Manusia di hadapan tuntutan moral. 1. Manifestasi kesadaran moral dlm penilaian moral. Persyaratan penilaian moral. Dua titik tolak penilaian moral: Hakekat Kewajiban Moral.

terletak pd realisasi diri, tetapi pd karakter intensionalitasnya keberadaan manusia. c. Mencari arti hdp berarti mencari dasar mutlak sbg pegangan hdp. Stp org, betapapun sederhana daya refleksinya, mengakui adanya satu dasar mutlak yg menjd pegangan hdpnya. Apakah ada arti hdp di dlm pengalaman penderitaan yg terus menerus? Atau di dlm perbuatan bunuh diri? Di dlm pengalaman dan perbuatan bunuh diri ada arti hdp yg sedang dicari, tetapi krn jalan keluar dr bunuh diri tdk ada, maka org itu menempuh bunuh diri. d. Mengiakan adanya arti hdp berarti mengakui adanya realitas mutlak yg disbt Allah dlm bhs religius. Pengalaman positif dan negatif manusia memuat satu petunjuk akan adanya arti mutlak yg ditemukan dlm realitas mutlak. Realitas mutlak ini memberi arti terhdp semua yg kita alami. Realitas mutlak itu harus memiliki watak personal, krn kita adalah hakekat personal. Realitas mutlak yg bersifat personal itu adalah Allah.

2. Manusia di hadapan tuntutan moral. 1. Manifestasi kesadaran moral dlm penilaian moral.

Perbuatan manusia tdk luput dr tuntutan penilaian moral. Ada perbuatan yg scr spontan mendatangkan penilaian moral “baik” dan “buruk”. Ada perbuatan yg scr moral tdk bisa dinilai, mis; org yg sakit jiwa. Penilaian moral kita hanya tertuju kpd perbuatan seseorg yg ditentukannya scr bebas dan yg menjd tanggung jawabnya. Penilaian moral jg bisa dijatuhkan ke atas perbuatan kita sendiri. Keadaan2: suara hati. Instansi ini memuji atau mengecam perbuatan baik perbuatan org lain maupun perbuatan kita sendiri.

2. Persyaratan penilaian moral. Dua titik tolak penilaian moral:

1. Perbuatan seseorg dijalankan tanpa paksaan. Keputusan bebas org yg bersangkutan mrpkan syarat mutlak penilaian moral. Dia sendiri bertanggung jawab terhdp perbuatannya. 2. Perbuatan manusia yg mengandung nilai itu sendiri adalah pribadi manusia. Nilai moral itu bukan satu nilai tersendiri yg terlepas dr nilai2 lain yg bersifat manusiawi. Nilai moral itu adalah nilai mutlak yg bersifat kategoris: wajib, hrs. Prinsip umum: Lakukanlah yg baik dan jauhkanlah yg jahat.”

3. Hakekat Kewajiban Moral.

Kewajiban moral: satu tuntutan atau panggilan yg “harus” diikuti scr mutlak dan bebas. Itu menunjuk kpd adanya satu instansi “keharusan”. Ketegangan terjadi: kewajiban dan kebebasan. Kewajiban bertumbuh dari kebebasan batiniah, tapi tanpa kebebasan, kewajiban menjadi tak berarti. Dua posisi ekstrim: sikap legalisme dan kebebasan tanpa batas. Di sini pentingnya pendidikan moral. 4. Kewajiban moral menunjuk kpd satu realitas absolut yg bersifat pribadi.  Penerimaan adanya hukum kodrat rasional oleh pribadi2 konkrit. Hukum kodrat rasional ini identik dgn kodrat rasional manusia tapi serempak berbeda dr kodrat rasional manusia.  Kewajiban moral manusia tdk melenyapkan otonomi manusia. Dia tinggal sbg satu tuntutan mutlak, satu instansi yg menunjuk kpd satu kuasa mutlak yg mengatur manusia. Kuasa ini terdpt dlm lubuk hati yg paling dlm. Realitas ini hrslah bersifat pribadi, krn manusia sbg pribadi tdk bisa bertanggung jawab scr moral terhdp satu realitas yg tdk bersifat pribadi. Realitas pribadi ini bersifat imanen dan sekaligus transenden.  Suara hati itu: panggilan dr satu pribadi ke pribadi yg lain. Pribadi yg memanggil itu ada dlm suara hati kita. Dia adalah dasar mutlak kewajiban kita dan Dia menjamin kebebasan kita. Dia disebut Allah.

4. 3. Mencari Dasar Terakhir