Desain Penelitian PENERAPAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) UNTUK PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA WAJAH GAUSSIAN BLUR.

Ratih Pujihati , 2014 Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization lvq Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 merupakan model pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan model sekuensial linear. Gambar 3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Pressman, 2001 3.1.3 Uji Coba Sistem Tahap ini merupakan tahap pengujian sistem dengan menggunakan data dummy sebagai masukannya. Proses ini dilakukan sampai sistem berjalan dengan baik atau sampai sistem tidak mengalami error. 3.1.4 Eksperimen Setelah sistem berjalan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah tahap eksperimen terhadap data training dan data testingcitra wajah dengan tingkat Gaussian Blur yang bervariasi sebagai masukan untuk melakukan pembuktian bahwa proses pengenalan wajah dengan penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan LVQ dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan target.

3.2 Desain Penelitian

Analisis Desain Coding Testing Pemodelan Sistem Ratih Pujihati , 2014 Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization lvq Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 menggambarkan desain penelitianpenerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization LVQ untuk pengenalan wajah pada citra wajah Gaussian Blur. Gambar 3.2 Desain Penelitian Penjelasan dari desain penelitian diatas adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur Ratih Pujihati , 2014 Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization lvq Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Studi Literatur merupakan tahan awal dalam pembuatan penelitian dengan mengumpulkan data berupa buku, artikel, jurnal ataupun bahan-bahan lainnya yang menunjang dalam penelitian. Selain itu memahami juga teori tentang penerapan metode LVQ untuk pengenalan wajah. b. Mengumpulkan Data Penelitian Citra Wajah Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari http:www.milbo.orgmuct. Data yang digunakan sebanyak10 responden yang masing-masing diambil citra wajahnya sebanyak 15citra. Kemudian pada masing-masing citra wajah diberi Gaussian Blur tingkat 1 sampai 5.Sehingga jumlah data citra wajah tiap responden menjadi 90 citra, dan total citra wajah seluruh responden sebanyak 900 citra. c. Segmentasi Segmentasi bertujuan untuk memilih dan memisahkan suatu objek dari keseluruhan citra. Pada penelitian ini ukuran masukan citra wajah pada sistem pengenalan tidak ditentukan, oleh karena itu dibutuhkan tahap segmentasi. Proses segmentasi yang dilakukan adalah scalling, dimana pada proses scalling dilakukan pemotongan citra wajah masukan dari background citra, sehingga ukuran citra wajah yang akan diproses difokuskan pada citra wajah saja. d. Grayscalling Grayscale adalah proses konversi citra berwarna RGB ke warna abu-abu gray yang berfungsi untuk menyederhanakan citra. Pada awalnya citra Ratih Pujihati , 2014 Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization lvq Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terdapat 3 layer matriks yaitu R-layer, G-layer, B-layer, dengan mengubahnya ke grayscale menjadikan citra tersebut memiliki 1 layer yaitu matriks grayscale. e. Thresholding Proses Threshold merupakan proses konversi citra grayscale menjadi citra biner binary image dengan nilai 1 dan 0. Citra grayscale memiliki nilai intensitas warna antara 0 – 255 sehingga pada untuk memberikan nilai binary image pada citra ditentukan terlebih dahulu batas ambang yang akan membagi 2 daerah pada citra. Pada penelitian ini, dalam menentukan batas ambang nilai threshold menggunakan metode Otsu. Metode Otsu adalah suatu metode yang menghitung nilai ambang secara otomatisberdasarkan citra masukan. Pendekatan yang digunakan oleh metode Otsu adalah dengan melakukan analisis diskriminan yaitu menentukan suatu variabel yang dapat membedakan antara dua atau lebih daerah yang muncul secara alami. f. Feature Extraction Feature Extraction merupakan proses yang bertujuan untuk memperoleh karakteristik suatu karakter citra yang membedakan suatu karakter atau pola dari pola yang lainnya, yang disebut dengan fitur. Fitur ini digunakan untuk mengambil informasi yang relevan dari citra wajah yang menjadi masukan agar dapat dimengerti oleh sistem. Pada penelitian ini teknik Feature Extraction yang dipilih adalah teknik zoning.Teknik zoningini dilakukan dengan mengubah masukan citra wajah menjadi N x M wilayah. Pada Ratih Pujihati , 2014 Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization lvq Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian ini, dimensi masukan citra wajah akan diubah menjadi 5 x 7 wilayah. g. Metode Learning Vector Quantization Pada metode LVQ terdapat beberapa langkah seperti berikut : 1 Training data Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan pola keluaran yang sesuai dengan target yang diharapkan. Data citra wajah yang telah didapat akan dimasukan ke dalam metode LVQ dan selanjutnya data tersebut dilatih dan ditentukan pola keluarannya. 2 Testingdata Setelah melakukan pelatihan, maka dilakukan test data untuk mengetahui hasil dari penelitian, dimana parameter-parameter yang digunakan diperoleh pada proses training. h. Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui akurasi pengenalan wajah yang dihasilkan oleh sistem. Pengujian sistem dalam penelitian ini menggunakan beberapa skenario pengujian, yaitu 1 Pengujian berdasarkan responden 2 Pengujian berdasarkan tingkat blur 3 Pengujian berdasarkan pose wajah 4 Pengujian berdasarkan tingkat cahaya i. Analisis Hasil Penelitian dan Kesimpulan Ratih Pujihati , 2014 Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization lvq Untuk Pengenalan Wajah Dengan Citra Wajah Gaussian Blur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah hasil dari penelitian atau objek sudah didapatkan melalui proses training dan testing selanjutnya akan dianalisa berdasarkan beberapa parameter berikut : a. Waktu Training Waktu yang dihabiskan pada saat proses training. b. Tingkat Akurasi Mengukur tingkat akurasi perhitungan kemiripan. c. Jumlah Data Training Jumlah data training yang digunakan pada jaringan untuk mencapai tingkat akurasi yang sudah ditentukan. j. Dokumentasi Hasil Penelitian Setelah proses dan tahapan sudah dilewati kemudian akan didokumentasikan menjadi sebuah hasil penelitian.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian