BAB III A. BIDANG PRODUKSI
1. Pelatihan Pengolahan Hasil dan Limbah Pertanian
a. Latar Belakang Dusun   Swaru   terletak   di   Desa   Duwet   Krajan   Kecamatan   Tumpang,   Kabupaten
Malang.   Penduduk   Dusun   Swaru   sebagian   besar   adalah   petani,   namun   bukan   hanya petani   saja   melainkan   juga   mempunyai   keterampilan   untuk   membuka   usaha   sendiri
wiraswasta yaitu dengan memproduksi gypsum. Rata-rata pemuda dusun Duwet Krajan memiliki   pekerjaan   membuat  gypsum  dengan   berbagai   model-model   yang  unik  yang
dipasarkan sampai luar Pulau Jawa. Namun dengan banyaknya persaingan yang menjadi penghambat,   pengusaha   gypsum   di   dusun   Duwet   Krajan   mengalami   penurunan
penghasilan yang dikarenakan beberapa faktor, yaitu seperti 1 Adanya persaingan harga antar pedagang; 2 Jenis pemasaran yang Door to Door; 3 Sistem Kerja sama yang
buruk   sehingga   mempengaruhi   teknik   pembayaran;     4   Sistem   Transportasi pengangkutan barang jadi yang kurang efektif; dan 5 Pemasaran yang monoton, belum
pernah menyebarkan Brosur dan Pamflet. Oleh karena itu berdasarkan survei potensi serta permasalahan yang berada di dusun
Duwet Krajan tersebut, maka diperlukan suatu inovasi untuk pengembangan yang lebih baik agar dusun Duwet Krajan memiliki citra sentra gypsum serta perlu adanya solusi
yang mudah dan tepat yang dapat dijalani oleh para pengusaha gypsum. Dalam hal ini yang paling utama adalah pengusaha Gypsum masih mengalami permasalahan dalam hal
pemasaran. b. Tujuan Kegiatan
Memberikan solusi akan permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha gypsum di dusun Duwet Krajan, memberikan kiat-kiat pemasaran yang tepat sasaran, memberikan tata cara
guna mendapatkan modal dan pengolahan modal. c. Sasaran
Pada   penyuluhan   pemasaran   Gypsum,   sasaran   yang   dituju   adalah   karang   taruna   dan pengusaha gypsum Dusun Duwet Krajan yangmana sebagian besar mata pencahariannya
adalah membuat gypsum d. Waktu Pelaksanaan
Penyuluhan  pemasaran   gypsum  dilaksanakan  pada  tanggal   8 Maret  2015  pada  pukul 18.00 WIB yang bertempat di balai desa Duwet Krajan dengan mengundang 51 orang
karang taruna dan pengusaha gypsum. e. Dana
Dalam pelaksanaan penyuluhan manajemen pemasaran gypsum dana yang dibutuhkan adalah Rp 231.300,00. keterangan lebih lengkap di lampiran
f. Gambaran pelaksanaan Pada awalnya dilakukan survey masalah apa yang dihadapi oleh para pengusaha gypsum.
Langkah selanjutnya mengkoordinasikan materi yang akan dibahas dan di kupas. Lalu mengundang pemateri Dosen Universitas Widyagama Malang, para pengusaha gipsum
dan para pemuda karang taruna untuk mengikuti penyuluhan. Pada waktu penyuluhan, langkah pertama pemberian materi dasar pemasaran oleh pemateri dilanjutkan dengan
pembahasan masalah yang dihadapi dan pemberian solusi yang tepat. Lalu diberikan sesi tanya jawab guna mengetahui permasalahan yang lebih spesifik pada usaha gypsum.
g. Hasil
Pemateri   dapat   memberikan   solusi   dari   berbagai   masalah   yang   dihadapi   oleh   para pengusaha gypsum antara lain:
 Pemateri menekankan sikap jujur terhadap konsumen karena ini merupakan awal untuk membentuk kepercayaan.
 Pembentukan   tim   kerja   yang   mengatas-namakan   karang   taruna   agar   mempunyai identitas yang jelas dan dapat lebih mudah untuk mengajukan bantuan modal pada
instansi tertentu.  Mempertahankan kualitas gypsum dengan menggunakan kemasan yang tepat guna.
seperti penggunaan paralon yang diisi spon agar tidak terjadi retakan ataupun patah  Memperluas   jaringan   dan   kerjasama   antara   pengrajin   gypsum   dan   para   pekerja
bangunan guna lebih dapat mempromosikan produk gypsum pada para konsumen, namun harus memperhatikan perjanjian yang tertulis.
 Pentingnya ada tanda terima bukti pembayaran pada saat terjadi transaksi jual beli agar terlihat identitas serta mempermudah saat menghitung labarugi penjualan.
Selain   solusi   yang   diberikan   oleh   para   pemateri   menanggapi   masalah   yang dihadapi pengusaha gypsum, peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat kelompok 4 juga
ikut   berpartisipasi   dalam   membantu   pemasaran   pengusaha   gypsum   yaitu   dengan membuatkan sebuah website http:www.gypsumDuwet Krajan.com.
h. Hambatan  Kurang   adanya   antusias   dari   peserta   pengusaha   gypsum   untuk   mengikuti
penyuluhan.
 Ketidak   tepatan   waktu   hadir   peserta   sehingga   penyuluhan   tidak   berjalan   secara maksimal   sehingga   pada   saat   acara   usai   beberapa   peserta   ada   yang   masih   sibuk
mengajukan pertanyaan kepada pemateri.  Tidak adanya pemateri dari instansi yang terkait seperti Disperindag hanya pemateri
dari universitas widyagama malang saja, sehingga permasalahan tentang permodalan pengusaha gypsum belum terselesaikan dengan tuntas.
i. Indikator keberhasilan  Banyaknya yang hadir mengikuti penyuluhan
 Ketepat-gunaan solusi yang disampaikan dalam penyuluhan  Tindak   lanjut   para   pengusaha   untuk   lebih   mendalami   tentang   permasalahn   yang
dihadapi oleh pengusaha gysum menghubungi contact person yang diberikan
1. Pelatihan Keterampilan Kerajinan Tangan