2.2 Kenampakan 2.2.1 Sifat Fisik
a. Sifat Fisik Kaolin Secara umum kaolin berwarna putih atau agak keputih-putihan,
kekerasan 2-2.5, bersifat plastis bila tercampur air, dengan daya hantar listrik dan
panas yang rendah dan berat jenis antara 2,60-2,63. Sifat-sifat kaolin akan sangat
dipengaruhi oleh komposisi mineral tanah lempung yang ada dalam kaolin, maka
untuk mengetahui sifat-sifat fisik yang lain seperti plastisitas, kekuatan, tekstur
dan lain-lain yang dibahas adalah sifat-sifat dari mineral penyusunnya yaitu
mineral lempung. Menurut Kirsch 1968 sifat-sifat fisik tersebut antara lain:
b. Flokulasi dan deflokulasi Flokulasi adalah proses penggumpalan butir-butir lempung menjadi
gumpalan yang lebih besar, sedangkan deflokulasi adalah proses disperse gumpalan-gumpalan yang berukuran lebih besar menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Flokulasi dan deflokulasi menggambarkan keadaan agresi dari butir-butir lempung bila bercampur dengan air, dimana mineral
lempung dengan cepat menyerap air dan untuk kaolin air yang terserap itu akan menguap pada pemanasan pada suhu 100
C-200 C. Proses
dispersi dapat diperkuat dengan penambahan elektrolit atau deflokulan seperti waterglass, Na
2
CO
3
, Na
2
PO
4
dan lain-lain. Jumlah penggunaan deflokulan untuk proses dispersi ini tergantung pada beberapa faktor
Grim, 1968 diantaranya adalah oleh kadar butir-butir halus yang menunjukkan sifat-sifat koloid, jumlah dan jenis garam-garaman terlarut
yang ada dalam lempung, silikat-silikat dan elektrolit atau deflokulan yang dipakai, sifat-sifat
mineral lempung yang ada dalam flokulan. c. Plastisitas
Plastisitas adalah sifat yang memungkinkan lempung dapat diberi bentuk tanpa retakan dan bentuk itu akan tetap setelah gaya pembentuknya
hilang atau dihilangkan. Lempung akan menjadi plastis beberapa saat kemudian jika lempung tersebut bercampur dengan cairan yang
mempunyai susunan kutub seperti air. Lempung tidak akan berubah secara plastis apabila berinteraksi dengan cairan yang bersusunan bukan
kutub seperti CCl
4
. Menurut Grim 1968, faktor-faktor yang mempengaruhi derajat plastisitas dari lempung diantaranya oleh adanya
pengaruh air, bahan-bahan padat dan gejala koloid yang mempengaruhi, ukuran partikel-partikel padat dan gaya tarik antar molekul, adanya
bahan-bahan lain yang mempengaruhi sifat-sifat partikel, orientasi partikel-partikel di dalam massa, sejarah sebelum yang telah dialami oleh
bahan. Menurut Grim 1968, kaolin memiliki batas plastisitas 25-36,3
jauh lebih kecil dibandingkan dengan montmorilonit yang plastisitasnya 86-700.
d. Thiksotropi Thiksotropi atau daya suspensi adalah suatu sifat-sifat dari mineral