Shorinji Kempo di Indonesia

(1)

SHORINJI KEMPO DI INDONESIA

INDONESIA DE NO SHORINJI KEMPO

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

L

E

H

NIM : 112203024

JUINDA ESA PUTRI

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

SHORINJI KEMPO DI INDONESIA

INDONESIA DE NO SHORINJI KEMPO

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Program Studi Bahasa Jepang.

Dikerjakan OLEH

NIM: 112203024 JUINDA ESA PUTRI

Pembimbing Pembaca

NIP: 19580704 198212 1 001 NIP: 19670807 200401 1 001 Prof.Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D.Zulnaidi,S.S.,M.Hum.

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

PENGESAHAN Diterima Oleh:

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara Medan, Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Program Studi Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan :

NIP: 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian:

No Nama Tanda Tangan

1 . Zulnaidi, S.S., M. Hum ( )

2. Prof.Hamzon Situmorang, M.S.,Ph.D. ( )


(4)

Disetujui oleh:

Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D-III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

NIP: 19670807 200401 1 001

Zulnaidi, S.S., M. Hum


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah swt karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “SHORINJI KEMPO DI INDONESIA” sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam kertas karya ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun penulisan. Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk ke arah perbaikan.

Dalam kertas karya ini penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, S.S, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Hamzon Situmorang M.S.Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Zulnaidi, S.S., M.Hum selaku Dosen Pembaca.

5. Seluruh Staf Pengajar pada program studi Bahasa Jepang, yang dengan ikhlas memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.


(6)

6. Dari semuanya, yang teristimewa buat orangtua, ayahanda Juman, SH dan ibunda Ernayati, yang telah memberikan semangat, dukungan, materi, doa, serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik. Juga terima kasih buat abang saya bg Joe dan adik-adik saya Dimas dan Nurul.

7. Buat Pak Uwek, Palek Uya, Ibu Tri, Kak Ayang, Kak Ahda, Kak Wulan yang selalu menyemangati penulis.

8. Buat sahabat-sahabat saya Nanda si bebeb, Sendy si tayank, Tiara si ungu, Ulfa si lola, bang Sandy si vino, Ratna, Yanda yang selalu memberi semangat kepada penulis.

9. Buat sahabat terbaik saya Puji Astuti, Latifah Nurfazriah, Tengku Siti Fatimah, terima kasih buat semangat kalian dari jauh.

10.Buat teman-teman seperjuangan stambuk 011 yang selalu memberi bantuan, dukungan dan semangatnya kepada penulis.

11.Seluruh teman-teman yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas bantuannya selama ini.

Akhirnya kepada Allah swt diri ini bersujud dan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga karena atas izin-Nya penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Dengan segala kerendahan hati penulis membuat kertas karya ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Medan, Juni 2014

Penulis

( JUINDA ESA PUTRI ) NIM : 112203024


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2 Batasan Masalah 2

1.3 Metode Penulisan 3

1.4 Landasan Teori 3

BAB II

SEJARAH PERKEMBANGAN SHORINJI KEMPO

5

2.1 Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Jepang 5 2.2 Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Indonesia 6 2.3 Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Sumatera Utara 7

2.4 Lambang Shorinji Kempo 7

2.5 Teknik-Teknik Shorinji Kempo 9

BAB III

MANFAAT LATIHAN SHORINJI KEMPO

17

3.1 Manfaat Latihan Shorinji Kempo 17

3.2 Karakteristik Shorinji Kempo 18


(8)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

22

4.1 Kesimpulan 22

4.2 Saran 22

DAFTAR PUSTAKA

23


(9)

12.yang begitu besar kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik. Juga terima kasih buat abang saya bg Joe dan adik-adik saya Dimas dan Nurul.

13.Buat Pak Uwek, Palek Uya, Ibu Tri, Kak Ayang, Kak Ahda, Kak Wulan yang selalu menyemangati penulis.

14.Buat sahabat-sahabat saya Nanda si bebeb, Sendy si tayank, Tiara si ungu, Ulfa si lola, bang Sandy si vino, Ratna, Yanda yang selalu memberi semangat kepada penulis.

15.Buat sahabat terbaik saya Puji Astuti, Latifah Nurfazriah, Tengku Siti Fatimah, terima kasih buat semangat kalian dari jauh.

16.Buat teman-teman seperjuangan stambuk 011 yang selalu memberi bantuan, dukungan dan semangatnya kepada penulis.

17.Seluruh teman-teman yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas bantuannya selama ini.

Akhirnya kepada Allah swt diri ini bersujud dan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga karena atas izin-Nya penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Dengan segala kerendahan hati penulis membuat kertas karya ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Medan, Juni 2014 Penulis

( JUINDA ESA PUTRI ) NIM : 112203024


(10)

ABSTRAK

Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang.Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional. Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Februari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organisation) Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(shinshin ichinyo) dan "melatih tubuh dan jiwa" (kenzen ichinyo). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(goshin rentan), "pelatihan mental" (seishin shuyo) dan "meningkatkan kesehatan"(kenko zoshin).

Secara teknik, Shorinji Kempo adalah seni beladiri yang mengajarkan penguasaan terhadap beragam teknik beladiri yang ada secara seimbang.Artinya, Shorinji Kempo tidak hanya memusatkan pada penguasaan satu macam teknik saja, seperti yang terdapat pada kebanyakan kebanyakan beladiri lainnya. Dalam pembelajarannya, shorinji kempo mengajarkan tiga macam teknik, yaitu : Goho, Juho dan Seiho.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Seni bela diri merupakan salah satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela diri pada mulanya berkembang di medan pertempuran sebelum adanya penggunaan senjata modern secara leluasa. Seni bela diri awalnya berkembang di kalangan orang awam, bukannya di kalangan anggota tentara.

Boleh dikatakan seni bela diri terdapat di berbagai belahan dunia secara merata dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri asli maupun seni bela diri dari luar negeri yang pada akhirnya berkembang di Negara tersebut. Di Indonesia sendiri telah berkembang berbagai macam jenis seni bela diri salah satunya adalah Shorinji Kempo yang telah berkembang di seluruh penjuru tanah air.

Shorinji Kempo merupakan seni beladiri yang menggunakan tendangan, pukulan, tangkisan, kuncian, dan bantingan. Shorinji Kempo adalah keseimbangan antara kekuatan dan moral. Oleh karena itu, belajar kempo harus memadukan keduanya untuk dikuasai. maka kenshi (pemain Kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang, sehingga dalam ajaran Shorinji Kempo dikenal Doktrin: “ Taklukkan Dirimu Sebelum Menaklukkan Orang Lain”.

Pemain Kempo (kenshi) tidak dibenarkan hanya mempelajari atau mendalami Ilmu Shorinji Kempo saja, tetapi harus seimbang dengan pembekalan jiwa dan rohaninya. Sehingga Shorinji Kempo tidak hanya diciptakan untuk membuat orang menjadi kuat secara fisik dan menjadikan mereka petarung dengan teknik tinggi dalam kompetisi, ataupun kenshi jangan sampai terobsesi hanya untuk mengalahkan lawan. Namun, berlatih untuk menjadikan manusia menjadi berkekuatan sejati dan menjadi manusia seutuhnya yang kuat rohani dan raga sehingga dapat melindungi dirinya sendiri maupun orang lain serta masyarakat dan


(12)

lingkungannya. Sehingga lahirlah falsafah Shorinji Kempo : “Kekuatan Tanpa Kasih Sayang Adalah Kejaliman, Kasih Sayang Tanpa Kekuatan Adalah Kelemahan”.

Shorinji Kempo dilandasi prinsip BUDO, yaitu secara harfiah menghentikan pertarungan, dalam arti sebenarnya adalah sebuah seni beladiri dimaksudkan bukan untuk berkelahi, berperang atau membunuh manusia, tetapi dimaksudkan untuk menghentikan konflik antar manusia dan membentuk sebuah budaya damai, dalam hal ini Budo memerankan peran moral yang lebih baik dalam masyarakat dan bukan sebagai alat pemusnah. Dalam hal ini tujuan berlatih kempo merupakan modal dasar pembangunan moral dalam lingkungan, masyarakat, berbangsa bertanah air.

1.2 Batasan Masalah

1. Bagaimana perkembangan Shorinji Kempo di Indonesia? 2. Apa tujuan dari latihan Shorinji Kempo?

1.3 Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam Kertas Karya ini adalah metode kepustakaan, yaitu metode mengumpulkan data atau informasi dengan membaca buku, serta menggunakan internet. Selanjutnya data dibahas dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam Kertas Karya ini.

1.4 Landasan Teori

Pengertian Shorinji Kempo

Shorinji Kempoadalah salah satu dari dari


(13)

(kuil), ken (aturan) dan kempo bermakna "jalan hidup".Shorinji Kempo merupakan seni beladiri yang menggunakan tendangan, pukulan, tangkisan, kuncian, dan bantingan. Shorinji Kempo adalah keseimbangan antara kekuatan dan moral.

Ciri-ciri Shorinji Kempo

Shorinji Kempo memiliki akar filosofi yang sangat tinggi sejalan dengan tujuan keyakinan yang dianut oleh bangsa kita, dimana tujuan yang hakiki dari setiap agama adalah mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat, sehingga dalam penerapan ajaran Kempo selalu didasari oleh filosofi tersebut. Kasih sayang dan kekuatan harus menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Dimana ada kasih sayang disanalah ada kekuatan begitu sebaliknya dimana ada kekuatan harus dilandasi oleh kasih sayang dengan kata lain kebijaksanaan akan lebih sempurna jika memiliki kekuatan. Kekuatan dan kasih sayang(kebijaksanaan) merupakan doktrin yang menjadi roh dan inti ajaran bagi insan Kempo. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hal ini sangat tepat sekali bila menjadi spirit bagi setiap penegak hukum dan abdi negara.

Shorinji Kempo dilandasi prinsip Budo yang secara harfiah berarti menghentikan pertarungan, dalam arti yang sebenarnya adalah dimaksud bukan untuk berkelahi, berperang membunuh sesama tapi untuk menghentikan konflik antar manusia, tetapi dimaksud untuk membentuk budaya damai. Inilah pesan moral yang terkandung didalam ajaran ini. Berlatih kempo merupakan modal dasar dalam pembangunan moral pribadi, keluarga dan dalam lingkungan masyarakat. Hal ini terlihat, diwujudkan dalam setiap gerakan kempo lebih mengutamakan bertahan atau defensif dari pada menyerang. Kemampuan pengendalian diri terkandung dalam setiap gerakan kempo dan inti dari falsafah kempo.


(14)

BAB II

SEJARAH PERKEMBANGAN SHORINJI KEMPO

2.1

Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Jepang

Shorinji Kempoadalah salah satu dari Di Doshin So pada ta atau disiplin dalam bahasa jepang). Kata Shorinji Kempo sendiri berasal dari kata sho (hutan), rin (bambu), ji (kuil), ken (aturan) dan kempo bermakna "jalan hidup".

Shorinji Kempo diciptakan oleh So Doshin di kota Todatsu pulau Shikoku Provinsi Kagawa yang (sekarang orang-orang menyebutnya dengan Pulau Kempo) di Jepang. So Doshin adalah seorang tentara Jepang yang di kirim ke Tiongkok dalam expedisi Tentara Jepang ke Manchuria/ Kore pada tahun 1928. So Doshin yang tidak sepaham dengan cara-cara penjajahan Jepang, kemudian melarikan diri dari pasukannya dan mengembara di daratan Tiongkok. Dalam pengembaraannya So Doshin bertemu dengan Wen Tayson, Maha Guru (sihang) ke 20 dari Kuil Siaw Liem Sie, kemudian selama kurang lebih 17 tahun So Doshin belajar ilmu beladiri di bawah bimbingan Sihang Wen Tayson.

Seusai Perang Dunia II Agustus 1945 dimana Jepang Takhluk dari Sekutu. So Doshin melihat kelemahan mental yang terjadi pada bangsa Jepang, sehingga So Doshin bertekad untuk memulihkan semangat hidup bangsanya terutama generasi mudanya. Pada tahun 1946 So Doshin kembali ke Jepang. So Doshin mulai mengembangkan ilmu beladiri baru yang diramunya dari ilmu beladiri yang didapatnya dari Sihang Wen Tayson di Cina, dan ilmu beladiri asli Jepang. So Doshin


(15)

menambahkan filosofi baru didasarkan atas petunjuk yang diperoleh dari masa perang, yang bergabung bersama dengan Zen Buddhisme. Dimana dalam hal ini beliau menyatukan/mengkombinasikan antara teknik fisik dan filosofi beliau (Kongo Zen), maka lahirlah seni bela diri Shorinji Kempo.

Pada masa itu, partisipasinya dalam Budo telah dilarang oleh GHQ, dan pertama kalinya So Doshin hanya mampu menarik sedikit siswa. Sebagai reputasi Shorinji Kempo yang tumbuh dalam komunitasnya, banyak siswa yang datang kepadanya untuk belajar. Dojo pertamanya sangat kecil, ukuran lima setengah tatami.

Shorinji Kempo berpusat di kota Tadotsu, kota dimana Doshin So mulai mengajarkan Shorinji Kempo. Saat ini tidak kurang dari 1.5 juta anggotanya tersebar diseluruh dunia, yang tergabung dalam WSKO (World Shorinji Kempo Organisation).

2.2 Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Indonesia

Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang. Ketiga pemuda itu adalah Ginanjar Kartasasmita, Indra Kartasasmita dan Uthin Syahraz (alm.) Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional. Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Februari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organisation) Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.


(16)

2.3 Sejarah Perkembangan Shorinji Kempo di Sumatera Utara

Perkembangan olahraga beladiri Kempo di Sumut pada tahun 80-an sangat pesat, ini dapat dilihat banyak berdiri cabang-cabang Kempo di wilayah Sumut salah satunya Dojo BPKP. Dojo BPKP berdiri pada tahun 1986, prestasi dojo tersebut telah banyak melahirkan kenshi-kenshi yang berpotensi dan berbakat di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Dojo BPKP juga merupakan dojo yang selalu aktif.

2.4 Lambang Shorinji Kempo

Awalnya, lambang Shorinji Kempo adalah Manji(dalam bahasa sansekerta:

svastika/swastika). Di Asia Timur, manji telah dikenal sebagai simbol ajaran Budha. Manji sendiri lebih tua dari ajaran Budha dan memiliki arti yang sangat dalam. Manji mewakili pergerakan alam semesta dalam kehidupan, yaitu bahwa semua hal itu serba berlawanan: surga dan neraka, siang dan malam, positif dan negatif, pria dan wanita, timur dan barat, utara dan selatan, dan lain-lain. Manji mewakili pemikiran ini, garis vertikal mewakili simbol surga dan neraka, sedangkan garis horisontal mewakili terang dan gelap (kebaikan dan keburukan di dunia). Kedua garis ini bersatu dalam bentuk salib, garis-garis pendek di ujung salib berarti bahwa alam semesta ini selalu berubah, tidak pernah mencapai ketetapan.

Terdapat dua macam manji, yang berputar ke kiri (Omote Manji) mewakili kasih sayang, danManji yang berputar ke kanan (Ura Manji) yang mewakili kekuatan atau kepandaian. Keduanya dipakai bersamaan, di mana semangat untuk menyayangi orang lain sebagaimana menyayangi diri sendiri ditekankan dalam ajaran Budha. Hal itu hanya dapat dicapai dengan kekuatan/kepandaian yang diwakili oleh ura manji, untuk mengembangkan seseorang menjadi manusia yang dapat diandalkan, yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang diwakili oleh omote


(17)

manji. Dalam filsafat barat, manji juga dimaknai sebagai 4L: Light (Cahaya Tuhan), Life (Kehidupan), Love (Kasih Sayang)dan Liberty (Kebebasan). Manji yang pernah digunakan sebagai lambang Shorinji Kempo adalah omote manji, yang menyiratkan bahwa dibalik kasih sayang terdapat kekuatan.

Manji juga dikenal dalam bentuk Tate Manji (Manji Perisai), yaitu Manji yang dikelilingi empat perisai yang melambangkan teman yang saling melindungi dan menolong serta menjaga keadilan. Lambang inilah yang diadopsi menjadi lambang Perkemi pada tahun 1966-2005, tate manji di mana perisai diterjemahkan sebagai bunga teratai yang melambangkan perdamaian.

Untuk menyeragamkan lambang Shorinji Kempo sedunia, pada 1 April 2005

World Shorinji Kempo Organization (WSKO) menetapkan lambang Shorinji Kempo yang baru. Dua lingkaran di tengah melambangkan diri sendiri dan orang lain, kekuatan dan kasih sayang, jiwa dan raga, surga dan neraka, positif dan negatif, yin dan yang. Empat perisai yang mengelilingi lingkaran melambangkan keyakinan bahwa kita harus melindungi dan membela kebenaran dan keadilan. Empat titik pada perisai melambangkan surga, neraka, yin dan yang. Sedangkan lambang Perkemi tetap mempertahankan bentuk omote manji yang melambangkan keharmonisan kasih sayang dan kekuatan.

Dengan lambang yang baru tersebut maka Shorinji Kempo sedunia menggunakan lambang yang sama di dada kirinya, sedangkan di lengan kanan terpasang lambang organisasi Shorinji Kempo negaranya. Di lengan kiri terpasang badge dojonya atau daerah yang diwakilinya atau lambang Pelatih/Penguji.


(18)

2.5

Teknik-Teknik Shorinji Kempo

Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(shinshin ichinyo) dan "melatih tubuh dan jiwa" (kenzen ichinyo). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(goshin rentan), "pelatihan mental" (seishin shuyo) dan "meningkatkan kesehatan"(kenko zoshin).

Secara teknik, Shorinji Kempo adalah seni beladiri yang mengajarkan penguasaan terhadap beragam teknik beladiri yang ada secara seimbang.Artinya, Shorinji Kempo tidak hanya memusatkan pada penguasaan satu macam teknik saja, seperti yang terdapat pada kebanyakan kebanyakan beladiri lainnya. Dalam pembelajarannya, shorinji kempo mengajarkan tiga macam teknik, yaitu : Goho, Juho dan Seiho.

Goho

Goho adalah teknik beladiri yang bersifat keras, yaitu teknik beladiri yang memuat unsur berupa pukulan, tendangan, dan tangkisan.

Juho

Juho adalah teknik yang memuat unsur berupa bantingan, kuncian, dan lemparan.

Seiho

Seiho adalah suatu teknik yang terdiri dari pijatan dan totokan yang dilakukan pada bagian tertentu tubuh manusia.Teknik ini dapat digunakan sebagai sarana pengobatan dan dapat pula digunakan untuk melumpuhkan lawan. Namun teknik ini akan diajarkan apabila seorang Kenshi telah dapat menguasai Goho dan Juho secara


(19)

sempurna. Namun tidak hanya itu, Shorinji Kempo tidak saja mengajarkan pembentukan fisik dari luar.Tetapi juga melatih pembentukan kemampuan dan kekuatan diri dari dalam tubuh.

Selain itu, beladiri Shorinji Kempo juga memiliki banyak teknik-teknik dasar. Mulai dari zazen, sikap berdiri, gerakan tubuh, langkah kaki, pukulan, tendangan, tangkisan, dan lain sebagainya.

Teknik dasar yang pertama adalah sikap zazen. Zazen adalah cara meditasi berasal dari Zen. Shorinji Kempo menggabungkan Zazen sebagai cara penting dari pelatihan mental. Ketika berlatih Zazen, bebaskan pikiranmu dan bernafas teratur.

Berikut adalah cara duduk untuk Zazen. Ketika berdiri, mengambil langkah-langkah sebaliknya untuk duduk.

1. Sikap berdiri (Kesshu Gamae). 2. Mundurkan kaki kanan.

3. Tempelkan lutut kaki kanan di lantai.

4. Masukan lutut kanan ke sisi kanan dan bawah pinggul tepat setelah pergelangan kaki kanan.

5. Atur pinggul di lantai dan menempatkan, ditekuk kaki kanan di depan pinggul.

6. Tarik pergelangan kaki kiri ke pergelangan kaki kanan, dapat menggunakan tangan untuk membantu menarik pergelangan kaki kiri (posisi bersila dengan posisi kaki kiri berada di atas paha kaki kanan).

Teknik dasar yang kedua adalah Taisabaki. Taisabaki berarti “gerakan tubuh” untuk menghindari pukulan dan tendangan dengan cara mengubah arah tubuh. Ada banyak cara untuk menghindari pukulan dan tendangan dengan menggunakan


(20)

taisabaki. Hal yang harus diperhatikan adalah nama-nama dari gerakan taisabaki, antara lain:

1. Yoko Furimi

Langkahkan kaki kanan ke kanan sedikit dan ayunkan tubuh ke kanan. 2. Ryusui

Langkahkan kaki kanan ke kanan sedikit dan gerakkan tubuh 45 derajat ke kanan dibarengi bahu kiri sehingga tubuh bergerak ke kanan.

3. Sorimi

Letakkan berat badan ke kaki belakang, lalu ayun/tarik tubuh ke belakang. 4. Hikimi

Tarik tubuh bagian tengah ke belakang untuk menjauhkannya dari jangkauan lawan. Selain itu, ada beberapa cara dasar mengubah arah tubuh, yaitu:

a. Han Tenshin

Tarik kaki belakang di belakang kaki kiri untuk berbelok ke kanan dan menggeser tubuh ke kiri. Gerakan ini untuk menghindari pukulan atau tendangan lurus dari lawan.

b. Gyaku Tenshin

Tarik kaki depan di belakang kaki kanan untuk berbelok ke kiri dan menggeser tubuh ke kanan. Gerakan ini untuk menghindari pukulan atau tendangan lurus dari lawan.

c. Han Tenkan

Hadap kanan dan kiri d. Zen Tenkan

Masukan kaki depan di depan kaki belakang dan berbelok ke kanan 180 derajat untuk menghadapi lawan di belakang (balik kanan).


(21)

e. Nisoku Zen Tenkan

Gerakan berputar 180 derajat dalam dua langkah. Teknik ini penting untuk membuang lawan dengan Juho.

Dengan adanya teknik dasar ini, dapat tercapai keseimbangan kemampuan dan kekuatan diri dari luar maupun dari dalam tubuh.

Selain itu, Shorinji Kempo memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan beladiri lain. Hal ini terletak pada karakteristik teknik seni beladiri ini. Dalam pelaksanaan dan penerapan tekniknya, diutamakan untuk menghindar dan menangkis serangan lawan, baru kemudian apabila diperlukan dilakukan serangan balasan. Didalam menyerang pun, seorang Kenshi Shorinji Kempo tidak perlu terpaku dalam penguatankekuatan fisik semata. Namun juga harus memperhatikan Atemi Nogo Yosho

(Lima unsur serangan) yaitu: titik kelemahan pada tubuh manusia, jarak sasaran, sudut serangan, kecepatan serangan dan kebulatan tekad.

1. KYU SHO (Titik Kelemahan)

Seperti sudah pernah diajarkan, dalam tubuh manusia ini terdapat banyak sekali Titik Kelemahan. Penting sekali bagi kita untuk menghafal dan dengan sekejap dapat menemukan letaknya titik kelemahan tersebut, terlebih-lebih terhadap badan yang sadang bergerak. Secara umum titik kelemahan yang di kenal untuk permainan Kempo ada 138 tempat. Adalah menjadi syarat utama untuk dengan sempurna memasukan serangan kita ke titik itu.

2. MA AI (Jarak Sasaran)

Penting untuk diingat dan dirasa penentuan jarak jangkau antara lawan dan kita. Jarak di sini bukannya agar dapat terkena tetapi sasaran harus kena pada saat pukulan / tendangan kita mencapai titik optimumnya, dengan keadaan kuda – kuda


(22)

yang terkuat. Untuk itu setelah “ terasa “ jarak cukup maka harus diperhitungkan gerak pundak, pinggul, dan sebagainya agar jarak tersebut tidak “ lepas “ lagi.

3. KAKU DO (Sudut Sasaran)

Untuk lebih mengefektifkan serangan, maka tidak semua titik kelemahan dapat dimatikan dengan serangan yang sama. Setiap serangan mempunyai sudut sasaran yang berbeda, sehingga titik kelemahannya pun berbeda.

4. SHYOKU DO (Kecepatan Serangan)

Dalam melaksanakan serangan, makin cepat serangan itu mendarat, makin baik. Ini bukan berarti bahwa serangan itu harus dilakukan terburu – buru, melainkan kecepatan sampai sasaran. Memukul benda – benda keras, bukan hanya melukai kulit luar saja, tetapi sesuai dengan jaringan – jaringan syaraf yang juga rusak, maka akan membawa akibat kelainan – kelainan internal tubuh lawan.

5. KYO JITSU (Kebulatan Tekad)

Kebulatan hati di sini mencakup kebulatan mental dan phsik, artinya kita siap lahir batin untuk melancarkan serangan. Sebenarnya melakukan ATEMI itubukan hanya tenaga lawan, tetapi juga kekuatan mental lawan. KYU JITSU fisik kelihatan dalam sikap Gamae kita.

KYU JITSU mental, misalnya kalau kita “ lengah “ semangat kita, maka saat beberapa detik itu dapat mengakibatkan kecelakaan fatal bagi kita atau lengahnya kesiapan kita itu membuat pukulan / tendangan kita menjadi “ tidak berisi “ atau terbaca lawan, sehingga sia- sialah tenaga yang kita keluarkan. Demikianlah jika serangan kita ingin efektif berisi dan mantap maka tidak satu syarat pun boleh tertinggal. Tiada cara lain untuk menyempurnakan refleks, kecepatan, pengenalan titik kelemahan, dan sebagainya, selain berlatih dengan keras dan penuh variasi gerakan di


(23)

DOJO dengan diperlengkapi alat – alat ( Do ) untuk mempraktekan dengan sesungguhnya bagaimana rasanya serangan

Apabila kelima unsur serangan tersebut terpenuhi maka akan menghasilkan pengaruh yang besar terhadap lawan. Selanjutnya teknik-teknik Kempo memperlihatkan bahwa dalam penerapannya, memuat unsur kasih dan sayang dan yang dilakukan dalam rangka pengendalian dan menundukkan lawan namun tanpa menyakiti apalagi sampai membunuhnya.


(24)

BAB III

MANFAAT LATIHAN SHORINJI KEMPO

3.1 MANFAAT LATIHAN KEMPO

Apabila seorang kenshi berlatih dengan tekun dan benar, maka dia akan merasakan manfaat-manfaat yang didapat di dalam latihan, yaitu:

1. Kepercayaan Diri Bertambah

Tanpa harus bertindak over acting, seorang kenshi akan tetap waspada dan percaya bahwa dia dapat melindungi dirinya atau orang lain di sekitarnya dalam batas yang wajar, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kuat Fisik dan Mental

Dengan latihan yang tekun dan terus menerus, kondisi fisik kita akan bertambah baik dan kuat. Fungsi otot, denyut jantung serta pernafasan yang terlatih akan banyak pengaruhnya bagi kesehatan. Dengan disiplin yang diterapkan pelatih, mental kenshipun akan bertambah baik. Diharapkan sikap-sikap kesatria dan kasih sayang sesama manusia yang diajarkan Shorinji Kempo akan melekat dalam sanubari setiap kenshi baik di dalam maupun di luar latihan.

3. Menguasai Diri

Teknik-teknik yang diajarkan di dalam Shorinji kempo sangat berbahaya bahkan bisa mematikan. Oleh karena itu setiap kenshi dituntut untuk bisa mengendalikan diri dan mengontrol emosi baik ketika berlatih maupun berhadapan dengan lawan.


(25)

4. Beladiri

Hanya di dalam keadaan terpaksa dan tidak ada pilihan lain seorang kenshi diperbolehkan mempergunakan teknik-teknik Kempo yang dipelajarinya, yakni untuk membela diri.

3.2 Karakteristik Shorinji Kempo

Shorinji Kempo sebagai suatu ilmu beladiri memiliki 6 karakteristik yang menjadi dasar dan pembeda dengan beladiri lainnya. Enam karakteristik yang khas pada shorinji kempo.

Ken Zen Ichinyo (Gabungan Ken Dan Zen)

Ken Zen Ichinyo adalah cara pelatihan bagi tubuh dan pemikiran. Ken mengacu pada tubuh nyata, sedangkan zen pada pikiran dan jiwa. Shorinji Kempo tidak saja merupakan teori berpikir, maupun cara mencapai kepuasan spiritual hanya melampaui penderitaan fisik. Akan tetapi latihan Shorinji Kempo juga merupakan suatu metode untuk sama-sama menjaga baik jiwa dan raga melalui introspeksi diri dan pendalaman kemampuan dalam diri.

Riki Ai Funi (Keharmonisan Kekuatan Dan Kasih Sayang)

Makna sebenarnya dari karakteristik ini adalah bahwa tidak ada yang dapat hidup hanya dengan kasih sayang dan perhatian, namun intelektual dan kekuatan juga diperlukan. Jika anda melihat orang lain tersiksa, kasih sayang dan perhatian anda dapat membuat anda ingin membantunya, tetapi jika kurangnya keberanian, kekuatan atau cara untuk mengambil tindakan, maka anda tidak dapat membantu. Sebaliknya, kekuatan tanpa kasih sayang tidak lebih daripada sebuah kedzaliman.


(26)

Shushu Koju (Membela diri adalah hal yang utama, menyesuaikan

penyerangan)

Metode Shorinji kempo disusun, sehingga para kenshi dapat bertahan atau membela diri terhadap serangan dan setelah melindungi diri lakukan serangan balik. Hal ini dikarenakan Shorinji Kempo, untuk meyakinkan bahwa pengajarannya yang bijak secara alamiah, berdasarkan ilmu bela diri yang digunakan hanya untuk membela diri terhadap kekerasan.

Fusatsu Katsujin (Tidak Membunuh, Tetapi Membangkitkan)

Teknik fisik Shorinji Kempo bukan untuk membunuh atau melukai orang. Shorinji Kempo adalah untuk melindungi diri sendiri, menolong orang lain, serta memperbaiki kehidupan orang. Teknik-teknik Shorinji Kempo efektif dalam menyebabkan sakit yang ”pedas” sehingga membuat orang kehilangan semangat untuk perlawanan. Hal ini dilakukan dengan menyerang titik tekanan yang ditunjukkan dengan garis bujur dari pengoobatan Timur, berdasarkan tradisi ribuan tahun. Lagipula, penggunaan yang rasional atas taktik,teknik dan kekuatan berdasarkan prinsip-prinsip kedisiplinan membuat seseorang memperoleh efek yang besar dari jumlah kekuatan yang kecil. Oleh karenanya, ilmu bela diri ini bertujuan untuk selalu bekerja bagi orang-orang baik tanpa perlu membunuh atau melukai siapapun. Fusatsu katsujin juga penting menurut sudut pandang status Shorinji Kempo sebagai suatu gyountuk pengembangan individu.


(27)

Go Ju Ittai (Keras Dan Lembut Menjadi Satu Kesatuan)

Goho(metode keras) termasuk serangan, tendangan, pukulan, tinju dan pengelakan. Juho (metode lembut) termasuk pembelaan diri, pelepasan dan putaran bersama. Walaupun masing-masing goho dan juho mengatur unsur-unsur mereka sendiri, goho dan juho saling menambahkan dan menguatkan kembali untuk semakin menjadi efektif. Hal ini disebut sebagai teknik go ju ittai.

Kumite Shutai (Latihan Berpasangan Adalah Hal Yang Utama)

Latihan berpasangan adalah norma. Hal ini untuk maksud memperoleh kemampuan dimana seseorang tidak dapat belajar sendiri, seperti Kyojitsudalam serangan dan pembelaan, serta keadaan lain yang timbul akibat lawan bergerak. Hal itu juga tidak hanya merupakan masalah membuat seseorang menjadi kuat, tetapi menjaga semangat kerja sama dengan saling berpasangan dan menjadi kuat bersama dengan teman dan rekan.

3.3 Tingkatan dalam Shorinji Kempo

Dalam shorinji kempo terdapat dua tingkatan, yaitu : tingkat Kyu-Kenshi (KYU) dan Yudansha (DAN) :

• Tingkat Kyu-Kenshi : Kyu-V s/d Kyu-I

• Tingkat Yudansha : I-DAN s/d IX-DAN Ciri atau deskripsi tingkatan :

KYU-V : Sabuk warna putih da tingkatan.

KYU-IV : Sabuk warna putih da

tingkatan Kyukenshi di lengan kanan.

KYU-III : Sabuk warna hijau da tingkatan Kyukenshi di lengan kanan.


(28)

KYU-II : Sabuk warna biru da tingkatan Kyukenshi di lengan kanan.

KYU-I : Sabuk warna coklat da tingkatan Kyukenshi di lengan kanan.

I-DAN s/d IX-DAN : Sabuk warna hitam

Untuk mencapai berbagai tingkatan tersebut didapatkan melalui ujian kenaikan tingkat yang dilaksanakan baik oleh WSKO, PB PERKEMI, Pengprov dan Pengkot dalam berbagai acara Gashku dan UKT baik tingkat internasional, nasional, wilayah, provinsi, kota/kab maupun dojo.


(29)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa olahraga beladiri shorinji kempo tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dalam setiap pelaksanaan dan penerapan tekniknya. Tetapi ada unsur kasih sayang dalam penerapan tekniknya. Dan memiliki karakteristik teknik seni beladiri yang berbeda dengan beladiri yang lain.

4.2

SARAN

Seni beladiri apapun yang kita pelajari, jangan hanya mengetahui teknik-tekniknya saja. Tetapi kita juga harus mengetahui asal usul terbentuknya beladiri tersebut. Dan juga mengetahui manfaat dan unsur-unsur yang ada pada beladiri yang kita pelajari. Sebagai anak muda bangsa, walaupun kita mempelajari seni beladiri dari luar kita tetap harus mempertahankan dan mengetahui segala jenis beladiri yang ada di Indonesia.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Japanese Budō Association (Nippon Budō Kyōgikai). 2009. Budō The Material Ways Of Japan. Tokyo

Shively, Sandie Dan Ron. 2001. USA Kempo Combatives Self-Defense Cours Apprentice Skill Level

Amor, Allan. 2013. Ryu Ken Kan Tauranga, New Zealand Ryubei Ryukyu Kempo Rengo Kai

http://perkemidojobireuen.wordpress.com/8-ringkasan-pelajaran-kempo/

http://perkemilampungtengah.blogspot.com/2011/03/memaknai-shorinji-kempo-dalam-kehidupan.html


(31)

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Lambang Shorinji Kempo Gambar 1.2 Lambang PERKEMI

Gambar 2. Teknik-Teknik Shorinji Kempo

Gambar 2.1 Gambar 2.2


(32)

ABSTRAK

Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang.Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional. Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Februari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organisation) Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(shinshin ichinyo) dan "melatih tubuh dan jiwa" (kenzen ichinyo). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(goshin rentan), "pelatihan mental" (seishin shuyo) dan "meningkatkan kesehatan"(kenko zoshin).

Secara teknik, Shorinji Kempo adalah seni beladiri yang mengajarkan penguasaan terhadap beragam teknik beladiri yang ada secara seimbang.Artinya, Shorinji Kempo tidak hanya memusatkan pada penguasaan satu macam teknik saja, seperti yang terdapat pada kebanyakan kebanyakan beladiri lainnya. Dalam pembelajarannya, shorinji kempo mengajarkan tiga macam teknik, yaitu : Goho, Juho dan Seiho.


(33)

Goho

Goho adalah teknik beladiri yang bersifat keras, yaitu teknik beladiri yang memuat unsur berupa pukulan, tendangan, dan tangkisan.

Juho

Juho adalah teknik yang memuat unsur berupa bantingan, kuncian, dan lemparan.

Seiho

Seiho adalah suatu teknik yang terdiri dari pijatan dan totokan yang dilakukan pada bagian tertentu tubuh manusia.Teknik ini dapat digunakan sebagai sarana pengobatan dan dapat pula digunakan untuk melumpuhkan lawan. Namun teknik ini akan diajarkan apabila seorang Kenshi telah dapat menguasai Goho dan Juho secara sempurna. Namun tidak hanya itu, Shorinji Kempo tidak saja mengajarkan pembentukan fisik dari luar.Tetapi juga melatih pembentukan kemampuan dan kekuatan diri dari dalam tubuh.

Selain itu, beladiri Shorinji Kempo juga memiliki banyak teknik-teknik dasar. Mulai dari zazen, sikap berdiri, gerakan tubuh, langkah kaki, pukulan, tendangan, tangkisan, dan lain sebagainya.


(34)

Teknik dasar yang pertama adalah sikap zazen. Zazen adalah cara meditasi berasal dari Zen. Shorinji Kempo menggabungkan Zazen sebagai cara penting dari pelatihan mental. Ketika berlatih Zazen, bebaskan pikiranmu dan bernafas teratur.

Teknik dasar yang kedua adalah Taisabaki. Taisabaki berarti “gerakan tubuh” untuk menghindari pukulan dan tendangan dengan cara mengubah arah tubuh.

Apabila seorang kenshi berlatih dengan tekun dan benar, maka dia akan merasakan manfaat-manfaat yang didapat di dalam latihan, yaitu:

1. Kepercayaan Diri Bertambah

Tanpa harus bertindak over acting, seorang kenshi akan tetap waspada dan percaya bahwa dia dapat melindungi dirinya atau orang lain di sekitarnya dalam batas yang wajar, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kuat Fisik dan Mental

Dengan latihan yang tekun dan terus menerus, kondisi fisik kita akan bertambah baik dan kuat. Fungsi otot, denyut jantung serta pernafasan yang terlatih akan banyak pengaruhnya bagi kesehatan. Dengan disiplin yang diterapkan pelatih, mental kenshipun akan bertambah baik. Diharapkan sikap-sikap kesatria dan kasih sayang sesama manusia yang diajarkan Shorinji Kempo akan melekat dalam sanubari setiap kenshi baik di dalam maupun di luar latihan.

3. Menguasai Diri

Teknik-teknik yang diajarkan di dalam Shorinji kempo sangat berbahaya bahkan bisa mematikan. Oleh karena itu setiap kenshi dituntut untuk bisa mengendalikan diri dan mengontrol emosi baik ketika berlatih maupun berhadapan dengan lawan.


(35)

4. Beladiri

Hanya di dalam keadaan terpaksa dan tidak ada pilihan lain seorang kenshi diperbolehkan mempergunakan teknik-teknik Kempo yang dipelajarinya, yakni untuk membela diri.


(36)

要旨

少林寺拳法の技術

練習の方法は心身一如や拳禅一如という哲学がある。その方法で拳法が三つの機能がある。

それは護身錬鍛や精神修養や健康増進である。

技術的に、少林寺拳法は衡平の制御の様々な技術を教える保身術である。つまり、 少林寺拳法はほかの保身術のように、一類技術だけに注意しない。少林寺拳法は三つの技を 教えた。それは剛法、柔法,製法。

剛法

剛法とはパンチ、キック、防衛の要素がある武道である。 柔法

柔法とは揺れることやロックやなげることの要素がある武道である。

製法

製法とはある人体の部に純血することや按摩することである。この技術は治療でき る、敵を倒れることができる。ただし、この技術は剣士が剛法や柔法を抑えたら、教えられ た。それだけでなく、少林寺拳法は外で体の結成を教えなく、人体の中から結成を教える。 そのほかに、少林寺拳法も多くの本術がある。例えば、座禅、体が動き、パンチ、 キック、防衛などである。

一目の本術は座禅ということである。座禅とは禅からの斡旋方法である。少林寺拳 法はメンタルトレーニングにとしての座禅を合わした。座禅を実習するとき、呼吸法して、 自由に心神しよう。

二目の本術は体捌きということである。体捌きはパンチやキックを避けるために、 体が捌くという意味である。


(37)

ある剣士が一生懸命に実習した場合は、色々な利用が得る。利用は次のよう にある。

1.自信が増える。

行動すぎなく、悪いことがする場合は、剣士がずっと警戒し、ほかの人や自己の防 衛できると信じる

2.人体が強くなる。

一所懸命にずっと実習すれば、体の状態が強くになる。筋の機能や心音や実習した 息も体の健康に効果がある。監督からの規律で、剣士情操がゆくなる。

人間の間で少林寺拳法の教えた愛情はずっと剣士が思い出された。

3.自制

少林寺拳法の教えた技術は危なく、致死できる。それで、あらゆる剣士は実習中で も、戦中でも、自制や感情が制御できる

4.保身術


(1)

ABSTRAK

Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di Jepang.Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional. Tepatnya PERKEMI berdiri pada 2 Februari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari WSKO (World Shorinji Kempo Organisation) Saat ini PERKEMI sudah mempunyai cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

Metode latihannya berdasarkan pada filosofi "jiwa dan tubuh adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan"(shinshin ichinyo) dan "melatih tubuh dan jiwa" (kenzen ichinyo). Dengan cara tersebut Shorinji Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: "pelatihan dan pertahanan diri"(goshin rentan), "pelatihan mental" (seishin shuyo) dan "meningkatkan kesehatan"(kenko zoshin).

Secara teknik, Shorinji Kempo adalah seni beladiri yang mengajarkan penguasaan terhadap beragam teknik beladiri yang ada secara seimbang.Artinya, Shorinji Kempo tidak hanya memusatkan pada penguasaan satu macam teknik saja, seperti yang terdapat pada kebanyakan kebanyakan beladiri lainnya. Dalam pembelajarannya, shorinji kempo mengajarkan tiga macam teknik, yaitu : Goho, Juho dan Seiho.


(2)

Goho

Goho adalah teknik beladiri yang bersifat keras, yaitu teknik beladiri yang memuat unsur berupa pukulan, tendangan, dan tangkisan.

Juho

Juho adalah teknik yang memuat unsur berupa bantingan, kuncian, dan lemparan.

Seiho

Seiho adalah suatu teknik yang terdiri dari pijatan dan totokan yang dilakukan pada bagian tertentu tubuh manusia.Teknik ini dapat digunakan sebagai sarana pengobatan dan dapat pula digunakan untuk melumpuhkan lawan. Namun teknik ini akan diajarkan apabila seorang Kenshi telah dapat menguasai Goho dan Juho secara sempurna. Namun tidak hanya itu, Shorinji Kempo tidak saja mengajarkan pembentukan fisik dari luar.Tetapi juga melatih pembentukan kemampuan dan kekuatan diri dari dalam tubuh.

Selain itu, beladiri Shorinji Kempo juga memiliki banyak teknik-teknik dasar. Mulai dari zazen, sikap berdiri, gerakan tubuh, langkah kaki, pukulan, tendangan, tangkisan, dan lain sebagainya.


(3)

Teknik dasar yang pertama adalah sikap zazen. Zazen adalah cara meditasi berasal dari Zen. Shorinji Kempo menggabungkan Zazen sebagai cara penting dari pelatihan mental. Ketika berlatih Zazen, bebaskan pikiranmu dan bernafas teratur.

Teknik dasar yang kedua adalah Taisabaki. Taisabaki berarti “gerakan tubuh” untuk menghindari pukulan dan tendangan dengan cara mengubah arah tubuh.

Apabila seorang kenshi berlatih dengan tekun dan benar, maka dia akan merasakan manfaat-manfaat yang didapat di dalam latihan, yaitu:

1. Kepercayaan Diri Bertambah

Tanpa harus bertindak over acting, seorang kenshi akan tetap waspada dan percaya bahwa dia dapat melindungi dirinya atau orang lain di sekitarnya dalam batas yang wajar, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kuat Fisik dan Mental

Dengan latihan yang tekun dan terus menerus, kondisi fisik kita akan bertambah baik dan kuat. Fungsi otot, denyut jantung serta pernafasan yang terlatih akan banyak pengaruhnya bagi kesehatan. Dengan disiplin yang diterapkan pelatih, mental kenshipun akan bertambah baik. Diharapkan sikap-sikap kesatria dan kasih sayang sesama manusia yang diajarkan Shorinji Kempo akan melekat dalam sanubari setiap kenshi baik di dalam maupun di luar latihan.

3. Menguasai Diri

Teknik-teknik yang diajarkan di dalam Shorinji kempo sangat berbahaya bahkan bisa mematikan. Oleh karena itu setiap kenshi dituntut untuk bisa mengendalikan diri dan mengontrol emosi baik ketika berlatih maupun berhadapan dengan lawan.


(4)

4. Beladiri

Hanya di dalam keadaan terpaksa dan tidak ada pilihan lain seorang kenshi diperbolehkan mempergunakan teknik-teknik Kempo yang dipelajarinya, yakni untuk membela diri.


(5)

要旨

少林寺拳法の技術

練習の方法は心身一如や拳禅一如という哲学がある。その方法で拳法が三つの機能がある。 それは護身錬鍛や精神修養や健康増進である。

技術的に、少林寺拳法は衡平の制御の様々な技術を教える保身術である。つまり、 少林寺拳法はほかの保身術のように、一類技術だけに注意しない。少林寺拳法は三つの技を 教えた。それは剛法、柔法,製法。

剛法

剛法とはパンチ、キック、防衛の要素がある武道である。 柔法

柔法とは揺れることやロックやなげることの要素がある武道である。

製法

製法とはある人体の部に純血することや按摩することである。この技術は治療でき る、敵を倒れることができる。ただし、この技術は剣士が剛法や柔法を抑えたら、教えられ た。それだけでなく、少林寺拳法は外で体の結成を教えなく、人体の中から結成を教える。 そのほかに、少林寺拳法も多くの本術がある。例えば、座禅、体が動き、パンチ、 キック、防衛などである。

一目の本術は座禅ということである。座禅とは禅からの斡旋方法である。少林寺拳 法はメンタルトレーニングにとしての座禅を合わした。座禅を実習するとき、呼吸法して、 自由に心神しよう。

二目の本術は体捌きということである。体捌きはパンチやキックを避けるために、 体が捌くという意味である。


(6)

ある剣士が一生懸命に実習した場合は、色々な利用が得る。利用は次のよう にある。

1.自信が増える。

行動すぎなく、悪いことがする場合は、剣士がずっと警戒し、ほかの人や自己の防 衛できると信じる

2.人体が強くなる。

一所懸命にずっと実習すれば、体の状態が強くになる。筋の機能や心音や実習した 息も体の健康に効果がある。監督からの規律で、剣士情操がゆくなる。

人間の間で少林寺拳法の教えた愛情はずっと剣士が思い出された。

3.自制

少林寺拳法の教えた技術は危なく、致死できる。それで、あらゆる剣士は実習中で も、戦中でも、自制や感情が制御できる

4.保身術