Karya Sastra
Puisi Lirik adalah puisi yang menyuarakan pikiran dan perasaan pribadi penyair dalam lirik. Dilihat dari segi
maksud, terdapat jenis puisi lirik sebagai berikut,
a Puisi Kognitif Merupakan puisi lirik yang menekan isi gagasan
penyairnya. b Puisi Ekspresif
Merupakan puisi lirik yang menonjolkan ekspresi pribadi penyairnya.
c Puisi Efektif Merupakan puisi lirik yang mementingkan
pengaruh terhadap perasaan pembacanya. Dilihat dari segi isinya, puisi lirik dibagi menjadi,
a Elegi Elegi adalah puisi yang mengungkapkan duka.
b Serenada Serenada adalah puisi yang berisi kisah
percintaan yang dapat dilagukan. Kata “Serenada” berarti nyanyian yang tepat
dinyanyikan pada waktu senja. c Ode
Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau suatu keadaan.
3 Puisi Dramatik
Puisi dramatik pada dasarnya berisi analisis watak seseorang baik bersifak historis, mitos, maupun fiktif
citraan penyairnya. Puisi ini menggunakan suatu suasana tertentu atau peristiwa tertentu melalui mata batin tokoh
yang dipilih penyairnya. Tokoh yang dipilih penyair mewakili situasi manusia atau masyarakat umumnya.
2. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Dhanu Widi Wijaya-Universitas Muhammadiyah Surakarta-2016
Karya Sastra
Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini
dipaparkan berikut ini, Penelitian Musayyedah 2010 yang berjudul “Kajian Stilistika
Bahasa Figuratif Terhadap Kumpulan Puisi Bulan Luka Parah Karya Husni Djamaluddin”. Hasil dari penelitian ini, penulis menemukan enam
jenis gaya bahasa yang digunakan oleh HD dalam kumpuilan puisi “Bulan Luka Parah”. Yaitu: 1 gaya bahasa repetisi berupa Tautotes, Anafora,
Epistrofa, Simploke, Mesodiaplosis, dan Anadiaplosis ; 2 gaya bahasa metafora yang terdiri dari klausa metafora; 3 gaya bahasa personifikasi,
yang terdiri dari kalimat aktif, kalimat pasif, dan adjektifa; 4 gaya bahasa hiperbola, yang terdiri dari kata bilangan dan klausa; 5 gaya bahasa
persamaan, dengan piranti kata bagai, seperti, dan adalah; dan 6 gaya bahasa paralelisme, HD dalam gaya bahasa ini menggunakan frasa sejajar.
Dari keenam gaya bahasa tersebut, gaya bahasa repetisi pengulangan merupakan gaya bahasa yang sering digunakan oleh HD yang terlihat dari
cara penyusunan kata-katanya. Penelitian Saiful Munir, Nas Haryanti, dan Mulyono 2013 yang
berjudul “Diksi Dan Majas Dalam Kumpulan Puisi Nyayian Dalam Kelam Karya Sutikno W.S: Kajian Stilistika”. Hasil yang didapat oleh para
peneliti ialah dalam kumpulan puisi Nyayian Dalam kelam karya Sutikno W.S mengandung majas diantaranya perbandingan; metafora;
perumpamaan; personifikasi; metonimia; sinekdoke; dan alegori. Namun yang paling dominan adalah perumpamaan sesuai dengan ciri dari penulis
Sutikno W.S. Penelitian Eneng 2012 yang berjudul “Analisis Puisi Sajak Putih
Karya Chairil Anwar Berdasarkan Pendekatan Stilistika”. Hasil penelitian ini adalah penggunaan stilistika terjadi didalam lingkup karya sastra yang
berupa puisi. Digambarkan melalui analisis yang dilakukan Eneng dengan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan ditiap bait menggunakan
majas yang kebanyakan dari majas perbandingan dan perumpamaan.
Dhanu Widi Wijaya-Universitas Muhammadiyah Surakarta-2016
Karya Sastra
Penelitian Fransori 2012 yang berjudul “Analisis Stilistika Pada Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar”. Hasil dari penelitian
ini bahasa figuratif muncul pada baris ke-4 dan 21. Merupakan jenis majas hiperbola yang bersifat berlebih-lebihan dari baris ke-4 dari kata nanti
darahku jadi beku. Selain itu muncul juga majas repetisi pada baris 1 dan 18. Terjadi pengulangan pada kata baik, dalam konteksnya yaitu baik, baik
aku akan menghadap Dia. Penelitian Anhar 2013 yang berjudul “Kajian Stilistika Kumpulan
Puisi Kata Karya Subagio Sastrowardoyo”. Hasil dari penelitian ini puisi “Kata” banyak menggunakan kata konotaitf untuk mengungkapkan
gagasan dan untuk mencapai efek estetis. Penyair banyak menggunakan pengulangan kata juga penggunaan kata dengan objek realitas alam.
Penelitian Noviorita 2014 yang berjudul “Bahasa Figuratif Pada Kumpulan Geguritan Bojonegoro Ing Gurit Himpunan Sanggar Sastra
Pamarsudi BasaJawi: Kajian Stilistika”. Hasil dari penelitian ini dalam Kumpulan Geguritan yang diteliti oleh peneliti mengandung gaya bahasa
beragam, antara lain simile; metafora; personifikasi; depersonifikasi; tautologi; hiperbola; klimaks; metonimia; sinekdoke; eponim; epitet;
polisindeton; anafora; anadiplosis. Dari hasil tersebut, gaya bahasa personifikasi lebih dominan, karena digunakan pada 53 geguritan.
Penelitian Akmaliatus 2011 yang berjudul “Gaya Bahasa Dalam Kumpulan Puisi Lima Gambar Di Langit-Langit Kamar Karya Nersalya
Renata”. Hasil dari penelitian adalah 1 digunakan delapan belas jenis gaya bahasa retoris, 2 digunakan tiga belas jenis gaya bahasa kiasan, dan
3 dari gaya bahasa yang digunakan terdapat empat fungsi gaya bahasa yang mewakili pribadi penulis.
Penelitian Dawit 2012 yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa Penulis pada Kumpulan Puisi Derap Tasbih Karya Hadi S.Khuli Suatu
Tinjauan Stilistika”. Hasil dari penelitian ini penggunaan gaya bahasa personifikasi dan hiperbola mendominasi pemilihan kata pada setiap bait-
bait puisinya. Penggunaan bentuk-bentuk ini berfungsi agar suatu
Dhanu Widi Wijaya-Universitas Muhammadiyah Surakarta-2016
Karya Sastra
gambaran menjadi lebih ekspresif dan memberikan tekanan khusus pada frasa disetiap bait puisi.
Penelitian Nur Rois 2014 yang berjudul “Analisis Stilistika Kumpulan Puisi Jaturan Karya Tjahjono Widijanto”. Hasil dari penelitian
ini stilistika yang terkandung dalam kumpulan puisi Jaturan sangatlah unik dan mempunyai bahasa yang khas dalam kepengarangannya, yang
sangat sulit ditemui dalam karya sastra oleh pengarang yang lainnya dan tema-tema yang ditampilkan juga sangat dekat dengan kehidupan dan
religius. Penelitian Adi 2014 yang berjudul “Bahasa Figuratif dalam
Kumpulan Puisi Kepada Cium Karya Joko Pinurbo: Tinjauan Stilistika dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar”. Hasil dari penelitian ini adalah
pemanfaatan bahasa figuratif dalam kumpulan puisi Kepada Cium a Repetisi; b Aliterasi; c Tautologi; d metafora; e Sinestesia; f Simile; g
Hiperbola; h Antonomasia; i Antithesis, dan j Personifikasi. Dari sekian ragam yang ditemukan didalam kumpulan puisi Kepada Cium Karya Joko
Pinurbo, gaya bahasa yang dominan dipakai penulis ialah personifikasi dan metafora, hal itu sesuai dengan jiwa dari penulis itu sendiri.
D. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Stategi Penelitian