Uji Asumsi Klasik Metode Penelitian

13

2. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Multikolinieritas Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti di antara satu atau lebih variabel independen dalam model. Dalam kasus terdapat masalah multikolinieritas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Salah satu cara yang biasa digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolineraritas adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Model VIF. Formulasi hipotesis yang dipakai untuk melihat adanya gejala multikolinearitas adalah pada VIF jika VIF 10 berarti tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam model, sebaliknya jika VIF 10 berarti terdapat masalah multikolinieritas dalam model Utomo, 2007:161-163. 2 Uji Normalitas Residual Asumsi normalitas gangguan Ut adalah penting sekali sebab uji eksistensi model uji F maupun uji validitas pengaruh variabel independen uji t, dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi, baik uji F maupun uji t, dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid Gujarati, 2003 dalam Utomo, 2007:164. Secara empirik, gangguan atau error u t dimanifestasikan sebagai selisih antara data variabel dependen yang teramati dengan variabel dengan variabel dependen yang terprediksi oleh persamaan regresi. Oleh karena itu, gangguan atau error seringkali disebut sebagai kesalahan prediksi atau 14 residual Utomo, 2007:164. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Jarque Bera. 3 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi u t tidak konstan atau berubah ubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai variabel independen Gujarati,2003 dalam Utomo, 2007:171. Konsekuensi dari keberadaan heteroskedastisitas adalah analisis regresi akan menghasilkan estimator yang bisa untuk nilai variasi ut dan dengan demikian variasi dari koefisien regresi. Akibatya uji t, uji F dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid Gujarati, 2003, Johnston dan DiNardo, 1997 dalam Utomo,2007:171. Untuk mengetahui keberadaan masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji White. 4 Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa mendatang. Dengan demikian, autokorelasi merupakan masalah khusus dari data time series. Autokorelasi akan menyebabkan estimasi nilai variasi u t yang terlalu rendah, dan kareanya menghasilkan estimasi yang terlalu tinggi untuk R 2 . Bahkan ketika estimasi nilai variasi ut tidak terlalu rendah, maka estimasi nilai variasi dari koefisien regresi mungkin akan terlalu rendah, dan karenanya uji t dan uji F menjadi tidak valid lagi atau menghasilkan konklusi yang menyesatkan Gujarati,2003, Johnston dan DiNardo, 1997 dalam Utomo,2007:189. Uji 15 keberadaan Autokorelasi pada penelitian ini dengan cara melihat nilai pada pengujian Breusch Godfrey. 5 Uji Spesifikasi Model Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi linieritas model, sehingga sering disebut juga sebagai uji linieritas model. Di dalam penelitian ini akan digunakan uji Ramsey Reset, yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specification error Gujarati, 2003 dalam Utomo, 2007:196. 6 Uji Kebaikan Model Goodness of Fit a. Uji F Statistik F Test Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama sama simultan terhadap variabel terkait. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. b. Interpretasi R Squared Koefisien determinasi adalah proporsi atau prosentase total varian dependen yang dijelaskan oleh variable independen. c. Uji Validitas Pengaruh Uji t Pengujian validitas pengaruh digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing masing parsial variable independen terhadap variable dependen. 16

3. Data dan sumber data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan IHSG Terhadap Return Pasar ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia): Studi Kasus: Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode Juni 2011 – Mei 2015

1 11 127

Analisis Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Periode Mei 2011 – Mei 2016)

3 18 121

PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)Periode 2013-2015.

0 3 11

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (periode Juni 2012-Mei 2015).

0 4 17

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (periode Juni 2012-Mei 2015).

0 4 4

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 6

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2012-2013 - Test Repository

0 0 195