14
Ukuran pixel dari dua kamera tersebut terpaut jauh. Semakin kecil ukuran pixel, maka media gambar cetak atau tampilan akan semakin kecil
pula. Jika dipaksa diperbesar maka akan ngeblur atau pecah. Ukuran 4 mega pixel sudah cukup bagus untuk dicetak di atas media hingga 100 cm 70 dpi.
Mata fi sik kita tidak mungkin untuk meneliti detail susunan warna yang terdapat pada gambar yang dicetak tersebut.
Apabila kita meneliti lebih jauh pada dua kamera tersebut, maka pada kamera pertama menunjukkan 5.4-21.6 mm 1:2.8-5.8. Itu artinya bahwa
kemampuan jarak fokal focal length pembesaran minimum diafragma adalah 2.8, sedangkan pada pembesaran maksimum sebesar 21.6 diafragma,
serta penurunan maksimum adalah 5.8. Dengan demikian, intensitas cahaya yang dapat ditangkap menjadi berkurang.
Sedangkan kamera yang kedua menunjukkan angka 6.2-18.6 mm 1:2.8- 4.9. Dengan kondisi seperti ini, kamera pertama lebih banyak pilihan untuk
menghasilkan jenis jepretan.
2. Kamera Semipro dan Prosumer
Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar, kini hadir kamera semipro dan prosumer. Sulit dibedakan antara kamera semipro dan
prosumer. Terkadang, kamera semipro memiliki kualitas yang setara dengan prosumer, begitu juga sebaliknya. Sedangkan yang membedakan kedua jenis
kamera ini adalah sisi kecenderungannya: kamera saku untuk semipro dan prosumer untuk kamera DSLR atau profesional. Dalam bahasan ini, penulis
lebih memilih menyamakan antara kamera semipro dan prosumer.
15
Kamera prosumer memiliki fi tur yang hampir menyerupai jenis kamera DSLR, dengan tetap menjaga prinsip kemudahan dalam penggunaannya.
Dilihat dari fungsi dan pengaturannya, kamera ini tidak jauh berbeda dengan kamera saku extended yang dilengkapi dengan optical zoom. Artinya,
secanggih apa pun kamera saku tidak lebih rumit jika dibandingkan dengan kamera semipro.
Sejauh pemahaman penulis, perbedaan yang mendasar antara
kamera saku dengan kamera semipro terletak pada jangkauan
optical zoom 10x–30x optical zoom serta fi tur diafragma dan
jangkauan ISO yang lebih luas pada kamera semipro. Sedangkan
secara fi sik, kamera semipro
memiliki postur yang lebih tebal dan berat dibandingkan dengan
kamera saku, namun belum masuk ke dalam kategori kamera DSLR
karena lensanya bersifat built-in. Perbedaan mendasar kamera
semipro dengan kamera profe- sional adalah pengaturan lebih
sedikit dan lensanya tidak dapat diganti-ganti.
Kamera prosumer memiliki fitur yang
hampir menyerupai jenis kamera DSLR,
dengan tetap menjaga prinsip
kemudahan dalam penggunaannya.
Fungsi dan pengaturannya
tidak jauh berbeda dengan kamera
saku extended yang dilengkapi dengan
optical zoom.
15
16
Sementara itu, kamera prosumer menyerupai ka-
mera DSL dari sisi fi turnya. Kamera tersebut bentuknya
tebal dan memiliki sensor image penangkap gambar
yang lebih detail dibanding- kan dengan kamera saku.
Kamera ini, biasanya, dimiliki oleh orang yang hobi
di bidang fotografi . Hal terse- but dikare
nakan diperlukan untuk dokumentasi dan
menghasilkan gambar yang artisitik dengan teknik ter-
tentu. Lensa yang ditanam- kan pada kamera prosumer
hampir setara dengan lensa yang ada pada kamera DSLR.
Apalagi, jika lensa built-in-nya berasal dari lensa merek
terkenal. Berikut adalah be- berapa kamera prosumer
beserta spesifi kasinya.
Gam bar 8. Kam era sem ipro m erek Canon sx20 is
Gam bar 9. Kam era sem ipro j enis Pow ershot S5is
17
Gam bar 10. Kam era prosum er
Spesifi kasi: Merek dan tipe
: Olympus SP-800UZ
Optical zoom :
30x
Resolusi gambar :
14.0 Megapixels
Max diafragma :
f2.8-f5.6
ISO :
Auto, High Auto, 50–3200
Shutter speed :
12000-4 second.
18
Spesifi kasi: Merek dan tipe
: Nikon CoolPix L110
Optical zoom : 15x
Resolusi gambar : 12MP
Max diafragma :
3.5-5.4
ISO :
80–6400
Gam bar 11. Kam era prosum er
19
Spesifi kasi: Merek dan tipe
: FujiFilm FinePix S2800HD
Optical zoom : 18
Resolusi gambar : 14
Max diafragma :
3.1-5.6
ISO :
Auto 50–6400
Gam bar 12. Kam era prosum er
r 12. Kam era er
20
3. Kamera ProfesionalDSLR