UJI ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

SKRIPSI
HARLINA EVELIA PUTRI
UJI ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL DAUN
Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR
Candida albicans DENGAN METODE
DIFUSI CAKRAM

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

ii

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

“Uji Antifungi Fraksi Etanol Dari Daun Jatropha gossypifolia terhadap
Jamur Candida albicans dengan Metode Difusi Cakram” untuk memenuhi
salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada manusia pilihan, dan
panutan yang baik dalam segala hal dalam menjalani kehidupan Nabi kita
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita menuju sebuah cahaya kebenaran
yakni agama Islam serta yang kita harapkan syafa’atnya dihari kiamat nanti.
Aamin. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak,
penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu, penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayah NYA, serta Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita ke jalan
yang benar.
2. Ibu Nailis Syifa, S. Farm., M. Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan skripsi ini.
3. Ibu Siti Rofida, S.Si. M.Farm.Apt selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. selaku dosen pembimbing II, yang

dengan segala kesabaran, nasehat, kebijaksanaan dan ketelatenan beliau,
telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.

iv

4. Ibu Dra. Uswatun Chasanah.,Apt., selaku dosen wali dan dosen penguji
dan Ibu Engrid Juni Astuti, S.Farm., Apt selaku dosen penguji atas semua
kritik dan saran yang diberikan untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.
5. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep., Sp. Kom. Selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Ibu Sovia Aprina Basuki, S. Farm., M. Si., Apt. selaku Kepala
Laboratorium di Program Studi Farmasi, yang telah memberi kesempatan
kepada penulis supaya bisa menyelesaikan penelitian skripsi di
laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
7. dr. Hawin Nurdiana, M. Kes. selaku Kepala Laboratium Biomedik PPD
UMM.
8. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat

bermanfaat. Terutama Ibu Sendi Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang telah
susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat
melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
9. Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah banyak
membantu dalam hal administrasi.
10. Bapak Joko, ibu Fika, mba Susi, mas Ferdi, mba Evi dan mba Bunga atas
bimbingan dan bantuannya selama di laboratorium.
11. Untuk orang tua (alm. H. Kaharudin., S.Sos dan Hj. Mas Elna Gayatri.,
S.Pt) tercinta dan tersayang yang tiada hentinya memotivasi dalam segala
hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan putrinya.
Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras baik secara moril
maupun materil untuk membuat putrinya bahagia serta mendapatkan ilmu
yang bemanfaat.
12. Untuk semua teman-teman farmasi yang telah mendukung dalam
terselesaikannya skripsi ini khususnya Baiq Astrid R.H, Noor Fatilah,
Reska, Muhammad Sugianur, Hanan, Dessyatul K, Erisa Islami, Dewi,

v


Wisnu Syahputra S, Brillianna Annisa, Dewi Puspitasari, Ayu Mega,
Novita Tanjung Sari, dan Fransisca.
13. Teman-teman seperjuangan kelompok skripsi Rahmad Sodiqin, Yulia
Rahma, Aisyah Mu’in, Nizar,

Mufida, Erma, Irna, Haris, dengan

keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang membantu
dan mendukung sehingga skripsi ini dapat selesai.
14. Teman-teman yang memberikan masukan dan motivasi yang sangat
membangun khususnya Adelia Haslinda H.T, Hafid Aditama, Lebong,
Fajar M. Harsya Putra, Rama Arif Zulyadaini, Donald Devano F. Perdana,
serta adik-adikku tercinta dan tersayang Harlina Prillia Rezki dan
Muhammad Rifqi Rahman, terima kasih untuk semua dukungan yang
diberikan kepada penulis hingga proses pembuatan skripsi ini lancar.
15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal kebaikan dari semua pihak

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan
yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi
ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca dan penelitian berikutnya, amin.

Malang, 20 September 2016
Penulis

Harlina Evelia Putri

vi

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
RINGKASAN ..................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
2.1 Tinjauaan Umum Tanaman Jarak Merah (Jatropha gossypifolia) . 5
2.1.1 Taksonomi Tumbuhan .......................................................... 5
2.1.2 Morfologi .............................................................................. 6
2.1.3 Habitat dan Daerah Penyebaran ............................................ 7
2.1.4 Nama Daerah ........................................................................ 8
2.1.5 Kandungan Dari Tanaman Jatropha gossypifolia ................ 8
2.1.6 Manfaat dan Efek Farmakologi ............................................ 9
2.2 Tinjauan Tentang Candida albicans ............................................... 10
2.2.1 Taksonomi ............................................................................. 10

vii

2.2.2 Tinjauan Umum .................................................................... 10

2.2.3 Morfologi dan Identifikasi .................................................... 11
2.2.4 Struktur Antigen ................................................................... 12
2.2.5 Infeksi Candida Dapat Terjadi, Apabila Ada Faktor
Predisposisi Baik Endogen Maupun Eksogen ............................... 12
2.2.6 Manifestasi Klinik ................................................................ 13
2.2.7 Pengobatan Kandidiasis ........................................................ 15
2.2.8 Senyawa Antifungi Dari Senyawa Metabolit Sekunder ....... 17
2.3 Metode Ekstraksi ............................................................................ 19
2.3.1 Cara Dingin ........................................................................... 19
2.3.2 Cara Panas ............................................................................ 20
2.3.3 Maserasi ................................................................................ 20
2.3.4 Fraksinasi .............................................................................. 22
2.4 Uji Kepekaan Antimikroba secara In Vitro .................................... 23
2.4.1 Metode Dilusi Tabung .......................................................... 23
2.4.2 Metode Dilusi Agar .............................................................. 24
2.4.3 Metode Difusi Cakram ......................................................... 25
2.5 Kromatografi Lapis Tipis (KLT) .................................................... 25
2.5.1 Fase Diam ............................................................................. 26
2.5.2 Fase Gerak ............................................................................ 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 27

3.1 Bagan Kerangka Konseptual .......................................................... 27
3.2 Uraian Kerangka Konseptual .......................................................... 28
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 30
4.1. Jenis Penelitian .............................................................................. 30
4.2. Lokasi Penelitian............................................................................ 30

viii

4.3. Alat Penelitian................................................................................ 30
4.3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ................................................ 30
4.3.2 Proses Ekstraksi .................................................................... 30
4.3.3 Instrumen Penelitian ............................................................. 31
4.3.3.1. Bahan-Bahan..................................................................... 31
4.3.3.2. Alat-Alat Penelitian .......................................................... 32
4.4. Bahan Penelitian ............................................................................ 32
4.4.1 Bahan Uji .............................................................................. 32
4.4.2 Proses Fraksinasi .................................................................. 33
4.4.3 Pengujian Difusi Cakram ...................................................... 33
4.5. Variabel Penelitian ......................................................................... 33
4.5.1 Variabel Bebas ...................................................................... 33

4.5.2 Variabel Terikat .................................................................... 33
4.6. Penyiapan Sterilisasi Alat Dan Bahan ........................................... 33
4.7. Pembuatan Simplisia...................................................................... 34
4.8. Metode Penelitian .......................................................................... 34
4.8.1 Rancangan Penelitian............................................................ 34
4.9. Prosedur Penelitian ........................................................................ 34
4.9.1 Persiapan Jamur Uji .............................................................. 34
4.9.1.1. Penyiapan Media .............................................................. 35
4.9.1.2. Kultur Pada Media Selektif Sabouraud Dextrose Agar ... 35
4.9.1.3. Preparasi Jamur Uji........................................................... 35
4.9.2. Prosedur Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jatropha
Gossypifolia ................................................................................... 36
4.9.3. Konsentrasi Nystatin ............................................................ 37
4.9.4. Pembuatan Sediaan Uji Ekstrak Etanol Daun Jatropha
Gossypifolia untuk Metode Difusi Cakram ................................... 37

ix

4.9.5. Pengujian Antifungi untuk Metode Difusi Cakram ............. 38
4.9.6. Pemisahan Senyawa dengan KLT ....................................... 38

4.9.7. Identifikasi Komponen Senyawa ......................................... 39
4.9.8. Bagan Alur Penelitian .......................................................... 41
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 48
5.1 Hasil Determinasi Daun Jatropha gossypifolia .............................. 47
5.2 Hasil Fraksinasi Daun Jatropha gossypifolia ................................. 47
5.2.1 Hasil Serbuk dari Simplisia Daun Jatropha gossypifolia ..... 47
5.2.2 Sifat Fisika Fraksi Etanol Daun Jatropha gossypifolia ........ 48
5.2.3 Hasil Fraksi Etanol Daun Jatropha gossypifolia .................. 49
5.3 Hasil KLT Fraksi Etanol Daun Jatropha gossypifolia ................... 50
5.3.1 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT
(Kromatografi Lapis Tipis) .................................................. 50
5.3.2 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT
(Kromatografi Lapis Tipis) .................................................. 51
5.3.3 Identifikasi Senyawa Polifenol dengan KLT
(Kromatografi Lapis Tipis) .................................................. 52
5.3.4 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT
(Kromatografi Lapis Tipis) .................................................. 53
5.3.5 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT
(Kromatografi Lapis Tipis) .................................................. 54
5.4 Hasil Nilai Rf Dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT)..................... 55

5.5 Hasil Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun
Jatropha gossypifolia dengan Metode Difusi Cakram
Terhadap Jamur Candida albicans ............................................. 56
5.6 Analisis Data ................................................................................... 58

x

BAB VI PEMBAHASAN................................................................................... 59
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 63
7.1 Kesimpulan ..................................................................................... 63
7.2 Saran ............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64
LAMPIRAN ........................................................................................................ 68

xi

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

V.1 Hasil serbuk yang lolos pada ayakan mesh no 40 dan no 20…………..… 47
V.2 Hasil Identifikasi Fisika Kimia dari Fraksi Etanol Daun Jatropha
gossypifolia………………………………………………………………. 48
V.3 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT Antrakuinon……... 50
V.4 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT Flavonoid………... 51
V.5 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT Polifenol…………. 52
V.6 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT Terpenoid……. …..53
V.7 Tabel spesifikasi noda yang dihasilkan pada uji KLT Alkaloid……… …. 54
V.8 Hasil KLT dari Fraksi Etanol daun Jatropha gossypifolia dengan Eluen
Etil asetat : Kloroform : Metanol (1:3:0,5)……………………………... 55
V.9 Hasil uji aktivitas antifungi Fraksi Etanol daun Jatropha gossypifolia
terhadap jamur Candida albicans………………………….. ……………. 56

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Daun Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) ............................................. 5
2.2 Candida albicans .......................................................................................... 10
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ......................................................................... 27
4.1 Bagan Alir Proses Ekstraksi Daun Jatropha gossypifolia dengan pelarut
etanol .................................................................................................................. 41
4.1 Bagan Alir Preparasi Media Nutrient Agar (NA) ......................................... 42
4.3 Bagan Preparasi Jamur .................................................................................. 43
4.4 Bagan Alir Proses Pembuatan Sediaan Uji Ekstrak Etanol Daun Jatropha
gossypifolia dengan Metode Difusi Cakram…………………………………... 44
4.5. Bagan Prosedur Pengujian Antifungi Dengan Metode Difusi Cakram ....... 45
4.6 Bagan Alur Kerja Identifikasi Komponen Senyawa Kimia dengan Metode
Kromatografi Lapis Tipis .................................................................................... 46
5.1 Daun basah dan daun kering Jatropha gossypifolia………………………. 48
5.2 Hasil penimbangan serbuk yang telah diangin-anginkan setelah diekstraksi
dengan n-heksan dan etil asetat……………………………………………. 48
5.3 Ekstrak kental fraksi etanol daun Jatropha gossypifolia…………………...49
5.4 Hasil Identifikasi golongan Antrakuinon dengan KLT……………………. 50
5.5 Hasil Identifikasi golongan Flavonoid dengan KLT………………………..51
5.6 Hasil Identifikasi golongan Polifenol dengan KLT……………………….. 52
5.7 Hasil Identifikasi golongan Terpenoid dengan KLT………………………. 53
5.8 Hasil Identifikasi golongan Alkaloid dengan KLT dan Uji
Mayer-Wagner……………………………………………………………... 54
5.9 Uji Pertama Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun Jatropha gossypifolia
dengan Metode Difusi Cakram ……………….....……………………….. 57
5.10 Uji Kedua Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Daun Jatropha gossypifolia
dengan Metode Difusi Cakram ……………….....……………………….. 57

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.Daftar Riwayat Hidup………………………………………………………… 68
2.Surat Pernyataan……………………………………………………………… 69
3.Surat Determinasi Tanaman…………………………………………………...70
4.Surat Hasil Bakteri Uji………………………………………………………...71
5.Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Bioautografi…………………………...72
6.Perhitungan…………………………………………………………………… 73
7.Bagan Kerja Penelitian……………………………………………………….. 74
8.Tabel Data Hasil Penelitian……………………………………………………81
9.Alat dan Bahan………………………………………………………………...82

xiv

DAFTAR PUSTAKA
Abad, Jose M, Ansuategui, Maria,. 2007. Active Antifungi Substance From
Natural Sources. ARKIVOC. 7:122
Agnol, R.,Ferraz, A., Bernardi, A.P., Albring, D., Nor, C., Sarmento, L., Lamb,
L., and Hass, M., 003, Antimicrobial Activityof Some Hypericum
Species, Phytomedicine 10: 141-147.
Anonim, 2005, Candida albicans, http://www.wikipedia.com diakses 30
November 2015.
Apu et al. 2013 .Journal of Basic and Clinical Pharmacy.Vol. 4.
www.jbclinpharm.or.
Apurba Sarker Apu, Faruq Hossain, Farhana Rizwan, Shakhawat Hossan Bhuyan,
Maima Matin, A.T.M Jamaluddin. 2013. Study of pharmacological
activities of methanol extract of Jatropha gossypifolia fruits;
Department of Pharmacy, East West University, Jahurul Islam City,
Aftabnagar, Dhaka, Bangladesh.
Begg, Juliette., dan Tania Gaskin. 1994. National Toxicology Group, New
Zealand
http://www.inchem.org/documents/pims/plant/jgossyp.htm#SubSectionTit
le:3.1.3 Di akses Tanggal 25 April 2015.
Bigham, A. K., Munro, A. T, Rizzacasa, M. A.,Roy, M., and Browne, R., 2003,
Divinatorins A-c, New Neoclerodane Diterpenoid from the controlled
sage Silvia divinorum, Melbourn University,Victoria, 3010, Australia.
Brooks, Geo F., Butel, Janet S., dan Morse, Stephen A. 2007. Mikrobiologi
Kedokteran,
Jawetz, Melnick & Adelberg. Terjemahan Staf
Pengajar Mikrobiologi FK Unair dari Medical Microbiology. Jakarta:
EGC.
Campbell., N,A.et al. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., DAN Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi,
Edisi Kelima-Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Cowan, Marjorie Murphy. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents.
Clinical Microbiology Reviews, 12 (4): 564-582.
D. A. Dhale and A. R. Birari. 2010. PRELIMINARY SCREENING OF
ANTIMICROBIAL AND PHYTOCHEMICAL STUDIES OF
JATROPHA GOSSYPIFOLIA LINN. India.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika Dan Pengendaliannya.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Darkuni, 1997. Daya Antiseptik Bahan Antimikroba dan Prinsip
Pengujiannya. Malang : IKIP Malang
Departemen Kesehatan RI., 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :
Depkes RI; Hal: 143-147.

xv

Departemen Kesehatan RI., 1995. Materia Medika Indonesia. Jakarta : Depkes
RI; Hal: 1159.
Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Cetakan pertama. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas
Obat dan Makanan.
Dwidjoseputro.2003. Dasar-dasar microbiologi. Djambatan: Malang.
Elsevier Saunders.Tizard IR. 2004.Veterinary Immunology: an Introduction
Sixth Edition.Pennsylvania: WB Saunders .
Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longo, D.L, Longo, D.L, Braunwald, E., Hauser,
S.L.,Jameson, J.L., dan Loscalzo, Joseph. 2008. Harrison’s Principles of
Internal Medicine 17th Edition. USA: McGraw Hill’s Access Medicine.
Ganiswarna, V .H.S. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-4, Jakarta:
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal.
571,657-660.
Ganiswarna S. G, 1995 , Farmakologi dan Terapi , ed. 4, UI - Fakultas
Kedokteran, Jakarta.
Grossi, V., Baas, M., Schogt, N., Klein Breteler, W. C. M., De Leeuw, J. W., and
Rontani, J. F., 1996, Formation of Phytadienes in water column : myth or
reality? Organic Geochemistry, 24 : 833-839.
Guenther, E. 1987. Minyak atsiri. Diterjemahkan olEh R.S. ketaren dan R.
Mulyono. Jakarta, UI Press.
Hardi, Z, M. 2012. Uji Efek Antifungi Fraksi N-Heksana, Etil Asetat, dan Etanol
Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L) Terhadap Pertumbuhan Candida
albicans secara In-vitro. Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Malang.
Indrawati, Lis. 2013. Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Dan Buah
Muda Pepaya (Carica papaya Linn.) Terhadap Pertumbuhan Candida
albicans Secara In-Vitro. . Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Malang.
Irena M. Choma., Edyta M. Grzelak. 2010. Bioautography detection in thinlayer chromatography. Polandia.
J.B Harborne. 1987. Metode Fitokimia. Bandung : Penerbit ITB Bandung.
Jawetz E., J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, L. N. Ornston,
1995, Mikrobiologi Kedokteran, ed. 20, University of California, San
Francisco.
Jawetz M; Adelberg’s. Mikrobiologi Kedokteran. edisi 23. Alih Bahasa:
Huriwati Hartanto dkk. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran ECG. 2005
Juliana Félix-Silva,Silvana, Maria Zucolotto, Raquel Brandt Giordani, Arnóbio
Antonio da Silva-Jr,and Matheus de Freitas Fernandes-Pedros. 2014.
Jatrophagossypiifolia L. (Euphorbiaceae):A Review of Traditional
Uses, Phytochemistry, Pharmacology,and Toxicology of This
Medicinal Plant. Hindawi Publishing Corporation.

xvi

Karou, Daintoti., Savadogo, Aly., canini, Antonella., Yameogo, Saydou.,
Montesano, Carla., Simpore, Jacques., Colizzi, Vittorio., dan Traore,
Alfred S. 2006. Antibacterial Activity of Alkaloids From Sida
acuta. African Journal of Biotechnology, Vol. 5 No. 2 (195-200)
Katzung, G. Bertram, 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi keenam,
EGC,Jakarta.
Kementerian Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar,
RISKESDAS Indonesia Tahun 2007. Depkes, Jakarta.
Kirk, R. E., and R.F. Othmer, 1951, Encyclopedia of chemical
Technology, vol.9 John Wiley and Sons Ltd, Canada.
Kuswadji, 1999. Kandidiosis Vagina Aspek Klinis- Penatalaksanaannya.
Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI-RSCM.
Mursito, B, 2002. Tampil Percaya Diri Dengan Ramuan Tradisional. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Pelczar, M. J. dan Chan. E. C. S. (1998), Dasar- Dasar Mikrobiologi 2,
Penerjemah: R. S. Hadioetomo, T. Imas, S. S. Tjitrosomo, Angka Penerbit
UI-Press. Jakarta, 78.
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S., 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid ke1, Penerjemah : Hadioetomo, R.S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S., dan Angka,
S.L., Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Plantamor, Your Database Plant
http://www.plantamor.com/index.php?plant=728 Di akses tanggal 02
April 2015.
Radji, M., 2011, Mikrobiologi, Buku Kedokteran ECG, Jakarta.
S. Pratiwi, T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sastrohamidjojo H., 1985, Kromatografi, Liberty, edisi ke1, Yogyakarta.
Sergio Granados,Norman Balcázar, Alis Guillén,and Fernando Echeverri. 2015.
Evaluation of the Hypoglycemic Effects of Flavonoids and Extracts
from Jatropha gossypifolia. L. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
Setiabudy, R dan Gan, V.H.S. (1995), “Pengantar Antimikroba”, dalam
Farmakologi dan Terapi, Edisi Keempat, Ganiswara, S.G., Bagian
Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
Siswandono dan Soekardjo. (1995). Kimia Medisinal. Surabaya: Penerbit
Airlangga University Press. Halaman 544.
Smith,Y.M., 2002. Terapi Sayuran. Prestasi Pustaka, Jakarta. 242 hlm.
Stahl E., 1985, Analisa Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, ITB,
Bandung.
Sukandar E Y,2006, Tren dan Paradigma Dunia Farmasi, Industri-Klinik
Teknologi Kesehatan, disampaikan dalam orasi ilmiah Dies Natalis ITB,
http://itb.ac.id/focus/focus_file/orasi-ilmiah-dies-45.pdf, diakses April
2015.
Sulistyo. 1971. Farmakologi dan Terapi. EKG. Yogyakarta.

xvii

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran Dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. (Hanif,
Amallia., Manurung, Juli., dan Simanjuntak, jojor., Eds). Jakarta:
Kedokteran EGC.
Suriaman, E, Juwita., 2008. Jurnal penelitian mikrobiologi pangan “uji
kualitas air” jurusan biologi fakultas sains dan teknologi, Universitas
Islam Negeri Malang. http://www.scribd.com Di akses tanggal 03 Maret
2015.
Suriawiria, U. 1996. Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Air
Buangan Secara Biologis, Penerbit Alumni, Bandung.
Syukur C dan Hernani. 2002. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Penebar
Swadaya. Jakarta.
The State of Queensland, Department of Agriculture, Fisheries and Forestry,
2013. Bellyache bush (Jatropha gossypiifolia) management manual.
Verma, P., 2007, Methods for Determining Bactericidal Activity and
Antimicrobial Interactions: Synergy Tersting, Time-Kill, Curves, and
Population Analysis. In: Schwalbe, R., Moore, L. S. & Goodwin, A.C.
(eds.) Antimicrobial Susceptibility Testing Protocols, London: CRC
Press.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar. Penerjemah : Markhman. Edisi
Kelima. Penerbit : Erlangga. Jakarta.
Yulianto, Dede. 2009. Inhibisi Xantin Oksidase Secara In vitro Oleh
Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa) dan Ciplukan (Physalis
angulata). Bogor: Skripsi Departemen Kimia. Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Zuhud, E.A.M., Siswoyo, E. Sandra, A.Hikmat dan E.Adhiyanto. 2013. Buku
Acuan Umum Tumbuhan Obat Indonesia Jilid VI. Dian Rakyat.
Jakarta.

xviii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Candida albicans adalah flora normal pada membran mukosa rongga mulut,

saluran pernafasan, saluran pencernaan dan organ genitalia perempuan. Candida
albicans dikenal sebagai mikroorganisme oportunistik pada tubuh manusia, pada
keadaan tertentu jamur ini mampu menyebabkan infeksi dan kerusakan jaringan.
Candida albicans dahulu disebut Monilia yaitu jamur yang terdiri dari sel-sel oval
seperti ragi dan sel-sel yang memanjang sambung-menyambung merupakan hyphae
dan disebut pseudomycelium. Jamur ini adalah bagian dari floral normal
(komensal) selaput lendir di saluran pernapasan, saluran cerna dan vagina (Tjay dan
Rahardja, 2007).
Kandidiasis merupakan penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans dan
dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, brongki, atau paru, kadang-kadang
dapat menyebabkan septikimia, endocarditis, atau meningitis (Kuswadji, 1999).
Candida sering kali terdapat pada bagian mukosa mulut, orophaynx, dan tractus
gastrointestinal orang sehat (floral normal). Candida pada mukosa mulut dan
vagina sering kali terjadi karena pengobatan antibakteri yang lama, yang
menyebabkan berkurangnya floral normal di daerah tersebut (Entjang, 2003).
Lebih dari 150 spesies Candida telah diidentifikasi. Sebanyak paling sedikit
70% infeksi Candida pada manusia disebabkan oleh Candida albicans, sisanya
disebabkan oleh C. Tropicalis, C. Parapsilosis, C. Guillermondii,

C. Kruzei,

dan beberapa spesies Candida yang lebih jarang (Jawetz et al., 1996).
Candida

dapat

menginvasi

dalam

aliran

darah,

menyebabkan

tromboflebetis, endokarditis, atau infeksi pada organ-organ lain bila dimasukkan
secara intravena seperti melalui penggunaan kateter, jarum, hiperalimentasi,
penyalahgunaan narkotika dan sebagainya (Maria, 2009).
Diperkirakan sekitar 75% dari semua wanita mengalami kandidiasis
vulvovaginal setidaknya satu kali dalam seumur hidup mereka, dengan 40-50%
mengalami setidaknya satu kali tambahan infeksi, dan sebagian kecil wanita (5-8%)
mengalami hingga empat kali secara berulang dalam satu tahun. Infeksi mulut yang

1

diakibatkan oleh Candida disebut kandidiasis oral, infeksi ini terutama disebabkan
oleh Candida albicans dan dapat mempengaruhi esophagus seseorang yang
memiliki disfungsi system imun adaptif (Mayer, 2013).
Diagnosis infeksi masih menjadi tantangan besar. Salah satu alasan utama
untuk peningkatan infeksi Candida adalah pengembangan strain resisten terhadap
obat azole, seperti flukonazol digunakan dalam pencegahan dan pengobatan
kandidiasis (Bhavan et al, 2010). Selama ini penyakit infeksi diatasi dengan
menggunakan antibiotika. Penggunaan antifungi yang tidak rasional bisa membuat
mikroba patogen menjadi resisten dan kemunculan mikroba resisten inilah yang
menjadi penyebab utama kegagalan pengobatan infeksi. Oleh sebab itu diperlukan
alternatif lain untuk mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan senyawasenyawa aktif antifungi dari tanaman (Adila et al, 2013).
Perkembangan resistensi obat di patogen manusia terhadap antifungi yang
umum digunakan membuat perlu adanya pencarian bahan untuk antifungi baru dari
sumber yang lain. Skrining tanaman obat dan fitokimia sebagai antifungi sangat
penting dilakukan untuk menemukan senyawa baru yang berpotensi untuk
keperluan terapeutik. Penelitian ini dilakukan pada aktivitas fitokimia dan antifungi
dari daun Jatropha gossypifolia.
Jatropa gossypifolia berasal dari Amerika Selatan dan sudah mulai
dibudidayakan di daerah tropis diseluruh dunia. Tanaman ini terbukti memiliki
kandungan senyawa alkaloid, kumarin, flavonoid, lignoid, fenol, saponin, steroid,
tannin dan terpenoid yang terkandung dalam berbagai ekstrak yang berbeda dari
berbagai bagian tanaman. Seperti yang sudah dijelaskan, daun Jatropha
gossypifolia mengandung banyak senyawa aktif, salah satunya adalah flavonoid
yang diketahui memiliki khasiat sebagai antifungi. Sebagaimana penelitian yang
telah dilakukan oleh Hanafiah (2014), pada daun Jatropha curcas yang memiliki
kandungan senyawa aktif flavonoid pada getahnya dan telah terbukti memiliki
khasiat sebagai antifungi.
Jatropha gossypifolia juga digunakan dalam penggunaan obat secara
tradisional atau disebut dengan Ayuverda di India. Daun dari Jatropha gossypifolia
ini bermanfaat dan digunakan untuk mengatasi diare dan disentri. Kemudian
minyak dari tanaman ini digunakan sebagai pencahar dan digunakan sebagai

2

pengobatan penyakit kulit dan rematik apabila digunakan dengan peberian secara
lokal. Lateks dan daun yang dijus dapat didugankan untuk mengobati maag,
penyakit kulit (kusta) dan infeksi gusi (Dabur et al,2007).
Tanaman

ini

digunakan

dalam

pengobatan

tradisional

sebagai

antihipertensi, anti-inflamasi, antiophidian, analgesic, antipiretik, antifungi,
antianemia, antidiabetes, dan antihemorrhagic, dan masih banyak contoh lainnya.
Tanaman ini terbukti memiliki banyak sekali khasiat (Felix-Silva et al, 2014).
Sedangkan di wilayah Nigeria bagian utara, ekstrak daun Jatropha gossypifolia ini
biasa digunakan oleh para herbalis dan masyarakat sekitar untuk menghentikan
pendarahan pada kulit dan hidung. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan
untuk mengatasi luka yang sudah terinfeksi (Aboaba et al, 2015).
Berdasarkan uraian diatas bahwa tanaman Jatropha gossypifolia memiliki
aktivitas sebagai antifungi. Untuk mengetahui aktivitas antifungi dari fraksi etanol
daun Jatropha gossypifolia terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, maka
akan dilakukan penelitian dengan metode difusi cakram. Daun Jatropa gossypifolia
akan diektraksi dengan berbagai macam pelarut berdasarkan kepolarannya.
Simplisia serbuk daun J. gossypifolia, berturut-turut di ekstraksi dengan pelarut nheksan, etil asetat dan etanol, sehingga akan diperoleh ekstrak n-heksan, fraksi etil
asetat, dan fraksi etanol. Hal ini bertujuan untuk memisahkan komponen yang
bersifat non polar, semi-polar, dan polar dan untuk mengetahui komponen aktif
yang bertanggung jawab sebagai antifungi.
Pada penelitian ini akan digunakan pelarut etanol yang dapat menarik
komponen senyawa yang bersifat polar. Fraksi etanol daun Jatropa gossypifolia
dijenuhkan ke dalam kertas cakram (cakram kertas). Cakram kertas ditanam pada
media perbenihan agar padat yang telah dicampur dengan jamur Candida albicans,
kemudian diinkubasikan 370C selama 18-24 jam (Dzen et al., 2003). Area (zona)
jernih disekitar cakram kertas diamati untuk menunjukkan berapa nilai diameter
zona hambat dari fraksi etanol daun Jatropha gossypifolia terhadap pertumbuhan
jamur Candida albicans.

3

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:


Bagaimana aktivitas antifungi dari fraksi etanol daun Jatropha gossypifolia
dalam

menghambat

pertumbuhan

jamur

Candida

albicans

yang

ditunjukkan dengan nilai diameter zona hambat?


Golongan senyawa aktif apakah yang terdapat pada ekstrak etanol daun
Jatropa gossypifolia?

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


Untuk mengetahui aktivitas antifungi dari fraksi etanol daun Jatropha
gossypifolia terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans dengan metode
difusi cakram yang ditunjukkan dengan nilai diameter zona hambat.



Untuk mengetahui golongan senyawa aktif yang terdapat pada fraksi etanol
daun Jatropa gossypifolia.

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :
1. Aspek teoritik
Menjadi data adanya konsentrasi yang efektif dari ekstak daun Jatropa
gossypifolia dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in
vitro dengan metode difusi cakram dengan adanya bukti-bukti empiris
dalam penelitian ini.
2. Aspek aplikatif
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat dan
sebagai informasi akan kegunaan dari daun Jatropha gossypifolia yang bisa
digunakan sebagai antifungi.
b. Sebagai informasi awal untuk penelitian lebih lanjut dari tenaga kesehatan
lainnya sehingga manfaat daun dari Jatropha gossypifolia dapat
dikembangkan lebih lanjut sebagai obat herbal, obat herbal terstandar serta
fitofarmaka yakni sebagai antifungi dalam pengobatan.

4

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI n-HEKSANA DAUN Moringa oleifera TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

2 11 18

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

7 44 24

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK N-HEKSAN DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

3 46 19

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

2 23 28

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI ETIL ASETAT DARI DAUN Jatropha gossypifolia TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM

3 14 24

UJI DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polianthum [Wight] walp.) Terhadap Candida Albicans Atcc 10231 Secara In Vitro.

0 1 15

UJI DAYA ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polianthum [Wight] walp.) Terhadap Candida Albicans Atcc 10231 Secara In Vitro.

0 2 14

UJI DAYA ANTIFUNGI PROPOLIS TERHADAP CANDIDA Uji Daya Antifungi Propolis Terhadap Candida Albicans Dan Pityrosporum Ovale.

1 2 13

Uji Aktivitas Antifungi Minyak Atsiri Daun Sirih Variasi Ketinggian Tempat Tumbuh di Bali terhadap Fungi Candida albicans ATCC 10231 Dengan Menggunakan Metode Difusi Disk.

0 1 30

Uji Antifungi Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum [L.] Griff.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans In vitro.

0 0 12