EFEK ANTIMIKOBA EKSTRAK KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKOBA EKSTRAK KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera)
TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

Oleh :
Bella Yulia Rachmawati
09020121

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

HASIL PENELITIAN
EFEK ANTIMIKOBA EKSTRAK KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera)
TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh
Bella Yulia Rachmawati
09020121

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

ii

LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Maret 2013


Pembimbing I

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG

Pembimbing II

dr. Annisa Hanifwati

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii

Karya Tulis Akhir oleh Bella Yulia Rachmawati ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal: 15 Maret 2013


Tim Penguji

dr. Kusuma Andriana, Sp. OG

, Ketua

dr. Annisa Hanifwati

, Anggota

dr. Irma Suswati, M.Kes

,Anggota

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul ”Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap
Pertumbuhan Shigella dysentriae”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran
Jurusan

Pendidikan

Dokter

pada

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Muhammadiyah Malang

. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
setulusnya kepada pihak yang telah mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir
ini, terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran
dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. dr.Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah

Malang

sekaligus

selaku

penguji

yang

telah


memberikan kepercayaan, inspirasi, waktu, dan masukan. kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.

v

4. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
5. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran
Universitas

Muhammadiyah

Malang


yang

telah

memberikan

kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
6. dr. Kusuma Andriana, Sp. OG, selaku dosen pembimbing I yang penuh
kesabaran memberikan bimbingan, inspirasi, masukan dan meluangkan
waktunya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. dr. Annisa Hanifwati, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam membimbing serta
mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Kedua orang tuaku tercinta Papa Heru Joko Setiyono dan Mama Henny
Yuliana yang selama ini telah memberikan kasih sayang, dukungan,
semangat, perhatian serta doanya selama ini. Terima kasih papa dan
Mamaku. You are my everything.
9. Adek ku tersayang Mitha Rinjani Putri makasih untuk semangat,
dukungan, inspirasi serta doanya selama ini, dan terima kasih juga untuk

si kembar Naldi dan Naldo.
10. M. Ismu Fairuzi yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat,
dan doanya. Terima kasih juga buat segala bantuannya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.

vi

11. Sahabat dan keluarga kecilku Astrini, Merinda, Marsha, Cut, Karina,
Indah, Leni, Anngie, Tia, Wina, Udin, Mas Hilman, Cendy, Zulfahmy,
mbak Putri, Diana, Danys, Dito, Atika yang selalu ada buat aku baik
dalam susah maupun senang, terima kasih juga untuk motivasinya, kasih
sayang, doa, hiburan serta ilmu nya selama masa perkuliahan ini.
Semoga kita semua sukses dunia akhirat, menjadi dokter yang berguna
bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara. Amin.
12. Pak Joko selaku staf laboratorium FK UMM yang telah banyak
membantu dengan tulus dan baik secara langsung dan tidak langsung
dalam penelitian ini.
13. Mbak Emi, Mbak Dila, Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, Ibu Rom,
Mba’ Fat, Mas Mifta, serta para staf FK UMM lainnya yang telah banyak
membantu dalam proses administrasi dan maupun proses lainnya.

14. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan.
15. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman
seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.
16. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,
walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari dosen pembimbing dalam rangka

vii

penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun
dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi
semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb


Malang, 15 Maret 2013

Penulis

viii

ABSTRAK
Rachmawati, Bella Yulia . 2013. Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Lidah
Buaya (Aloe vera) Terhadap Shigella dysentriae. Karya Tulis Akhir,
Program Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing : (I) dr. Kusuma Andriana, Sp.OG (2) dr. Annisa
Hanifwati.

Latar Belakang: Shigella dysentriae yang merupakan bakteri patogen gram
negatif yang berkembang dari kerabat enterobacteriae yang dapat menyebabkan
diare. Penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional dapat menimbulkan
resistensi bakteri Shigella dysentriae. Ekstrak kulit lidah buaya diperkirakan
memiliki efek antimikroba terhadap Shigella dysentriae.
Tujuan: Membuktikan efek ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) sebagai

antimikroba terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae
Metode: Penelitian ini menggunakan True eksperimental, dengan menggunakan
post test only control group design. Menggunakan metode dilusi tabung untuk
mengetahui efek antimikroba ekstrak kulit lidah buaya dengan berbagai
konsentrasi terhadap bakteri Shigella dysentriae dan untuk mengetahui Kadar
Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Sampel yang
digunakan adalah bakteri Shigella dysentriae, konsentrasi ekstrak kulit lidah
buaya yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%,
0,78%, 0,39%, dan kontrol kuman.
Hasil Penelitian: KHM dalam penelitian ini tidak dapat diamati dikarenakan
warna ektrak yg hitam dan pekat, dan KBM ekstrak kulit lidah buaya terhadap
Shigella dysentriae pada konsentrasi 25%. Uji statistik one way ANOVA
signifikansi 0,000 < p (0,01) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Uji
korelasi signifikansi 0,000 < p (0,01) dan r= -0,667 menunjukkan semakin tinggi
konsentrasi ekstrak kulit lidah buaya yang diberikan, maka semakin sedikit
pertumbuhan Shigella dysentriae. Uji regresi, didapatkan (R2= 0,444.) yang
artinya pengaruh yang di berikan sebesar 44,4%.
Kesimpulan: Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) terbukti memiliki efek
antimikroba terhadap bakteri Shigella dysenteriae secara in vitro,
Kata Kunci: Ekstrak Kulit Lidah Buaya, Shigella dysentriae, KHM (Kadar
Hambat Minimum), KBM (Kadar Bunuh Minimum)

ix

ABSTRACT

Rachmawati, Bella Yulia. , 2013. Antimicrobial effect of extract aloe vera rind
(Aloe vera) toward Shigella dysentriae in vitro. The Last Scientific
Writing, Medical Faculty of University Muhammadiyah Malang.
Advisor: (I) dr. Kusuma Andriana, Sp.OG (2) dr.Annisa Hanifwati.
Background: Shigella dysentriae is a gram-negative pathogenic bacteria that
evolved from family enterobacterial and may cause diarrhea. Irrational use of
antimicrobe can arise Shigella dysentriae bacteria resistant. The content of rind
extracts of aloe vera is expected to be used as antimicrobial agents to overcome
Shigella
dysentriae.
Objective: Proving the influence of aloe vera rind extract as an antimicrobial
against growth of Shigella dysentriae.
Methods: This study uses an true experimental, using a post-test only control
group design. Using tube dilution test in order to know the antimicrobial effect
of extracts of aloe vera rind (Aloe vera) in various concentrations of Shigella
dysentriae and to determine the Minimal Inhibitory Concentration (MIC) and
Minimal Bactericidal Concentration (MBC). The sample is Shigella dysentriae
bacteria, the consentration of aloe vera rind extract that is used in 100%, 50%,
25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, and bacteria control.
Results: MIC are could not be observed because the extract colour is black and
concentrated and MBC are fixed in 25 %. One-way ANOVA test, significance
0.000
Ayalu A. Reda, dkk. 2011, Antibiotic Susceptibility Patterns of Salmonella and
Shigella Isolates in Harar, Eastern Ethiopia. Journal of Infectious
Disease and Imunity Vol. 3(8), pp. 134-139, di akses 29 Desmber 2012

Bajwa R, Shafique S, 2007, Appraisal of antifungi activity of Aloe vera,
Mycopath Volume 5(1), Hlm 5-9, di akses 29 Desmber 2012

Boel T, 2002, Daya Antibakteri pada Beberapa Konsentrasi dan Kadar Hambat
Tumbuh Minimal dari Aloe vera. Dentika Dent, Volume 7(1), hlm 5866,
di
akses
29
Desember
2012
<
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf>
Chaplin, J.P. 2006, Kamus Lengkap Psikologi, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta, Hlm 327.

xix

Choi S, Chung MH.A, Review on the relationship between Aloe vera
components and their biologic effects. Seminar in Integrative Medicine
2003,1(1):
53-62,
di
akses
30
Desember
2012,

Dahlan SM, 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba
Medika.Jakarta, Hlm 17-36
Dalimartha S,2007, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus,
Cet.12, Penebar Swadaya, Jakarta, Hlm 124.
Dzen, M.Sjoekoer, dkk, 2010, Bakteriologi Medik, Fakultas Kedokteran
Brawijaya, Bayumedia Publishing, Jakarta, Hlm 217-222.
Ensymm, 2008, Technology transfer and project management network for aloe
vera as semi finish products like gel, powder, and finish products like
aloe vera dring or fizzy tablet, di akses tanggal 29 Desember
2012.
Furnawanti 2007, Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya, Cet. I ,Argo Media
Pustaka, Jakarta, 4-12
Francis G, Kerem Z, Makkar HPS, Becker K, The biological action of saponins
in animal system. British Journal of Nutrition 2002, 88(6), 587-605, di
akses
29
Desember
2012,

Gunnar, 2008, Molecular Pathogenesis of Shigella spp. Controlling host cell
signaling, Invasion, and Death by Type III Secretion.
Hamman JH, 2008 Compositional and application of Aloe vera leaf gel,
Molecules, Volume 13, hlm 1599-1616, di akses 29 Desember 2012,

Hartono,

2009, Mengenal Saponin, di


akses

29

Desember

2012,

Hegar. 2006, Disentri Harus Segera Diobati, diakses 30 juni 2012,

Jatnika, A & Saptoningsih,2009, 1001 Obat Herbal, cet. 1, Agro Media Pustaka,
Jakarta, Hlm 11.

xx

Jawetz, Melnick & Adelberg’s, 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Bagian
mikrobiologi FK UNAIR, Salemba Medika, Jakarta, Hlm 362-370.
Karsinah, Lucky H.M., Suharto, Mardiatuti H.W. 2002, Mikrobiologi
Kedokteran Edisi Revisi.FK UI, Jakarta, Hlm 165-168.
Kurniawan, Deny, 2008, Regresi Linier (Linear Regression), diakses tanggal 20
Juni 2012 ,
Lukito H, 2001, Rancangan Penelitian Suatu Pengantar, FKIP, Malang, Hlm 2527
Murray PR, RosenthalnKS & Pfaller, 2009, Shigella, Medical Microbiology ed.
6, Moslay Elsevier, Canada, pp 301-307
Public Health Agency of Canada, 2010,Pathogen Safety Data Sheet – Infectious
Substances.
Pudjarwoto. 2006. Pola Resistensi Bakteri Enteropatogen. Di akses 29
Desember
2012

Putra, Dony, 2010, Pengaruh Ekstrak Lidah Buaya ( Aloe vera) Sebagai
Antimikroba Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Secara In Vitro ,
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang.
Ram, 2008, Part II Analysis of data gaps pertaining to Shigella infections inlow
and medium human development index countries. 1984-2005.
Robinson, 1998, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi keenam.
Terjemahan Padmawinata K, penerbit ITB, Bandung.
Sanusi, Sri Rahayu, 2005, Beberapa Uji Validitas dan Reliabilitas Pada
Instrumen
Penelitian,
diakses
tanggal
20
juni
2012

Setiabudy Rianto, 2008, Antimikroba, Dalam Farmakologi dan Terapi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hlm 585-598.
Siswantoro,Darwin,2008, Kajian Aktivitas Tanin dengan Penicilin terhadap
Bakteri Streptococcus pyogenes dan Pasteurella multocida secara in
vitro. Tesis Sarjana, Universitas Airlangga.

xxi

Suparjo, 2008,Saponin dalam Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Jambi, di
akses
29
Desember
2012,

Syahrurachman, Agus dkk. 2001, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran,
Binarupa aksara, Jakarta, Hlm 10-17
Sya’roni A, 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam “Disentri Basiler”, Jilid III
Edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta,
Hlm 2857-2868.
Taneja N, 2011, Dipstick Test for Rapid Diagnosis of Shigella dysentriae in
Bacterial Cultures and Potential Use on Stool Samples.
Tuminah S, 2004, Camellia sinensis O.K.var Assamica sebagai salah satu
sumber antioksidan, Di akses tanggal 20 Oktober 2012,

Volk and Wheeler, 2003, Mikrobiologidasar I, edisirevisi, Erlangga, Jakarta,
Hlm 94-104.
Wahjono, 2002, Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif, Argo Media
Pustaka, Jakarta, Hlm 8-16.
WHO, 2005. Guidelines for the Control of Shigellosis, Including Epidemics Due
to Shigewlla Type 1, diakses 20 mei 2012 dari WHO Library
publication
data.

Yebpella G dkk, 2011, Phtyochemical screening and comparative study of
antimicrobial activity of Aloe vera various extracts, African Journal of
Microbiology Research Vol.5 (10), diakses 18 May 2011,

Yohanes, 2005, Olahan Lidah Buaya, Cet.1, Trubus Agrisaran, Surabaya, Hlm
24-25.
Zein, Umar, et al, 2004, Diare Akut Disebabkan Bakteri, diakses 5 juni 2012
.

xxii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
seperti bakteri merupakan penyakit yang banyak ditemukan dalam masyarakat.
Menurut laporan WHO penyakit infeksi ini menjadi penyebab kematian terbesar pada
anak-anak dan dewasa dengan jumlah kematian lebih dari 13 juta jiwa setiap tahun,
dan satu dari dua kematian terjadi di Negara berkembang seperti Indonesia (WHO,
2000). Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri Shigella dysentriae yang
merupakan bakteri patogen gram negatif yang berkembang dari kerabat
enterobacterial berbahaya dan dapat menyebabkan diare.( Gunnar, 2008)
Pada tahun 2004, Diare merupakan penyakit dengan frekuensi kejadian luar
biasa kelima terbanyak setelah Deman Berdarah Dengue, Campak, Tetanus
Neonatorium dan keracunan makanan. Penyebab diare yang terbanyak adalah diare
infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit terutama di Negara
berkembang yang menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. WHO
menyebutkan bahwa sekitar 15% dari seluruh kejadian diare pada anak di bawah usia
5 tahun adalah disentri dan disentri yang berat umumnya disebabkan oleh Shigella
dysenteriae (Hegar, 2006; Zein 2004).

1

2

Besarnya angka kesakitan dan kematian diatas salah satunya dipicu oleh
penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional sehingga menimbulkan
resistensi bakteri Shigella dysentriae terhadap antimikroba. Hasil penelitian Badan
Peneliti dan Pengembangan Kesehatan Jakarta menyebutkan 14,2% Shigella
dysentriae telah resisten terhadap 4 jenis antibiotik yaitu kloramfenikol, tetrasiklin,
ampisilin dan kotrimoxazol (Pudjarwoto, 2006). Di Ethiopia, Salmonella dan Shigella
telah dilaporkan resisten terhadap antibiotik seperti ampicillin, tetracycline, dan
chloramphenicol (Ayalu, 2011).
Dewasa ini penggunaan ramuan dan obat-obatan tradisional semakin disukai
dan mendapat tempat yang layak di masyarakat. Salah satunya adalah lidah buaya,
tanaman lidah buaya secara empiris digunakan untuk pengobatan tradisional antara
lain getah atau daging daun digunakan untuk pencahar, pemakaian luar digunakan
untuk menyuburkan pertumbuhan rambut. Lumatan daun dan gel ekstrak digunakan
untuk mengobati luka bakar dan anti radang. Daun lidah buaya dapat berfungsi
sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri dan regenerasi sel. Bunga lidah buaya
berkhasiat mengobati luka memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai
obat cacing dan susah buang air besar/sembelit. (Furnawanthi, 2007)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Putra (2010) daging lidah buaya yg
di ekstrak menggunakan etanol efektif untuk membunuh bakteri Shigella dysentriae
pada konsentrasi 8,5 %, penelitian lainnya menunjukan bahwa infusum kulit lidah
buaya memiliki efek antibakteri terhadap Phorphymonas gingivalis secara in vitro
dengan nilai KHM dan KBM pada konsentrasi 70%. (Armalia, 2008).

3

Aspek farmakologi lidah buaya yang begitu besar mendorong peneliti untuk
mencari informasi mengenai pemanfaatan kulit dari lidah buaya sebagai antimikroba
terhadap Shigella dysentriae dengan menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut
etanol berdasarkan penelitian sebelumnya.
1.2 Rumusan masalah
Apakah ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) mempunyai efek antimikroba
terhadap bakteri Shigella dysentreriae?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera)
terhadap bakteri Shigella dysenteriae.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengetahui KHM (kadar hambat minimum) ekstrak kulit lidah buaya (Aloe
vera) sebagai antimikroba terhadap bakteri Shigella dysentriae.
1.3.2.2 Mengetahui KBM (kadar bunuh minimum) dan ekstrak kulit lidah buaya
(Aloe vera) sebagai antimikroba terhadap bakteri Shigella dysenteriae.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Klinis
1.4.1.1 Secara teoritis penelitian ini ingin memberikan informasi ilmiah tentang
pengaruh ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) terhadap pertumbuhan bakteri
Shigella dysenteriae secara in vitro.

4

1.4.1.2 Memperluas pengetahuan tentang khasiat lidah buaya (Aloe vera) sebagai
obat tradisional.
1.4.2

Manfaat akademis
Dapat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk penelitian
selanjutnya.