Prosedur Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Instansi

65

4.2 Pembahasan

4.2.1 Prosedur Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Instansi

Pemerintah Pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah Prosedur Pelaksanaan Audit Operasinal Terhadap Instansi Pemerintah Pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah dapat digambarkan pada bagan dibawah ini: Ganbar 2. Bagan Prosedur Pelaksanaan Audit Operasonal Terhadap Instansi Pemerintah Pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah. Persiapan Audit Pengujian Pengndalian Manajemen Pemeriksaan Lanjutan Pelaporan Hasil Audit Pemeriksaan Tindak Lanjut Hasil Temuan Perencanaan dan Program Audit 66 Sebelum pelaksaan audit operasional terhadap Instansi Pemerintah dimulai pengandali mutu membuat perencanaan kegiatan pengawasan yang disusun menjadi program pengawasan yang kemudian mengkomunikasikan program pengawasan tersebut dengan Pengendali Teknis PT dan Ketua Tim KT. Audit operasioanal terhadap instansi pemerintah yang dilakukan olek Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah meliputi lima tahap. Tahap yang pertama adalah Persiapan Audit. Pada tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran umum tentang instansi yang diaudit. Dari inforasi yang diperoleh tersebut kemudian dilakukan tes pendahuluan guna mengidentifikasi aktivitas yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah Pengujian Pengendalian Manajemen. Tahap ini dimaksudkan untuk menentukan tingkat resiko penyalahgunaan sumber daya dan melakukan penilaian pengendalian manajemen, sehingga akan mengetahui apakah pengendalian manajemen yang digunakan sudah efektif dan apakah sumber daya yang tersedia digunakan secara ekonomis dan efisien. Ruang lingkup kreteria efektif adalah Pencapaian tujuan peda program dan kegiatan yang sudah ditetapkan, pemanfaatan hasil program dan kegiatan, dan pengaruh kegiatan terhadap lingkungan interen maupun eksteren. Untuk kreteria ekonomis ruang linkupnya adalah penggunaan dana yang sama besar untuk memperoleh hasil yang lebih besar, pencapaian hasil yang sama dari penggunaan dana yang lebih kecil, dan 67 pencapaian alternatif kegiatan untuk untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan dana yang lebih rendah. Sedangkan kreteria efisien ruang lingkupnya adalah penggunaan sumber daya yang tersedia dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan, penekanan biaya sampai tingkat minimum yang dapat dilaksanakan dan mengadakan perbandingan antara biaya dan hasil. Tahap ketiga yang dilaksanakan adalah Pemeriksaan Lanjutan. Pada tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh tambahan data untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Tambahan data ini berupa bukti-bukti yang kompeten, relevan dan material yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang penting dalam pelaksanaan program dari instansi pemerintah yang diaudit. Selanjutnya diadakan pengembangan temuan atas hasil pemeriksaan sebelumnya. Pengembangan temuan dalam tahap ini merupakan proses yang paling penting dalam pelaksanaan audit operasional. Yang dilaksanakan dalam pengembangan temuan adalah melakukan perbandingan antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dengan apa yang sebenarnya terjadi. Atas dasar pengembangan hasil dari pengembangan termuan tersebut kemudian dibuat rekomendasi untuk melaksanakan perbaikan atas kelemahan- kelemahan yang ada. Tahap selanjutnya adalah Pelaporan Hasil Audit. Pada tahap ini tim melaporkan atas hasil dari pemeriksaanya. Laporan audit disusun 68 berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan yang telah dibuat oleh Auditor. Di samping itu Laporan Hasil Audit berisi daftar rekomendasi perbaikan atas kelemahan pada manajemen instansi yang diperiksa. Dalam menyusun Laporan Audit BPKP mengacu pada Standar Pelaporan Pemeriksaan APFP. Tahap yang terakhir pada pelaksanaan audit opersional terhadap instansi pemerintah yang dilakukan BPKP adalah Pemeriksaan Tindak Lanjut Temuan Hasil Audit. Pada tahap ini auditor melakukan penilaian terhadap tindak lanjut yang dilakukan oleh instasi pemerintah yang diaudit atas rekomendasi perbaikan temuan hasil audit. Pemeriksaan pada tahap ini ditekankan apakah telah atau belum diambil tindak lanjut yang memadai dan cukup meyakinkan bahwa rekomendasi akan tercapai. Pada dasarnya Prosedur Pelaksanaan Audit Operasinal Terhadap Instansi Pemerintah Pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa sudah cukup bagus. Terbukti dengan adanya beberapa tahap yang dilaksanakan dalam pelaksanaan Audit operasional yang telah terprogram sehingga kualitas dari laporan hasil audit yang dihasilkan dapat diandalkan.

4.2.2 Penggunaan Formulir Kendali Mutu

Dokumen yang terkait

KEDUDUKAN BADAN PENGAWAS KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) DALAM PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAERAH (Studi Pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung)

1 15 59

Prosedur Pelaksanaan Audit Kinerja pada BUMN BUMD di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah

0 2 88

Prosedur Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Oleh Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah

1 8 86

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI PADA AUDITOR PEMERINTAH DI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH).

0 12 14

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA

0 3 1

Sistem Pengawasan Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Kantor Perwakilan Bpkp (Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan) Provinsi Sumatera Utara

0 0 6

Sistem Pengawasan Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Kantor Perwakilan Bpkp (Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan) Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

Sistem Pengawasan Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Kantor Perwakilan Bpkp (Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan) Provinsi Sumatera Utara

0 0 17

Sistem Pengawasan Internal Terhadap Aktiva Tetap Pada Kantor Perwakilan Bpkp (Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan) Provinsi Sumatera Utara

0 1 1

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN DI KANTOR PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PROVINSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR - EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN DI KANTOR PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) PROVINSI JAWA TIMUR - Perba

0 1 14