Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 7
2. Alur
Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa yang terhubung
secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan
karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya Stanton, 2007:26. Analisis alur dalam novel
Air Mata Nayla
dapat dijelaskan sebagai berikut. a
Tahap penyituasian
situation
Pada tahap ini terdapat pada halaman 11--46 yang menggambarkan pengenalan keadaan situasi latar dan tokoh. Pada tahap ini dijelaskan
gambaran mengenai pengenalan tokoh dan saat munculnya Hanif yang mengalami kecelakaan dan amnesia. Hanif yang dirawat keluarga Pak
Aziz diberi nama Ahmad Leonardo dan disekolahkan. b
Tahap pemunculan konflik
generating circumtances
Tahap ini terdapat pada halaman 47--60. Konflik ini muncul ketika Ahmad diganggu oleh Tomy teman sekolahnya karena tidak suka
dengannya. Ahmad berani melawan Tomy dan membuat konflik semakin meningkat.
c Tahap peningkatan konflik
rising action
Tahap ini terdapat pada halaman 61--133. Konflik memuncak karena keberanian Ahmad terhadap Tomy membuat Tomy balas dendam
dan meminta tolong kakaknya yang bernama Arie untuk menghajar Ahmad. Arie dapat memukul Ahmad dan membuat ingatannya kembali.
d Tahap klimaks
climax
Tahap ini terdapat pada halaman 134--201. Kembalinya ingatan Hanif membuatnya sangat terpukul, karena Nayla gadis yang ia cintai saat
ia masih amnesia sangat kecewa dengannya karena ia tidak mengenal Nayla. Nayla yang juga mencintainya pergi meninggalkannya. Hanif yang
masih mencintai Nayla sangat bingung karena ia harus menemui putri Kiai Jazuli yang telah dijodohkan.
Bagas Satriawan, PBSID 2009, FKIP-UMS 8
e Tahap penyelesaian
denoument
Tahap penyelesaian terdapat pada halaman 202--320. Hanif yang telah mencoba melupakan Nayla sangat terkejut sekaligus bersyukur saat
bertemu dengan putri Kiai Jazuli, karena putri Kiai Jazuli adalah Nayla, gadis yang ia cintai.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel
Air Mata Nayla
menggunakan alur maju
progresif
. Hal ini terlihat karena pengarang menceritakan alur cerita secara beruntut.
3. Penokohan
Tokoh cerita
character
adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki
kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan Abrams dalam
Nurgiyantoro, 2009:165. Dalam penelitian ini tokoh yang dibahas adalah Ahmad Leonardo, Pak Aziz, Bu Maisa, Minan, Nayla, Sayla, Tomy, Arie,
Mbak Nadia, Pak Rudi.
4. Latar
Latar atau
setting
disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan
Abrams dalam
Nurgiyantoro, 2009:216. Adapun latar yang terdapat dalam novel
Air Mata Nayla
dapat digambarkan sebagai berikut. a
Latar Tempat Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas Nurgiyantoro, 2009: 227
.
Latar tempat pada novel
Air Mata Nayla Nayla
terjadi di sebuah pesisir pantai, tempat ditemukannya Hanif setelah kecelakaan dan tempat
tinggal keluarga Pak Aziz. Latar tempat selanjutnya yaitu masjid Baitul Jannah tempat Ahmad Leonardo dan Pak Aziz melaksanakan shalat