PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
BATIK BROTOSENO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

Rini Nur Azizah
B 100 120 038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016


PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
BATIK BROTOSENO SRAGEN
Oeh: Rini Nur Azizah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : rininur110@gmail.com

Abstrak
Tujuan dalam penelitian adalah: (1) Untuk menganalisis pengaruh
kepemimpinan transformasional yang terdiri dari kemampuanberempati, tindakan
yang mencerminkan misi, rasa percaya diri, perilakupengembangan citra diri,
keyakinan terhadap kompetensi bawahan, perilakupenciptaan peluang bagi
pengikut untuk mengalami kesuksesan mempunyaipengaruh terhadap kinerja
karyawan pada perusahaan batik Brotoseno Sragen? (2) untuk menganalisis
variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada
perusahaan batik Brotoseno Sragen?
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden dengan menggunakan teknik
purposive sampling.Metodeanalisis data menggunakan: (1) uji instrumen

penelitian, yaitu uji validitas danreliabilitas, (2) Uji asumsi klasik, yaitu uji
multikolinearitas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas (3) Uji regresi linear
berganda, (4) Uji hipotesis,yaitu uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) Uji
instrumen,semua kuesioner dinyatakan valid dan reliabel. (2) Uji Asumsi klasik,
tidak terjadikesalahan dalam asumsi klasik, (3) Hasil uji hipotesis, diperoleh hasil:
(a) Hasiluji t menunjukkan bahwa variabel Displays Empathydan Assures followers
of TheirCompetency secaraindividual tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja karyawan, hal iniditunjukkan oleh nilai signifikansi yang lebih besar dari
0,05, sedangkan variabel Dramatizes the Misssion, Projects Self Assurances,
Enhances the Leader’s Image dan Provides followers with Opportunities to
Experience Success secara individual berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja
karyawan.
(b)
Hasil
uji
Fmenunjukkan
bahwa
semua

variabelsecarabersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, hal
iniditunjukkan oleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. (c) Hasil uji
regresilinear berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel Provides
followers with Opportunities to Experience Successmempunyai nilai koefisien
regresi paling besar, sehingga variabelProvides followers with Opportunities to
Experience
Successmerupakan
variabel
yang
paling
dominan
mempengaruhikinerja karyawan dibanding dengan variabel lain. (d) Hasil uji
koefisiendeterminasi diperoleh angka koefisien R Square sebesar 0,866 atau
86,6%, artinyavariabel kepemimpinan transformasional mampu menerangkan
variasi variabelkinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen sebesar
86,6% dan sisanya 13,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Kata Kunci: Kepemimpinan transformasional, kinerja karyawan

Abstract
Interest in the study are: (1) To analyze the effect of transformational

leadership consists of the ability to empathize, actions that reflect the mission,
self-esteem, behavioral development of self-image, confidence in the competence
of subordinates, behavioral creation of opportunities for followers to experience
success have an influence on performance employees at the company Batik
Brotoseno Sragen? (2) to analyze which variables are the most dominant
influence on the performance of employees at the company Batik Brotoseno
Sragen?
This research is quantitative. The sample used in this study were as many
as 30 respondents using purposive technique sampling.Metode data analysis
using: (1) test the research instrument, namely the validity and reliability, (2) test
the classic assumption, namely multicollinearity test, normality test and test
heteroskedastisitas (3) testing multiple linear regression (4) test the hypothesis,
that the t test, F test and coefficient of determination.
The results of data analysis showed that: (1) Test instruments, all
questionnaires declared valid and reliable. (2) Test the classical assumption,
there is no error in the classical assumption, (3) The results of hypothesis testing,
the results obtained: (a) The results of the t test showed that the variables
Displays Empathy and assures followers of Their Competency individually no
positive significant effect on employee performance this is indicated by the
significance value greater than 0.05, while the variable Dramatizes the Misssion,

Projects Self Assurances, enhances the Leader's Image and followers Provides
Opportunities to Experience Success with individually has a significant positive
effect on employee performance. (B) F test results showed that all variables are
jointly significant effect on the performance of employees, this is indicated by the
significance value less than 0.05. (C) The results of multiple linear regression test
showed that the regression coefficient variable with followers Provides
Opportunities to Experience Success has a regression coefficient value most, so
that variables with followers Provides Opportunities to Experience Success is the
most dominant variable affecting employee performance compared with other
variables. (D) The results obtained figures coefficient determination coefficient R
Square of 0.866 or 86.6%, meaning that the variable transformational leadership
is able to explain the variation of the variable performance of employees at the
company Batik BrotosenoSragen of 86.6% and the remaining 13.4% is influenced
by other variables outside the model.
Keywords: Transformational leadership, employee performance

1. Pendahuluan

Manusia di dalam kehidupannya sehari-hari tidak lepas dari kehidupan
berorganisasi, dimana manusia akan selalu hidup bermasyarakat. Baik dalam

kehidupan di masyarakat maupun di dunia kerja, yang mendorong setiap manusia
untuk berinteraksi dengan lingkungannya.Sebuah organisasi dituntut untuk dapat
mengembangakan dan mampu bersaing dengan para pesaingnya agar mampu
bertahan ditengah kondisi jaman seperti sekarang ini. Mereka harus mampu
menciptakan suatu ide baru agar tidak tertinggal jauh dari para pesaingnya.
Didalam sebuah organisasi salah satu faktor yang penting untuk
diperhatikan salah satunya yaitu gaya kepemimpinan, sejalan dengan penelitian
ini yang mengangkat topik tentang gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin
haruslah bisa menjadi contoh bagi bawahannya. Kepemimpinan seseorang
merupakan salah satu faktor yang menentukan langkah suatu organisasi. Faktor
yang dapat mempengaruhi baik buruknya kinerja seorang karyawan salah satunya
adalah cara pemimpin dalam memimpin karyawannya. Keberhasilan dan
kegagalan suatu perusahaan ditentukan oleh kepemimpinan, bentuk
kepemimpinan yang efektif akan berdampak pada kemajuan perusahaan
(Sugianto, 2011, p.16).
Berkaitan dengan penemuan atau pengembangan ide-ide baru didalam
sebuah perusahaan dan bagaimana cara pemimpin dapat melihat potensi yang
dimiliki karyawannya, disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Kepemimpinan Transformasional pada perusahaan batik Brotoseno yang terletak
di Dusun Kuyang, Sragen. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan

manufaktur yang menghasilkan suatu produk, dalam hal ini berupa batik yang
memiliki beragam motif. Sudah banyak motif yang dibuat dan dipasarkan, bukan
hanya dalam kota tapi juga ke luar kota. Perusahaan ini selain dapat menghasilkan
suatu produk sendiri juga dapat menyerap tenaga kerja bagi warga di sekitar
lokasi perusahaan. Pencapaian ini tidak lepas dari peran seorang pemimpin dari
Batik Brotoseno ini sendiri kepada karyawannya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas peneliti
tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno
Sragen”.
2. Tinjauan Pustaka
a. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang memiliki pengaruh
cukup kuat bagi jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi, maka
peran pemimpin sangat menentukan pencapaian arah dan tujuan suatu
organisasi.Menurut Rauch dan Behling (1984) Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok kesuatu tujuan yang ingin
dicapai bersama (share goal).
Salah satu bentuk kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola
pikir dan refleksi paradigma baru dalam arus globalisasi dirumuskan sebagai

kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional, digambarkan
sebagai gaya kepemimpinan yang dapat membangkitkan atau memotivasi

karyawan, sehingga dapat berkembang dan mencapai kinerja pada tingkat yang
tinggi, melebihi dari apa yang mereka perkirakan sebelumnya.
Menurut Hakim (2014:104) kepemimpinan transformasional dapat
didefinisikan sebagai kepemimpinan yang mencakup upaya perubahan organisasi
sebagai lawan kepemimpinan yang dirancang untuk mempertahankan status quo.
Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan
perubahan dalam organisasi. Diyakini bahwa gaya ini akan mengarah pada kinerja
superior dalam organisasi yang sedang menghadapi tuntutan pembaharuan dan
perubahan.
Avolio, Bass and Jung (1999), pada awalnya kepemimpinan
transformasional ditunjukkan melalui tiga perilaku, yaitu kharisma, konsiderasi
individual,dan stimulasi intelektual. Namun pada perkembangannya, perilaku
karisma kemudiandibagi menjadi dua, yaitu karisma atau idealisasi pengaruh dan
motivasi inspirasional. Penelitian yang dilakukan oleh Behling dan Mc Fillen
(1996) menghasilkan model Syncretical yaitu merupakan suatu model yang
mengkombinasikan gagasan-gagasan dari berbagai tulisan yang ada mengenai
kepemimpinan kharismatik/transformasional kedalam hubungan kausal dan

moderating. Peneliti tersebut berusaha mengembangkan instrumen pengukuran
atribut perilaku pemimpin kharismatik/ transformasional dan keyakinan bawahan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku bawahan. Penelitian Behling
dan Mc Fillen (1996) ini muncul karena adanya dua permasalahan kunci yang
menghambat penelitian dibidang kepemimpinan kharismatik/transformasional,
yaitu kurangnya kerangka konseptual yang dapat diterima secara umum sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksanakan ide/gagasan tersebut. Model syncretical
diajukan untuk menjawab kedua permasalahan tersebut dalam memberikan
penjelasan kepada pemimimpin mengenai instrumen-instrumen yang dapat
digunakan untuk mengantisipasi respon karyawan terhadap tindakan-tindakan
yang dilakukannya.
Kemampuan berempati (display empathy) menurut Behling dan Mc
Fillen (1996), yaitu perilaku pemimpin yang perduli (memahami) terhadap
kebutuhan (nilai-nilai) bawahan, penyesuaian antara keinginan pimpinan dengan
kebutuhan bawahan. Penyampaian misi(dramatizes the mission), yaitu perilaku
pemimpin dalam menyampaikan misi organisasi dengan antusias, ekspresif dan
gaya yang menarik melalui metafora, perumpamaan, analogi atau nilai-nilai kultur
organisasi. Kepercayaan diri (project self- assurance), yaitu perilaku pemimpin
yang bertindak dengan percaya diri dan penuh keyakinan dan bertindak
memperlihatkan hal yang bersifat kepastian.

Penciptaan kesan (enhances the leader’s image), yaitu perilaku
pemimpin yang mempertunjukan kemampuan dan keberhasilan dirinya sehingga
memberikan kesan mendalam bagi bawahannya, misalnya tindakan pemimpin
yang mempertunjukkan kemampuan-kemampuannya yang tinggi atau luar biasa
seperti kecerdasan, kewibawaan, supranatural, dan sebagainya. Kepercayaan
terhadap kompetensi bawahan(assures followers of competency), yaitu perilaku
pemimpin yang percaya terhadap kompetensi pengikutnya antara lain bahwa
bawahan dapat meningkatkan kinerjanya, mengatasai hambatan dan
mengendalikan situasi disekitar mereka. Karakteristik pemimpin tipe ini

menyampaikan pujian yang biasa dilakukan pemimpin terhadap bawahan yang
menunjukkan kinerja yang baik.
Penciptaan peluang bagi pengikut untuk mengalami kesuksesan (provides
followers with opportunities to experience succes), yaitu perilaku pemimpin yang
mendelegasikan tanggung jawab kepada bawahan dengan cara memberikan target
atau sasaran yang dapat dicapai oleh bawahannya, memberikan kesempatan pada
bawahan untuk menyelesaikan segala sesuatu dengan caranya sendiri dan
menciptakan kesempatan untuk merasakan keberhasilan.
b. Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang

karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pengertian tentang
kinerja menurut :
1) Veizal Rivai (2004), kinerja merupakan perilaku yang nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
2) Malayu S.P Hasibuan (2001) mengemukakan kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Berdasarkan uraian tersebut di atas mengungkapkan bahwa dengan hasil
kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan dapat
dievaluasi tingkat kinerja pegawainya, maka kinerja karyawan harus dapat
ditentukan dengan pencapaian target selama periode waktu yang dicapai
organisasi.
3. MetodePenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden yang bekerja pada perusahaan
Batik Brotoseno Sragen dengan menggunakan teknik purposive sampling.Sumber
data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh
melalui kuesioner dengan menggunakan skala likert terhadap responden karyawan
perusahaan Batik Brotoseno Sragen, sedangkan data sekunder berupa data
perusahaan sera sudi pustaka, penelitian terdahulu, dan jurnal yang mendukung
penelitian ini. Metodeanalisis data menggunakan: (1) uji instrumen penelitian,
yaitu uji validitas danreliabilitas, (2) Uji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas,
uji normalitas dan uji heteroskedastisitas (3) Uji regresi linear berganda, (4) Uji
hipotesis,yaitu uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.
4. Hasil Peneltian
Berdasarkan analisis hasil penelitian secara terpisah yaitu didapatkan
variabel kemampuan berempati pimpinan perusahaan Batik Brotoseno
mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak terbukti
kebenarannya dengan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh signifikan positif gaya kepemimpinan transformasional kemampuan
berempati terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.
Penemuan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Fatmala (2013) yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan
positif kemampuan berempati terhadap motivasi kerja pegawai.
Hasil analisis variabel penyampaian misi mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap kinerja karyawan perusahaan Batik Brotoseno Sragen.
Penelitian ini terbukti kebenarannya dengan hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh signifikan positif gaya kepemimpinan transformasional
penyampaian misi terhadap kinerja karyawan pada peruysahaan Batik Brotoseno
Sragen.Penemuan hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Fatmala (2013) yang menyatakan terdapat pengaruh
signifikan positif penyampaian misi terhadap motivasi kerja pegawai.
Hasil analisis variabel kepercayaan diri mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan perusahaan Batik Brotoseno Sragen. Hasil
penelitian ini terbukti kebenarannya dengan hipotesis ketiga yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh signifikan positif gaya kepemimpinan transformasional
kepercayaan diri terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno
Sragen. Penemuan hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Fatmala (2013) yang menyatakan terdapat pengaruh
signifikan positif variabel kepercayaan diri terhadap motivasi kerja pegawai.
Hasil analisis variabel penciptaan kesan mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan perusahaan Batik Brotoseno Sragen. Hasil
penelitian ini terbukti kebenarannya dengan hipotesis keempat yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh signifikan positif gaya kepemimpinan transformasional
penciptaan kesan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno
Sragen.Hal ini dibuktikan dengan sikap atasan yang menunjukkan kemampuankemampuan yang tinggi dalam mengelola perusahaannya. Salah satunya dengan
sikap kewibawaan yang ditunjukkan kepada bawahannya. Penemuan hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Fatmala (2013) yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan positif variabel
penciptaan kesan terhadap motivasi kerja pegawai.
Hasil analisisvariabel kepercayaan terhadap kompetensi bawahan
mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
perusahaan Batik Brotoseno Sragen.Hasil penelitian ini tidak terbukti
kebenarannya dengan hipotesis kelima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
signifikan positif gaya kepemimpinan transformasional kepercayaaan kompetensi
bawahan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.
Penemuan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Fatmala (2013) yang menyatakan variabel kepercayaan terhadap
bawahan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
Hasil analisisvariabel penciptaan peluang mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap kinerja karyawan perusahaan Batik Brotoseno Sragen.
Hasil penelitian ini terbukti kebenarannya dengan hipotesis keenam yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif gaya kepemimpinan
transformasional peSnciptaan peluang terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan
Batik Brotoseno Sragen. Penemuan hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fatmala (2013) yang menyatakan

variabel penciptaan peluang berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi
kerja pegawai.
5. Kesimpulan
a. Hasil uji F menunjukkan bahwa Displays Empathy, Dramatizes the Misssion,
Projects Self Assurances, Enhances the Leader’s Image, Assures followers of
Their Competency, Provides followers with Opportunities to Experience
Successsecara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai,
hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05.
b. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Displays Empathydan Assures followers
of Their Competency secara individual tidak berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja karyawan, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang
lebih besar dari 0,05, sedangkan variabel Dramatizes the Misssion, Projects Self
Assurances, Enhances the Leader’s Image dan Provides followers with
Opportunities to Experience Success secara individual berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan.
c. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh angka koefisien R2 sebesar 0,866 atau
86,6% artinya variabel kepemimpinan transformasional mampu menerangkan
variasi kinerja karyawan sebesar 86,6% dan sisanya 13,4% dipengaruhi oleh
variabel di luar model.
6. Saran
a. Variabel Penyampaian Misi, Kepercayaan Diri, Penciptaan Kesan, dan
Penciptaan Peluang untuk Meraih Kesuksesan berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja karyawan, oleh karena itu pihak atasan dari Perusahaan
Brotoseno sebaiknya mempertahankan perilaku diatas. Perilaku tersebut dapat
ditunjukkan dengan cara tetap mempertahankan sikap percaya dirinya
dihadapan bawahannya sehingga tercipta kesan yang baik serta memberikan
kesempatan yang lebar bagi bawahannya dalam mengembangkan karyanya
demi untuk meraih kesuksesan.
b. Variabel kemampuan berempati dan kepercayaan terhadap bawahan tidak
mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu pihak atasan dari Perusahaan
Brotoseno sebaiknya untuk masa depan yang semakin kuatnya persaingan
dalam perusaahan sejenis maupun tidak sejenis harus lebih memperhatikan dan
meningkatkan perilaku di atas dalam menjalankan perusahaannya agar kinerja
karyawan dapat meningkat. Salah satunya dengan cara seperti lebih
memberikan rasa kepedulian yang tinggi terhadap keinginan bawahan serta
memberikan kepercayaan dalam setiap pekerjaan yang diberikan kepada
bawahan sehingga bawahan merasa diperhatikan dan menganggap dirinya
berarti bagi perusahaaan.
c. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti,
sebab tidak menutup kemungkinan dengan lebih banyaknya variabel hasil yang
dihasilkan akan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ani Endarti D.F.S, (2013), Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap
Moivasi Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Simo Kabupaen Boyolali.
Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Arikunto, Suharaimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta :PT Rineka Cipta.
Avolio, B.J., B.M. Bass, D.I. Jung. (1999). Re-Examining the Components of
Transformational andTransactional Leadership Using the Multifactor
Leadership Questionnaire. Journal ofOccupational and Organizational
Psychology, 72, 441-462.
Basri, A. F. M.,& Rivai, V. (2005). Perfomance Appraisal. Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada
Behling, O & Mc Fillen, JM. (1996), A Syncretical Model Of
Charismatic/Transformaional Leadership. Group and Organizational
Management Studies.
Bennis, W. & Nanus, B (1985), Leaders: The Strattegies For Taking Charge, New
York : Harper & Row.
Conger, J. A & Kanungo. R.N (1987), Toward a Behavioral Theory of
Charismatic Leadership in Organizational Settings, Academy of
Management Reveiw, Vol. Pp. 637-647.
Fandy T & Akhmad S (1999) Kepemimpinan Transformasional, Usahawan, no 09
tahun XXVIII.
Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hakim Lukman, 2014, Dasar-dasar Manajemen, Edisi pertama jilid 1, Kartasura,
Jasmine.
Hakim, dkk. 2009. “Pengembangan Kewirausahaan dengan Penerapan
Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Usaha
Ekstra Karyawan pada Industri Manufaktur Surakarta”. Surakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Irawan, Indras. 2001. “Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Tentang Merek pada Produksi Batik Brotoseno Di Sragen”. Skripsi S1.

Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Tidak
Dipublikasikan
Jabnoun, N. and H.A. Al-Ghasyah. (2005). Leadership Styles Supporting ISO
9000:2000. TheQuality Management Journal, 12, 1, pp. 21-29.
Leavit, H (1986) Corporate Pathfinders, New York : Penguin.
Munawarah, 2011, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan
Transaksional terhadap Kinerja Guru”. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol.16, No.
2.
Moch

Soe’oed Hakam, dkk. 2015, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan Bank Jatim Cabang Malang)”.
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 3, No. 1.

Muchamad Fauzi. (2013). “Pengaruh Perilaku Pemimpin Terhadap Inspirasi,
Perasaan Kagum, Dan Pembedayaan Bawahan (Studi Empiris
Kepemimpinan Transformasional Pada Perusahaan-Perusahaan Asuransi Di
Jawa Tengah). Tesis. Program Studi Magister Managemen Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE.
Surbakti Marwan Petra, dkk. 2013, “Analisis Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal S-1
UNDIP. Vol. 2, No. 3.
Suranta, Sri. 2002. Dampak motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya
KepemimpinanDengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Jurnal
Empirika. Vol 15 . No 2. Hal : 116-138.
Siregar, Sofiyan. 2013. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. PT. Bumi
Angkasa, Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Veizal, Revai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: Raja.
Yosias. 2013, “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Komitmen Organisasional (Studi pada Rumah Sakit
Bhayangkara, Palangka Raya)”. Jurnal Sains Manajemen. Vol. 2, No.
Yukl, G. 2009. “Kepemimpinan dalam Organisasi”. Jakarta: PT. Indeks.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 6 10

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 2 11

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 3 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

1 5 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 6 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Batik Brotoseno Sragen.

0 3 10

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Mirasa.

0 2 18