PERMASALAHAN TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN Buah Naga

Prior dkk 1998 menyatakan aktivitas antioksidan antosianin lebih besar 2-6 kali dibandingkan antioksidan umum lain seperti asam askorbat dan glutation. Selain itu, banyak bukti menunjukkan bahwa senyawa ini mudah diserap oleh tubuh, berperan dalam perlindungan oksidatif, serta memainkan peranan penting untuk memerangi penyakit jantung maupun berbagai penyakit kanker Smith dkk. 2000. Berdasarkan latar belakang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar antosianin dan antioksidan dalam zat warna alami dari kulit buah naga dengan ekstraksi menggunakan pelarut air, asam asetat:air, dan asam sitrat:air. Serta sebagai pengujian stabilitas terhadap pH, suhu, penyinaran, dan sebagai zat warna alami dalam sirup.

1.2 PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka timbul permasalahan sebagai berikut: 1. Apa pelarut terbaik yang dapat digunakan untuk ekstraksi zat warna dari kulit buah naga? 2. Berapa besar kadar antioksidan yang terkandung dalam zat warna dari kulit buah naga? 3. Bagaimana pengaruh pH, suhu, dan lama penyinaran terhadap stabilitas warna pada hasil ekstraksi zat warna dari kulit buah naga? 4. Bagaimana stabilitas warna sirup yang ditambahkan zat warna hasil ekstraksi kulit buah naga?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui kadar antosianin dalam zat warna alami dari kulit buah naga dengan ekstraksi dari pelarut air, asam asetat:air, dan asam sitrat:air. 2. Mengetahui kadar aktivitas antioksidan yang terkandung dalam kulit buah naga. 3. Mengetahui pengaruh pH, suhu, dan lama penyinaran terhadap stabilitas hasil ekstraksi zat warna dari kulit buah naga. 4. Mengetahui kesesuaian hasil ekstraksi zat warna dari kulit buah naga sebagai zat warna alami untuk sirup.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini di harapkan : 1. Dapat mengetahui kadar antosianin dan antioksidan serta stabilitas warna terhadap pengaruh suhu, lama penyinaran, dan kesesuaian pada produk makanan dari hasil ekstraksi kulit buah naga. 2. Dapat memanfaatkan limbah buah naga sebagai zat warna alami guna meningkatkan nilai ekonomi dari kulit buah naga. 3. Zat warna yang dihasilkan lebih aman dikonsumsi oleh manusia dalam jangka panjang. 4. Hasil ekstraksi yang diperoleh tidak menyebabkan pencemaran lingkungan apabila terjadi pembuangan sisa produk. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah Naga

Buah naga atau Dragon Fruit Hylocereus undatus Haw. Britt Rose family Cactaccae saat ini banyak dikembangkan di Indonesia. Terdapat empat jenis buah naga yakni buah naga daging putih Hylocereus undatus, buah naga daging merah Hylocereus polyrhizus, buah naga daging super merah Hylocereus costaricencis dan buah naga kuning daging putih Selenicerius megalanthus Ashari, 2011. Gambar 1. Buah naga Ashari, 2011. Di Indonesia banyak dikembangkan buah naga daging putih Hylocereus undatus. Buah naga dapat digunakan untuk menurunkan kolesterol dan gula darah karena memiliki kandungan protein 0,48-0,5, karbohidrat 4,33-4,98, lemak 0,17-0,18, dan vitamin seperti karoten, thiamin, riboflavin, niasin, dan asam askorbat Morton, 1987. Vitamin C dan karoten yang dimilikinya bersifat antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah naga juga menyediakan sumber vitamin B1, B2, dan B3. Vitamin-vitamin tersebut dapat meningkatkan energi, bantuan memetabolisme makanan, dan bahkan meningkatkan kualitas kulit. Kombinasi nutrisi dalam buah naga membantu mengatur tekanan darah dan gula darah. Buah naga juga sangat baik untuk asma dan batuk, mengandung vitamin yang meningkatkan pandangan mata. Mineral yang terkandung dalam buah-buahan membantu meningkatkan kepadatan tulang dan kesehatan gigi Ashari, 2011.

2.2 Pigmen

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Flavor Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) dan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

2 18 186

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 16

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 13

PENDAHULUAN Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 3 7

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK KERUPUK DENGAN PENAMBAHAN BUAH PARE DAN KULIT BUAH NAGA Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Kerupuk Dengan Penambahan Buah Pare Dan Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami.

0 3 13

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK KERUPUK DENGAN PENAMBAHAN BUAH PARE DAN KULIT BUAH NAGA Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Kerupuk Dengan Penambahan Buah Pare Dan Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami.

0 2 16

PENDAHULUAN Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Kerupuk Dengan Penambahan Buah Pare Dan Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antioksidan Dan Uji Organoleptik Kerupuk Dengan Penambahan Buah Pare Dan Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami.

1 5 5

PENGUJIAN ZAT WARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) DAN CENGKODOK (MELASTOMAS MALABATHRICUM) SEBAGAI INDIKATOR ALAMI

0 0 6

LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DENGAN METODE EKSTRAKSI

0 0 11