2.2. KONSEP KEPATUHAN
2.2.1. Pengertian
Kepatuhan merupakan ketaatan klien melaksanakan tindakan terapi Potter Perry, 2005. Kepatuhan adalah tingkat perilaku individu misalnya; minum obat,
mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai anjuran terapi atau kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindakan mengindahkan setiap
aspek anjuran sampai mematuhi semua rencana terapi Kozier, 2010. Kepatuhan adherence secara umum didefinisikan sebagai tingkatan perilaku seseorang yang
mendapatkan pengobatan, mengikuti diet, dan melaksanakan gaya hidup sesuai dengan rekomendasi pemberi pelayanan kesehatan WHO, 2003 dalam
Syamsiyah, 2011. Kesimpulannya, kepatuhan merupakan tindakan pasien sesuai rekomendasi petugas kesehatan selama menjalani pengobatan atau perawatan.
Kepatuhan mengacu pada program-program yang mengacu pada kemampuan untuk mempertahankan program-program yang berkaitan dengan
promosi kesehatan, yang sebagian besar ditentukan oleh penyelenggara Eraker dkk, 1984 dan Levanthal Cameron 1987 dalam Bastable, 2002.
2.2.2. Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan
Menurut Carpenito 2000 dalam Maryati 2011 menyebutkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan diantaranya :
1. Tingkat pendidikan.
Pendidikan adalah suatu kegiatan, usaha manusia meningkatkan kepribadian atau proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan
manusia dengan jalan membina dan mengembangkan potensi kepribadiannya, yang berupa rohani cipta, rasa, karsa dan jasmani Notoatmodjo, 2003. Hasil
penelitian Sulistiari 2013 menyimpulkan bahwa adanya pengaruh pendidikan dengan tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus dengan hasil p=0,001.
2.
Kesakitan dan pengobatan. Tiga elemen dari pengobatan; kompleksitas dari pengobatan, lamanya penyakit
dan cara pemberi pelayanan, serta penyakit itu sendiri sangat berhubungan dengan kepatuhan pasien. Secara umum, semakin kompleks regimen pengobatan,
semakin kecil kemungkinan pasien akan mematuhinya Astri,2006. 3.
Keyakinan, sikap dan kepribadian. Penelitian Setiadi 2014 tentang hubungan keyakinan diri dengan kepatuhan
minum obat pada lansia penderita DM tipe II di wilayah kerja Puskesmas Ayali, menyimpulkan bahwa adanya hubungan keyakinan diri dengan kepatuhan minum
obat pada pasien diabetes melitus dengan hasil p=0,003.
4. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang dapat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta menentukan program
pengobatan yang akan mereka terima. Keluarga juga memberi dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan anggota keluarga yang sakit. Derajat
dimana seseorang terisolasi dari pendampingan orang lain, isolasi sosial, secara negatif berhubungan dengan kepatuhan. Hasil penelitian Pratita 2012
menyimpulkan bahwa adanya hubungan dukungan pasangan dan Health Locus of Control dengan kepatuhan pasien diabetes melitus.
5. Jenis Kelamin
Penelitian yang dilakukan Hasbi 2012 menunjukkan jumlah responden yang tidak patuh lebih banyak berjenis kelamin laki-laki 67,2 dari jumlah responden
berjenis kelamin perempuan 45,5. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa adanya hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan pasien diabetes melitus
dengan hasil p=0,026. 6.
Motivasi Motivasi merupakan dorongan internalo dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita,
penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik Uno, 2007 dalam Nursalam, 2008. Hasil penelitian Indrawati
2012 menyimpulkan bahwa adanya hubungan motivasi dengan kepatuhan diet pasien diabetes melitus dengan hasil p=0,002.
2.2.3. Pengukuran Kepatuhan