Radio Republik Indonesia Wilayah Semarang Masa Demokrasi

45 pemancar, mesin tulis juga masih sedikit dan sederhana, karena bekas dari radio Belanda yang disebut dengan NIROM. Selain minimnya jumlah karyawan, pekerja di RRI juga rata-rata masih minim pengetahuannya http:media.kompasiana.comgroupmainstream-media20100801rri-di- mata-generasi-muda.

2. Radio Republik Indonesia Wilayah Semarang Masa Demokrasi

Liberal Tahun 1950-1959 Setelah berkahirnya agresi militer II dan pengakuan kedaulatan Belanda kepada Indonesia pada tahun 1949, RRI mulai menata diri dan menjadi stasiun radio publik yang merdeka independent. Pada tahun 1953 RRI Semarang mulai melakukan siaran-siaran lokal bersama dengan RRI lain seperti Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Kotaraja, Padang, Bukittinggi, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Manado, Ambon dan Denpasar, yang di siarkan langsung relay oleh RRI Jakarta. Siaran lokal tersebut diantaranya di daerah Cirebon, Jember, Madiun, dan Ternate Tim Penyusun, 1995, 13. Pada tahun 1950 mulai menjadi tonggak awal dikonotasikannya RRI menjadi “corong pemerintah”, RRI selalu membuat klarifikasi maupun justifikasi setiap tindakan pemerintah serta kurang menampung aspirasi publik, dan mulai menyuarakan kebijakan-kebijakan program pemerintah. Contohnya dalam dunia pers dibidang media massa pada masa orde lama atau sistem liberal ini, dipengaruhi oleh partai politik seperti; Soeloeh Indonesia PNI, Harian Rakjat PKI, Doeta Masjarakat NU, 46 Abadi Masjumi dan Pedoman PSI. Surat kabar pada masa orde lama juga sempat mengalami pembredelan karena isinya dinyatakan bertentangan dengan kebijakan Pemerintah orde lama, sekitar 40 surat kabar. Diantaranya, Keng Po, Indonesia Raja, Bintang Minggoe dari Jakarta, Masyarakat baroe Samarinda, dan Penerangan Samarinda Moundry,2008,28. Pada tahun 1955 RRI ikut andil dalam menyiarkan untuk pertama kalinya pemilihan umum memilih anggota DPR atau anggota konstituante, diera orde lama sistem pemerintahan Indonesia berbentuk kabinet parlementer. Para menteri kabinet bertanggung jawab kepada parlemen DPR dan parlemen dapat menjatuhkan kabinet melalui mosi tidak percaya. Untuk kuatnya kekuasaan Presiden, hanya ditetapkan sebagai kepala negara saja dan kepala pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri yang mengepalai kabinet. Sehingga Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen Syafiie, 1994, 43. Akhir tahun 1958 RRI Semarang banyak melakukan siaran-siaran yang merelay dengan RRI pusat Jakarta melalui Programa III. Pada masa orde lama RRI Semarang sendiri hanya memiliki satu Programa, isi siaran masih berorientasi pada kebutuhan pendengar didaerah local approach dengan titik berat budaya setempat, selain itu jangkauan siarannya juga masih minim di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Banyak siaran-siaran yang direlay, seperti peristiwa-peristiwa penting dan pidato-pidato kenegaraan yang secara rutin disiarkan oleh 47 RRI. Oleh karena itu siaran warta berita menjadi unggulan pada masa awal orde lama.

3. Radio Republik Indonesia Wilayah Semarang Masa Orde Lama