmu Politik Se-Indonesia.

7. Halaqoh adalah kegiatan pertemuan yang dilakukan setiap sekali seminggu yang didalamnya berisikan kajian-kajian Islam dan penanaman nilai-nilai keteladanan Rasulullah sesuai ajaran Islam yang dilakukan terdiri dari 3-10 orang dalam sekelompok orang yang sudah melewati mentoring agama Islam. 8. Hijab dalam istilah pengurus UKMI berarti batasan/kain/tembok antara

laki-laki dengan perempuan setiap melakukan rapat kegiatan UKMI As-Siyasah di FISIP USU.

9. Jalasah Ruhiyah adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat untuk tetap bertahan dalam gerakan dakwah.

10.Khilafah Islamiyah Istilah dalam Bahasa Arab yang berarti negara Islam. 11.Manhajul Fikr adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter yang

mengikuti sunnah Rasulullah.

12.Mentee adalah sebutan/julukan panggilan untuk peserta yang mengikuti mentoring.

13.Mentoring adalah suatu kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam yang terdiri dari 3-10 orang yang dilakukan sekali dalam seminggu untuk penanaman nilai-nilai agama Islam secara menyeluruh.

14.Muwashoffat dalam istilah Bahasa Arab yang berarti pemenuhan syarat-syarat dalam penyelenggaraan kegiatan.

15.Pementor merupakan sebutan/panggilan bagi seseorang yang memberikan materi mentoring agama Islam/pelajaran mengenai agama Islam.

16.Qiyadah adalah istilah dalam Bahasa Arab yang berarti seorang pemimpin. 17.Sirah Nabawiyah adalah suatu kisah mengenai sejarah perjalanan kehidupan

dakwah Nabi Muhammad SAW.

18.Siaga 1/tekad 1 adalah training pengkaderan tingkat pertama untuk menjadi pengurus UKMI As-Siyasah di FISIP USU.

19.Siaga 2/tekad 2 adalah training pengkaderan tingkat kedua untuk menjadi pengurus inti UKMI As-Siyasah di FISIP USU.

20.Siyasih dalam Bahasa Arab berarti politik.

21.Syaksiyah Da‟iyah adalah barisan pemimpin(orang-orang yang menjadi pemimpin dalam gerakan dakwah).


(6)

22.Syaksiyah Islamiyah adalah barisan pendukung dakwah dimana mereka dikatakan sebagai orang-orang pendukung atau pencinta/tertarik dengan gerakan dakwah.

23.Syaksiyah Muhariyah adalah barisan penggerak dakwah atau orang-orang yang aktif dalam segala bentuk dari gerakan dakwah.

24.Tarbiyah adalah kegiatan pembinaan/penanaman nilai-nilai agama Islam. 25.Tsiqoh dalam istilah Bahasa Arab berarti taat/patuh.

26.Ukhuwah dalam istilah Bahasa Arab berarti persahabatan

27.Usroh adalah sebuah keluarga dengan maksud kelompok anggota pengajian kecil-kecilan yang didalamnya membahasan nilai-nilai Islam secara menyeluruh.