13 kekuatan otot perut, koordinasi dan komponen fisik lainnya yang mendukung
kemampuan dalam melakukan smash.
2. 1. 3 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam
cabang permainan bola voli. Dalam mempertinggi kecakapan bermain bola voli, teknik ini erat sekali
hubungannya dengan kemampuan gerak kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dalam bola voli harus dipelajari terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu
prestasi permainan bola voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu
di dalam suatu pertandingan disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. M. Yunus 1992:
108 mengatakan bahwa “Teknik dasar adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai
dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Adapun teknik dasar dalam permainan bola voli yaitu: 1. Servis ; 2 Passing ; 3 Umpan; 4
Block dan 5 Smash. Dari kelima teknik dasar tersebut smash merupakan alat penyerangan yang paling efektif untuk menghasilkan angka.
2.1.4 Pengertian smash dalam permainan bola voli
Smash merupakan teknik dasar yang terpenting yang harus dikuasai dengan baik oleh para pemain bola voli. Tujuannya dalam permainan bola voli adalah untuk
menciptakan pukulan keras yang tepat dan mendapat angka pada setiap kesempatan, karena merupakan syarat regu tersebut dinyatakan sebagai pemenang. Seperti yang
14 dikemukakan M. Yunus 1992: 108 bahwa smash merupakan pukulan utama dalam
penyerangan dalam mencapai kemenangan. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilanya didalam melakukan smash. Oleh
karena itu smash merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan.
Beutelstahl 2001: 23 juga mengatakan bahwa seseorang yang pandai smash “smasher” harus memiliki kegesitan, pandai melompat, dan memiliki kemampuan
memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian itu digolongkan sebagai pemain penyerang yang baik.
2.1.5 Teknik Dasar Melakukan Smash
Proses di dalam melakukan smash dapat dibagi dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
1 Saat awalan permulaan Saat mengambil awalan sampai tolakan ke atas. Mula-mula mengambil sikap
normal dengan jarak yang cukup dari jaring yaitu 3 sampai 4 meter. Pada saat akan mengadakan langkah ke depan terlebih dahulu melakukan langkah kecil-kecil di
tempat. Langkah kecil ini dimaksud agar pada saat itu badan telah dalam batas setimbang labil dan pada saatnya untuk bergerak ke depan. Sesudah itu dilanjutkan
dengan langkah ke depan ini agar tetap dijaga disamping kontinuitasnya juga letak bahu kiri yang relatif akan selalu berada lebih dekat kepada jaring daripada bahu
kanan.
15
Gambar 1. Urutan melakukan Smash
Sumber : Herry Koesyanto, 2003: 35
2 Tolakan Tolakan harus dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu dengan kedua kaki
dan langkah pada saat akan menumpu ini tidak boleh lebar ataupun dengan suatu loncatan. Setelah menumpu dengan kedua kaki kemudian segera diikuti dengan
gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke bawah serta kedua lengan masing-masing telah berada di samping belakang badan. Kemudian
diikuti dengan tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan dibantu dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang ke depan atas.
Perlu diperhatikan setelah kaki menolak ke atas maka kedua kaki harus dalam keadan relaks. Setelah kaki menolak, tangan kanan berada di samping atas kepala
agak ke belakang dan lengan sedikit lurus, dengan telapak tangan menghadap ke
16 depan sedang tangan kiri berada di samping depan kepala kira-kira setinggi telinga.
Tangan dan lengan kiri dalam keadan relaks saja dan ikut menjaga keseimbangan tubuh selama melayang di udara.
3 Sikap saat perkenaan Sikap pada saat melayang seperti tersebut di atas harus diusahakan sedemikian
hingga bola berada di atas depan smasher. Bila bola telah berada di atas depan dan dalam jangkauan tangan maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola
secepatnya. Perlu diperhatikan disini perkenaan tangan adalah pada telapak tangan dengan suatu gerakan lecutan baik dari lengan maupun tangan. Pukulan yang betul
akan mengakibatkan bola menjadi top spin serta secepatnya bergerak menurun. Hasil pukulan akan lebih sempurna lagi bila lecutan lengan dan tangan itu juga diikuti
gerakan membungkuk dari togok. Dalam hal ini gerakan lecutan tangan dan togok adalah merupakan suatu kesatuan gerakan yang harmonis dan eksplosif.
4 Sikap akhir Setelah bola berhasil dipukul maka smasher akan segera mendarat kembali di
tanah. Perlu diperhatikan di sini bahwa saat mendarat kembali maka smasher harus mendarat dengan kedua kakinya dan dalam keadaan lentur atau mengeper. Tempat
pendaratan harus diusahakan sedekat mungkin dengan tempat melakukan tolakan. Setelah smasher berhasil mendarat kembali di tanah segeralah disusul dengan
pengambilan sikap siap normal Tri Nurharsono, 2005: 40. Untuk dapat melakukan smash dengan baik disamping teknik dasar smash di
atas juga harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu sebagai berikut : 1 arahkan smash ke tempat yang lemah, 2 smash ke tempat yang kosong sesuai pola yang
17 digunakan lawan, 3 arahkan diantara dua pemain yang lemah, 4 smash ke tempat
dimana pemain bertahan akan mengambil bola harus bergerak terlebih dahulu, dan 5 pukul bola di atas pengeblok yang lemah atau lebih rendah.
Gambar 2. Sikap pada saat Smash
Sumber : Herry Koesyanto, 2003: 36
2.1.6 Kesalahan-kesalahan dalam Melakukan Smash