Kebutuhan sehari-hari Pendidikan Sosial Kerohanian Lain-lain

Luat sudah memiliki KK Kartu Keluarga dan KTP Kartu Tanda Penduduk. Dari segi kesehatan keluarga ini sudah memiliki Jamkesmas.

1.1 Ekonomi Keluarga

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan tingkat kesejahteraan keluarga tersebut dengan cara mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas mengenai beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapat oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Made Luat.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan dari keluarga Bapak I Made Luat ini tergolong rendah, pendapatan dari keluarga Bapak I Made Luat berasal dari hasil kerja sebagai Kuli Bangunan, sedangkan istri dari bapak I Made Luat bekerja di ladang, Bapak Made Luat ke ladang pukul 05.00-07.00 pagi sedangkan yang sore pukul 15.00-17.00. selain sebagai Kuli Bangunan Bapak I Made Luat juga mengolah ladang dan menaman musiman seperti kacang-kacangan dan singkong. Hasil dari berkebun biasanya digunakan untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Sumber Penghasilan Sumber penghasilan Bapak Made Luat dari : 1 Penghasilan sebagai Kuli Bangunan

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran keluarga Bapak Made Luat adalah sebagai berikut:

1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran utama keluarga Bapak I Made Luat adalah untuk biaya hidup sehari-hari seperti bahan makanan dan bekel sekolah untuk satu anaknya yang masih sekolah. Jika dirata-ratakan, pengeluaran keluarga ini perbulanya 500.000,00 dan terkadang tidak menentu. Keperluan hidup lainnya seperti listrik yang berkisar antara Rp 20.000,00 hingga Rp 25.000,00 perbulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena disesuaikan dengan kebutuhan keluarga Bapak I Made Luat mengingat adanya pengeluaran tertentu seperti banten saat odalan dan keperluan mendadak lainnya.

1.2.2.2 Pendidikan

Keluarga Bapak I Made Luat memiliki satu anak yang masih sekolah.

1.2.2.3 Sosial

Bapak I Made Luat harus mengeluarkan biaya untuk keperluan sosial seperti iuran banjar maupun pura yang merupakan iuran wajib. Saat ini, beliau harus membayar iuran wajib untuk rahinan Purnama di Banjar Pejukutan Damping sebesar Rp 15.000.

1.2.2.4 Kerohanian

Untuk keperluan persembahyangan sehari-hari di rumah, keluarga Bapak I Made Luat membuat canangbanten sendiri. Apabila ada upacara keagamaan yang besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan atau odalan, keluarga Bapak I Made Luat membeli perlengkapan banten dan buah-buahan di pasar dengan biaya yang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada dan terkadang meminjam uang kepada kerabat terdekat.

1.2.2.5 Lain-lain

Keluarga Bapak I Made Luat jarang mengeluarkan biaya selain untuk kebutuhan sehari hari atau untuk kesehatan, meskipun ada pengeluaran biasanya untuk hal-hal yang tidak terduga. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Made Luat dilakukan beberapa kunjungan kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga Bapak I Made Luat mengenai masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal.

2.1 Permasalahan Keluarga