4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR PENGETAHUAN TENTANG MP-ASI
1. Pengertian Pengetahuan Tentang MP-ASI
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan masyarakat atau
manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmojo, 2003. Pengetahuan Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI
adalah Pengetahuan tentang Makanan tambahan yang diberikan pada bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Yenrina, 2008 .
Peranan MP-ASI sama sekali bukan untuk menggantikam ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI Krisnatuti, 2000.
2. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2003 tingkatan pengetahuan terdiri dari : a. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan. Tingkat ini
adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
4
5
diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap obyek yang dipelajari. c. Aplikasi Aplication
Aplikasi diartikan sebagai pengetahuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada saat kondisi real sebenarnya.
Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode-metode, prinsip dalam
konteks atau situasi yang lain. d. Analisa Analysis dan Sintesis Syntesis
Analisa adalah suatu kemampuan menjabarkan suatu materi atau obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6
e. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. 3.
Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2003, untuk memperoleh pengetahuan
ada 2 macam cara, yaitu : a. Cara Tradisional atau Metode Ilmiah
1 Cara coba salah trial and error Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan
ketiga gagal dicoba maka mencoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah
sebabnya maka cara ini disebut metode trial coba and error gagal atau salah atau metode coba-salahcoba-coba.
2 Cara kekuasaan atau otoritas Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan,
tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan
pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa
7
terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran
sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat
tersebut menganggap
bahwa apa
yang dikemukakannya sudah benar.
3 Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi
dapat digunakaan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
4 Melalui Jalan Pikiran Dalam
memperoleh pengetahuan
menusia telah
menggunakan jalan pikirannya, cara ini melahirkan pemikiran secara tak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukakan kemudian dicari hubungannya dapat dibuat suatu kesimpulan.
b. Cara Modern atau Cara Ilmiah Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut juga “metode penelitian ilmiah” atau metodologi penelitian. Pendekatan ilmiah
8
merupakan pendekatan yang paling tepat atau mencari kebenaran karena didasari pada pengetahuan yang berstruktur dan sistematis
serta dalam pengumpulan dan menganalisa datanya didasarkan pada prinsip validitas dan reabilitas. Metode ini dikombinasi dengan
pemikiran yang logis baik dengan pendekatan induktif maupun deduktif, sehingga akan mampu menciptakan problem solving yang
kuat, akurat dan tepat daripada tradisi, autoritas, pengalaman serta trial dan error Notoatmodjo, 2003.
4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku
Menurut Notoatmodjo 2003, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Sebelum orang menghadapi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni:
a. Awarenesskesadaran, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus obyek terlebih dahulu.
b. Interest, yakni orang mulai tertari kepada stimulus. c. Evaluation menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, orang telah mencoba perilaku baru. e. Adaptation, subyek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan.
9
B. Konsep Dasar Perilaku Tentang MP-ASI