BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah penting yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masih rendahnya mutu outputnya. Perolehan Nilai Ujian Akhir
Nasional UANAS yang secara umum belum menggembirakan merupakan salah satu indikator yang menjadi acuan atas pernyataan tersebut.
Apabila ditelusuri lebih jauh, mutu output pendidikan atau karakteristik lulusan sebuah sekolah dipengaruhi oleh beberapa variabel
yang saling terkait. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suyanto, 2001: 68 sebagai berikut:
Karakteristik lulusan yang baik mensyaratkan proses belajar mengajar yang baik, sedang proses belajar mengajar yang baik mensyaratkan para guru
yang berkarakter baik. Agar di sekolah tercipta guru yang berkarakter baik, disyaratkan harus ada iklim sekolah yang kondusif, yang memungkinkan
para guru bekerja secara profesional, tenang dan penuh konsentrasi, dengan peralatan lengkap, kreatif, jujur dan sejahtera. Iklim yang demikian itu
mensyaratkan tipe berkala sekolah dengan sejumlah karakteristik yang mendukungnya.
Bertolak dari hal tersebut, menarik kiranya diadakan penelitian terhadap kinerja guru dengan berbagai latar belakang yang
mempengaruhinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja guru, seperti pendapat Mulyasa 2004: 139, antara lain: 1 sikap mental, berupa
motivasi, disiplin, dan etika kerja, 2 tingkat pendidikan, 3 keterampilan,
ii 1
mencakup kecakapan ability dan pengalaman experience, 4 manajemen 5 hubungan industrial, 6 tingkat penghasilan, 7 gizi dan
kesehatan, 8 jaminan sosial, 9 lingkungan dan suasana kerja, 10 kualitas sarana, 11 teknologi yang dipakai, dan 12 kesempatan
berprestasi. Tipe kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang
mempunyai sifat dan perilaku kepemimpinan yang baik sehingga mampu menciptakan iklim sekolah yang baik dan memberikan kepuasan kerja yang
tinggi bagi para guru atau bawahannya. Kepala Sekolah dalam perannya sebagai seorang pemimpin harus mampu mengarahkan orang lain untuk
melakukan tugas-tugas yang diinginkannya dan menciptakan iklim sekolah yang menyenangkan bagi para guru dalam bekerja. Seorang pemimpin
yang baik adalah mereka yang mampu memperhatikan kebutuhan dan tujuan orang-orang yang bekerja untuknya bawahan sehingga kepuasan
kerja bawahan selalu terpenuhi. Iklim sekolah yang baik akan membuat guru merasa senang, tenang
dalam bekerja, dan memberikan kepuasan kerja kepada guru. Sebaliknya jika iklim sekolah kurang baik, tidak menumbuhkan perasaan tenang dan
senang bagi para guru, akan menimbulkan stres kerja. Memperkuat pernyataan tersebut adalah sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Likert dalam Davis, 1996: 25 menyatakan bahwa “iklim yang lebih partisipatif dan berorientasi manusia akan menghasilkan tingkat
iii
prestasi yang lebih tinggi dan kepuasan kerja yang lebih besar”. iklim yang berorientasi manusia atau berorientasi kemanusiaan, akan memperhatikan
dan memenuhi hak-hak, harapan dan kebutuhan pekerja sebagai manusia agar memperoleh kepuasan kerja.
Berbagai suasana pergaulan dengan rekan kerja, hubungan dengan pimpinan, hubungan dengan teman sekerja, kepemimpinan kepala sekolah,
gaji atau intensif, aturan dan tata tertib, tugas mengajar, perilaku siswa dan lingkungan fisik sekolah akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
seorang guru. Terwujudnya iklim sekolah yang baik bagi para guru sehingga memberikan kepuasan kerja pada gilirannya juga akan membantu
peningkatan mutu pembelajaran, terlebih jika didukung dengan profesionalisme guru tersebut dan berbagai faktor lain yang
mendukungnya. Guru Sekolah Dasar dari beberapa faktor mempunyai beban yang
cukup berat. Dengan gaji yang relatif kecil tetapi harus menanggung beban kerja berupa jam mengajar yang cukup padat dari pagi hingga siang, guru
Sekolah Dasar jarang sekali mendapatkan insentif atas kelebihan jam mengajar. Semua itu merupakan permasalahan keseharian yang dapat
membuat para guru tertekan dan mengalami stres kerja. Namun di sisi lain jika berbagai permasalahan dan tantangan ini dapat diatasi oleh para guru,
justru akan memberikan kepuasan kerja.
iv
Berdasarkan pengalaman di lapangan, umumnya para guru Sekolah Dasar tidak sampai secara terbuka mengungkapkan kepuasan mereka atas
kepemimpinan kepala sekolah, maupun iklim sekolah yang mereka rasakan. Mereka lebih memilih diam dan menjalankan tugas rutinnya
walaupun di belakang kadang mengeluh. Kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi terhadap
kepuasan kerja merupakan masalah penting yang sifatnya dinamis, senantiasa berubah dari waktu ke waktu sehingga perlu diketahui dan
mendapatkan perhatian yang cukup demi pengembangan sekolah dan karir para guru yang akhirnya juga bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.
B. Identifikasi Masalah