Pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN
PENYANGGA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)

Oleh
Muhammad Iskandar Fauzi
109016200036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK
MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). PENGEMBANGAN

LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP
LARUTAN PENYANGGA
Penelitian ini merupakan penelitian tentang pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga,
artinya LKS yang dikembangkan memuat aspek-spek Keterampilan Proses Sains
yaitu aspek observasi, klasifikasi, prediksi, interpretasi, membuat pertanyaan,
berhipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan
konsep dan berkomunikasi. LKS ini dikembangkan pada materi larutan penyangga
berdasarkan analisis SKKD dalam KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengembangkan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan
Penyangga. Penelitian ini mencakup pengembangan produk dan produk akhirnya
diuji coba kepada 30 responden yaitu siswa kelas XI MA Jamiyyah Islamiyah
Tangerang Selatan. LKS dikembangkan melalui 4 tahap yaitu: (1) penentuan tujuan
instruksional, (2) pengumpulan materi, (3) penyusunan elemen, (4) pemeriksaan dan
penyempurnaan melalui proses validasi isi LKS yang dilakukan peneliti sebelum
LKS diuji coba. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai proses pengembangan
produk LKS berupa data deskriptif meliputi langkah-langkah pengembangan LKS
berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, data hasil uji
coba produk LKS dan data hasil validasi LKS dengan rincian penilaian sebagai
berikut: (1) Kelayakan isi 91,67%, (2) Kebahasaan 95%, (3) Penyajian 95%, (4)

Kegrafikan 100%, (5) aspek-aspek Keterampilan Proses Sains 74,90%. Persentase
rata-rata sebesar 91,31%. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengembangan LKS berbasis
Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga memenuhi kriteria
sangat baik.
Kata kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Keterampilan Proses Sains,
Larutan Penyangga.

i

ABSTRACT

MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). DEVELOPMENT
STUDENT WORKSHET BASED ON SCIENCE PROCESS SKILL IN THE
CONCEPT OF BUFFER SOLUTION.
This research was about the development of student worksheet based on the
science process skills In the concept of buffer solution, in significance this worksheet
contains aspect of science process skills i.e. aspect of observation, classification,
prediction, interpretation, making the question, hypotheses, design experiments, using
tools and materials, applying concepts and communicate. This worksheet was
developed in the concept of reaction rate based on the analyses of SK and KD in

KTSP. The purpose of this research was to develop the worksheets based on science
process skill in the concept of buffer solution. This research were include the
development of the product and the product was tested by 30 students class XI MA
Jamiyyah Islamiyah, South Tangerang. This worksheet developed through four
phases: (1) determination of instructional objectives, (2) collecting the material, (3)
the preparation of elements, (4) the examination and improvement through content
validation process conducted by researcher before the worksheet is being tested. The
research produce results about the data of product development process in the form of
worksheets descriptive data comprising the steps of the development of science
process skills worksheets in the concept of buffer solution, the result of the test and
validation have assessment as follow: (1) Eligibility contents 91.67%, (2) Linguistic
95%, (3) Presentation of 95%, (4) Graphic content 100%, (5) aspects of science
process skills 74.90%. The average percentage is 91.31%. The result shows that the
development of the worksheets based on science process skills in the concept of
buffer solution meets the criteria very well.
Keywords: Development, Student Worksheet, Science Process Skills, Buffer
Solution.

ii


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kesehatan lahir dan bathin, serta
hidayah-Nya kepada penulis selama menjalani kegiatan penelitian dan penulisan
skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan
LKS Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita umatnya semoga kita
mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga selalu dalam lindungan Allah
SWT.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana
pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA-FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
sekaligus selaku pembimbing I
4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd. selaku pembimbing II.
5. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd. selaku pembimbing akademis.

iii

iv

6. Segenap keluarga besar MA Jamiyyah Islamiyah, yang telah memberikan
bantuan serta bimbingan selama proses penelitian berlangsung.
7. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Prodi
pendidikan Kimia.
8. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil
9. Bapak Iwan Setiawan, S.Pd. Selaku laboran Laboratorium Kimia dan Biologi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Atas segala ilmu, saran, dan
kebaikannya selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Kimia UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Segenap keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi FITK UIN Syarif
Hidayatullah.
11. Bangga Praharja, Dani Kurnia Wibisono, Zainal Mustakim dan Adi Ilhami
sahabat seperjuangan yang menjadi tempat berbagi suka dan duka selama
mengarungi perjuangan menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12. Keluarga besar pendidikan Kimia 2009 atas kerja sama, bantuan dan kebaikan
selama menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas segala
kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat menjadikan skripsi ini
menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan ilmu, berkah, hidayah dan rahmat-Nya
kepada kita semua. Amin.
Jakarta, November 2014


Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 3
D. Perumusan Masalah ......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ....................... 5
A. Hakikat Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 5
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa ................................................................. 5

2. Fungsi Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 6
3. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Siswa .................................................. 6
4. Penyusunan LKS ........................................................................................ 7
5. Struktur LKS ............................................................................................ 11
6. Langkah-langkah membuat Lembar Kerja Siswa .................................... 12
7. Langkah-langkah Pengembangan Lembar Kerja Siswa .......................... 13
8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaan Pengembangan (P3) LKS ... 16
B. Keterampilan Proses Sains .......................................................................... 17
1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ..................................................... 17

v

vi

2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses ................................................ 18
3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran ............................. 22
4. Penilaian Keterampilan Proses ................................................................. 23
C. Lembar Kerja Siswa berbasis Keterampilan Proses Sains ...................... 23
D. Larutan Penyangga ...................................................................................... 24
1. Pengertian Larutan Penyangga................................................................. 24

2. Komponen Larutan penyangga ................................................................ 24
3. Perhitungan pada Larutan Penyangga ...................................................... 25
E. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25
F. Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 29
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 29
B. Metode Penelitian........................................................................................... 29
C. Desain Penelitian ............................................................................................ 29
1. Tahap Pendefinisian ................................................................................. 30
a. Analisis Kesesuaian Materi dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar .............................................................................. 30
b. Analisis Kebutuhan Lembar Kebutuhan Siswa.................................. 30
c. Menentukan Tujuan Pembelajaran ..................................................... 31
2. Tahap Perancangan .................................................................................. 31
a. Pengumpulan materi........................................................................... 31
b. Penyusunan Elemen ........................................................................... 31
3. Tahap Pengembangan. ............................................................................. 31
a. Validasi LKS yang sudah dikembangkan. ......................................... 31
b. Uji Coba Terbatas .............................................................................. 31
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 33

E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33
1. Angket ...................................................................................................... 33

vii

2. Lembar Observasi .................................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 36
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 36
1. Data Proses Penyusun Lembar Kerja Siswa ............................................ 36
a. Tahap Pendefinisian ........................................................................... 36
1) Analisis Kebutuhan ..................................................................... 36
2) Data Hasil Analisis SK dan KD .................................................. 38
3) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diturunkan dalam
Lembar Kerja Siswa .................................................................... 40
b. Tahap Perancangan ............................................................................ 42
1) Pengumpulan Materi .................................................................... 42
2) Penyusunan Elemen ..................................................................... 43
c. Tahap Pengembangan. ....................................................................... 43
1) Validasi Lembar Kerja Siswa ...................................................... 43

a) Validasi awal .......................................................................... 44
b) Validasi akhir ......................................................................... 46
2) Data hasil Uji Coba Produk ......................................................... 47
a) Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains pada LKS ............. 48
b) Hasil Observasi Kegiatan Praktikum ...................................... 49
c) Hasil Angket ........................................................................... 52
B. Pembahasan .................................................................................................... 55
1. Berdasarkan Hasil Validasi Produk ......................................................... 55
2. Berdasarkan Hasil Uji Coba Produk . ...................................................... 58
3. Berdasarkan Data Angket Respon Siswa ................................................. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. .................................................................. 66
A. Kesimpulan .................................................................................................... 66

viii

B. Saran . ............................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 68
LAMPIRAN ............................................................................................................. 70

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan LKS ............................................... 30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validitas Isi LKS ........................................................... 33
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor ........................................................................... 34
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS ........................................................................... 35
Tabel 4.2 Analisis Standar Kompetensi ..................................................................... 38
Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS .............................................................................. 40
Tabel 4.4 Materi yang akan Dimuat di dalam LKS ................................................... 41
Tabel 4.5 Penentuan desain LKS yang dibuat ........................................................... 42
Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS ........................................................................... 43
Tabel 4.7 Hasil Validasi Akhir LKS .......................................................................... 45
Tabel 4.8 Hasil Analisis KPS yang tertuang pada LKS ............................................. 47
Tabel 4.9 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ......................................................... 48

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar ................................................... 27
Gambar 4.1 Diagram Hasil Validasi Awal ................................................................ 45
Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir ................................................................ 46
Gambar 4.3 Hasil Analisis KPS yang Terdapat di Dalam LKS ................................. 48
Gambar 4.4 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ..................................................... 50

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ............................................................. 63
Lampiran 2 Analisis Standar Kompetensi.................................................................. 66
Lampiran 3 Hasil Pengembangan Bahan Ajar ........................................................... 68
Lampiran 4 Hasil Analisis Validasi Awal .................................................................. 77
Lampiran 5 Hasil Analisis Validasi Akhir ................................................................. 80
Lampiran 6 Hasil Analisis Aspek KPS dalam LKS ................................................... 83
Lampiran 7 Hasil Analisis Aspek KPS yang Diobservasi ......................................... 84
Lampiran 8 Lembar Validitas LKS ............................................................................ 85
Lampiran 9 Rubrik Angket Penilaian Lembar Validitas............................................ 91
Lampiran 10 Lembar Observasi Aspek KPS ............................................................. 96
Lampiran 11 Rubrik Lembar Observasi..................................................................... 99
Lampiran 12 Rubrik Penilaian Produk. .................................................................... 105
Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 109

x

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu
pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,
dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam sekitar
secara ilmiah.1
Dalam konteks ini, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah keterampilan ilmiah yang meliputi keterampilan mengamati,
menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan
pertanyaan, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan

temuan.

Agar

siswa

dapat

mengembangkan

keterampilan – keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (kimia)
perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains.2 Pendekatan
keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan siswa baik secara
intelektual, manual, dan sosial sehingga pengalaman belajarnya semakin
bermakna.3
Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan
hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya,

1

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h. 46
2
Gebi Dwiyanti, Keterampilan Proses Sains Siswa Smu Kelas Ii Pada Pembelajaran
Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum, (Bandung: UPI)
3
Khusna Maulidiyah, Raharjo, Widowati Budijastuti, Pengembangan Lembar Kegiatan
Siswa Berbahasa Inggris dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Materi Sistem Pernapasan
untuk Kelas XI SMA RSBI, (Surabaya:UNESA, 2012), vol. 1 hal. 1

1

2

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.4
“Learning science is something that students do, not something that is
done to them. “Hands –on“ activities, while essential, are not enough.
Student must have” minds-on” experiences as well. “Science as process” in
which students learn skills such as observing, inferring and experimenting
and inquiry which are very important for science learning.”5
Dalam melakukan eksperimen, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak
diinginkan maka perlulah dibuat LKS yang berfungsi sebagai pedoman dalam
melakukan eksperimen. Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar
cetak yang satu ini. Lembar kegiatan siswa atau biasa disingkat LKS pada
umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS
sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Sehingga LKS
dapat lebih menarik serta lebih konstekstual dengan situasi dan kondisi
sekolah.6
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah ada, lembar kegiatan
siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini belum mampu
membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi dan soalsoal. LKS yang seperti itu sangat kurang sekali dalam mendidik atau
mengembangkan beberapa kecerdasan yang dimiliki siswa.7
“The text or worksheets for learning science must be based on subject
matter, strategies, and must develop the student process skills as well as

4

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h.48
5
Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical
Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at
“Colligative Properties Concept”, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.2
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 203
7
Muhammad Rizal dan Wasis, Pengembangan LKS Fisika Berbasis Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence) Materi Alat Optik pada Kelas VIII Smp Negeri 01 Madiun,
Universitas Negeri Surabaya, h. 120.

3

critical thinking”.8 Yang memiliki pengertian ialah lembar kerja untuk
pembelajaran sains harus berdasarkan pada subyek masalah, strategi fdan juga
harus mengembangkan keterampilan proses sains.
Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga
merupakan proses. Maka salah satu metode yang dapat digunakan dalanm
pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan penyangga adalah dengan
metode eksperimen, karena dengan metode eksperimen siswa diharapkan
memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode Ilmiah dan dapat
mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki.
Dengan demikian, perlu dikembangkan Lembar kegiatan siswa yang
mampu mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Lembar kegiatan siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini
belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi
materi dan soal-soal.
2. Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga merupakan
proses.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terfokuskan, maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Pada bahasan sifat-sifat larutan penyangga.
2. Penelitian ini hanya sebatas untuk membuat LKS berbasis keterampilan
proses sains pada materi larutan penyangga yang kemudian dilakukan
penilaian oleh ahli.

8

Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical
Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at
“Colligative Properties Concept”, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.1.

4

3. Pengujian LKS pada siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana
keterampilan proses sains siswa dapat termunculkan dengan menggunakan
LKS ini.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan

identifikasi

dan

perumusan

masalah

yang telah

dikemukakan, maka akan dikembangkan “Bagaimana mengembangkan LKS
yang dapat membangun keterampilan proses sains siswa pada materi larutan
penyangga?
Adapun secara khusus rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana membuat LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada materi
larutan penyangga?
2. Seberapa besarkah aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang dapatg
termunculkan dengan penggunaan LKS ini?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar
Kegiatan Siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains
(science process skill) siswa pada materi larutan penyangga.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah:
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan lembar
kegiatan siswa (LKS).
2. Dikembangkannya lembar kegiatan siswa yang mampu mengembangkan
keterampilan proses sains bagi siswa khususnya pada materi laju reaksi.
3. Mampu mengembangkan lembar kegiatan siswa yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan tempat mengajar kelak.

BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Hakikat lembar kerja siswa
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa
Dalam Pedoman umum Pengembangan Bahan ajar (Diknas, 2004),
lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya
berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan
tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.1 LKS bukan
merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja
Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga
peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara
mandiri.2 Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan
tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat
menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.
Dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang
berkaitan dengan materi tersebut.3 Lembar kegiatan biasanya berisi petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut dapat
berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.4
Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan
siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
maupun untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk

1

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 203-204
2
Ibid h. 204
3
Ibid h. 204
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), h. 176.

5

6

eksperimen atau demonstrasi.5 Lembar kegiatan siswa merupakan sekumpulan
kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa, baik berupa teoritis maupun
praktis untuk memaksimalkan pemahaman dan pencapaian kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik.6
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan, maka LKS
merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan
untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif
dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.
2. Fungsi Lembar Kerja Siswa
Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah
kita singgung pada bagian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa LKS
memiliki setidaknya empat fungsi sebagai berikut:7
a) Sebagai bahan ajar yang lebih meminimalkan peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan peserta didik;
b) Sebagai bahan ajar yang memepermudah peserta didik untuk memahami
materi yang diberikan;
c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta
d) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
3. Tujuan penyusunan Lembar Kerja Siswa
Dalam hal ini, paling tidak terdapat empat poin yang menjadi tujuan
penyusunan LKS, yaitu:8
a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan;

5

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 111.
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 204
7
Ibid, h. 205-206
8
Ibid, h. 206

7

b) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik
terhadap materi yang diberikan;
c) Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan
d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan lembar kegiatan
siswa adalah sebagai berikut:9
a. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
b. Membantu pesrta didik dalam mengembangkan konsep.
c. Melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses.
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
e. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
melalui kegiatan belajar.
f. Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar secara sistematis.
4. Penyusunan LKS
Lembar kegiatan siswa sebagai bahan ajar harus memperhatikan
prinsip penyusunana bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip yang
harus diperhatikan, diantaranya:10
a. Prinsip relevansi atau keterkaitan, yaitu relevan dengan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Prinsip konsistensi atau keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus,
dikuasai siswa empat macam maka bahan ajar yang akan diajarkan
juga harus meliputi empat macam.
c. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang akan
9

Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.79-80.
10
Anonim, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap: Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD, SMP, dan SMA Seri Perundangan, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007), Cet.
1, h. 195

8

diajarkan. materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.
Untuk dapat mengembangkan LKS sendiri, seorang pendidik harus
mamapu memahami langkah-langkah dalam penyusunananya. Berikut ini
merupakan langkah-langkah penyusunana LKS:11
a. Menganalisis kurikulum
Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan
LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana
yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumya, penentuan materi
dilakukan berdasarkan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi
yang akan diajarkan. selain itu harus pula dicermati kompetensi apa
yang harus dimiliki peserta didik.
b. Menyusun peta kebutuhan LKS
Penyusunan peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui
jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS-nya. Urutan
LKS sangat dibutuhkan guna menentukan prioritas penulisan. Langkah
ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber
belajar.
c. Menentukan judul LKS
Penentuan judul LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar, materi
pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.
Jika judul LKS telah ditentukan, langah selanjutnya adalah penulisan.
d. Penulisan LKS

11

Andi Prastowo, Panduan Kreatif…, (Jogjakarta: DIVA Press,2011), Cet. 1, h. 212-215

9

Untuk menulis LKS langkah pertama yang harus dilakukan adalah
merumuskan kompetensi dasar. Perumusan kompetensi dasar biasanya
diturunkan langsung dari kurikulum uang berlaku. Sebagai contoh
Standar kompetensi 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit
dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
Langkah kedua, yaitu menentukan alat penilaian dimana penilaiannya
didasarkan pada penguasaan kompetensi.
Langkah berikutnya adalah menyusun materi. Dalam penyusunan
materi, hal penting yang harus diperhatikan adalah materi yang
tertuang dalam LKS harus sesuai/menunjang kompetensi dasar yang
akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung
seperti gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan
dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku,
majalah, internet, jurnal penelitian atau sumber lain yang relevan.
Terakhir, adalah struktur LKS. Struktur LKS harus benar-benar
dipahami, karena jika salah satu dari struktur itu hilang LKS tidak akan
terbentuk dengan baik. Adapun struktur tersebut terdiri dari enam
komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi
yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkahlangkah kerja, serta penilaian. Dalam penulisannya, keenam komponen
itu harus ada.
Lembar kegiatan siswa merupakan bahan ajar berbasis cetak, karena
itu dalam penyusunannya harus memperhatikan bahan ajar atau materi
pembelajaran cetak. Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain:12
a. Konsistensi
Dalam penyusunananya harus menggunakan konsistensi format dari
halaman ke halaman. Jarak spasi antar judul dan baris pertama serta
12

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.
15, h. 87-90.

10

garis samping harus sama, begitu pula dengan jarak spasi antara judul
dan teks utama. Perbedaan spasi akan membuat hasil cetakan menjadi
tidak rapih.
b. Format
Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan, pertama, Jika lebih
banyak menggunakan paragraf panjang, akan lebih sesuai dibuat satu
kolom. Kedua isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara
fisual. Ketiga, strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya
dipisahkan dan diberi label secara visual.
c. Organisasi
Upayakan untuk selalu menginformasikan kepada siswa sejauh mana
teks yang sedang dibacanya. Siswa harus mampu melihat secara
sepintas berada di bab mana atau bagian apa yang sedang dibacanya.
Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah
diperoleh. Selain itu dapat pula digunakan kotak untuk memisahkan
bagian-bagian teks.
d. Daya tarik
Perkenalan setiap bab atau bagian baru harus dengan cara yang
berbeda. Dengan ddemikian, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk
terus membaca.
e. Ukuran Huruf
Ukuran huruf harus dipilih sesuai dengan siswa, pesan, dan
lingkungannya. Ukuran huruf yang baik untuk buku teks biasanya
adalah 12 poin. Selain itu harus dihindari penggunaan huruf kapital
untuk seluruh teks. Hal ini akan membuat proses membaca menjadi
sulit.
f. Ruang (spasi) kosong
Gunakan ruang kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk membuat siswa beristirahat

11

pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks.
Ruang kosong dapat berbentuk ruang kosong sekitar judul, batas tepi
(margin), spasi antar kolom, permulaan paragraf diindentasi, serta
penyesuaian spasi antar baris atau antar paragraf.
Spasi antar baris atau antar paragraf dapat membantu meningkatkan
tingkat keterbacaan.
Untuk membuat teks lebih interaktif, informasi harus disajikan dalam
jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin
kompleks informasi, maka semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan
dalam sekali penyajian.
Pertimbangan hasil pengamatan dan hasil analisis kebutuhan siswa,
harus disiapkan latihan yang sesuai untuk kebutuhan tersebut. Berikan
kesempatan siswa untuk latihan tambahan, menyiapkan contoh-contoh
atau menyarankan bacaan tambahan. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka. Menggunakan
beragam jenis latihan dan evaluasi.13
5. Struktur LKS
Adapun struktur LKS yang umum adalah sebagai berikut:14
a) Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat
b) Petunjuk belajar
c) Kompetensi yang akan dicapai
d) Indikator
e) Informasi pendukung
f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
g) Penilaian

13

Ibid., h. 90-91
Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal 149
14

12

6. Langkah-langkah membuat LKS
Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua peserta
didik. Karena LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.15
Untuk bisa membuat LKS sendiri, maka kita perlu memahami langkahlangkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004),yaitu:16
a) Melakukan analisis kurikulum
b) Menyusun peta kebutuhan LKS
c) Menentukan judul-judul LKS
d) Penulisan LKS
Menurut ali mudhofir dalam bukunya, aplikasi pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:17
a) Melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator, dan materi
pembelajaran
b) Menyusun peta kebutuhan LKS
c) Menentukan judul LKS
d) Menulis LKS
e) Menentukan alat penilaian
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses
belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai
persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.18
a) Syarat- syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat
universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau
15

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 211
16
Andi Prastowo, Ibid, h. 212-214
17
Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal.149
18
Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik Padmaningrum, Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (Lks) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk Smp Kelas Vii, Viii, Dan Ix, (Jogjakarta:
UNY, 2006), h. 3-4

13

yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan
konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui
berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada
pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan
pengembangan pribadi siswa.
b) Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan
kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.
c) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar
dan penampilannya dalam LKS
7. Langkah-langkah pengembangan LKS
Untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa yang kaya manfaat, maka
kita harus membuat lembar kegiatan siswa yang menarik. Dengan demikian
lembar kegiatan siswa akan digunakan secara maksimal dalam pembelajaran
oleh peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan lembar
kegiatan siswa adalah sebagai berikut:19
a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS
Pada langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan
pembelajaran yang kita acu. Perhatikan variabel ukuran, kepadatan
halaman, penomoran halaman, dan kejelasan. Sebagai contoh, tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah “Mahasiswa dapat melakukan
penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X”. Sebagai simulasi,
mari kita tentukan bahwa berdasarkan tujuan tersebut, ukuran LKS
adalah A4 (karena dalam rencana penelitian diperlukan bagan). Untuk
memaksimalkan penggunaan halaman, maka desain LKS akan dibuat
sebagai berikut:

19

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet.1, h.221-225

14

Ukuran kertas: A4
Pengorganisasian
1. Penjelasan cara menghadapi LKS
2. Uraian materi
3. Kegiatan/kerja siswa
b. Pengumpulan materi
Dalam pengumpulan materi, hal yang perlu dilakukan adalah
menentukan materi dan tugas yang akan kita masukkan ke dalam LKS.
Oleh karena itu, pastikan bahwa materi dan tugas yang harus
dilaksanakan peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran.
Kumpulkan bahan atau materi dan buat rincian tugas yang harus
dilaksanakan oleh peserta didik kita. bahan yang akan dimuat dalam
LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan
materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula ilustrasi atau bagan
untuk memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan.
Contoh konkretnya sebagai berikut, berdasarkan tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan pada langkah pertama, kita menentukan materi
“Konsep Dasar Penilaian” dalam LKS. Dari materi terebut tentukan
rincian tugas yang harus dikerjakan peserta didik, contohnya seperti
berikut:
1. Mahasiswa menjelaskan pengertian penilaian
2. Mahasiswa menjelaskan tujuan penilaian
3. Mahasiswa menjelaskan prinsip-prinsip penilaian
c. Penyusunan elemen atau unsur-unsur
Pada bagian inilah, saatnya kita mengintrgrasikan desain (hasil dari
langkah pertama) dengan tugas (sebagai tugas dari langkah kedua).
Sebagai hasilnya, kita dapat lihat pada contoh berikut.

15

LEMBAR KEGIATAN SISWA
Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Baca materi “teknik penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X”
yang ada dalam LKS ini!
Garis bawahi kata atau kalimatt yang menurut kalian penting!
Buat ringkasan pada tempat yang sudah disebiakan!
Tulis paling sedikit empat pertanyaan pada kotak yang suda disediakan!
Baca kembali materi sambil menjawab pertanyaan yang kalian buat!
Tuliskan jawaban pada tempat yang sudah disediakan!
Jawab soal yang diberikan dalam latihan!
1

KONSEP DASAR PENILAIAN
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
A. Pengertian Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
B. Tujuan Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
C. Prinsip-Prinsip Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
D. Ringkasan
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaa.
3

16

E. Pertanyaan
F. Jawaban Pertanyaan
4
G. Latihan
Buatlah review tentang konsep dasar penilaian!
5

d. Pemeriksaan dan penyempurnaan
Apabila kita telah berhasil menyelesaikan langkah ketiga, bukan
berarti LKS dapat dibagikan langsung kepada peserta didik. Sebelum
memberikannya

kepada

peserta

didik

kita

perlu

melakukan

pemeriksaan kembali terhadap LKS yang sudah kita kembangkan
tersebut.
8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaaan Pengembangan LKS
Terdapat empat variabel yang perlu dicermati sebelum LKS dapat
dibagikan ke peserta didik. Keempat variabel terebut adalah sebagai
berikut:
a. Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari
kompetisi dasar
Pastikan bahwa desain yang kita tentukan dapat mengakomodasi
pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran
Pastikan bahwa materi yang dimasukkan dalam LKS (baik materi
yang kita kembangkan sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari

17

bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditentukan.
c. Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran
Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran.
d. Kejelasan penyampaian
Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan tersedia cukup ruang untuk
mengerjakan tugas yang diminta.
B. Keterampilan proses sains
1. Pengertian
Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS
dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan
karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan
pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu
dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses.20
Pengertian lain dari pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan
pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan
mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi
pada diri siswa.21
Science process skills are defined as the adaptation of the skills used by
scientists for composing knowledge, thinking of problems and making
conclusions.22 Science process skills also defined science process skills as
facilitating basic activities in regards to learning science, gaining research
20

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009) cet. 1 h. 51-52
21
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 12 h. 149
22
Fethiye Karsli dan Çigdem Sahin, Developing Worksheet based on Science Process Skills:
Factors affecting Solubility, Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue
1, Article 15, p.1, 2009, h. 2.

18

method and techniques, helping students to be active and to make learning
permanent. Science process skills are classified as basic (observation, testing,
classification, relating: number with space, and recording data), causal
(prediction, determination of variables, and drawing a conclusion) and
experimental (making a hypothesis, modeling, doing the experiment, changing
and testing the variables, and making a decision).23
Berdasarkan dari pengertian keterampilan proses sains diatas dapat
disimpulkan

bahwa

keterampilan

proses

sains

adalah

pendekatan

pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan mental
yang berdasarkan pada orientasi kemampuan.
2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses.
Berdasarkan pengertian diatas keterampilan proses sebagai suatu
pendekatan dalam proses pembelajaran mengarah pada pengembangan
kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai pendorong untuk
mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.
Adapun kemampuan proses yang dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran menurut Oemar hamalik antara lain:24
a) Mengamati
Siswa harus mampu menggunakan seluruh alat indera seperti: melihat,
mendengar, meraba, mencium dan merasa. Dengan kemampuan ini
siswa dapat mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan
kepentingan belajarnya.
b) Menggolongkan/ mengklasifikasikan
Siswa harus terampil mengenal perbedaan dan persamaan atas hasil
pengamatan atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek, serta
mengadakan klasifikasi berdasarkan ciri khussus, tujuan, atau

23
24

Ibid.
Ibid, h. 150-151

19

kepentingan tertentu. Dalam pengklasifikasian tersebut. diperlukan
kecermatan selama proses pengamatan.
c) Menafsirkan
Siswa harus memiliki kemampuan menafsirkan fakta, data, informasi,
atau peristiwa. Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan
percobaan atau penelitian sederhana
d) Meramalkan
Siswa harus memilki keterampilan menghubungkan data, fakta dan
informasi.

Siswa

juga

dituntu

terampil

mengantisipasi

atau

meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa
yang akan datang.
e) Menerapkan
Siswa harus mampu menerapkan konsep yang sudah dipelajari dan
dikuasai kedalam situasi dan kondisi yang baru. Keterampilan ini
digunakan untuk menjelaskan mengenai apa yang akan terjadi dan
dialami oleh siswa dalam proses belajarnya.
f) Merencanakan penelitian
Siswa harus memnetukan masalah dan variabel-variabel yang akan
diteliti, tujuan, dan ruang ligkup penelitian. Siswa harus menentukan
langkah-langkah kerja, pengumpulan dan pengolahan data serta
prosedur melakkukan penelitian.
g) Mengkomunikasikan
Siswa harus mamapu menyusu laporan ssecara sistematis dan
menyampaikan hasilnya kepada orang lain.
Adapun menurut Ratna Wilis Dahar, Keterampilan proses yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran IPA antara lain:25
a) Mengamati
25

Ratna Wilis Dahar, Pengelolaan Pengajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1986),
cet. 1 h. 1.15

20

b) Menafsirkan pengamatan
c) Meramalkan
d) Menggunakan alat dan bahan
e) Menerapkan konsep
f) Merencanakan percobaan/penelitian
g) Berkomunikasi
h) Mengajukan pertanyaan
Adapun kemampuan atau keterampilan mendasar dalam keterampilan
proses antara lain:26
a) Mengobservasi dan mengamati
b) Menghitung
c) Mengukur
d) Mengklasifikasi
e) Mencari hubungan ruang dan waktu
f) Membuat hipotesis
g) Merencanakan penelitian
h) Mengendalikan variabel
i) Menafsirkan data
j) Menyusun kesimpulan sementara
k) Meramalkan
l) Menerapkan
m) Mengkomunikasikan
Sedangkan menurut Nuryani Y. Rustaman aspek Keterampilan Proses
Sains meliputi:27
a) Mengamati atau observasi
17-18

Menggunakan sebanyak mungkin indera

26

Conny Semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988), cet. 4 h.

27

Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:UM Press, 2005), cet.1

h.86-87.

21

-

Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan

b) Klasifikasi
-

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

-

Mencari perbedaan, persamaan

-

Mengontraskan cirri-ciri

-

Membandingkan

-

Mencari dasar pengelompokan

-

Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

c) Interpretasi
-

Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

-

Menemuka