Hasil Validasi Instrumen Deskripsi Penelitian

27

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Validasi Instrumen

Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMK N di wilayah kota Semarang, ditemukan hasil validasi instrumen sebagai berikut : 1. Masih menggunakan kurikulum yang lama, yaitu kurikulum tahun 1999. 2. Hanya dilakukan di 3 SMK N di wilayah kota Semarang, yaitu SMK N 4, SMK N 5 dan SMK N 7 Semarang. 3. Informasi terakhir sampai dengan penelitian ini selesai adalah guru SMK N di wilayah kota Semarang belum melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya.

B. Deskripsi Penelitian

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari 3 guru SMK N di Semarang SMK N 4, SMK N 5 dan SMK N 7 dan telah ditabulasikan, selanjutnya akan dilakukan analisis. Hasil analisis yang disajikan meliputi: 1 Kemampuan penguasaan teori, 2 Kemampuan penguasaan praktek dan 3 Tingkat profesionalisme guru. Tabel 3 : Skoring Penilaian untuk Setiap Indikator Kompetensi dasar Guru SMK di wilayah Kota Semarang SMK Negeri di wilayah Kota Semarang Kemampuan Penguasaan Teori Kemampuan Penguasaan Praktek Tingkat Profesionalisme Guru SMK Negeri 4 46 47 46 SMK Negeri 5 50 52 52 SMK Negeri 7 44 46 51 Rata-rata 46,66 48,33 49,66 SkoringPenilaian untuk setiap indikator di SMK N 4 Semarang adalah : 1. Indikator 1 = Kemampuan penguasaan teori = 7x4 + 6x3 + 0x2 + 0x1 = 28 + 18 + 0 + 0 = 46 Perlu 28 2. Indikator 2 = Kemampuan pengusaan praktek = 5x4 + 9x3 + 0x2 + 0x1 = 20 + 27 + 0 + 0 = 47 Perlu 3. Indikator 3 = Tingkat profesionalisme guru = 3x4 + 10x3 + 2x2 + 0x1 = 12 + 30 + 4 + 0 = 46 Perlu SkoringPenilaian untuk setiap indikator di SMK N 5 Semarang adalah : 1. Indikator 1 = Kemampuan penguasaan teori = 11x4 + 2x3 + 0x2 + 0x1 = 44 + 6 + 0 + 0 = 50 Perlu 2. Indikator 2 = Kemampuan pengusaan praktek = 10x4 + 4x3 + 0x2 + 0x1 = 40 + 12 + 0 + 0 = 52 Perlu 3. Indikator 3 = Tingkat profesionalisme guru = 7x4 + 8x3 + 0x2 + 0x1 = 28 + 24 + 0 + 0 = 52 Perlu SkoringPenilaian untuk setiap indikator di SMK N 7 Semarang adalah : 1. Indikator 1 = Kemampuan penguasaan teori = 5x4 + 8x3 + 0x2 + 0x1 = 20 + 24 + 0 + 0 = 44 Perlu 2. Indikator 2 = Kemampuan pengusaan praktek = 5x4 + 8x3 + 1x2 + 0x1 = 20 + 24 + 2 + 0 = 46 Perlu 3. Indikator 3 = Tingkat profesionalisme guru = 8x4 + 5x3 + 2x2 + 0x1 = 32 + 15 + 4 + 0 = 51 Perlu

1. Kemampuan Penguasaan Teori

Dari analisis tentang kemampuan penguasaan teori pada masing-masing indikator, serta dikonsultasikan dengan tabel 3 yang diperoleh hasil sebagai 29 berikut ini: Untuk kompetensi guru kemampuan penguasaan teori, a guru SMK N 4 Semarang dengan skor 46 dikategorikan “perlu”,b guru SMK N 5 Semarang dengan skor 50 dikategorikan “perlu”, dan c guru SMK N 7 Semarang dengan skor 44 juga dikategorikan “perlu”. Dari kesemua sekolah yang telah diobservasi dan melaksanakan mata diklat PME Pekerjaan Mekanik Elektro, program studi listrik instalasi. Untuk kemampuan penguasaan teori dapat diambil rata-rata sebesar : 46,66.

2. Kemampuan Penguasaan Praktek

Dari analisis tentang kemampuan penguasaan praktek pada masing-masing indikator, serta dikonsultasikan dengan tabel 3 diperoleh hasil sebagai berikut ini: Untuk kompetensi guru kemampuan penguasaan praktek, a guru SMK N 4 Semarang dengan skor 47 dikategorikan “perlu”, b guru SMK N 5 Semarang dengan skor 52 dikategorikan “perlu”, dan c guru SMK N 7 Semarang dengan skor 46 juga dikategorikan “perlu”. Dari kesemua sekolah yang telah diobservasi dan melaksanakan mata diklat PME Pekerjaan Mekanik Elektro, program studi listrik instalasi. Untuk kemampuan penguasaan praktek dapat diambil rata-rata sebesar : 48,33.

3. Tingkat Profesionalisme Guru

Dari analisis tentang tingkat profesionalisme guru pada masing-masing indikator, serta dikonsultasikan dengan tabel 3 diperoleh hasil sebagai berikut ini: Untuk kompetensi guru tingkat profesionalisme guru, a guru SMK N 4 Semarang dengan skor 46 dikategorikan “perlu”, b guru SMK N 5 Semarang dengan skor 52 dikategorikan “perlu”, dan c guru SMK N 7 Semarang dengan skor 51 juga dikategorikan “perlu”. Dari kesemua sekolah yang telah diobservasi dan melaksanakan mata diklat PME Pekerjaan Mekanik Elektro, program studi listrik instalasi. Untuk tingkat profesionalisme guru dapat diambil rata-rata sebesar : 49,66. 30 Tabel 4 : Sebaran Kompetensi Dasar Guru SMK Negeri 4 Semarang, Untuk Mata Diklat PME No Kompetensi Dasar Guru SMK 4 3 2 1 Jumlah Prosentase 1 Kemampuan penguasaan teori 7 6 13 5,98 2 Kemampuan penguasaan praktek 5 9 14 6,58 3 Tingkat profesionalisme guru 3 10 2 15 6,9 Perhitungan Prosentasi 1. Kemampuan penguasaan teori adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 46 x 13 5,98 100 100 2. Kemampuan penguasaan praktek adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 47 x 14 6,58 100 100 3. Tingkat profesionalisme guru adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 46 x 15 6,9 100 100 Tabel 5 : Sebaran Kompetensi Dasar Guru SMK Negeri 5 Semarang, Untuk Mata Diklat PME No Kompetensi Dasar Guru SMK 4 3 2 1 Jumlah Prosentase 1 Kemampuan penguasaan teori 11 2 13 6,5 2 Kemampuan penguasaan praktek 10 4 14 7,28 3 Tingkat profesionalisme guru 7 8 0 0 15 7,8 Perhitungan Prosentasi 1. Kemampuan penguasaan teori adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 50 x 13 6,5 100 100 2. Kemampuan penguasaan praktek adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 52 x 14 7,28 100 100 3. Tingkat profesionalisme guru adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 52 x 15 7,8 100 100 31 Tabel 6 : Sebaran Kompetensi Dasar Guru SMK Negeri 7 Semarang, Untuk Mata Diklat PME No Kompetensi Dasar Guru SMK 4 3 2 1 Jumlah Prosentase 1 Kemampuan penguasaan teori 11 2 13 6,5 2 Kemampuan penguasaan praktek 10 4 14 7,28 3 Tingkat profesionalisme guru 7 8 0 0 15 7,8 Perhitungan Prosentasi 1. Kemampuan penguasaan teori adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 44 x 13 5,72 100 100 2. Kemampuan penguasaan praktek adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 46 x 14 6,44 100 100 3. Tingkat profesionalisme guru adalah sebagai berikut: Jumlah Skor x Jumlah soal 51 x 15 7,65 100 100 Komentar: Jika melihat dari tabel 4, 5 dan 6, seharusnya kemampuan baik materi, praktek dan profesionalisme yang dimiliki oleh guru mata diklat Pekerjaan Mekanik Elektro PME, program studi listrik instalasi di SMK N 4, SMK N 5 dan SMK N 7 Semarang lebih ditingkatkan lagi, agar apa yang disampaikan oleh guru dapat dengan mudah diterima oleh siswa-siswinya dan dapat diterapkan baik di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

MEDIA PEMBELAJARAN MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BANGUNAN BERTINGKAT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 1 SEMARANG

7 33 90

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATA DIKLAT PENGUKURAN BESARAN LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG

0 6 214

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN SISWA TERHADAP KOMPETNSIMENGAJAR GURU DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KEJURUAN KELAS XI DI SMK PROGRAM STUDI TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF KOTA MEDAN.

0 2 24

(ABSTRAK) PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTEK SEKOLAH TERHADAP PEMBOBOTAN NILAI KERJA PRAKTEK PADA MATA DIKLAT PRAKTEK DASAR INSTALASI LISTRIK KELAS X SMK NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 2

PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTEK SEKOLAH TERHADAP PEMBOBOTAN NILAI KERJA PRAKTEK PADA MATA DIKLAT PRAKTEK DASAR INSTALASI LISTRIK KELAS X SMK NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 91

MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK PADA MATA DIKLAT INSTALASI DASAR PENERANGAN LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 0 104

MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK PADA MATA DIKLAT INSTALASI DASAR PENERANGAN LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 0 104

MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK PADA MATA DIKLAT INSTALASI DASAR PENERANGAN LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 1 104

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru Mata Diklat Teknik Audio - Video SMK Negeri di Kota Semarang.

2 8 81

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU.

1 3 86