Tes Tembakan Lay Up Validitas dan Reliabilitas

30 Postest : Setelah perlakuan selesai dilakukan tes akhir, tes akhirnya yaitu tembakan lay up Variabel X1 X2 Tembakan lay up kanan Tembakan lay up kiri keterangan : X1 : pre test 0 : Perlakuan pemberian latihan underhand lay up shoot dan latihan overhead lay up shoot X2 : post test

3.5 Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2002:136. Sebelum data akhir terkumpul, perlu proses untuk memperoleh data tersebut meliputi tes awal, pelaksanaan latihan dan tes akhir. Instrument atau alat tes yang digunakan adalah tes tembakan lay up dari buku Imam Sodikun 1992: 127 dengan ketentuan tes sebagai berikut.

3.5.1 Tes Tembakan Lay Up

31 3.5.1.1 Tujuan Mengukur hasil tembakan lay up 3.5.1.2 Pelatan Seperangkat papan basket, lapangan dan bola 3.5.1.3 Petunjuk Testi berdiri pada sudut yang telah ditentukan sambil memegang bola. Lakukan tembakanlay up sebanyak 10 kali dari tengah secara berturut- turut. Pada post test agak berbeda pada waktu pre test. Pada post test diakukan test tembakan lay up sesuai dengan kelompoknya bukan acak lagi seperti pre test. 3.5.1.4 Skor Tembakan yang syah masuk adalah langkah lay up nya betul dan bola masuk ke ring basket. Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali, setiap bola yang masuk diberi skor 1. Skor test adalah setiap bola yang masuk syah ke dalam ring basket. 3.5.1.5 Peraturan Boleh dilakukan satu atau dua tangan dan boleh dipantul-pantulkan terlebih dahulu seperti dalam permainan bola basket sesungguhnya. 3.5.1.6 Penilaian Semakin banyak skor test yang diperoleh makin baik.

3.5.2 Validitas dan Reliabilitas

Prosedur yang lazim digunakan untuk menilai reliabilitas pengukuan adalah mencari petunjuk atau induk hubungan antara hasil- hasil pengukuran pertama dengan hasil ulangan. Indeks hubungan itu kita sebut koefisien korelasi. 32 Pada dasarnya ada dua pokok pikiran atau asumsi yang tersembunyi dibalik perhitungan koefisien korelasi itu: 1. Bahwa gejala atau ciri gejala tetap bertahan dan tidak berubah dari pengukuran yang satu ke pengukuran yang lainnya. 2. Bahwa pengukuran berikutnya adalah ekuivalen dengan pengukuran yang mendahuluinya. Sutrisno Hadi,1995: 125 Teknik yang digunakan dalam mencari reliabilitas adalah dengan teknik ulangan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Kenalkan alat pengukur sebagai subyek 2. Setelah hari berikutnya mengulangi lagi langkah pengukuran yang pertama dengan alat yang sama, subyek yang sama, prosedur yang sama dan dengan kondisi yang relative sama. 3. Ada korelasi antara hasil pengukuran yang pertama dengan hasil pengukuran yang kedua “Suatu alat ukur dikatakan reliabilitas atau handal bila alat ukur itu dapat mengasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya. Jika alat ukurnya terandalkan pengukuran yang dikatakan berkali- kali dengan menggunakan alat ukur yang sama terhadap obyek dan subyek yang sama, hasilnya akan tetap sama. Dan alat ukur yang baik adalah derajat yang tinggi reliabilitasnya” Suharsimi Arikunto,1997: 169 . Validitas yang digunakan adalah logis. “Konsep validitas logic bertitik tolak dari konstruksi teoritik tentang factor- factor yang hendak diukur oleh suatu alat pengukur” Sutrisno Hadi,1995: 112. 33 Dari konstruksi teoritik ini dilakukan definisi- definisi yang digunakan oleh pembuat alat pengukur sebagai pangkal kerjaa dan sebagai pengukuran valid atau tidaknya alat pengukur yang dibuatnya, karena itu validitas logis kadang- kadang disebut juga Construct validity, Validitas Konstruksi, Validitas by Definition.

3.6 Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN LAY UP DARI SISI KANAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN BERTAHAP DAN TIDAK BERTAHAP TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP PADA PESERTA PUTRA KLUB BOLABASKET EXITON KU 15 BANJARNEGARA

1 10 108

EFEKTIVITAS LAY UP SHOOT MENGGUNAKAN UNDERHEAD DAN OVERHEAD PADA SUDUT 45 DERAJAT TERHADAP KEMAMPUAN HASIL LAY UP SHOOT PADA PEMAIN BOLA BASKET PUTRA SMP N 3 BATANG TAHUN 2012

5 62 81

ERBEDAAN EFEKTIFITAS LATIHAN LAY UP DARI DEPAN MENGGUNAKAN LAY UP BANK SHOT DAN LAY UP TANPA BANK SHOT TERHADAP HASIL LAY UP SHOT DALAM PERMAINAN

1 15 113

PERBANDINGAN METODE LATIHAN LAY UP SHOOT DENGAN BOUNCE AND SHOOT TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENEMBAK LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

0 2 15

PERBANDINGAN URUTAN PEMBELAJARAN LAY UP SHOOT KE BOUNCE AND SHOOT DENGAN BOUNCE AND SHOOT KE LAY UP SHOOT TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

0 3 29

(ABSTRAK) PERBEDAAN EFEKTIFITAS LATIHAN LAY UP DARI DEPAN MENGGUNAKAN LAY UP BANK SHOT DAN LAY UP TANPA BANK SHOT TERHADAP HASIL LAY UP SHOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA SMP NEGERI 1 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBANDINGAN LATIHAN LAY UP SHOOT DARI DEPAN ANTARA UNDERHAND LAY UP SHOOT DAN OVERHEAD LAY UP SHOOT DARI DEPAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP PADA PEMAIN PEMULA PUTRA KU 16 TAHUN KLUB BOLA BASKET SURYA KENCANA WELERI TAHUN 2010.

0 0 2

EFEKTIFITAS LAY UP BANK SHOOT DAN LAY UP CLEAR SHOOT TERHADAP AKURASI LAY UP SHOOT PADA PEMAIN TIM SMA PUTRA YANG MENGIKUTI TURNAMEN DEVELOPMENT BASKETBALL LEAGUE (DBL) REGIONAL DIY YOGYAKARTA 2016.

0 2 160

Perbandingan Kemampuan Lay-up shoot Sisi Kanan dan Lay-up shoot Sisi Kiri Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bolabasket SMA Negeri 3 Yogyakarta Tahun 2015/2016.

0 4 84

Proceeding InternationaThe BaketBall Effectivieness Shoot Through Lay up

0 0 9