Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 8
e Tahap penyelesaian
denoument
Tahap penyelesaian terdapat pada halaman 202--320. Hanif yang telah mencoba melupakan Nayla sangat terkejut sekaligus bersyukur saat
bertemu dengan putri Kiai Jazuli, karena putri Kiai Jazuli adalah Nayla, gadis yang ia cintai.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel
Air Mata Nayla
menggunakan alur maju
progresif
. Hal ini terlihat karena pengarang menceritakan alur cerita secara beruntut.
3. Penokohan
Tokoh cerita
character
adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki
kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan Abrams dalam
Nurgiyantoro, 2009:165. Dalam penelitian ini tokoh yang dibahas adalah Ahmad Leonardo, Pak Aziz, Bu Maisa, Minan, Nayla, Sayla, Tomy, Arie,
Mbak Nadia, Pak Rudi.
4. Latar
Latar atau
setting
disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan
Abrams dalam
Nurgiyantoro, 2009:216. Adapun latar yang terdapat dalam novel
Air Mata Nayla
dapat digambarkan sebagai berikut. a
Latar Tempat Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas Nurgiyantoro, 2009: 227
.
Latar tempat pada novel
Air Mata Nayla Nayla
terjadi di sebuah pesisir pantai, tempat ditemukannya Hanif setelah kecelakaan dan tempat
tinggal keluarga Pak Aziz. Latar tempat selanjutnya yaitu masjid Baitul Jannah tempat Ahmad Leonardo dan Pak Aziz melaksanakan shalat
Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 9
berjamaah. Kemudian Ahmad disekolahkan di SMA Negeri 2 Pontianak merupakan tempat Ahmad bertemu dengan Minan, Nayla, dan Tomy.
Latar tempat selanjutnya adalah di sebuah rumah sakit tempat Ahmad Leonardo dirawat setelah berkelahi dengan Arie kakak dari Tomy. Setelah
ingatan Hanif kembali Hanif pergi ke sebuah pesantren bernama Pesantren Darusalam untuk bertemu dengan Kiai Jazuli dan melaksanakan wasiat
yang telah diberikan kepadanya. b
Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah ”kapan” terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang
ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Nurgiyantoro, 2009: 230.
Latar waktu yang digunakan pada novel ini terjadi pada sekitar tahun 2000 dan berlangsung selama dua tahun. Hal ini dapat dilihat pada
saat mengalami kecelakaan sampai kembali lagi ingatannya dan berkunjung ke pesantren Kiai Jazuli untuk menemui putri Kiai Jazuli
untuk menjalankan wasiat. c
Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup
berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Nurgiyantoro, 2009: 233-234.
Latar sosial dalam novel
Air Mata Nayla
adalah masyakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan di lingkungan pesisir pantai. Seperti
pekerjaan Pak Aziz yang berprofesi sebagai nelayan. Selain itu latar sosial dalam novel ini adalah pelajar, yaitu Ahmad Leonardo, Minan, Nayla dan
Tomy yang merupakan pelajar di SMA Negeri 2 Pontianak. Tema dalam novel ini berhubungan dengan latar, yaitu pencarian
jati diri Hanif yang amnesia karena kecelakaan, ia ditemukan di pesisir