Kopling Flens Sabuk Pompa

Zona B: Kuning, vibrasi dari mesin baik dan dapat dioperasikan karena masih dalam batas yang diizinkan. Zona C: Orange, vibrasi dari mesin dalam batas toleransi dan hanya dioperasikan dalam waktu terbatas. Zona D: Merah, vibrasi dari mesin dalam batas berbahaya dan kerusakan dapat terjadi pada mesin. Analisis data dimulai dengan pembahasan informasi hasil pengukuran dalam domain waktu. Data ini merupakan data awal yang cukup penting karena perilaku sinyal mencerminkan kondisi mesin dan data ini merupakan data paling hulu. Data ini dapat diolah lebih lanjut menjadi data dalam domain frekuensi. Data ini dapat dihubungkan dengan putaran yang terjadi pada poros pompa tersebut. Untuk keperluan diagnosis digunakan berbagai teknik pengolahan data lanjutan misalnya: peta spectrum frekuensi dan order-tracking. Masalah resonansi bisa dipahami lebih baik bila frekuensi pribadi suatu struktur dapat diketahui. Salah satu cara untuk mengetahui frekuensi pribadi tersebut adalah dengan melakukan pengukuran fungsi respon frekuensinya. Pengukuran ini melibatkan beberapa aspek penunjang diantaranya adalah teknik eksitasi getaran yang dikenakan pada struktur.

2.2 Kopling Flens Sabuk

2.2.1 Kopling Kopling adalah suatu elemen yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak keporos yang digerakkan tanpa terjadi slip, dan kedudukan kedua sumbu poros dalam satu garis atau boleh berbeda sedikit. Kopling dapat dibedakan menurut sifat penyambungan kedua porosnya, yaitu kopling tetap dan kopling tidak tetap. Kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung, sedangkan kopling tidak tetap dapat dilepaskan bila diperlukan Suryanto, 1995. Kopling harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mudah dihubungkan atau dilepaskan. 2. Mampu meneruskan daya dan putaran sepenuhnya tanpa slip. 3. Kuat terpasang pada porosnya. 4. Tak terdapat bagian yang mudah lepas. Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Modifikasi kopling sabuk Kopling ini dimodifikasi untuk meneruskan momen dengan perantaraan flens sabuk yang diikat dengan menggunakan baut dan mur. Dengan demikian pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu dihubungkan, dapat dihindari dengan adanya sabuk yang terbuat dari bahan yang fleksibel, maka kopling menjadi tidak kaku, dapat dilihat pada Gambar 2.14. Gambar 2.14 Kopling dan sabuk

2.3 Pompa

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Standard pompa sesuai dengan API 610, ISO 5199, DIN 24256. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15 Pompa Sentrifugal Gambar 2.16 Komponen Pompa Sentrifugal Gambar 2.17 Poros pompa Komponen pompa dapat dilihat pada Gambar 2.15 dan 2.16 antara lain: 1. Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing. 2. Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros yang bahannya terbuat dari asbes atau teflon. poros Universitas Sumatera Utara 3. Shaftporos berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya. 4. Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. 5. Vane sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller. 6. Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar. 7. Eye of Impeller bagian sisi masuk pada arah isap impeller. 8. Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. 9. Casing wear ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller. 10. Bearing bantalan berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil. 11. Discharge nozzle merupakan nosel pada sisi keluar. 2.3.1 Karakteristik Pompa Universitas Sumatera Utara Karakteristik pompa adalah prestasi pompa dalam bentuk grafik hubungan antara head H, daya N dan efisiensi η terhadap debit Q seperti terlihat pada Gambar 2.18. Gambar 2.18. Kurva Karakteristik Pompa Sentrifugal Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang dinyatakan dalam satuan panjang. Menurut Bernoully ada tiga macam energi head fluida yaitu energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial. Hal ini dinyatakan pada persamaan 2.34 sebagai berikut Sularso, 2006: Z g V P H    2 2  .................................................................... 2.34 dimana : H : head total pompa m � � : head tekanan m � 2 : head kecepatan m Z : head statis total m Selain ketiga head tersebut pada instalasi terjadi losses yang disebut head losses. Head losses akibat adanya perlengkapan pipa disebut head minor sedangkan akibat turbulensi dan gesekan disebut head mayor. Kerugian head minor dapat dicari dengan persamaan 2.35. g V f h m 2 2  ............................................................................... 2.35 dimana: Universitas Sumatera Utara ℎ : head loss minor m : koefisien kerugian dari perlengkapan pipa Head losses mayor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Darcy- Weisbach pada persamaan 2.36. g V D L f h f 2 2  ............................................................................ 2.36 dimana: ℎ : head loss mayor m L : panjang pipa m D : diameter dalam pipa m V : kecepatan aliran ms g : percepatan gravitasi ms 2 Koefisien untuk pipa licin adalah: 2 1 Re 316 ,  f .............................................................................. 2.37 Sedangkan total losses adalah penjumlahan loss mayor dan loss minor yang dinyatakan pada persamaan 2.38. m f h h h   .............................................................................. 2.38

2.4. Pengolahan Data Vibrasi