trapezium, tulang trapezoideum, tulang capitatum.Sedangkan pada tulang pembentuk telapak tangan Ossa Metacarpalia terdiri atas 5 ossa
metacarpalia tangan masing-masing mempunyai capitulum,corpus, dan basis.Dan tulang pembentuk jari tangan Ossa digitorumphalanges
terdiri dari tiga tulang, yaitu phalang proksimal, medial, dan distal.Kecuali ibu jari yang hanya memiliki 2 ruas jari phalanges atau
tidak memiliki tulang phalang menengah. Otot-otot penggerak ibu jari sesuai dengan kasus DTSadalah otot
thenar dan otot hypothenar.Otot thenar meliputim. Abduktor policis brevis, m. Feksor policis brevis, m.Opponens policis, m.Adduktor
pollicis.Sedangkan otot hypothenarmeliputi m. Abduktor digitiminimi, m.Opponens digitiminimi dan m.Flekor digitiminimi brevis.Persendian
yang terdapat pada bagian ibu jari adalah sendi carpometacarpal, untuk syaraf yang menginervasi daerah ibu jari adalah nervus radialis yang
berasal dari fasiculus posterior plexus brachialis dan tendon utama penggerak ibu jari dari kompartemen ekstensor pertama yaitu tendon
ekstensor pollicis brevis EPB dan abduktor pollicis longus APL keduanya bersama-sama melewati terowongan atau serangkaian katrol
yang terletak di ibu jari sisi pergelangan tangan.
2. Dequervain Tenosinovitis Syndrome
a. Definisi
Dequervain Tenosinovitis Syndrome adalah peradangan pada tendon abduktor pollicis longus APL dan ekstensor pollicis brevis
EPB sepanjang pergelangan tangan daerah ibu jari, yang ditandai rasa nyeri, bengkak, dan krepitasi yang berlebihan pada kompartemen
dorsal pertama.Kedua tendon tersebut membentuk segitiga sama sisi dimetacarpal I kemudian dalam perjalanannya ke ibu jari, tendon APL
dan EPB saling beriringan dan berdampingan ke sisi tepi pergelangan tangan melalui suatu terowongan tunnel dekat ujung tulang radius
lengan bawah. Terowongan ini merupakan saluran berselubung licin yg dinamakan tenosyinovium, atau dengan kata lain dinamakan
Tenosinovitis Adachi dkk., 2011. Operasi Release adalah operasi yang bertujuan untuk membuka
membelah selubung tendon yang menebal dan “menjepit” tendon pada jari yang terserang, sehingga tendon dapat bergerak bebas
kembali tanpa menimbulkan rasa sakit. Ini merupakan operasi kecil luka irisan sekitar 1 cm.
b. Prosedur Operasi Release
Operasi ini dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal dan turniket. Setelah kulit disterilkan, gunakan turniket dan infiltrasi kulit
pada daerah kompartemen dorsal pertama dengan menggunakan anestesi lokal secukupnya. Lalu dibuat incisi pada kulit yang mulai
dari dorsal ke volar dalam arah transversal-oblik, sejajar dengan lipatan-lipatan kulit melewati daerah yang lunak dari kompartemen
dorsal pertama dan incisi longitudinal dianjurkan untuk membuat area yang lebih panjang. Tindakan diseksi tajam hanya sampai pada lapisan
dermis dan tidak sampai ke lapisan lemak subkutaneus, menjauhi cabang-cabang nervus radialis superfisialis. Setelah menarik tepi kulit,
gunakan diseksi tumpul pada lemak subkutaneus. Kemudian cari dan lindungi cabang-cabang sensoris dari nervus radialis superfisialis,
biasanya terletak dibagian dalam dari vena-vena superfisialis. Kenali tendon proksimal sampai penyempitan ligamen dorsal dan tendon
sheath, kemudian buka kompartemen dorsal pertama pada sisi dorsoulnar. Dengan ibu jari yang abduksi dan pergelangan tangan
yang fleksi, angkat tendon abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis dari tempatnya. Apabila tendon otot-otot tersebut sulit
untuk dibebaskan, lakukan additional “aberrant” tendons dan
kompartemen-kompartemen yang terpisah. Kemudian tutup incisi kulit dengan perban Wright, 2004.
c. Etiologi