Klasi fikasi tanaman horti kultura

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengertian klasifikasi secara ilmiah (makhluk hidup) adalah suatu cara
memilah atau mengelompokkan makhluk hidup menjadi beberapa
golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari
tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah, Kingdom; Phylum; Devisio;
Classis; Ordo; Family; Genus dan Spesies. Tujuan dari klasifikasi
makhluk

hidup

membedakan,

adalah

untuk

membandingkan


mempermudah
dan

mempelajari

untuk

mengenali,

makhluk

hidup.

Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat-sifat atau
ciri-ciri makhluk hidup.
Pada bidang hortikultura, pentingnya klasifikasi juga sangat diperhatikan
mengingat begitu banyak keberagaman jenis-jenis tanaman yang memiliki
fungsinya masing-masing.
Tanaman Hortikultura memiliki beberapa fungsi yakni: sebagai Sumber
bahan makanan, hiasan/keindahan, dan juga pekerjaan. Hortikultura

terbagi atas 3 bagian yaitu: sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman hias.
Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya,
seperti teknik budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu
cuaca, dan sebagainya.
Pada umumnya budidaya

hortikultura

diusahakan

lebih

intensif

dibandingkan dengan budidaya tanaman lainnya. Hasil yang diperoleh dari
budidaya holtikultura ini per unit areanya juga biasanya lebih tinggi. Lebih
lanjut dikatakan tanaman holtikultura memiliki berbagai fungsi dalam
kehidupan manusia. Misalnya tanaman hias berfungsi untuk memberi
keindahan (estetika), buah – buahan sebagai makanan, dan lain-lain.
Holtikultura berinteraksi dengan disiplin ilmu lainnya seperti kehutanan,

agronomi, dan ilmu terapan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah

1

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penyusun
dapat merumuskan beberapa masalah yaitu:
1.
2.

Bagaimana ciri-ciri produk hortikultura?
Bagaimana pengelompokkan tanaman hortikultura?

1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penyusunan makalah
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui ciri-ciri produk hortikultura.
2. Untuk mengetahui pengelompokkan tanaman hortikultura.

BAB II

PEMBAHASAN
2

2.1 CIRI-CIRI PRODUK HORTIKULTURA
Tanaman-tanaman yang digolongkan ke dalam tanaman hortikultura sangat
luas dan beragam, namun bila dilihat ciri-ciri produknya terdapat kesamaan
pokok, yakni:
 Produk hortikultura cepat rusak (perishable) bila di simpan tanpa
perlakuan khusus, misalnya dengan perlakuan suhu rendah (4 ◦C) atau
pelapisan lilin, karena di panen dalam bentuk segar.
 Komponen utama mutu produk di tentukan oleh kandungan air (water
content), dan bukan oleh kandungan lahan kering (dry matter) karena
konsumsinya dalam keadaan segar.
 Ketersediaan produk, terutama dari kelompok buah-buahan, bersifat
musiman dan meruah (volmuminuous atau bulky) pada saat panen,
terutama

panen

raya,


sehingga

mempersulit

penanganan

dan

pengangkutannya. Hal ini pula mengakibatkan jatuhnya harga pada saat
panen raya, namun harga akan mahal di luar musim.
 Harga produk ditentukan oleh kualitas, bukan oleh kuantitas. Misalnya,
harga 1 kg jeruk yang berukuran besar dan/atau manis lebih mahal
daripada harga 1 kg jeruk yang berukuran kecil dan/atau masam.
 Berbeda dengan konsumsi tanaman pangan, tubuh manusia membutuhkan
konsumsi tanaman hortikultura dalam jumlah yang sedikit, namun apabila
tidak dipenuhi akan berakibat buruk pada kesehatan.
 Produk hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral, dan bukan
diutamakan sebagai sumber protein dan karbohidrat.
 Di samping untuk pemenuhan kebutuhan jasmani, produk hortikultura juga

berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan rohani, misalnya tanaman hias,
baik sebagai bunga pot, bunga potong maupun sebagai elemen lunak di
dalam taman.
Dari ciri-ciri produk di atas, terlihat bahwa pembudidayaan tanaman
hortikultura harus secara intensif, mulai dari pemanenan, pengangkutan,
sampai pada pemasaran. Oleh karena itu, budi daya tanaman hortikultura
bersifat padat modal dan pada karya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
tanaman hortikultura adalah tanaman yang pembudidayaannya menghendaki

3

masukan (input) yang tinggi, namun menghasilkan keluaran (output) yang
juga tinggi per satuan luas per satuan waktu.
2.2 PENGELOMPOKAN TANAMAN HORTIKULTURA
Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dapat dikelompokkan
menjadi tanaman hortikultura yang dikonsumsi, yakni sayuran, buah-buahan,
dan tanaman hortikultura yang tidak dikonsumsi, yaitu tanaman hias.
A.

KLASIFIKASI SAYURAN

Pengklasifikaian tanaman sangat tergantung pada kegunaan dari
klasifikasi itu sendiri. Pada tanaman sayuran sebenarnya banyak tipe
klasifikasi yang tersedia, tetapi tipe klasifikasi yang akan di uraikan berikut
ini merupakan tipe klasifikasi yang paling banyak dipakai dan paling mudah
dipahami, yaitu klasifkasi berdasarkan sistematika botani dan klasifikasi
berdasarkan bagian yang dikonsumsi.
a. Klasifikasi Botani
Klasifikasi tanaman sayuran tidak ubahnya seperti tanamantanaman lain pada umumnya. Oleh karena itu, jika di uraikan satu per
satu, maka klasifikasi ini akan menjadi sangat panjang. Secara umum dan
ringkas, Yamaguchi (1983) memberikan gambaran klasifikasi botani
tanaman sayuran sebagai berikut.
Divinisi;
a.
b.
c.
d.

Alga dan jamur (Thallophyta)
Lumut dan kerakap (Bryophyta)
Paku-pakuan (Pterydophyta)

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Kelas tumbuhan berbiji (Spermatophyta):
 Berbiji terbuka (Gymnospermae)
 Berbiji tertutup (Angiospermae)
Subkelas tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae):
 Biji berkeping satu (Monokotiledonae)
 Biji berkeping dua (Dikotiledonae)
Ordo: ......
Famili: ......
Genus: ......
Spesies: ......
Varietas (varietas botani), dan Grup: ......
Kultivar (varietas hortikultura): ......

4

Strain (strain hortikultura): ....
Berikut ini adalah contoh klasifikasi botani untuk tanaman labu siem
kultivar ‘gray zucchini’.
Divisi: Spermatophyta

Kelas: angiospermae
Subkelas: Dikotiledonae
Ordo: Cucurbitales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Cucurbita
Spesies: pepo L.6
Varietas: Melopepo, Alef.7
Kultivar: Zucchini
Strain: Gray
Grup (varietas botani-merupakan istilah lama) adalah suatu populasi
dari spesies tanaman budi daya yang memiliki karakteristik yang berbeda
dari individu-individu lain di dalam spesies yang sama. Perbedaan tersebut
dapat berupa pertumbuhan yang pendek, umbi akar yang besar dan
sebagainya pemberian nama grup hanya dimaksudkan untuk kepentingan
hortikultura dan tidak digunakan dalam klasifikasi botani.

Catatan:
6. L. Singkatan dari C. Linneaus, orang yang pertama kali mengumpulkan nama spesies.
7. Alef singkatan dari F.G.C. Alefeld, orang yang pertama kali mengusulkan varietas.


Kultivar (varietas hortikultura). Suatu kultivar adalah sekumpulan
individu (populasi) tanaman budi daya yang dibedakan atas karakternya
(morfologi, fisiologi, sitologi, kimiawi, dan sebagainya) yng memiliki arti
penting dalam pertanian atau hortikultura, dan tetap meiliki sifat-sifat
tersebut setelah diperbanyak (baik secara vegetatif maupun generatif).
Akan tetapi, apabila populasi tersebut terbentuk secara alami, maka
digunakan sebagai varietas botani. Nama kultivar ditulis diantara dua
tanda petik tunggal (misalnya: ‘zucchini’).
Strain adalah kultivar yang memiliki karakteristik varietas, tetapi juga
memiliki beberapa karakteristik minor lain. Suatu kultivar yang memiliki
daya tahan terhadap penyakit dapat dianggap sebagai strain di dalam
kultivar yang bersangkutan. Populasi seleksi di dalam kultivar yang
memiliki daya adaptasi terhadap iklim yang berbeda juga juga dapat di

5

anggap sebagai suatu strain. Akan tetapi, di dalam kode sistem tata nama
internasional (International Code of Nomenclature) tidak mengenal
adanya istilah strain pada tanaman pertanian atau tanaman hortikultura.
Istilah strain digunakan dalam bidang ilmu biologi, dan dipadankan ke

dalam Bahasa Indonesia sebagai galur.
Bagi para pakar biologi, klasifikasi botani bermanfaat untuk: 1)
mendapatkan hubungan kekerabatan dan informasi mengenai usul-usul
tanaman, dan 2) merupakan suatu identifikasi positif yang tidak tergantung
pada bahasa. Sementara itu, bagi para pakar hortikultura klasifikasi botani
ini penting karena: 1) kebutuhan iklim bagi famli dan genus tanaman
teretentu biasanya sama, 2) pemanfaatan tanaman untuk tujuan ekonomi
juga sama, dan 3) tindakan pengendalian hama dan penyakit seringkali
sama antargenera yang berhubungan.
b. Klasifikasi Berdasarkan Bagian Yang Dikonsumsi
Berdasarkan bagian tanaman yang dikonsumsi, tanaman sayuran
dapat dikelompokkan menjadi:

1) Sayuran akar
a) Pembesaran akar tunggang, misalnya wortel (Daucus carota), lobak
(Raphanus sativus), dan bit gula (Beta vulgaris).

Gambar 2.1 Wortel dan Bit gula
b) Pembesaran akar lateral, misalnya ubi jalar (Ipomoea batatas) dan
singkong (Manihot esculenta).

6

2) Sayuran batang
a) Batang diatas tanah dan tidak berpati, misalnya asparagus (Asparagus
sp.) dan kohlrabi (Brassica oleraceae grup Gongylodes).

Gambar 2.2 Asparagus
b) Batang dibawah tanah dan berpati, misalnya kentang (Solanum
tuberosum), yam (Dioscorea alata), talas (Colocasia esculenta), dan
yautia (Xanthosoma saggittifolium).
3) Sayuran daun
a) Kelompok bawang (yang dikonsumsi adalah bagian bawah daun),
misalnya bawang merah (Allium cepa), bawang bombay (Allium cepa
grup Aggregatum), dan bawang putih (Allium sativum).
b) Kelompok berdaun lebar:
 Dokonsumsi sebagai lalapan, misalnya selada (Lactuca sativa),
kubis (Brassica oleracea grup Capitata), dan seledri besar (Apium
graveolens).

Gambar 2.3 Sayur Selada dan Kubis
 Dikonsumsi setelah dimasak (termasuk batangnya yang lunak),
misalnya bayam (Amaranthus tricolor) dan kale (Brassica oleraceae
grup Acepala).

7

Gambar 2.4 Sayur Kale dan Sayur Bayam
4) Sayuran buah
a) Buah muda, misalnya timun (Cucumis sativus), berbagai jenis kacangkacangan, seperti kacang kapri (Pisum sativum), okra (Hibiscus
esculentus), dan terong (Solanum mengolena).

Gambar 2.5 Sayur terong dan Mentimun
b) Buah dewasa:
1) Famili Cucurbitaceae, misalnya labu siem (Schium edule), timun
(Cucumis sativus), gambas (Luffa acutangula), dan pare
(Momordica charantia).
2) Famili Solanaceae, misalnya tomat (Lycopersiconesculentum),
cabai

(Capsicum

annuum)

(Lycopersiconpimpinellifolium)

8

dan

tomat

ranti

Gambar 2.6 Tomat
5) Sayuran bunga atau tunas bunga muda, misalnya kubis bunga
(Brassica oleraceae grup Botrytis) dan brokoli (Brassica olrraceae
grup Italica).

Gambar 2.7 Brokoli dan Bunga Kubis
6) Jamur (mushroom), seperti jamur merang (Volvariela volvaceae),
jamur kuping (Auricularia auricula) dan jamur tiram (Pleurotus
ostreatus).

Gambar 2.8 Jamur Tiram dan Jamur Kuping
B. KLASIFIKASI BUAH-BUAHAN

9

Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu
bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga
tersebut. Oleh karena itu, buah terdiri atas bagian-bagian seperti dinding
ovari atau oricarp (yang berdiferensiasi menjadi eksocarp, endocarp, dan
mesocarp), biji, jaringan plasenta, partisi, rsesptakel, dan sumbu tangkai
bunga. Berdasarkan jumlah ovari penyusunnya, buah dapat diklasifikasikan
atas beberapa kelompok, yaitu:
a. Buah sederhana, yaitu buah yang berkembang dari satu ovari. Buah
sederhana dikelompokkan lagi menjadi:
1) Buah sederhana berdaging (pericarpnya berdaging). Tipe buah
demikian dapat dikelompokkan lagi menjadi:
a) Tipe berry, misalnya buah tomat dan anggur (Vitis vinifera).
b) Tipe drupe, misalnya buah zaitun, peach, cherry (Prunus sp.), dan
plum.
c) Tipe pome, misalnya buah apel (Malus dometica).
d) Tipe hesperidium, misalnya buah jeruk (Citrus sp.).
e) Tipe pepo, misalnya buah tanamanan yang tergolong ke dalam
famili Cucurbitaceae.
2) Buah sederhana tidak berdaging (pericarp nya kering), yang dapat
digolongkan menjadi:
a) Golongan dehiscent (membuka dan menyebarkan biji pada saat
matang), yang dikelompokkan lagi menjadi:
1) Tipe legume (polong), misalnya buah kacang-kacangan.
2) Tipe follicle, misalnya buah peony dan Hekea.
3) Tipe capsule, misalnya buah Eucalyptus sp.
4) Tipe silique, misalnya buah mustard (Brassica nigra).
b) Golongan indenhiscent (tidak membuka dan menyebarkan biji
pada saat matang), yang dapat dikelompokkan lagi menjadi:
1) Tipe achene, misalnya buah bunga matahari (Helianthus
annuus).
2) Tipe caryopsis (biji-bijian), misalnya buah jagung.
3) Tipe nut, misalnya buah hazel nut.
4) Tipe samara, misalnya buah maple.
b. Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga
yang sama, baik ovari tersebut bergerombol maupun menyebar pada satu
reseptakel, yang kemudian bmenyatu menjadi satu buah. Contoh buah
tipe ini misalnya pada tanaman stroberi (Fragaria vesca)

10

Gambar 2.9 Buah Strawberry
c. Buah majemuk, yaitu buah yang bersal dari beberapa ovari dari
beberapa bunga, lalu menyatu menjadi satu massa. Contoh buah tipe ini
misalnya pada tanaman nanas (Ananas comosus).

Gambar 2.10 Tanaman Nanas
C. KUNCI KLASIFIKASI BUAH-BUAHAN
Kunci berikut ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai tipe
buah. Kunci ini bersifat dikotomi, artinya pada setiap level terdapat dua
pilihan.
 Buah terbentuk dari satu ovari dari satu bunga → buah sederhana
A. Pericarp berdaging
1. Dinding ovari berdaging berisi satu atau lebih carpel dan biji-biji
→ buah Berry (misalnya pada buah tomat).
a. Dinding ovari sebelah luar keras → buah Pepo (misalnya
pada buah semangka).

11

b. Dinding ovari sebelah dalam lunak → buah Hesperidium
(misalnya pada buah jeruk).
2. Hanya sebagian dari pericarp yang berdaging.
a. Eksocarp tipis; mesocarp berdaging; endocarp keras; berisi
satu biji dan satu carpel → bush Drupe (misalnya pada buah
cherry).
b. Bagian luar pericarp berdaging, bagian dalam tips seperti
kertas, pmbuluh bunga berdaging; berisi beberapa biji dan
carple → buah Pome (misalnya pada buah apel).
B. Pericarp kering
1. Buah menyebar (dehiscent).
a. Terdiri atas satu carpel.
i. Membelah di sepanjang kedua tepinya → buah Legume
(misalnya pada buah kacang-kacangan).
ii. Membelah di sepanjang salah satu tepinya → buah
Follicle (misalnya pada buah magnolia).
b. Terdiri atas dua atau lebih carpel.
i. Menyebar melaluia satu atau empat cara → buah
Capsule (terbuka oleh suatu lubang pori yang kecil,
misalnya buah tanamana poppy; membelah dari atas
hingga separuh bagian bawah, misalnya pada buah
Eucalyptus, membelah di antara garis penyatuan,
misalnya pada buah Iris; dan mebelah disepanjang garis
penyatuan, misalnya pada buah Hyperium).
ii. Memisah pada saat buah matang, sehingga meninggalkan
partisinya (dinding pemisah) → buah Silique (misalnya
pada buah mustard).
2. Buah tidak menyebar (indehiscent).
a. Pericarp memperlihatkan pertumbuhan yang menyerupai
sayap → buah Samara (misalnya pada buah maple).
b. Pericarp tidak memperlihatkan pertumbuhan yang menyerupai
sayap.
i. Terdapat dua atau lebih carple yang menyatu ketika masih
muda ddan terpisah satu sama lainketika dewasa → buah
Schizocarp (misalnya pada buah wortel).
ii. Hanya terdapat satu carple; bila lebih, tidak terpisah satu
sama lain ketika dewasa; buah berbiji tunggal.

12

 Biji menyatu dengan pericarp seluruhnya → buah
Caryopsis atau biji-bijian (misalnya pada buah
jagung, buah pdai, dan buah gandum).
 Biji tidak menyatu dengan pericarp seluruhnya.
 Buah besar dengan dinding tebal dan keras seperti
batu → buah Nut (misalnya pada buah walnut).
 Buah kecil dengan dinding tipis → buah Achene
(misalnya pada buah matahari)
 Buah terbentuk dari beberapa ovari
A. Buah berkembang dari satu bunga → buah Agregat (misalnya
pada stroberi).
B. Buah berkembang dari beberapa bunga → buah Majemuk
(misalnya pada buah nanas).
D. PENGGOLONGAN

BUAH-BUAHAN

BERDASARKAN

TIPE

PERTUMBUHAN
Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman buah-buahan dapat
dikelompokkan atas :
a. Buah-buahan pohon, misalnya angga (Mangifera indica), jeruk
(Citrus sp), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius),
rambutan

(Nephelium

lappaceum),

manggis

(Mangosiana

mangosteen), dan lain-lain.
b. Buah-buahan semak, misalnya salak (Salacca edulis) dan nanas
(Ananas comous).
c. Buah-uahan terna atau berbatang basah, misalnya pisang (Musa sp)
dan pepaya (Carica papaya)
d. Buah-buahan berbatang merambat, seperti semangka (Citrulus
vulgarie), melon (Cucumis melo), dan markisa (Passiflora foetida).
E. BUAH KLIMAKTERIK DAN NONKLIMAKTERIK
Berdasarkan perubahan relatif pada aktivitas respirasi di dalam jaringan
buah, buah dapat dikelompokkn menjadi buah klimakterik dan buah
nonklimaterik. Pada buah-buahan yang tergolong klimaterik, lahu respirasi
meningkat dengan tajam selama periode pemalangandan pada senesen.
Beberapa contoh buah klimaterik misalnya apel, pisang, avokad, pepaya,

13

tomat, dan sebagainya. Sementara itu pada buah tergolong nonklimaterik,
tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir periode pematangan. Buahbuah yang tergolong nonklimaterik, misalnya jeruk (Citrus sp), nanas
(Ananas comous), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethius),
rambutan (Nephelium lappaceum), dan sebagainya.
F.

KLASIFIKASI TANAMAN HIAS
Tanaman hias sebagai tanaman yang tidak dikonsumsi dapat
dikelompokkan sebagaimana berikut ini.
a. Tanaman hias berbunga untuk pot dan/atau bunga potong, misalnya
berbagai jenis anggrek (Orchidaceae), krisan (Chrysanthemum
morifolium), anyelir (Dianthus caryophyllus), mawar (Rosa sp), keladi
(Anthurium andreanum), nanas hias (Ananas comosus), kempng sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis), begonia (Begonia rex), bakung (Hippeatrum
hybridu), oleander (Nerium oleander), da sebagainya.
b. Tanaman hias tidak berbunga, seperti palem kuning (Chrysalidocarpus
lutescens), pinus (Pinus sp),cemara, bambu (Bambusa sp), sri rejeki
(Aglaonema pictum), lidah buaya (Aloe miriformis), keladi (Caladium
bicolor), kalatea (Calatea mackoyana), colues (Colues blumei), sirih
gading,

suplir,

puring

(Codiaeum

variegatum),

dipenbahagia

(Diefenbachia amoena), beringin (Fieus variegatum), hanjuang
(Dracaena fragrans massangeana), dan sebagainya.
c. Rumut-rumputan, sepeti rumput padi (Axonopus copressus), rumput
manila (Zoysia matrella), rumput beruda/rumput golf (Cynodon
dactylo), rumput agrotis (Agrotis palustris), rumput belulang (Eleusine
indica), dan rumout gajah (Pannisetum purpureum).
Apabila ditinjau dari botaninya, maka beberapa tanaman hortikultura
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Gymnospermae, seperti pinus (Pinus sp), cemara (Equiseum sp),
pakis haji (Cycas sp), dan suplir (Adiatum sp).
 Angiospermae
1) Kelas monokotil
a) Amarylidaceae: berbagai jenis bawang 9 Allium sp).
b) Graminae: bambu (Bambusa sp) daan jagung manis ( Zea mays
var. saccharata.

14

c) Liliaceae: lili (Lilium longflorum), cocor bebek (Bryphyllum sp),
dan ulip (Tulipa sp).
d) Musaceae: berbagai jenis pisan (Musa sp).
e) Orchidaceae: vanili dan berbagai jenis anggrek.
f) Palmae: berbagai jenis palem, kelapa (Cocos nucifera), dan
korma (Phoenix dactylifera).
2) Kelas dikotil
a) Cactaceae: berbagai jenis kaktus.
b) Chenopodiaceae: bayam (Amaranthus sp), dan bit gula
(Brassica rapa).
c) Compositae: dahlia (Dhlia sp.), bunga matahari (Helianthus
annuus), dan gerbera (Gerberra jamesonil).
d) Cruciferae: lobak (Raphanus sativus), sawi (Brassi chinensis)
dan berbagai jenis kubis (Brassica oleracea).
e) Cucurbitaceae: timun (Cucumis sativus), semangka (Citrulus
vulgaris), melon (Cucumis melo), dan labu (Citrulus lanatus).
f) Ericaceae: azalea (Azalea sp.) dan rododendron (Rhododendron
sp).
g) Euphorbiaceae: singkong (Manihol esculentum) dan kastuba
(Euphorbia pulcherima).
h) Lauraceae: avokad (Persea americana).
i) Leguminose: kembang merak, kacang-kacangan (Phaseolus
sp.), dan plamboyan (Delonix regia).
j) Rosaceae: mawar (Rosa sp) dan apel (Malus domesticum).
k) Rutaceae: jeruk (Citrus sp).
l) Solanaceae: tomat (Lycopersicon esculentum), kentang
(Solanum tuberosum), cabai (Capsicum sp), terong (Solanum
melongena), dan petunia (Petunia hyrida).
m)Umbrelliferae: wortel (Daucus careta) dan seledri (Apium
graveolens).

15

BAB III
PENUTUP
C.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah yang penyusun bahas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Produk hortikultura mudah rusak (perishabel)
2. Komponen utama mutu produk ditentukan oleh kandungan air(water
conten), dan bukan oleh kandungan bahan kering(dry meter)
3. bersifat musiman atau meruah (voluminous atau bulky) pada saat panen
terutama

panen

raya,

sehingga

mempersulit

penanganan

dan

pengangkutanya.
4. Harga produk di tentukan oleh kualitas, bukan kuantitas.
5. Tubuh manusia membutuhkan konsumsi tanaman hortikultura dalam
jumlah yang sedikit, namun bila tidak di penuhi akan berakibat buruk
pada kesehatan.
6. Produk hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral, dan bukan
di utamakan sumber protein dan karbohidrat.

16

7. Berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan rohani, misalnya tanaman hias,
baik sebagai bunga pot,bunga potong, maupun sebagai elemen lunak di
dalam tanaman.
Dari ciri-ciri produk tersebut, terlihat bahwa pembudidayaan tanaman
hortikultura harus secara intensif,mulai dari pemanenan,pengangkutan,
sampai

pada

pemasaran.oleh karena

itu,

budidaya

tanaman

hortikultura bersifat padat modal dan padat karya.
Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dapat di kelompokan
menjadi tanaman horitkultura yang dapat di konsumsi, yakni sayuran,
buah-buahan, dan tanaman hortikultura yang tidak di konsumsi, yaitu
tanaman hias.
Pada sayuran dapat dikelompokkan menjadi 6 bagian yaitu diantaranya
adalah sayuran akar, sayuran batang, sayuran daun, sayuran buah, sayuran
bunga, dan yang terakhir adalah jamur.
Pada buah dapat di kelompokan menjadi 3 berdasarkan ovari penyusun
nya yaitu buah sederhana berdaging dan tidak berdaging, buah agregat dan
yang terakhir adalah buah majemuk. Adapun penggolongan berdasarkan
tipe pertumbuhannya yaitu buah-buahan pohon, buah-buahan semak,
buah-buahan terna atau berbatang basah dan buah-buahan berbatang
merambat. Sedangkan klasifikasi buah berdasarkan perubahan relatif pada
aktivitas respirasi di dalam jaringan buah ada 2 yaitu buah klimakterik dan
buah nonklimakterik.
Tanaman hortikultura tidak hanya terdapat pada kalsifikasi berdasarkan
konsumsinya, akan tetapi tanaman hortikultra juga berfungsi sebagai
pemenuhan rohani misalnya pada tanaman hias.

17