jauh lebih kecil dibandingkan dengan montmorilonit yang plastisitasnya 86-700.
d. Thiksotropi Thiksotropi atau daya suspensi adalah suatu sifat-sifat dari mineral
lempung yang bila tercampur dengan suatu cairan akan membentuk suspensi. Sifat ini berkaitan dengan keplastisan. Kaolin berbutir halus
akan tetap tinggal tersuspensi di dalam air berjam-jam tanpa menunjukkan tanda-tanda akan mengendap, bila di dalamnya
ditambahkan flokulan seperti asam, borak, MgSO
4
dan lain-lain, maka terjadi penggumpalan atau flokulasi dengan pengendapan yang
berlangsung cepat, jika ke dalam larutan ditambahkan elektrolit seperti waterglass
atau Na
2
CO
3
akan menambah proses dispersi dan menghasilkan suatu suspensi yang lebih permanen.
e. Tekstur Tekstur mineral lempung meliputi ukuran dan bentuk partikel mineral
lempung yang mempengaruhi keplastisannya, kekuatan mekanis, kemudahan dalam pengeringan dan karakter produk setelah dibakar dan
kaolin umumnya memiliki dua jenis tekstur Grim, 1968, yaitu tekstur mineral-mineral non plastis yang umumnya sebagai impurities bertekstur
kasar sampai halus dan tekstur mineral-mineral yang sangat halus. f. Susut kering
Pada waktu proses pengeringan terjadi pengeluaran air sehingga memungkinkan butir-butir lempung melekat satu dengan yang lainnya, ini
diistilahkan sebagai susut kering, yang masih terdapat air sisa dinamakan air pori, bisa bertahan hingga pemanasan sampai dengan 110
C. Lempung sangat bervariasi susut keringnya. Derajat variasi susut kering
lempung identik dengan variasi jumlah air yang diperlukan untuk menimbulkan keplastisannya, makin tinggi keplastisan lempung makin
banyak air terabsorbsi maka makin besar pula susut keringnya. Lempung yang memiliki susut kering tinggi sukar dikeringkan tanpa timbulnya
retak-retak atau pecah-pecah, untuk mengurangi timbulnya retak atau pecah dapat dilakukan dengan penambahan bahan non plastis seperti
pasir kuarsa, flint dan feldspar. Menurut Uun dan Asril 1990, susut kering kaolin dibagi menjadi 3, yaitu kaolin kasar susut kering lini air 5,0-7,6 ,
untuk kaolin tercuci berkisar 3,3 - 10,8 , dan untuk kaolin sedimenter berkisar 4,5-12,8.
g. Kekuatan Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kering mineral lempung