Penerapan Metode Customer Rekationship Management (CRM) Dalam Sistem Informasi Di PT. Nusa Pratama Mandiri

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

INTAN NUARI WIJAYA

10110637

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2015


(2)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENERAPAN METODE CUSTOMER RELATIONSHIP

MANAGEMENT (CRM) DALAM SISTEM INFORMASI DI PT. NUSA PRATAMA MANDIRI”.

Selama Penyusunan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ii penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Nelly Indriani W, S.Si., M.T. Selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan saya selama mengikuti kegiatan akademik dikampus ini. 3. Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan banyak waktu guna mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun Tugas Akhir.

4. Ibu Tati Harihayati M, S.T., M.T selaku dosen penguji 1 yang telah meluangkan banyak waktu untuk menguji kesabaran dalam menyusun Tugas Akhir.

5. Seluruh staf pengajar/dosen di lingkungan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengajaran dan didikan sepanjang proses perkuliahan.

6. Ayahanda Almarhum Sukandi dan Ibunda Elis Rosmiati yang selalu memberikan doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti baik secara moril dan materil, serta sebagai alasan bagi penulis untuk tetap berjuang menyelesaikan pendidikan ini.

7. Kakak dan Kakak Ipar tercinta Wenni Sunda Wiliati dan Iman selalu memotivasi dan memberikan dorongan serta ide-idenya kepada penulis.


(3)

iv

maupun duka dan selalu memberi bantuan baik berupa moril maupun materil dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10.Rekan-rekan IF-15 angkatan 2010 yang tidat dapat disebutkan namanya satu persatu, semoga kita sukses.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangan. Penulis mengaharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, September 2015


(4)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Tinjauan Perusahaan ... 11

2.1.1 Profil Perusahaan... 11

2.1.2 Struktur Organisasi ... 12

2.2 Landasan Teori ... 18

2.2.1 Sistem Informasi ... 18


(5)

vi

2.2.4 Klasifikasi Fuzzy RFM ... 26

2.2.5 Pemrograman Berorientasi Objek ... 27

2.2.5.1 Konsep Berorientasi Objek ... 29

2.2.5.2 Unified Model Language (UML) ... 32

2.2.5.2.1 Diagram UML ... 33

2.2.5.2.2 Use Case Diagram ... 34

2.2.5.2.3 Activity Diagram ... 35

2.2.5.2.4 Sequence Diagram... 36

2.2.5.2.5 Class Diagram ... 37

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1 Analisis Sistem ... 41

3.1.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 41

3.1.2.1 Prosedur Pemesanan Produk ... 42

3.1.2.2 Prosedur Pembayaran ... 44

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 46

3.1.4 Analisis Framework CRM ... 47

3.1.4.1 Acquistion ... 47

3.1.4.2 Retention ... 48

3.1.4.3 Expansion ... 48

3.1.5 Analisis Konsep Customer Relationship Management ... 49


(6)

vii

3.1.8 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) ... 54

3.1.9 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 55

3.1.9.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 55

3.1.9.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56

3.1.9.3 Analisis Pengguna ... 56

3.1.9.3 Analisis Jaringan ... 59

3.1.9.4 Analisis Pengkodean ... 59

3.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 60

3.1.10.1 Identifikasi Aktor ... 60

3.1.10.2 Use Case Diagram ... 61

3.1.10.3 Use Case Scenario ... 62

3.1.10.3.1 Use Case Scenario Login ... 62

3.1.10.3.2 Use Case Scenario Lupa Password ... 63

3.1.10.3.3 Use Case Scenario Pengolahan User ... 64

3.1.10.3.4 Use Case Scenario Pengolahan Pelanggan... 65

3.1.10.3.5 Use Case Scenario Pengolahan Produk ... 67

3.1.10.3.6 Use Case Scenario Pengolahan Kategori ... 68

3.1.10.3.7 Use Case Scenario Pengolahan Pemesanan ... 69

3.1.10.3.8 Use Case Scenario Verifikasi Transaksi ... 70

3.1.10.3.9 Use Case Scenario Pengolahan Rekomendasi ... 71

3.1.10.3.10 Use Case Scenario Pengolahan Perencanaan ... 71


(7)

viii

3.1.10.4.4 Activity Diagram Pengolahan Pelanggan ... 74

3.1.10.4.5 Activity Diagram Pengolahan Produk... 75

3.1.10.4.6 Activity Diagram Pengolahan Kategori ... 76

3.1.10.4.7 Activity Diagram Pengolahan Pemesanan ... 77

3.1.10.4.8 Activity Diagram Verifikasi Transaksi ... 77

3.1.10.4.9 Activity Diagram Pengolahan Rekomendasi ... 78

3.1.10.4.10 Activity Diagram Pengolahan Perencanaan ... 78

3.1.10.5 Sequence Diagram... 79

3.1.10.5.1 Sequence Diagram Login ... 79

3.1.10.5.2 Sequence Diagram Lupa Password ... 80

3.1.10.5.3 Sequence Diagram Pengolahan User ... 81

3.1.10.5.4 Sequence Diagram Pengolahan Pelanggan ... 82

3.1.10.5.5 Sequence Diagram Pengolahan Produk ... 83

3.1.10.5.6 Sequence Diagram Pengolahan Kategori ... 84

3.1.10.5.7 Sequence Diagram Pengolahan Pemesanan ... 85

3.1.10.5.8 Sequence Diagram Verifikasi Transaksi ... 86

3.1.10.5.9 Sequence Diagram Pengolahan Rekomendasi ... 86

3.1.10.5.10 Sequence Diagram Pengolahan Perencanaan ... 87

3.1.10.6 Class Diagram ... 87

3.1.10.6.1 Perancangan Detail Class ... 91

3.2 Perancangan Sistem... 100


(8)

ix

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 107

3.2.4 Perancangan Pesan ... 117

3.2.5 Perancangan Method ... 117

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 125

4.1 Implementasi Sistem ... 125

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 125

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 125

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 126

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 130

4.2 Pengujian Sistem ... 132

4.2.1 Skenario Pengujian Balck Box ... 132

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 133

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Blackbox ... 141

4.2.4 Pengujian Beta... 141

4.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta ... 146

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 147

5.1 Kesimpulan... 147

5.2 Saran ... 147


(9)

147 Yogyakarta.

[2] Freddy Rangkuti , Measuring Customer Satisfaction, Gramedia Pustaka Utama, 2005

[3] Buttle Francis., Customer Relationship Management : Concept and Tools, Second Edition, HB.

[4] Budiarjo dkk., Analisis Fitur CRM Untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien

Berbasis Framework on Dynamic CRM, Seminar Nasional Informatika 2008,

Yogyakarta

[5] S.Winer, Russell., (2001), A Framework For Customer Relationship Management, Jurnal California Management Review, volume 43, 89-105.

[6] R. A.S and M. Shalahuddin, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek), Modula Bandung, 2011.


(10)

11 2.1 Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di PT. Nusa Pratama Mandiri.

2.1.1 Profil PT. Nusa Pratama Mandiri

Suatu perusahaan yang mengembangkan perusahaannya khususnya dalam bidang penjualan maka diperlukan suatu strategi-strategi yang baik, begitu pula dengan perusahaan ini untuk menembus penawaran yang lebih luas yaitu pemasaran ke daerah-daerah yang menjadi sasarannya. PT. Nusa Pratama Mandiri berlokasi di Komp. Bukit Indah B-7, Jl. Kol. Masturi KM 2,2 Cipageran, Cimahi Utara, Kota Cimahi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2009 dan dipegang oleh Nugroho Tri Widarto sekaligus sebagai pendiri PT. Nusa Pratama Mandiri.

PT. Nusa Pratama Mandiri adalah water & waste water treatment trading

yang bergerak di bidang perdagangan umum atau perdagangan pengolahan air limbah pabrik. Produk yang dijual oleh PT. Nusa Pratama Mandiri adalah pasir active, pasir silica, caporit, zeolit (batu kapur), serta carbon active atau yang lebih dikenal sebagai media penjernih air dan bahan-bahan kimia. Produk yang dipasarkan didalam dan diluar kota terutama pabrik tekstile dan farmasi. PT. Nusa Pratama Mandiri memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang global yang berwawasan lingkungan dalam usaha pengelolaan air dan limbah industri. Sedangkan misi perusahaan adalah emenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat akan air bersih dan menjadikan lingkungan yang sehat dan bersih dengan menerapkan teknologi pengolahan air yang efisien dan tepat guna.


(11)

2.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerjasama. Struktur organisasi PT. Nusa Pratama Mandiri dilakukan secara terarah dan terpimpin untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, struktur organisasi PT. Nusa Pratama Mandiri dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(12)

DIREKTUR

DIREKTUR OPERATIONAL

SEKRETARIS

MANAGER

KA. ADMINISTRASI & ACC

SUPERVISOR KABAG UMUM

& PERSONALIA

OPERATOR KOMPUTER ADM

PIUTANG ADM

PENJUALAN

ASS. ADMINISTRASI & ACC CUSTOMER

SERVICE

MARKETING

KA GUDANG

ADM KEUANGAN

SALESMAN SALESMAN


(13)

Adapun tugas dan wewenang dari struktur organisasi PT. Nusa Pratama Mandiri adalah sebagai berikut :

a. Direktur

Tugas dari direktur PT. Nusa Pratama Mandiri adalah sebagai berikut : 1. Sebagai pemilik perusahaan sekaligus pemegang saham.

2. Memantau perkembangan dan kinerja perusahaan.

3. Menetukan visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum perusahaan.

5. Bertanggung jawab terhadap terhadap aktivitas perusahaan secara umum.

6. Mengawasi dan memonitor kegiatan seluruh bagian secara berkala. 7. Mengevaluasi hasil kerja yang dicapai dan mengambil tindakan yang

diperlukan.

8. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan. b. Direktur Operasional

Tugas dan tanggung jawab dari direktur operasional PT. Nusa Pratama Mandiri adalah membantu direktur dalam malaksanakan tugas dan bertanggung jawab.

c. Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab dari sekretaris PT. Nusa Pratama Mandiri adalah berrtanggung jawab atas administrasi efisien perusahaan, khususnya berkaitan dengan memastikan kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan peraturan, serta memastikan bahwa keputusan direktur dilaksanakan.


(14)

d. Manager

Tugas dan tanggung jawab dari manager PT. Nusa Pratama Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

2. Memotivasi, artinya seorang manager harus dapat mendorong para bawahannya untuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik.

3. Berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.

4. Dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapat kepuasan dalam pekerjaannya.

5. Berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab. 6. Membenahi fungsi-fungsi manajemen secara baik.

7. Mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar. e. Kabag Umum dan Personalia

Pada umumnya kegiatan personalia dan umum untuk membantu manager dalam hal ketenagakerjaan. Adapun tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan hubungan yang baik antara seluruh karyawan melalui kerjasama sebagai suatu kesatuan.

2. Merekrut pegawai baru, termasuk mewawancarai sebagai saringan awal san syarat pertama seleksi pegawai, mengadakan panggilan dan lain-lain yang berhubungan dengan recruitment.

3. Menegaskan kedisiplinan pegawai dan menilai serta pelanggani teguran serta peringatan maupun pemecatan jika perlu.

4. Mengolah data seluruh pegawai, baik yang ada maupun yang keluar agar ada pengaturan arsip-arsipnya.

5. Mengurus surat menyurat untuk kepentingan umum. 6. Bertanggung jawab penuh masalah ketenagakerjaan.


(15)

7. Melaporkan baik lisan maupun tulisan kepada pemimpin mengenai semua jenis kegiatan yang berhubungan dengan personalia.

8. Mewakili pimpinan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan maupun aktivitas lainnya jika berhalangan hadir.

f. Customer Service

Tugas dan tanggung jawab customer service PT. Nusa Pratama Mandiri adalah untuk melayani dan mencatat pemesanan dan menerima pengaduan keluhan dari pelanggan.

g. KA. Administrasi dan ACC

Kepala administrasi dan accounting mempunyai tugas dan tanggung jawab mengurus kinerja perusahaan dan bertanggung jawab terhadap berbagai masalah keuangan dan kepengurusan pegawai.

h. Ass. Administrasi dan ACC

Assisten administrasi dan accounting mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu kepala administrasi dan accounting untuk mengurus kinerja perusahaan dan bertanggung jawab terhadap berbagai masalah keuangan dan kepengurusan pegawai.

i. KA. Gudang

Kepala gudang memiliki tugas dan tanggung sebagai berikut :

1. Membuat surat jalan atau surat lainnya yang diperlukan untuk proses pengeluaran barang dari gudang.

2. Pelangganikan informasi mengenai persediaan barang yang dibutuhkan.

3. Penyimpanan semua barang yang siap dikirim beserta memelihara dokumen-dokumen yang berkaitan.

4. Melakukan kontrol atas jadwal pengeluaran barang. j. Administrasi Penjualan

Administrasi penjualan mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan, mengelola, melaksanakan serta mempersiapkan strategi-strategi yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk yang dihasilkan serta merencanakan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan


(16)

untuk kegiatan pelayanan pelanggan dan melakukan pencatatan dan pembukuan semua transaksi penjualan harian disertai bukti penjualan, bisa berupa nota penjualan atau yang lainnya.

k. Administrasi Piutang

Administrasi piutang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Melakukan pencatatan administrasi piutang sesuai dengan tanggal

transaksi.

2. Memastikan bahwa semua faktur sudah tertagih sesuai dengan jatuh tempo faktur.

3. Melakukan koordinasi dengan pihak sales apabila ada kendala dalam penagihan.

l. Administrasi Keuangan

Administrasi keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mengelola dan mencatat semua penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan.

2. Bertanggung jawab langsung kepada kepala administrasi dan accounting sehubung dengan setiap kegiatan finansial perusahaan. 3. Melaporkan serta membuat pembukuan atas semua kegiatan keuangan. m. Supervisor

Dalam kedudukan sebagai supervisor, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan diatasnya kepada seluruh bawahannya.

2. Melaksanakan tugas, proyek dan pekerjaan secara langsung.

3. Menegakkan aturan yang telah ditentukan oleh perusahaan dan pelangganikan info pada management mengenai kondisi bawahan, atau menjadi perantara antara pekerja dengan management.

4. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahannya.

5. Bertanggung jawab merencanakan, mengordinasikan, memastikan, mengarahkan dan melakukan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.


(17)

n. Marketing

Marketing mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan konsepsi, penetapan harga, promosi, distribusi atas ide, barang dan jasa. Bagian marketing juga bertanggung jawab dalam proses pengiriman barang.

o. Salesman

Salesman mempunyai tugas dan tanggung jawab mempromosikan dan memperkenalkan produk kepada pelanggan dan calon pelanggan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori menjelaskan beberapa gambaran sumber dan kajian dari teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pembangunan sistem, landasan teori yang akan dibahas mengenai sistem informasi, Customer Relationship Management (CRM), Framework of Dynamic

CRM, metode Fuzzy RFM dan pemrograman berorientasi objek.

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan pelangganikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan. Sistem informasi terdiri dari 5 komponen , kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Hadware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan

mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.


(18)

Gambar 2. 2 Lima Komponen Sistem Informasi

Kegiatan–kegiatan dalam utama yang masuk dalam klasifikasi sistem informasi adalah :

a. Input

Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. b. Proses

Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

c. Output

Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. d. Penyimpanan

Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. e. Control

Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa system informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sistem informasi dapat membuat keuntungan kompetitif dalam perusahaan. Meningkatkan keuntungan saat ini, bagaimanapun juga adalah sulit untuk diestimasi. Kenaikan profit sering kali tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi terjadi beberapa tahun sesudah implementasi dari sistem baru. Ketika dua alternatif sistem mendekati kesamaan perbandingan, pintu terbuka untuk mempertimbangkan faktor strategi perusahaan. Terdapat faktor-faktor strategi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kepuasan konsumen (customer satisfacation). b. Meningkatkan penjualan (increase sales).


(19)

d. Informasi produk pemasaran (information product marketing).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan mendukung operasi manajement dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yang cenderung berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komponen dengan mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa dan kapan harus disajikan.

2.2.2 Customer Relationship Management

Customer Relationship Management (CRM) didefinisikan sebagai core

business strategy yang mengintegrasikan proses internal serta fungsi-fungsi yang

ada dalam perusahaan dengan jejaring eksternal untuk menciptakan dan

men-deliver value (manfaat) kepada target pelanggan yang memberikan keuntungan.

Berdasarkan definisi CRM disimpulkan CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya.

Konsep CRM menekankan pada pendekatan untuk membangun portfolio

melalui jalinan bisnis yang terbentuk dengan pelanggan melalui interaksi, memberdayakan hubungan yang terbentuk, pembentukan jaringan, dan meningkatkan komunikasi dalam rangka menumbuhkan loyalitas pelanggan. CRM mengedepankan kolaborasi antara perusahaan dengan pelanggan, dimana system ini tidak dimiliki oleh system pemasaran secara umum yang menekankan pada penggunaan media periklanan.

2.2.2.1 Kebutuhan Customer Relationship Management

Kebutuhan CRM menegaskan bahwa CRM memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan membidik pelanggan terbaiknya, yaitu mereka yang menguntungkan perusahaan, sehingga mereka dapat dipertahankan menjadi


(20)

pelanggan yang setia untuk jangka panjang. Mereka diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.

CRM memungkinkan realtime customization and personalization atas produk dan jasa berdasarkan keinginan, kebutuhan, kebiasaan pembelian dan siklus kehidupan pelanggannya.

CRM juga memantau data pelanggannya setiap kali dia melakukan kontak dengan perusahaan. CRM memungkinkan perusahaan untuk menyediakan layanan dan dukungan yang konsisten dan prima terhadap semua kontak yang diinginkan pelanggannya sehingga pelanggan memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Semua keuntungan ini memberikan nilai bisnis yang strategis bagi perusahaan sekaligus perceived value bagi pelanggannya.

Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan. 2. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric). 3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan. 4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan. 5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.

6. Menangani keluhan/komplain pelanggan.

7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.

8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.

2.2.2.2 Jenis Customer Relationship Management

Cunstomer Relationship Management terbagi menjadi 3 jenis CRM, yang

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Jenis Customer Relationship Management (Francis Buttle (2007:4))

Jenis CRM Ciri yang Dominan

Operational Pandangan tentang CRM yang berfokus pada proyek-proyek otomatisasi seperti otomatisasi layanan, otomatisasi armada penjualan, dan otomatisasi pemasaran.


(21)

kegiatan penggalian data konsumen untuk tujuan-tujuan strategis dan taktis.

Collaborate Pandangan tentang CRM yang terfokus mengoptimalkan perusahaan, mitra dan nilai pelanggan

Untuk lebih jelasnya, jenis CRM dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Operasional CRM

CRM operasional lebih terfokus pada otomatisasi cara-cara perusahaan dalam berhubungan dengan para konsumen. Berbagai aplikasi perangkat lunak CRM memungkinkan fungsi-fungsi pemasaran, penjualan dan pelayanan dapat berjalan secara otomatis.

1. Otomatisasi pemasaran a. Segmentasi pasar

b. Manajemen kampanye komunitas

c. Event-based marketing

2. Otomatisasi armada penjualan

a. Opportunity management termasuk lead management

b. Pembuatan proposal c. Konfigurasi produk 3. Otomatisasi layanan

a. Operasi contact-center dan call-center

b. Layanan berbasis website c. Layanan dilapangan

2. Analytical CRM

CRM analitis di/gunakan untuk mengeksploitasi data konsumen demi meningkatkan nilai perusahaan.

Sementara menurut Sheth, Parvatiyar dan Shainesh (2002) dimensi CRM dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Continuity Marketing adalaha pemberian pelayanan yang berkelanjutan

untuk mengikat konsumen.

2. One to One Marketing adalah pendekatan secara individual berdasarkan


(22)

3. Partnering Program adalah hubungan kerjasama perusahaan dengan perusahaan penyedia produk atau jasa lain dalam mengikat konsumen baik yang berada diluar maupun didalam perusahaan.

3. Collaborate CRM

CRM kolaborasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan strategi dan taktik keselarasan perusahaan, biasanya terpisah dalam rantai pasokan untuk tabel profi lebih teridentifikasi, daya tarik, retensi dan pengembangan pelanggan. Sebagai contoh produsen, barang-barang konsumen dan pengecer dapat menyelaraskan proses teknologi untuk melayani pembeli lebih efisien dan efektif. Mereka menggunakan praktek-praktek seperti co-marketing, kategori manajemen, kolaboratif peramalan, baru bersama pengembangan produk dan riset pasar bersama. CRM kolaborasi menggunakan teknologi CRM untuk berkomunikasi dan bertransaksi dibatas organisasi. Meskipun teknologi tradisional seperti surat pos biasa, telepon dan faks memungkinkan hal ini terjadi, istilah biasanya diterapkan dengan teknologi yang lebih terbaru seperti pertukaran data elektronik (EDI), portal, e-bisnis, voice over internet protocol (VoIP), konferensi, chat room, forum web dan email. CRM kolaborasi memungkinkan organisasi terpisah untuk menyelaraskan upaya mereka untuk layanan pelanggan yang lebih efektif. Hal ini memungkinkan berharganya informasi untuk dibagikan sepanjang supply chain (rantai pasok).

2.2.3 Framework of Dynamic CRM

Ada banyak rujukan yang mengartikan CRM dengan berbeda-beda, dan diantaranya yang sesuai dengan penulisan ini ialah :

CRM is business strategy to select and manage customers to optimize long-term

value. CRM requires customer-centric business philosophy and culture to support marketing, sales and services process. CRM applications can enable effective Customer Relationship Management, Provided that enterprise has the right


(23)

Secara sederhanan Customer Relationship Management (CRM) merupakan perpaduan antara 3 aspek yang saling berkaitan. Jika membentuk suatu segitiga dengan simpul yang disebut Customer - Relation Management. Adapun masing masing aspek dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Customer, dapat diartikan sebagai pengguna layanan barang dan jasa dari suatu organisasi bisnis yang menghasilkan profit (manfaat) bagi organisasi tersebut.

2. Relationship, merupakan hubungan antara customer dengan organisasi bisnis yang dapat berupa komunikasi maupun interaksi dan dapat terjadi dalam jangka pendek, jangka panjang, secara terus-menerus, atau hanya sekali. Biasanya customer yang melakukan secara berulang bila telah memiliki rasa percaya/puas terhadap bentuk pelayanan suatu organisasi.

3. Management, semua jenis informasi / data yang diperoleh dari customer

menyebabkan organisasi bisnis dapat memetakan bagaimana perilaku dan kebiasaan dari pelanggan, sehingga dapat digunakan sebagai nilai tambah bagi perusahaan, untuk meningkatkan pelayanan serta bersaing dengan kompetitor.

Gambar 2. 3 Framework of Dynamic CRM Berikut Pendekatan Dalam Menetapkan Fitur CRM :

Siklus CRM yang terdiri dari proses AcquireRetainExpansion, masing-masing fase dalam siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Acquire, proses acquiring a new relationship adalah untuk mendapatkan


(24)

yang dikaitkan dengan fase ini adalah diferensiasi, inovasi, dan kenyamanan (convenience).

2. Retain, retaining customer relationship adalah fase dimana organisasi

melakukan strategi untuk mempertahankan pelanggan dengan cara peningkatan pelayanan. Customer retaintion menjadi strategi yang penting bagi perusahaan karena pilihan bagi pelanggan semakin banyak yang di ciptakan oleh banyak organisasi penyedia layanan (competitor). Kata kunci yang diasosiasikan dengan fase ini adalah adaptabiliy, listening, dan

Responship.

3. Expansion, adalah masa untuk membina hubungan baik yang telah ada

dengan pelanggan, dengan selalu mendengar keinginan pelanggan dan melayaninya dengan baik, terciptanya pelanggan yang loyal terhadap produk/layanan organisasi. Beberapa kata kunci yang di asosiasikan dengan fase ini adalah loyality, reduce cost, dan customer service.

Dari beberapa definisi tentang CRM dapat disimpulkan bahwa Customer

Relationship Management (CRM) terdiri beberapa pihak yang terlibat dalam

penerapannya secara langsung mulai dari customer hingga organisasi penyedia layanan (service) dan menjadi sebuah siklus yang dapat di management sesuai dengan proses bisnis organisasi tersebut. Untuk menetapkan fitur CRM secara tepat, sebagai landasan untuk menyusun Software Requirement Specification

(SRS), diperlukan framework sebagai acuan. CH Park & YG Kim mengusulkan sebuah CRM Framework yang dinamakan “A framework of Dynamic CRM”.

Framework ini menjelaskan serangkaian tahapan pada pembangunan/penerapan CRM. Substantif terpentingnya adalah informasi yang didapat dari customer sehingga diperoleh outputnya yang berupa Relationship

Commitment, model tersebut dapat dilihat pada Informasi yang menjadi fokus

perhatian adalah sebagai berikut: a) Informasi mengenai pelanggan b) Informasi untuk pelanggan c) Informasi oleh pelanggan


(25)

Didasari dari ketiganya di atas jelas informasi amat penting untuk mewujudkan Customer Relation Management (CRM) Organisasi untuk melakukan persaingan, dengan melakukan pengolahan informasi tersebut akan didapat customer behavior, karena customer behavior pada saat ini lebih cenderung menginkan bagaimana mereka merasa terperhatikan, dilayani serta ketanggapan dari organisasi sebagai penyedia layanan kepada mereka dan biasanya kecenderungan tersebut tidak melihat jumlah harga yang mereka keluarkan lagi. Dengan semakin meningkatnya pelayanan terhadap customer

suatu organisasi seharusnya harus sudah dapat memisahkan seperti yang penulis bahas di awal yang mana fasilitas dan yang mana suatu service.

2.2.4 Kalsifikasi Fuzzy RFM

Klasifikasi fuzzy RFM adalah proses menganalisis prilaku pelanggan. Hal ini umumnya digunakan dalam pemasaran database dan pemasaran langsung. RFM singkatan dari Recency, Frequency, Monetary. Menggunakan informasi tentang perilaku pelanggan pada masa lalu yang mudah dilacak dan tersedia. Tujuan dari RFM adalah untuk meramalkan prilaku konsumen di masa yang depan (mengarahkan keputusan segmentasi yang lebih baik). Oleh karena itu,

perlu menterjemahkan prilaku konsumen dalam ‘angka’ sehingga dapat digunakan sepanjang waktu.

Analisa RFM terdiri dari tiga dimensi, yaitu:

1. Recency, yaitu rentang waktu (dalam satuan hari, bulan, tahun) dari transaksi

terakhir yang dilakukan oleh konsumen sampai saat ini.

2. Frequency, yaitu jumlah total transaksi atau jumlah rata-rata transaksi dalam

satu periode.

3. Monetary, yaitu jumlah rata-rata nilai pembelian konsumen dalam suatu

satuan waktu.

Metode yang digunakan dalam segmentasi pelanggan ini adalah metode RFM. Metode RFM mendeskripsikan atribut recency, frequency, dan monetary.


(26)

1. Domain atribut recency didefinisikan dengan rumus:

�=

� �

Ket :

K = Skor Recency

R = Recency

Contoh :

Jika ada konsumen yang memiliki transaksi terakhir 4 hari yang lalu, maka skor recency nya adalah �= � = , , maka skor recency nya 2,5 . 2. Domain atribut frequency didefinisikan dengan rata-rata jumlah transaksi

konsumen dalam waktu 1 tahun terakhir.

3. Domain atribut monetary didefinisikan dengan rata-rata nilai pembelian konsumen dalam 1 tahun terakhir, kemudian dibagi 10000.

� � = � �� � �

10000 Contoh :

Jika seorang konsumen memiliki nilai monetary 220.000, maka skor

monetary nya adalah � � = 220000

10000 = 22 �.

Pengelompokkan konsumen berdasarkan hasil skor RFM menurut kategori

recency, frequency, dan monetary. Terdapat 4 kelompok konsumen dimana

pembagiannya berdasarkan total hasil skor RFM yang diperoleh. Pengelompokkan dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2. 2 Kelompok Pelanggan

No. Kategori Pelanggan Skor

1 Most valuable customer Skor > 200 2 Most growable customer 200 > skor < 100

3 Migrator 100 > skor < 50

4 Below zeros Skor < 50

2.2.5 Pemrograman Berorientasi Objek

Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan peralngkan lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan


(27)

objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya . Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientas objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas.

Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.

Pada saat ini, metode berorientasi objek banyak dipilih karena metodologi lama banyak menimbulkan masalah seperti adanya kesulitan pada saat mentransformasi hasil dari satu tahap pengembangan ke tahap berikutnya, misalnya pada metode pendekata terstruktur, jenis aplikasi yang dikembangkan saat ini berbeda dengan masa lalu. Aplikasi yang dikembangkan pada saat ini beragam dengan platform yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan tuntutan kebutuhan metodologi pengembangan yang dapat mengakomodasi ke semua jenis aplikasi tersebut.

Keuntungan dalam menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengodean.

3. Kemudahan pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.


(28)

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunai nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

2.2.5.1 Konsep Dasar Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dihubungkus) menjadi suatu kesatuan.

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancanggan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.

Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok daata dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya, dan dapat berinteraksi satu sama lain.

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang metodologi berorientasi objek:

1. Kelas (Class)

Kelas adalah sekumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi statis dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir


(29)

atau diciptakan dan kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (metode/operasi), hubungan (relationship) dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan dan kelas yang lain, dimana atribut dan kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru. Secara tekniks kelas adalah sebuah struktur dalam pembuatan perangkat lunak. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek.

2. Objek (object)

Objek adalah abstraksi dari sesuatu yang mewakili dunia nyata benda, manusia, satua organisasi, tempat, kejadian, struktur, status, atau hal-hal lain yang bersifat abstra. Objek merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi (status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau dapat berpengaruh pada status objeknya. Objek mempunyai siklus hidup yaitu diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan.

Secara teknis, sebuah kelas saat program dieksekusi makan akan dibuat sebuah objek. Objek dilihat darisegi teknis adalah elemen pada saat runtime

yang akan diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan saat eksekusi sehinga sebuah objek hanya ada saat sebuah program dieksekusi. Jika masih dalam bentuk kode, disebut sebagai kelas jadi pada saat runtime (saat sebuah program dieksekusi), yang kita punya adalah objek, di dalam teks program yang kita lihat hanyalah kelas.

3. Metode (method)

Operasi atau metode pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi atau prosedur pada metodologi struktural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih dari satu metode atau operasi. Metode atau operasi yang berfungsi untuk memanipulasi objek itu sendiri. Operasi atau metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek. Metode atau operasi dapat berasal dari event, aktifitas atau aksi keadaan, fungsi, atau kelakuan dunnia nyata. Contoh metode atau operasi misalnya


(30)

4. Atribut (attribute)

Atribut dari sebuah kelas adalah variabel global yang dimiliki sebuah kelas. Atribut dapat beruoa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek. Atribut dipunyai secara individual oleh sebuah objek, misalnya berat, jenis, nama, dan sebagainya.

5. Abstraksi (abstraction)

Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.

6. Enkapsulasi (encapsulation)

Pembungkusa atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerja-nya.

7. Pewarisan (inheritance)

Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.

8. Antarmuka (interface)

Antarmuka sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface

dapat diimplementasikan oleh kelas lain.

9. Reusability

Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. 10.Generalisasi dan Spesialisasi

Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah kendaraan darat dan kelas khususnya (spesialisasi) adalah mobil, motor, dan kereta.

11.Komunikasi Antarobjek

Komunikasi antarobjek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya.


(31)

12.Polimorfisme (polymorphism)

Kemampuan suatu objek digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sehingga menghemat baris program.

13.Package

Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan untuk

mengelompokkan kelas-kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang bernama sama disimpan dalam package yang berbeda.

2.2.5.2 Unified Model Language (UML)

Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang tidaklah mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat lunak yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Banyak orang yang telah membuat bahasa pemodelan pembangunan perangkat lunak sesuai dengan teknologi pemrograman yang berkembang pada saat itu, misalnya yang sempat berkembang dan digunakan banyak pihak adalah Data Flow Diagram (DFD) untuk memodelkan perangkat lunak yang menggunakan pemrograman prosedural atau struktural, kemudian juga ada State Transition Diagram (STD) yang digunakan untuk memodelkan sistem real time (waktu nyata).

Pada perkembangan teknil pemrograman berorientasi objek, munculah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu

Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan

pemodelan voisual untu menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan digaram dan teks-teks pendukung.UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu,


(32)

meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. Seperti yang kita ketahui di dunia sistem informasi yang tidak dapat dibakukan, semua tergantung kebutuhan, lingkunan dan konteksnya. Begitu juga dengan perkembangan penggunaan UML bergantung pada level abstraksi penggunaannya. Jadi, belum tentu pandangan yang perbeda dalam penggunaan UML adalah suatu yang salah, tapi perlu ditelaah dimanakah UML digunakan dan hal apa yang ingin digambarkan. Secara analogi jika dengan bahasa yang digunakan sehari-hari, belum tentu penyampaian bahasa dengan puisi adalahhal yang salah. Sistem informasi bukanlah ilmu pasti, maka jika ada banyak perbedaan dan interpretasi di dalam bidang sistem informasi merupakan hal yang sangat wajar.

2.2.5.2 Diagram UML

Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2. 4 Contoh Diagram UML UML 2.3 Diagram

Structure Diagrams

Class Diagram

Object Diagram

Component Diagram

Composite Structure Diagram

Package Diagram

Deployment Diagram

Behavior Diagrams

Use Case Diagram

Activity Diagram

State Machine Diagram

Intraction Diagrams

Sequence Diagram

Communication Diagram

Timing Diagram

Interaction Overview Diagram


(33)

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :

1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antarsubsistem pada suatu system.

2.2.5.2.2 Use Case Diagram

Use Case atau diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada Use Case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada Use Case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan Use Case.


(34)

Gambar 2. 5 Contoh Use Case Diagram

2.2.5.2.3 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut :

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan 2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan

Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.


(35)

Gambar 2. 6 Contoh Activity Diagram

2.2.5.2.4 Sequence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use

case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada

diagram sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.

Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang berjalan terlebih dahulu.


(36)

Gambar 2. 7 Contoh Sequence Diagram 2.2.5.2.5 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.


(37)

Gambar 2. 8 Contoh Class Diagram

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas ebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut :

1) Kelas Main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 2) Kelas yang menangani tampilan sistem

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 3) Kelas yang diambil dari pendefinisian use case

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case.

4) Kelas yang diambil dari pendefinisian data

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.


(38)

Jenis-jenis kelas diatas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat ditambahkan kelas utilitas seperti koneksi ke basis data, membaca file teks, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.

Dalam mendefinisikan metode yang ada di dalam kelas perlu memperhatikan apa yang disebut dengan cohesion dan coupling. Cohesion adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi di dalam sebuah metode terkait satu sama lain sedangkan coupling adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi antara metode yang satu dengan metode yang lain dalam sebuah kelas. Sebagai aturan secara umum maka sebuah metode yang dibuat harus memiliki kadar

choesion yang kuat dan kadar coupling yang lemah.

Dalam class diagram terdapat beberapa relasi (hubungan antar class) yaitu:

1. Generalization dan Inheritence

Diperlukan untuk memperlihatkan hubungan pewarisan (inheritance) antar unsur dalam diagram kelas. Pewarisan memungkinkan suatu kelas mewarisi semua atribut, operasi, relasi, dari kelas yang berada dalam hirarki pewarisannya.

2. Associations

Hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui ekstensi class lain. Dalam notasi UML kita mengenal asosiasi 2 arah (bidirectional) dan 1 arah (undirectional).

3. Aggregation

Hubungan antar-class dimana class yang satu (part class) adalah bagian dari class lainnya (whole class).

4. Composition

Aggregation dengan ikatan yang lebih kuat. Di dalam composite aggregation, siklus hidup part class sangat bergantung pada whole class sehingga bila objek instance dari whole class dihapus maka objek instance dari part calss juga akan terhapus.


(39)

5. Depedency

Hubungan antar-class dimana sebuah class memiliki ketergantungan pada class lainnya tetapi tidak sebaliknya.

6. Realization

Hubungan antar-class dimana sebuah class memiliki keharusan untuk mengikuti aturan yang ditetapkan class lainnya. Biasanya realization digunakan untk menspesifikasikan hubungan antara sebuah interface dengan class yang mengimplementasikan interface tersebut.


(40)

40

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Analisis merupakan metode untuk menguji, menilai, dan memahami sistem pemikiran yang kompleks dengan memecahnya kedalam unsur-unsur yang lebih sederhana sehingga hubungan antar unsur-unsur itu menjadi jelas.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data pada program penerapan pelanggan

relationship management dalam sistem informasi di PT. Nusa Pratama Mandiri.

Analisis masalah dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah:

1. Perusahaan kesulitan dalam menetukan rencana yang tepat untuk mempertahankan pelanggan.

2. Perusahaan kesulitan dalam menentukan cara penanganan pelanggan dilihat dari potensi pembeliannya pelanggan tersebut.

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada sistem. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak marketing didapatkan prosedur yang sedang berjalan di PT. Nusa Pratama Mandiri adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pemesanan Produk 2. Prosedur Pembayaran


(41)

3.1.2.1 Prosedur Pemesanan Produk

Prosedur pemesanan produk pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

a. Pelanggan memilih produk yang akan dipesan.

b. Pelanggan memebrikan pesanan ke customer service secara langsung atau melalui telp dan fax.

c. Customer service mengecek kesesuaian antara produk yang dipesan.

d. Jika pelanggan pesananan tidak sesuai maka custoer service memberikan pesanan kepada pelanggan untuk di cek ulang, sedangkan kalau sudah sesuai maka customer service akan membuat nota pemesanan.


(42)

Customer Service Pelanggan

Memilih produk

Memberikan pesanan Menerima pesanan

Mengecek pesanan pelanggan

Memberikan nota pemesanan Menerima nota pemesanan

T

Y


(43)

3.1.2.2 Prosedur Pembayaran

Prosedur pembayaran pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

a. Pelanggan menyerahkan nota pemesanan kepada administrasi.

b. Administrasi menerima nota pemesanan pelanggan dan kemudian administrasi menghitung jumlah pemesanan.

c. Jika tidak sesuai dengan pesanan maka administrasi memeberikan kembali nota pemesanan kepada pelanggan untuk dicek kembali, sedangkan jika sesuai, maka administrasi mengkonfirmasi total pemesanan.

d. Pelanggan menerima total pembayaran dan melakukan pembayaran. e. Administrasi menerima pembayaran dan membuat faktur pembelian.

f. Administrasi memberikan faktur pembelian kepada pelanggan dan pelanggan menerima faktur pembelian.


(44)

Administrasi Pelanggan

Menyerahkan nota pemesanan Menerima nota pemesanan

menghitung jumlah pemesanan

konfirmasi total pesanan Menerima total pesanan

Melakukan pembayaran Menerima pembayaran

Membuat faktur pembelian

Memberikan faktur pembelian Menerima faktur pembelian

T

Y


(45)

3.1.3 Aturan Proses Bisnis

Aturan proses bisnis ini menjelaskan tentang proses bisnis yang digunakan saat ini di PT. Nusa Pratama Mandiri dan aturan bisnis yang diusulkan untuk PT. Nusa Pratama Mandiri.

1. Aturan Proses Bisnis yang Sedang Berjalan

Berikut ini adalah proses bisnis yang sedang berjalan saat ini di PT. Nusa Pratama Mandiri.

a. Proses pemesanan produk atau jasa pelanggan melalui telepon atau fax dan pihak customer service melakukan pencatatan identitas pelanggan dan pemesanan pelanggan, serta akan menentukan jadwal pengiriman barang kepada pelanggan.

b. Proses pemasaran produk atau jasa ini dilakukan dengan melakukan komunikasi pada pihak pelanggan yang sudah memiliki riwayat pembelian yang baik. Pihak perusahaan melakukan penawaran produk kepada pelanggan dengan mendatangi langsung ke tempat dimana pelanggan berada.

c. Pelanggan yang terdapat di perusahaan terdiri dari 2 kelompok yakni pelanggan tetap dan pelanggan baru. Pelanggan tetap ditentukan dengan banyaknya jumlah transaksi yang telah dilakukan secara kontinue, sedangkan pelanggan baru merupakan pelanggan yang baru melakukan pendaftaran sebagai pelanggan di perusahaan tersebut atau baru pertama kali melakukan transaksi pembelian.

d. Perusahaan memberikan reward kepada pelanggan dengan kriteria pelanggan yang sudah menjadi pelanggan tetap dan telah melakukan transaksi pembelian produk sebanyak enam kali dalam satu tahun, maka pelanggan tersebut akan dimasukkan dalam kategori pelanggan loyal.


(46)

2. Aturan Proses Bisnis yang diusulkan

Berikut ini adalah proses bisnis yang usulkan kepada PT. Nusa Pratama Mandiri.

a. Proses pengelompokkan data transaksi pelanggan dengan menggunakan metode fuzzy RFM yang beryujuan untuk membedakan dari kelompok pelanggan yang berpotensi dan kurang berpotensi.

b. Perusahaan untuk lebih cepat dalam proses mengklasifikasikan pelanggan, sehingga dapat membantu menentukan strategi bisnis yang akan diterapkan untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan

3.1.4 Analisis Framework of Dynamic CRM

Analisis Framework CRM yang digunakan dalam Sistem Informasi customer

relationship management di PT. Nusa Pratama Mandiri adalah Dynamic CRM.

Digambarkan bahwa fase CRM dalam suatu kerangka kerja berupa rangkaian proses

Acquisition-Retention-Expansion. Berikut ini hasil analisis Framework of Dynamic

CRM terdapat beberapa fase antara lain. 3.1.4.1 Acquisition

Pada tahap acquisition melakukan proses acquiring relatioship initiation

merupkan hubungan antara konsumen dengan organisasi bisnis dan dapat mengikuti beberapa fase Relationship Initiation.

Analisis proses Relationship Initiation merupakan tahap inisiasi hubungan dengan pelanggan. PT. Nusa Pratama Mandiri dengan melakukan pendataan terhadap pelanggan, yaitu dengan pendaftaran keanggotaan. Setelah mendata pelanggan, dapat menyimpulkan informasi tentang penawaran kepada pelanggan (for-the-customer). Jika pelanggan berminat dengan apa yang ditawarkan dari PT. Nusa Pratama Mandiri, maka hubungan dengan pelanggan bisa meningkat menjadi core customer. Pada tahap ini PT. Nusa Pratama Mandiri dapat melanjutkan fase berikutnya yaitu CRM. Pada fase ini terjadi interaksi dua arah antara pelanggan dan PT. Nusa Pratama Mandiri. Pelanggan akan mengatakan apa yang dibutuhkan secara spesifik (by-the-customer)


(47)

menawarkan produk atau service baru pada pelanggan, meningkatkan proses bisnis dan memuaskan core customer.

3.1.4.2 Retention

Pada tahap fase retention dimana PT. Nusa Pratama Mandiri melakukan strategi untuk mempertahankan pelanggan dengan cara meningkatkan pelayanan. Adapun melalui fase Relationship Value Analysis.

Analisis proses Relationship Value Analysis, sebaiknyan melakukan hubungan dari kedua sudut pandang baik pelanggan atau organisasi. Ada dua hal dalam menentukan nilai dari setiap hubungan yaitu nilai pelanggan dari sudut pandang dan hak pelanggan dari sudut pandang organisasi. Pada fase ini terjadi hubungan secara psikologis antara pelanggan dengan PT. Nusa Pratama Mandiri. Yaitu dengan pemberian potongan harga barang yang di tawarkan pada pelanggan. Jika pelanggan telah melakukan transaksi dalam jumlah tertentu, secara tidak langsung loyalitas pelanggan meningkat,dan pelanggan akan selalu menghubungi PT. Nusa Pratama Mandiri jika membutuhkan produk dan service yang selalu di tawarkan pada pelanggan.

3.1.4.3 Expansion

Pada tahap face expansion merupakan masa untuk membina hubungan baik yang telah ada dengan pelanggan, dengan selalu mendengar keinginan pelanggan dan melayaninya dengan baik, sehingga tercipta pelanggan yang loyal terhadap produk atau layanan organisasi. Adapun fase yang harus dilewati Relationship Positioning.

Analisis proses Relationship Positioning untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan untuk menjaga hubungan jangka panjang antara pelanggan dan PT. Nusa Pratama Mandiri. Dalam penerapan strategis bisnis yang saling menguntungkan. Supaya memaksimalkan hak pelanggan agar tumbuh rasa percaya kepada PT. Nusa Pratama Mandiri. Oleh sebab itu, PT. Nusa Pratama Mandiri juga harus mengevaluasi hubungan dengan pelanggan dari sudut pandang untuk timbal jasa atas dasar kebutuhan yang didapatkan. Jika hubungan seperti ini terus berlanjut maka antara produsen dan pelanggan akan terbentuk komitmen yang kuat baik


(48)

transaksional maupun nontransaksional dan hubungan berkembang ke tahap relationship commitment.

3.1.5 Analisis Konsep Customer Relationship Management

Sistem yangakan dibangun menggunakan Analitical CRM. Konsep Customer

Relationship Management yang diterapkan terhadap proses bisnis PT. Nusa Pratama

Mandiri, pada implementasinya mempunyai 3 (tiga) tahapan yang dilakukan antara lain :

1. Acquire

Acquire merupakan tahap mengakuisisi pelanggan. Pada tahapan ini perusahaan

melakukan strategi bisnis dengan cara memberikan kesan baik kepada pelanggan terhadap perusahaan dengan menyediakan pelayanan terbaik yang dimiliki perusahaan supaya pelanggan tertarik untuk melakukan transaksi dengan perusahaan. Pada tahap ini PT. Nusa Pratama Mandiri melakukan beberapa strategi diantaranya adalah :

1. Melakukan penawaran berupa produk kepada pelanggan dengan menyajikan informasi yang rinci melalui website.

2. Memberikan informasi tentang produk yang telah dimodifikasi mengikuti trend teknologi pada waktunya.

3. Pada sistem yang dibangun ini disediakan form penawaran produk baru sebagai salah satu sarana untuk promosi kepada member yang memiliki potensi memberikan keuntungan kepada perusahaan.

2. Enhance

Enhance merupakan suatu proses dimana perusahaan membangun hubungan

yang baik dengan pelanggan. Pada tahap ini strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah :

1. Memberikan hasil berupa solusi dari pemesanan yang dikirimkan oleh pelanggan.

2. Konsultasi untuk pemesanan dimaksudkan untuk memberi kenyamanan kepada pelanggan.


(49)

3. Retain

Retain merupakan tahap dimana perusahaan berusaha mampertahankan

hubungan dengan pelanggan, dengan kata lain mendapatkan pelanggan dan kemudian memelihara hubungan dengan mereka. Dalam tahapan ini perusahaan mempertahankan pelanggannya dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik yang dimiliki perusahaan terutama pada produk atau jasa yang ditawarkan yaitu dengan cara:

1. Pemberian penghargaan kepada pelanggan yang sudah melakukan pembelian produk secara kontinu dan telah memberikan keuntungan, akan mendapatkan reward di event tertentu.

2. Pemberitahuan tentang produk terbaru yang dapat mendukung kinerja dari produk yang sebelumnya yang sudah pernah dipakai.

Pada sistem ini disediakan sarana untuk menentukan pelanggan mana yang layak sebagai pelanggan yang akan mendapatkan penghargaan dan pelanggan akan mendapatkan reward dari perusahaan.

3.1.6 Analisis Penggunaan Jenis CRM

Berdasarkan pada kegiatan pengelolaan sistem dalam proses bisnis yang dilakukan, menjadikan sistem yang dibangun tergolong pada jenis Analitical CRM. Sistem ini tergolong sebagai back office perusahaan yang berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan dan juga dapat melakasanakan untuk menganalisis pelanggan, seperti analisis perilaku pelanggan. Analitical CRM juga digunakan untuk mengeksploitasi data pelanggan untuk meningkatkan nilai perusahaan, seperti pemberian pelayanan yang berkelanjutan untuk mengilkat pelanggan, pendekatan secara individual berdasarkan kebutuuhan dan keinginan pelanggan, serta hubungan kerjasama perusahaan dengan penyediaan produk atau jasa dalam mengikat pelanggan yang baik.

3.1.7 Analisis RFM dalam Potensi Pelanggan

Potensi pelanggan adalah praktek membagi basis pelanggan ke dalam kelompok pelanggan yang mirip dengan kriteria tertentu yang relevan dengan


(50)

program pemasaran. Potensi pelanggan akan membantu PT. Nusa Pratama Mandiri untuk menentukan program rekomendasi penanganan pelanggan yang tepat dalam rangka untuk memuaskan pelanggannya. PT. Nusa Pratama Mandiri tidak perlu memberikan pelayanan yang sama kepada setiap pelanggan. PT. Nusa Pratama Mandiri harus menentukan prioritas dan memilih pelanggan yang paling potensial berdasarkan peluang bagi pemasukan keuangan perusahaan.

3.1.7.1 Analisis RFM

Berdasarkan analisis RFM yang telah dilakukan, maka pada tahap ini adalah kategori pelanggan sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Kategori Pelanggan

No. Kategori Pelanggan Penanganan

1 Most valuable customer Mendapatkan potongan 15% sebanyak 2 kali

transaksi selama 2 bulan

2 Most growable customer Mendapatkan potongan 5% sebanyak 2 kali transaksi selama 2 bulan

3 Migrator Pemberitahuan meningkatkan transaksi

4 Below zeros Pemberitahuan meningkatkan transaksi

Memberikan skor recency, frequency, dan monetary kepada setiap pelanggan

berdasarkan data transaksi terakhir, rata-rata transaksi, dan rata-rata pembelian dalam

satu kali transaksi sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Data Pelanggan

No. Nama Pelanggan Transaksi Terakhir

Rata-rata Transaksi

Rata-rata sekali transaksi 1 CV. Niaga Raya Abadi 30 20 Rp.1.000.000

2 Inti Kimia 15 5 Rp. 600.000

3 PT. Nusantara 65 37 Rp. 1.800.000


(51)

Berdasarkan Tabel 3.2 adalah data pelanggan yang telah memiliki data yang dibutuhkan dalam analisis RFM yang didapatkan dari data tansaksi yang telah dilakukan. Tahap selanjutnya adalah memberikan skor RFM pada setiap pelanggan dengan perhitungan yang terdapat pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Perhitungan dalam analisis RFM

Pelanggan Recency Frequency Monetary

CV. Niaga Raya Abadi 1

30 10 20

1000000 10000

Inti Kimia 1

100 10 5

600000 10000

PT. Nusantara 1

65 10 37

1800000 10000

PT. Badjatex 1

20 10 12

8750000 10000

Berdasarkan perhitungan di tabel 3.4, maka skor RFM yang didapat untuk setiap pelanggan adalah

Tabel 3. 4 Skor RFM pelanggan

Pelanggan

Atribut RFM

Skor akhir

Recency Frequency Monetary

Transaksi

terakhir Skor

Rata-rata transaksi terakhir Skor Rata-rata sekali transaksi Skor CV. Niaga Raya Abadi

30 3 20 20 45 100 148

Inti Kimia 100 10 5 5 100 60 75

PT. Nusantara


(52)

PT. Badjatex

20 2 12 12 20 875 887,4

Setelah pelanggan mendapatkan hasil skor RFM, tahap selanjutnya adalah mengelompokkan pelanggan berdasarkan skor RFM berdasarkan tabel 3.1. dengan demikian, kelompok dari pelanggan tersebut adalah.

Tabel 3. 5 Kategori untuk setiap pelanggan

No. Pelanggan Skor akhir Kelompok pelanggan

1 CV. Niaga Raya Abadi 148 Most growable customer

2 Inti Kimia 75 Migrators

3 PT. Nusantara 218,3 Most valuable customer 4 PT. Badjatex 887,4 Most valuable customer

3.1.7.2 Analisis Penanganan Berdasarkan Kategori Pelanggan

Setelah dilakukan segmentasi data pada pelanggan PT. Nusa Pratama Mandiri dengan menggunakan analisis RFM, maka pelanggan akan mempunyai kelompok sesuai dengan transaksi yang telah dilakukannya.

Penanganan yang diterapkan pada pelanggan dengan perhitungan RFM diatas rata-rata adalah potongan harga karena pelanggan yang masuk dalam kategori tersebut sudah menjadi pelanggan yang loyal dan akan terus berkembang. Adapun besar potongan harga untuk pelanggan yang masuk dalam kelompok Most Valuable

Customer adalah 15% dari pembelian, sedangkan besar potongan harga untuk

pelanggan yang masuk dalam kelompok Most Growable Customer adalah 5% dari 15 pembelian. Potongan harga di atas hanya berlaku untuk 2 kali transaksi atau selama 2 bulan setelah pelanggan tersebut masuk ke dalam kedua kelompok tersebut, sedangkan bagi pelanggan yang masuk kedalam kelompok Migrators dan Below

Zeros, penanganan yang dilakukan adalah pemberitahuan untuk meningkatkan


(53)

Penanganan bagi pelanggan yang masuk kelompok Migrators dan Below

Zeros akan diterapkan setelah penanganan bagi kelompok Most Valuable Customer

dan Most Growable Customer dilakukan. Langkah ini diambil untuk mengelola

pelanggan yang benar-benar memberikan profitabilitas yang maksimal kepada PT. Nusa Pratama Mandiri.

3.1.8 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)

Spefikasi kebutuhan perangkat lunak berisikan deskripsi dari kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun, baik kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak di PT. Nusa Pratama Mandiri dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 6 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Fungsional

SKPL-ID Keterangan

SKPL-F-001 Sistem menyediakan fasilitas login untuk user SKPL-F-002 Sistem menyediakan fasilitas lupa password untuk

user

SKPL-F-003 Sistem menyediakan tampilan data user SKPL-F-004 Sistem menyediakan tampilan data pelanggan SKPL-F-005 Sistem menyediakan tampilan data produk SKPL-F-006 Sistem menyediakan tampilan data kategori SKPL-F-007 Sistem menyediakan tampilan data pemesanan SKPL-F-008 Sistem menyediakan tampilan verifikasi transaksi SKPL-F-009 Sistem menyediakan tampilan laporan dari

keseluruhan

Tabel 3. 7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Non Fungsional

SKPL-ID Keterangan

SKPL-NF-001 Sistem yang dibangun berbasis desktop

SKPL-NF-002 Sistem menggunakan database yang terhubung dengan MySQL sebagai database server (DBMS) SKPL-NF-003 Setiap kesalahan (error) yang terjadi disertai pesan


(54)

3.1.9 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional ini merupakan pendukungan sistem yang akan dijalankan. Analisis non fungsional ini meliputi analisis kebutuhan yang digunakan sekarang dan yang akan datang.

3.1.9.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras merupakan salah satu perangkat yang penting dalam pembangunan sistem informasi yang akan dibuat, tanpa adanya perangkat keras maka sistem informasi yang akan dibuat tidak akan dapat berjalan. Perangkat keras merupakan perangkat fisik dari komputer yang dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya.

Perangkat keras yang digunakan di PT. Nusa Pratama Mandiri dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini :

Tabel 3. 8 Kebutuhan Perangkat Keras PT. Nusa Pratama Mandiri

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Kecepatan 1,8 Ghz

2 Monitor Resolusi 1028 x 720

3 Memory Kapasitas 1 GB

4 Hard Disk Kapasitas 250 GB

Sedangkan spesifikasi komputer yang direkomendasikan untuk PT. Nusa Pratama Mandiri agar dapat menjalankan sistem ini dapat dilihat pada tabel 3.9 dibawah ini.

Tabel 3. 9 Kebutuhan Perangkat Keras Usulan PT. Nusa Pratam Mandiri

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Kecepatan 1,8 Ghz

2 Monitor Resolusi 1028 x 720

3 Memory Kapasitas 1 GB


(55)

Spesifikasi komputer yang digunakan oleh PT. Nusa Pratama Mandiri saat ini sudah memenuhi standar kebutuhan minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.9.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain memperhatikan perangkat keras yang digunakan, perlu juga diperhatikan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan sistem ini. Sebelum melihat perangkat lunak yang akan digunakan, sangat perlu untuk mengetahui perangkat lunak yang digunakan saat ini sehingga dapat di usulkan penggunaan perangkat lunak yang dapat mendukung sistem.

Perangkat lunak yang digunakan pada sistem yang sedang berjalan di PT. Nusa Pratama Mandiri dapat dilihat pada tabel 3.10 dibawah ini.

Tabel 3. 10 Kebutuhan Perangkat Lunak PT. Nusa Pratama Mandiri

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7 Home Basic 2 Aplikasi Perangkat Kerja Microsoft Office 2007

Sedangkan spesifikasi perangkat lunak yang mendukung sistem ini dapat dilihat pada tabel 3.11 dibawah ini.

Tabel 3. 11 Kebutuhan PPerangkat Lunak Usulan PT. Nusa Pratama Mandiri

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7 Home Basic 2 Aplikasi Perangkat Kerja Microsoft Office 2007

3.1.9.3 Analisis Pengguna (User)

Berdasarkan hasil pengumpulan data, diketahui bahwa tingkat pendidikan minimal yang dimiliki pengguna adalah Diploma 3 dan Strata 1. Namun semua pengguna terbiasa menggunakan komputer dan menjalankan aplikasi office serta pernah mendapatkan pelatihan penggunaan aplikasi Microsoft Office.


(56)

Suatu sistem akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh pengguna yang memiliki kemampuan dalam menjalankannya. Adapun analisis pengguna pada sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel 3.12 di bawah ini.

Tabel 3. 12 Analisis Pengguna di PT. Nusa Pratama Mandiri

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat

Pendidikan Keterampilan

Administrator Mengelola data-data perusahaan, mengelola jaringan dalam perusahaan dan mengelola data user.

Minimal : S1 Mampu menggunakan perangkat microsoft office, mampu

menggunakan database, jaringan.

Customer Service Mengelola data pelanggan, data produk, data kategori dan data pemesanan

Minimal : D3 Mampu menggunakan perangkat microsoft office

Administrasi Mengelola

verifikasi transaksi dari pelanggan.

Minimal: S1 Mampu menggunakan perangkat microsoft office

Manager pengolahan

rekomendasi untuk pelanggan dan pengolahan

perencanaan data pelanggan

Minimal : S1 Mampu menggunakan perangkat microsoft office

Sedangkan pengguna dalam sistem informasi ini adalah administrator, customer

service, administrasi dan manager. Pengguna dari sistem yang akan dibangun ini

terdiri dari empat jenis yang minimal harus mengerti dan menguasai beberapa spesifikasi diantaranya dapat dilihat pada tabel 3.13 di bawah ini.

Tabel 3. 13 Analisis Pengguna Pada Sistem Yang Dibangun

Pengguna Hak Akses Tingkat

Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Jenis Pelatihan Administrator 1. Melakukan

Login sebagai Administrator 2.Mengelola data

user

Minimal : S1 1. Dapat

menggunakan sistem yang terkomputerisasi 2. Paham mengenai

1. Menggunakan Sistem yang dibuat


(57)

3.Mengontrol kinerja sistem

Database

Customer Service

1. Melakukan Login sebagai user

2. Mengelola data pelanggan, data produk, data kategori dan data pemesanan

Minimal : D3 1. Dapat

menggunakan sistem yang terkomputerisasi 2. Paham mengenai

Database 1. Pelatihan Database 2. Menggunakan Sistem yang dibuat

Administrasi 1. Melakukan Login sebagai user

2. Mengelola verifikasi transaksi dari pelanggan.

Minimal: S1 1. Dapat

menggunakan sistem yang terkomputerisasi 2. Paham mengenai

Database 1. Pelatihan Database 2. Menggunakan Sistem yang dibuat

Manager 1. Melakukan Login sebagai user

2. Pengolahan rekomendasi untuk pelanggan 3. Pengolahan

perencaan data pelanggan

Minimal : S1 1. Dapat

menggunakan sistem yang terkomputerisasi 2. Paham mengenai

Database 1. Pelatihan Database 2. Menggunakan Sistem yang dibuat


(58)

3.1.9.4Analisis Jaringan

Analisis Jaringan yang digunakan adalah jaringan client-server. Jaringan

client-server dapat dilihat pada gambar 3.3.

Administrator Server

2960-24 Switch

Customer Service PC01

Administrasi PC02

Manager PC03 192.168.2.xxxx

192.168.2.x1 192.168.2.x2 192.168.2.x3

Gambar 3. 3 Jaringan Client-Server 3.1.9.5 Analisis Pengkodean

Kode merupakan bentuk penyajian data dengan mengklasifikasikan data supaya masalah dalam proses pemasukan data (input) ke dalam sistem. Biasanya kode digunakan untuk mengklasifikasi data, jadi kode membawa pesan atau memiliki arti yang berbeda, simbol kode digunakan pada hampir semua proses yang ada hubungannya dengan data. pada sistem informasi ini terdapat beberapa pengkodean yang akan digunakan, anatara lain :

1. Pelanggan

Pengkodean pelanggan di PT. Nusa Pratama Mandiri ini terdiri dari enam digit yaitu :


(59)

Format : 999999

Contoh : 000123, Nomor urut pelanggan diambil dari urutan pelanggan. 2. Produk

Pengkodean produk di PT. Nusa Pratama Mandiri ini terdiri dari enam digit yaitu:

Format : 999 999

No urut produk

Kode Produk

Contoh :

a. 001001, berarti kode produk untuk bahan kimia dengan no urut 001.

b. 002001, berarti kode produk untuk media penjernih air dengan no urut 001. 3.1.10 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional ini merupakan salah satu pendukung dari pembangunan perangkat lunak dimana didalamnya menjelaskan akan menggambarkan model data serta menggambarkan aliran data disetiap proses dari perangkat lunak yang akan dibangun.

Analisis yang dilakukan dimodelkan dengan menggunakan UML(Unified Modelling Language). Tahapan pemodelan dalam analisis tersebut antara lain mengidentifikasi aktor, pembuatan use case diagram, use case scenario, activity

diagram, sequence diagram, dan class diagram.

3.1.10.1 Identifikasi Aktor

Sistem informasi customer relationship management ini akan dipergunakan oleh pegawai di PT. Nusa Pratama Mandiri yang berhubungan dengan pelanggan. Deskripsi untuk setiap aktornya akan dijelaskan pada tabel 3.14

Tabel 3. 14 Indikator Aktor

No Aktor Deskripsi

1 Admin Mengelola data user

2 Customer Service Mengelola data pelanggan, data produk, data kategori, dan data pemesanan


(60)

3 Administrasi Verifikasi transaksi yang dilakukan oleh customer service 4 Manager Pengolahaan rekomendasi untuk

pelanggan dan pengolahaan perencanaan data pelanggan

3.1.10.2 Use Case Diagram

Use case Diagram adalah diagram yang menunjukan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat pengguna.

Berikut gambaran use case pada aplikasi dalam pembangunan sistem informasi pada gambar 3.3.

Gambar 3. 4 Use Case Diagram

Identifikasi use case yang terdapat dalam sistem dapat dilihat pada tabel 3.15 Tabel 3. 15 Identifikasi Use Case

No Use Case Deskripsi

UC-01 Login Proses autentifikasi admin dan user

untuk menggunakan sistem

UC-02 Pengolahan Lupa Password Menampilkan form lupa password untuk user yang lupa password

UC-03 Pengolahan User Menampilkan data user dan menu untuk mengolah data user

System

admin

administrasi

Pengolahan User

Verifikasi Transaksi

login

Pengolahan Pemesanan

Pengolahan Produk

Pengolahan Kategori

Pengolahan Pelanggan Pengolahan Lupa Password

Pengolahan Rekomendasi

customer service

manager

<<include>>

<<include>>

<<include>> <<include>>

<<include>>

Pengolahan Perencanaan

<<include>>

<<include>> <<include>>


(61)

UC-04 Pengolahan Pelanggan Menampilkan data pelanggan dan menu untuk mengolah data pelanggan

UC-05 Pengolahan Produk Menampilkan data produk dan menu untuk mengolah data produk

UC-06 Pengolahan Kategori Menampilkan data kategori dan menu untuk mengolah data kategori

UC-07 Pengolahan Pemesanan Menampilkan data pesanan dan menu untuk mengolah data pemesanan

UC-08 Verifikasi transaksi Menampilkan data transaksi dan menu untuk mengubah status transaksi apakah transaksi berhasil, pending atau gagal.

UC-9 Pengolahan Rekomendasi Proses menampilkan rekomendasi pada data pelanggan berdasarkan transaksi pembelian produk.

UC-10 Pengolahan Perencanaan Proses menentukan perencanaan pada pelanggan

3.1.10.3 Use Case Scenario

Use Case Scenario bertujuan untuk mendeskripsikan urutan langkah-langkah

dalam proses bisinis baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilakukan oleh sistem terhadap aktor. Berdasarkan Use Case Diagram pada Gambar maka Use Case Scenario dijelaskan pada tabel berikut.

3.1.10.3.1 Use Case Scenario Login

Use case scenario login dapat dilihat pada tabel 3.16

Tabel 3. 16 Use case scenario login

Skenario

Nomor UC-01

Nama Use Case Login

Aktor Admin, Customer Service, Administrasi, dan Manager Deskripsi Proses autentifikasi untuk menggunakan sistem Kondisi awal Aktor berada dihalaman Login

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario Normal

1. Memasukkan username dan password

2. Pemeriksaaan username dan password 3. Jika username dan password tidak kosong, maka username dan password


(1)

146

Pertanyaan Jawaban

6. Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan antarmuka yang terdapat pada sistem informasi dengan penerapan CRM ini?

Menurut Ibu Sri tampilan antarmuka cukup baik, karena komposisi tulisan dan tampilan sudah cukup baik.

7. Apakah ada saran untuk pengembangan sistem informasi dengan penerapan CRM ini untuk kedepannya?

Ibu Sri menyatakan bahwa pada dasarnya sistem ini belum membantu dalam menangani kebutuhan pelanggan, mungkin kedepannya perlu ada fitur untuk mendukung sistem informasi dengan penerapan CRM.

4.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan hasil pengujian beta melalui wawancara dengan keempat pihak pengguna sistem ini, maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan Customer Relationship Mangement dalam sistem informasi di PT. Nusa Pratama Mandiri belum cukup baik, karena hasil pengujian blackbox untuk pengujian fungsional rekomendasi dan perencanaan tidak sesuai yang diharapkan dengan yang diharapkan, maka pengujian beta untuk kedua fungsional tersebut diatas tidak dilakukan.


(2)

147

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari semua proses yang telah dilakukan dalam penerapan customer relationship management (CRM) dalam sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan CRM dalam sistem informasi yang dibangun belum memudahkan PT. Nusa Pratama Mandiri dalam menentukan rencana untuk mempertahankan pelanggan, karena fungsional perencanaan didalam sistem belum menghasilkan sesuai yang diharapkan.

2. Penerapan CRM dalam sistem informasi yang dibangun belum memudahkan PT. Nusa Pratama Mandiri dalam menentukan cara penanganan pelanggan dilihat dari potensi pelanggan tersebut, karena fungsional rekomendasi didalam sistem belum menghasilkan sesuai yang diharapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, diharapkan penerapan customer relationship management (CRM) dalam sistem informasi di PT. Nusa Pratama Mandiri ini dapat dikembangkan lebih baik dan menghasilkan fungsional didalam sistem yang dibangun ini untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan dapat melakukan proses-proses yang belum dapat dilakukan dalam sistem.


(3)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Intan Nuari Wijaya

Tempat/Tanggal Lahir Bandung, 03 Januari 1993

Jenis Kelamin Perempuan

Warga Negara Indonesia

Agama Islam

Status Belum Menikah

Alamat

Jl. Sukabakti I Gangbakti VIII No.35 RT 01 RW 07 Kel. Sukapura Kec. Kiaracondong 40285 Bandung

Email [email protected]

No. Handphone +6285793585516

Pendidikan Formal

1996-2002 SD Negeri Sukapura II

2004-2007 SMP Kartika X-1

2007-2010 SMK MedikaCom

2010-2015

Program Studi S1 Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung


(4)

(5)

(6)