Uji Persyaratan TEKNIK ANALISIS DATA

Desi Irawati, 2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH JASA DAN KEPARIWISATAAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ini mendekati nol, karena dapat menggambarkan keseluruhan populasi, atau data dapat dikatakan menyebar. c. Frekuensi Data yang telah diperoleh selanjutnya dibuat kelompok-kelompok sesuai dengan kategori pilihan jawaban dalam item pernyataan. hal ini sejalan dengan pendapat Irianto 2010: 7, “distribusi frekuensi adalah suatu jumlah bilangan yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok tertentu.” Data dikumpulkan dalam satu kelompok agar data tersebut lebih sederhana., sehingga tidak menyukarkan peneliti dalam analisis data. Penilaian masing-masing indikator pada setiap variabel berdasarkan skor terendah dan skor tertinggi, yang dihitung dengan cara: Rentang = Selanjutnya dibuatlah skala penafsiran untuk menentukan kategori rendah, sedang, atau tinggi dengan menghitung: Sangat TinggiSangat EfektifSangat Jelas = skor tertinggi – rentang Sangat RendahSangat Tidak EfektifSangat Tidak Jelas = skor terendah + rentang Kategori TinggiEfektifJelas, SedangCukup EfektifCukup Jelas, dan RendahEfektifTidak Jelas yang berada di antara sangat rendah dan sangat tinggi. STESRSTJ TERTJ CESDGCJ ETJ SESTSJ

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Persyaratan

1 Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi menguji apakah data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono 2014: 172, “Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianal isis harus berdistribusi normal”. Desi Irawati, 2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH JASA DAN KEPARIWISATAAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji normalitas termasuk salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik sebelum melakukan analisis data. Data penelitian harus diuji kenormalan distribusinya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu: jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni: a Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. b Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. 2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas yaitu adanya hubungan yang linier antar variabel. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas atau dikenal dengan istilah tidak terjadi multikolinieritas. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan cara: a Melihat nilai tolerance: 1 Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas terhadap daya yang diuji. 2 Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka terjadi multikolinieritas terhadap data yang diuji. b Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor: 1 Jika nila VIF lebih kecil dari 5, maka tidak terjadi multikolinieritas terhadap data yang diuji. 2 Jika nilai VIF lebih besar dari 5 maka terjadi multikolinieritas terhadap daya yang diuji. Desi Irawati, 2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH JASA DAN KEPARIWISATAAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan keputusan uji statistik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah: c Jika nilai signifikansi 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah tidak sama. d Jika nilai signifikansi 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

b. Pengujian Analisis Jalur Path Analysis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TENGAH

4 24 218

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PDAM Kabupaten Brebes)

2 17 129

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN.

0 2 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (K

0 0 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 5 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 5 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN DAMPAKNYA Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dan Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Karyawan RS. Amal Sehat Sr

0 2 18

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT "X" Sekuritas Wilayah Jawa Barat.

3 6 31

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH PARIWISATA PROVINSI JAWA BARAT

0 0 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 16