MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA
TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

OLEH :

SARDA SYAFRIDA
NIM : 1123151035

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA
TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperolah Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Bimbingandan Konseling

OLEH :

SARDA SYAFRIDA
NIM : 1123151035

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
 DATA PRIBADI
Nama
NIM
Tempat/ Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Tamiang, NAD
Nama Ayah
Nama Ibu
Pekerjaan Orang Tua
- Ayah
- Ibu
Alamat Orang Tua

: Sarda Syafrida
: 1123151035
: Selele - 3 Agustus 1994
: Perempuan

: Islam
: Sungai Liput, Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh
: Abdul Manan
: Siti Fatimah
: Buruh
: Ibu Rumah Tangga
: Sungai Liput, Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh
Tamiang, NAD

 RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan SD
Pendidikan SMP
Pendidikan SMA

: SD Negeri 1 Sungai Liput (2000-2006)
: SMP Negeri 2 Kejuruan Muda (2006-2009)
: SMA Negeri 4 Kejuruan Muda (2009-2012)

 PENGALAMAN KULIAH
1. Pernah mengikuti PPLT Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura pada bulan AgustusNovember Tahun 2015

2. Melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang.

Hormat saya,

Sarda Syafrida
NIM. 1123151035

ABSTRAK
Sarda Syafrida. NIM. 1123151035. Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui
Konseling Eklektik Dengan Menggunakan Media Superhero Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Konseling eklektik dengan
media superhero dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Kejuruan Muda? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskipsikan dan
memahami keefektifan konseling eklektik dengan media superhero dalam meningkatkan rasa
percaya diri siswa di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Tahun Ajaran 2015/2016”
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kejuruan Muda
Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun teknik pengambilan sampel penelitian adalah berdasarkan
studi pendahuluan awal dimana diperoleh data bahwa dari 31 siswa yang diberi angket,

terdapat 4 orang siswa yang memiliki skor terendah yaitu teridentifikasi memiliki rasa
percaya diri yang rendah.
Desain penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) dengan
model siklus seperti yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Dewi 2013:
62). Setiap siklus ada empat komponen penelitian tindakan, yaitu: (1) perancanaan, (2)
tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi
Konseling eklektik menggunakan media superhero yang digunakan peneliti dapa
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa pada SMP Negeri 2 Kejuruan Muda, karena
memiliki tingkat keberhasilan yang baik yaitu 100%.
Kata Kunci : kepercayaan diri, konseling eklektik, dan media superhero

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini
adalah “Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Konseling Eklektik
Dengan Menggunakan Media Superhero Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Kejuruan Muda T.A 2015/ 2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Program Studi Bimbingan Konseling,
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penulis menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. dalam kesempatan ini
penulis ingin mengungkapkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak
memberikan masukan serta motivasi agar skripsi ini terselesaikan dengan
baik.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak
Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar skripsi ini
terselesaikan dengan baik.

ii

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan, dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, S.Psi. MS., Kons, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran, dan
motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun diluar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasamanya dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha
surat-menyurat.
8. Teristimewa orang tua tersayang dan tercinta Ayah Abdul Manan dan Ibunda
(mamak) Siti Fatimah yang telah sabar memberikan kasih sayangnya untuk
menjaga, merawat dan mendidik penulis. Serta tidak pernah berhenti
memberikan doa, dukungan baik berupa moril dan materi.
9. Untuk Adik-adik (Indri Fauziani dan M. Nafis Aqli) yang selalu memberikan
semangat serta doanya kepada penulis, kemudian untuk sahabat dan layaknya
sebagai keluarga, teman-teman kos Nurul, Ika, Jumini dan Eka yang selalu
memberikan dukungan, motivasi dan do’a kepada penulis.
10. Terimakasih buat sahabat-sahabatku (Neroes), sahabat suka duka, sahabat

yang seperti layaknya keluarga kandung sendiri: Annisa Maulida Yusti, Cita
Annisa, Dian Aulia Putri, Dita Nadhila Putri Br. Gurusinga, Mitsalina
Mumtaz, Mukhairani Putri Nasution, Nita Indah Sari, Tiara Maulia Andika,

iii

M.Khuzairi Batubara, Febri Alra, M. Riza Darwin dan M. Arief serta kekasih
hati Wira Dinata yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan,
semangat, menemani penulis disaat kesulitan.
11. Teman-teman seperjuangan BK Reguler 2012 yang telah membantu,
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman PPLT di SMK Negeri 1 Tanjung Pura yang telah memberikan
motivasi kepada penulis. Terutama pada teman sekamar yaitu: Dian, Eka,
Intan, Mona, dan Rima
13. Dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima
kasih atas semua bantuannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Dan penulis menyadari masih
banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena penulis
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.


Medan, Agustus 2016
Penulis

Sarda Syafrida
NIM. 1123151035

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 9
1.3 Pembatasan masaah .................................................................................... 9

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 9
1.5 Tujuan Masalah .......................................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 12
2.1 Kerangka Teori ........................................................................................... 12
2.1.1 Kepercayaan Diri .............................................................................. 12
A. Pengertian Kepercayaan Diri ...................................................... 12
B. Aspek-Aspek kepercayaan Diri................................................... 14
C. Jenis-Jenis Kepercayaan Diri ...................................................... 15
D. Ciri-Ciri Kepercayaan Diri ......................................................... 17
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan diri ................ 18
F. Mengembangkan Kepercayaan Diri ............................................ 21
2.1.2 Konseling Eklektik ........................................................................... 23
A. Konseling eklektik ...................................................................... 23

B. Media Superhero Dalam Konseling ............................................ 29
D. Menggunakan Konseling Eklektik Dengan Media
Superhero Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri ................... 35
2.2 Kerangka Konseptual ................................................................................. 36
2.3 Hipotesis .................................................................................................... 37

BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................. 38
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................. 38
3.3 Desain Penelitian ........................................................................................ 38
3.4 Operasional variabel Penelitian .................................................................. 43
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44
3.6 Uji Coba Instrumen .................................................................................... 47
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 47
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 48
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 49
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................... 49
4.1.1 Keadaan Fisik SMP Negeri 2 KejuruanMuda .................................. 49
4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Kepercayaan Diri .............. 50
4.1.3 Hasil Evaluasi Terhadap Kemampuan Kepercayaan Diri ................ 50
4.1.4 Deskripsi Siklus I ............................................................................. 52
4.1.5 Deskripsi Siklus II ............................................................................ 66
4.2 Pembahasan Penelitian ............................................................................... 76
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 81
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 81
5.2 Saran ........................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian ........................................................ 39
Tabel 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian ........................................................ 41
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban (Skala Likert) ................................................ 45
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Kepercayaan Diri ...................................................... 45
Tabel 4.1 Hasil Angket Kepercayaan Diri ............................................................ 50
Tabel 4.2 Hasil Analisis Angket Kepercayaan Diri Siswa yang Akan
Diberikan Layanan ................................................................................................ 51
Tabel 4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media
Superhero Siklua I ................................................................................................ 52
Tabel 4.4 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Pertemuan ke-1 Siklus I............ 53
Tabel 4.5 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Pertemuan ke-2 Siklus I............ 55
Tabel 4.6 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Pertemuan ke-3 Siklus I............ 56
Tabel 4.7 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Pertemuan ke-4 Siklus I............ 58
Tabel 4.8 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Pertemuan ke-5 Siklus I............ 60
Tabel 4.9 Tabel Jadwal Pelaksanaan Konseling Pertemuan ke-6 Siklus I............ 62
Tabel 4.10 Analisis Kepercayaan Diri Siswa pada Siklus I .................................. 64
Tabel 4.11 Hasil Angket Kepercayaan Diri Siswa Siklus I .................................. 66
Tabel 4.12 Tabel Jadwal Konseling Eklektik Media Superhero Siklus II ............ 67
Tabel 4.13 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-1 Siklus II .......................... 68
Tabel 4.14 Tabel Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ke-2 Siklus II .......................... 69
Tabel 4.15 Hasil Observasi Sebelum dan Sesudah Tindakan ............................... 71
Tabel 4.16 Analisis Kepercayaan Diri Siswa pada Siklus II ................................ 72
Tabel 4.17 Hasil Angket Kepercayaan Diri Siswa Siklus II ................................. 74
Tabel 4.18 Hasil Peningkatan Kepercayaan Diri Siklus II ................................... 75
Tabel 4.19 Data Penilaian Proses Konseling Selama Penelitian........................... 75

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alur kegiatan konseling dalam Pendekatan Eklektik ....................... 27
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan ............................................................... 45

viii

DAFTAR DIAGRAM
Tabel 4.1 Perbandingan Kepercayaan Diri Siswa JRS ......................................... 77
Tabel 4.2 Perbandingan Kepercayaan Diri Siswa ET ........................................... 77
Tabel 4.3 Perbandingan Kepercayaan Diri Siswa FP ........................................... 78
Tabel 4.4 Perbandingan Kepercayaan Diri Siswa TS ........................................... 79

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Kepercayaan Diri ............................................................

85

Lampiran 2: Uji Instrumen Angket Kepercayaan Diri Siswa ..........................

88

Lampiran 3: Perhitungan Uji Validitas Angket Kepercayaan Diri Siswa........

89

Lampiran 4: Perhitungan Reabilitas Angket Kepercayaan diri........................

92

Lampiran 5: Angket Kepercayaan Diri Yang Sudah Divalidasi ......................

95

Lampiran 6: Nilai Angket Kepercayaan Diri ...................................................

98

Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Layanan ....................................................

99

Lampiran 8 : Penilaian Aktivitas Konseling ....................................................

151

Lampiran 9 : Daftar Hadir ................................................................................

173

Lampiran 10 : Laporan Pelaksanaan Program (Laperprog) .............................

177

Lampiran 11 : Laiseg .......................................................................................

187

Lampiran 12: Laijapen .....................................................................................

192

Lampiran 13: Laijapan .....................................................................................

196

Lampiran 14: Gambar Superhero ....................................................................

200

Lampiran 15: Dokumentasi Penelitian .............................................................

202

Lampiran 16: Verbatim ....................................................................................

204

Surat Izin Penelitian
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

x

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap
manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimanapun ia berada.
Pendidikan sangat penting artinya tanpa pendidikan manusia sulit berkembang
bahkan akan terbelakang. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia
yang berkualitas dan mampu bersaing di samping memiliki budi pekerti yang
luhur dan moral yang baik.
Proses belajar mengajar merupakan bagian dari pendidikan, yang tidak
hanya terbatas pada lembaga formal tetapi juga mencakup lembaga informal baik
yang berlangsung dalam keluarga, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan
masyarakat. Dalam konteks pendidikan formal di sekolah, kegiatan belajar
mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling strategis guna
mewujudkan tujuan institusional yang diemban oleh suatu lembaga.
Hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, diantaranya :
siswa, tujuan, dan guru. Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu
rangkaian antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. Namun dalam
kenyataannya, untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang baik terdapat
individu, pesimisme dan rasa rendah diri akan dengan mudah menguasai dirinya.
1

2

Tanpa dibekali kepercayaan diri yang mantap sejak dini, maka individu akan
tumbuh menjadi pribadi yang lemah.
Kepercayaan diri pada dasarnya merupakan keyakinan dalam diri
seseorang untuk dapat menanggapi segala sesuatu dengan baik sesuai dengan
kemampuan diri yang dimiliki. Mastuti (2008 : 13) menyatakan “kepercayaan diri
adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan/situasi yang dihadapinya”. Wiranegara (2010 : 3) menyatakan bahwa:
“Kepercayaan diri sebenarnya adalah karakter seseorang dengan kepercayaan
positif terhadap dirinya sehingga ia bisa mengontrol hidup dan rencanarencananya. Orang yang percaya diri adalah seseorang yang tahu kemampuan
dirinya dan menggunakan kemampuannya untuk berbuat sesuatu. Orang yang
percaya diri akan mengambil setiap keuntungan dan kesempatan yang ada di
depan matanya”.
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya merujuk pada adanya beberapa
aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi,
yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman,
potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Kepercayaan diri seseorang sangat dipengaruhi oleh masa perkembangan
yang sedang dilaluinya terutama bagi remaja, kepercayaan diri ini akan mudah
berubah. Siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini
tergolong usia remaja awal yang berada pada masa puber yaitu suatu tahap dalam
perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi. Menurut Charlotte Buhler (dalam Hurlock, 1980 : 185)

3

menamakan masa puber sebagai fase negatif. Istilah fase menunjukkan periode
yang berlangsung singkat; negatif berarti bahwa individu mengambil sikap „anti‟
terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya
sudah berkembang. Remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang
menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan. Hal ini terjadi karena daya
tahan fisik menurun dan adanya kritik yang datang bertubi-tubi dari orang tua dan
teman-temannya.
Individu yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang
percaya pada kemampuannya, hal ini menyebabkab individu sering menutup diri
mereka terhadap dunia luar yang lebih luas. Tanpa kepercayaan diri individu
memiliki resiko kegagalan ataupun kurang optimal dalam mengerjakan tugastugasnya. Berbanding terbalik dengan individu yang memiliki kepercayaan diri
tinggi, mereka cenderung berani tampil bahkan tanpa persiapan apapun dan tanpa
memikirkan hasilnya.
Individu yang kurang memiliki kepercayaan diri menilai bahwa dirinya
kurang memiliki kemampuan. Penilaian negatif mengenai kemampuannya
tersebut dapat menghambat usaha yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
yang akan dicapai. Pandangan dan penilaian negatif tersebut menyebabkan
individu tidak melakukan sesuatu kegiatan dengan segala kemampuan yang
dimiliki. Padahal mungkin sebenarnya kemampuan tersebut dimilikinya.
Tidak semua individu memiliki rasa percaya diri yang cukup. Perasaan
minder, malu, sungkan menjadi kendala bagi siswa dalam menjalani proses
belajarnya disekolah maupun di lingkungannya. Individu yang selalu beranggapan
bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan, merasa dirinya tidak berharga,

4

merupakan gambaran dari orang yang mempunyai masalah kepercayaan diri. Hal
ini dapat dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yang kurang wajar atau
menyimpang, misal: rendah diri, terisolir, prestasi belajar rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Tina Afiatin dan Budi Andayani (1998)
menyimpulkan bahwa kepercayaan diri remaja penganggur dapat ditingkatkan
melalui kelompok dukungan sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Siska
Sudardjo dan Esti Hayu Purnamaningsih (20FP) menyimpulkan bahwa
kepercayaan diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan
komunikasi interpersonal.
Beranjak dari hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa
kepercayaan diri siswa berpangaruh terhadap kecemasan komunikasi interpersonal
siswa serta dapat dikembangkan disekolah. Selama ini belum banyak cara yang
dilakukan oleh konselor sekolah dan guru bidang studi untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa. Keadaan ini menimbulkan masih ada sebagian siswa yang
memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di
SMP Negeri 2 Kejuruan Muda yang dilakukan pada tanggal 7 April 2016,
diketahui bahwa siswa-siswa SMP Negeri 2 Kejuruan Muda mengalami masalah
kurang percaya diri. Masalah percaya diri ini yang dialami siswa ini ditunjukkan
dengan perasaan grogi saat tampil di depan kelas yang terlihat dari raut wajah dan
langkah kaki siswa yang tidak mantap, siswa memiliki perasaan tidak pantas
ketika mendapat pujian, siswa merasa malu menjadi diri sendiri karena merasa
dirinya selalu memiliki kakuangan sehingga selalu beusaha untuk menjadi orang
lain.

5

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru
bimbingan dan konseling sekitar 25 % dari 310 siswa mengalami masalah dengan
kepercayaan diri. Informasi ini berdasarkan analisis Daftar Cek Masalah (DCM)
yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Siswa yang mengalami
masalah kurang percaya diri merasa bahwa dirinya rendah, tidak yakin dengan
kemampuan dirinya sendiri, dan selalu merasa salah dalam penampilan. Siswa
yang kurang percaya diri merasa kecil, tidak berharga, tidak ada artinya, dan tidak
berdaya mengahadapi tindakan orang lain. Mereka cenderung sedapat mungkin
menghindari situasi komunikasidan lebih memilih untuk menyendiri. Mereka
cenderung takut dengan orang lain yang mengejek atau menyalahkannya.
Masalah percaya diri merupakan masalah yang harus ditangani di SMP
Negeri 27 Medan. Apabila masalah ini tidak mendapat perhatian khusus dan
mendapat penanganan segera dari guru, terutama guru bimbingan dan konseling
maka akan menghambat perkembangan siswa dan dikhawatirkan akan
mengganggu siswa dalam meraih prestasi yang optimal. Untuk mengatasi hal ini
perlu diupayakan kegiatan yang mengarah pada kepercayaan diri siswa.
Menurut

Lie

(dalam

http://googleweblight.com/?lite_url=http://

holikulanwar. blogspot.com /2012/05/ percaya– diri– pd– apa– itu– percaya -diri.)
mengemukakan seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa
berharga, mempunyai keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan
prestasinya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta membuat keputusan
sendiri merupakan perilaku yang mencerminkan rasa percaya diri.

6

Informasi lain yang diperoleh, bahwa guru bimbingan dan konseling tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan layanan di kelas karena tidak adanya
jam bimbingan dan konseling secara rutin sebagaimana jam pelajaran lainnya,
guru bimbingan dan konseling hanya memberi layanan melalui tidak terprogram
dan insidental. Hal ini merupakan kendala bagi guru bimbingan dan konseling
untuk memberikan layanan secara optimal. Adapun upaya yang sudah dilakukan
oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi masalah kepercayaan diri
dengan memberikan layanan informasi yang diberikan secara klasikal. Dalam
memberikan layanan informasi guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 2
Kejuruan Muda tidak pernah lupa untuk selalu memberikan nasehat kepada siswasiswanya. Namun upaya tersebut masih belum memberikan hasil yang optimal.
Berdasarkan

informasi

tersebut

maka,

menganggap

perlu

untuk

memberikan tindakan lebih lanjut guna meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Maka cara yang tepat untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa adalah dengan
menggunakan pendekatan konseling individual.
Menurut Prayitno dan Amti (2009: 100) konseling merupakan proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang
ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien secara umum
tujuan konseling adalah untuk membantu konseli agar menjadi orang yang lebih
fungsional, mencapai integritas diri, identitas diri, dan aktualisasi diri.
Model konseling individual yang sesuai untuk meningkatkan kepercayaan
diri siswa adalah konseling eklektik dengan media superhero. Konseling eklektik
menurut

Thorme

(dalam

Wikkel

&

Hastuti

20TS:

305)

bermaksud

7

mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan konseli untuk berpikir benar dan
tepat sehingga konseli mampu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapinya (problem solving).
Istilah konseling eklektik menunjuk pada sistematika dalam konseling
yang berpegang pada pandangan teoritis dan pendekatan, yang merupakan
perpaduan dari berbagai unsur yang diambil atau dipilih dari beberapa konsep
pendekatan. Proses konseling pada dasarnya adalah upaya kolaboratif yang
bersifat terapetik antara konselor dan konseli serta mengembangkan solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Di satu sisi proses konseling dapat menjadi sebuah
pengalaman yang mencerahkan dan membawa pada pemecahan masalah, namun
di sisi lain proses konseling dapat menjadi sebuah pengalaman yang menjemukan,
kurang bemakna, dan berakhir kebuntuan.
Untuk menghindari pengalaman yang kurang efektif selama proses
konseling berlangsung maka konseling yang diperlukan untuk mengembangkan
kepercayaan diri siswa adalah konseling dengan ciri: tidak melakukan refleksi
terlalu banyak sehingga siswa tidak menjadi risau, kemudian untuk membantu
siswa pada permasalahan diperlukan media yang menarik sebagai alat bantu
multisensori. Karena dengan media ini konselor dapat mengilustrasikan memberi
contoh berbagai hal berkaitan dengan fokus masalah. Demikian juga halnya
dengan siswa, media multisensori dapat diubah dan dimanipulasi untuk
menggantikan pikiran dan perasaannya, sehingga menjadi lebih mudah fokus
terhadap masalah dan terlibat aktif dalam penggunaan media superhero.
L.C. Robin(2007:17) menyatakan bahwa : “Superhero dapat digunakan
untuk membentuk klien dengan berbagai cara. Superhero mempunyai kekuatan

8

dan mentransformasikan keyakinan dengan kekuatan tersebut. Demikian juga
klien untuk memahami kekuatan mereka untuk menghadapi kekerasan atau
terisolasi yang mereka tidak dapat atasi. Superhero dapat menyelidiki dan
mengubah situasi yang dihadapinya. Dengan demikian klien juga dapat situasi
untuk mengmbangkan daya juang dan penafsiran dalam menghadapi persoalan.
Kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengalaman mentransfomasikan diri ini
didasarkan pada perjuangan untuk menghadapi persoalan. Meskipun klien tiidak
memiliki kekuatan seperti superhero, tetapi kekuatan fisik dan kekuatan moral
superhero dapat ditransformasikan untuk mengubah dan membantu klien
mengatasi ketidak mampuan dan kekurangan yang dirasakan.”.
Berdasarkan pada pendapat L.C. Robin(2007:17) superhero dapat
diuraikan dalam proses konseling. Selain menarik, supehero dapat digunakan
untuk

membantu

siswa

dalam

menyelesaikan

masalahnya,

dengan

mentransformasikan diri siswa dari memiliki keyakinan dari kekuatan
menghadapi masalah menjadi keyakinan akan kakuatan untuk menyalesaikan
masalah.
Memperhatikan latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Melalui
Konseling Eklektik Dengan Menggunakan Media Superhero Pada Siswa
Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Kejuruan Muda Tahun Ajaran 2015/2016”.

9

1.2 Identifikasi Masalah
1) Kepercayaan diri siswa kurang berkambang di sekolah.
2) Cara guru dan koselor selama ini tidak efektif dalam mengembangkan
kepercayaan diri siswa.
3) Konseling eklektik dengan media superhero dapat meningkatkan rasa
percaya diri siswa.
4) Siswa menjadi rendah diri, terisolir, prestasi belajar rendah. saat belajar di
sekolah.

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah di atas, perlu kiranya dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan
terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa
Melalui Konseling Eklektik Dengan Media Superhero Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Kejuruan Muda.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah penelitian, dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah Konseling eklektik dengan media superhero dapat
meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kejuruan Muda?

10

1.5 Tujuan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskipsikan dan memahami keefektifan
konseling eklektik dengan media superhero dalam meningkatkan rasa percaya diri
siswa.

1.6 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk
pengembangan ilmu, khususnya dalam meningkatkan rasa percaya diri
siswa dengan menggunakan layanan konseling eklektik melalui media
superhero.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta
tambahan bagi pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti dan
berguna bagi pihak yang berminat pada masalah yang sama.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai

bahan

masukan

dalam

membantu

siswa

untuk

mengembangkan rasa pecaya diri di sekolah.
b. Bagi Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi SMP Negeri 2 Kejuruan
Muda untuk mengembangkan rasa percaya diri.
c. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan konseling yang lebih
efektif.

11

d. Bagi Peneliti
Guna mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir yang
dinamis,

sekaligus

mengetahui

kemampuan

peneliti

dalam

menerapkan ilmu yang dipelajari.
e. Bagi Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Sebagai bahan referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu
pengetahuan khususnya mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan di UNIMED.

81

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1) Pada saat penelitian proses konseling eklektik dengan menggunakan media
superhero

dapat

dilakukan

oleh

peneliti.

Proses

penelitian

ini

menggunakan PTBK dengan dua siklus. Siklus I berjalan dengan baik
dengan 6 kali pertemuan. Dan pada siklus II proses konseling semakin
baik dengan 2 kali pertemuan.
2) Kepercayaan diri siswa dapat dikatakan semakin meningkat karena setiap
selesai siklus peneliti memberikan angket kepercayaan diri. Dari hasil
angket kepercayaan diri itu peneliti dapat melihat perubahan setiap siswa
pada penelitian ini.
3) Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui konseling eklektik
dengan media superhero.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnyadan dari
kesimpulan, maka peneliti menyarankan:
1) Bagi Murid
Agar dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui konseling
eklektik dengan menggunakan media superhero.

81

82

2) Bagi Guru
Sebagai bahan atau cara yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa.
3) Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa
terhususnya bagi kepela sekolah
4) Bagi Peneliti
Untuk peneliti diharapkan agar lebih melatih kemampuan konselingnya
supaya proses konseling selanjutunya dapat memperoleh hasil yang lebih
baik.
5) Bagi Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Agar mahasiswa mempunyai cara atau teknik konseling yang baru,
menarik dan mempermudah proses konseling.

83

DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. 1992. Rahasia membangun kepercayaan diri. Jakarta: Binarupa
Aksara
Anwar,

H.
2012.
Apa
Itu
Percaya
Diri.,
(Online),
dalam
http://googleweblight.com/?lite_url=http://holikulanwar.blogspot.com/20
12/05/ percaya–diri–pd–apa–itu–percaya-diri, diakses (2 April 2016)

Buhler, C. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Dalam Hurlock, E, B. Jakarta: Erlangga
Bender dan Lourie, R. 2007. Using Superheroes In Counseling And Play Therapy.
Dalam Robin, C. L. New York: Springer Publishing Company.
Centi, J. P. 1993. Mengapa rendah diri?. Yogyakarta: Kansius
Erikson. 2007. Using Superheroes In Counseling And Play Therapy. Dalam
Robin, C. L. New York: Springer Publishing Company.
Hakim, T. 2002. Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta: Purwa Suara
. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan
Bercerita. Dalam Rahayu Afrianti Yofita. Jakarta: PT. Indeks.
Hurlock, E, B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Latuheru. 2000. Media Pengajaran. Dalam Arsyad Azhar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Latipun. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling: Dalam Teori dan Preaktik.
Dalam Namora Lumongga. Jakarta: Prenada Media Group.
Lautser, P. 1997. Tes Kepribanian ( diterjemahkan oleh Cecilia, G. Sumekto).
Yogyakarta: Kansius
. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita.
Dalam Rahayu Afrianti Yofita. Jakarta: PT. Indeks.
Lie. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. Dalam
Rahayu Afrianti Yofita. Jakarta: PT. Indeks.
Lindenfield, G. 2010. Tips Bisa Percaya Diri. Dalam Syaifullah, A. Jogjakarta:
Citra Ilmu

84

Lindenfield, G. 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. dalam Ediati Kamil.
Jakarta : Arcan
Maslow. A. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita.
Dalam Rahayu Afrianti Yofita. Jakarta: PT. Indeks.
Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
Piaget. 2007. Dalam superheroes and unique clinical Applications. Using
Superheroes In Counseling And Play Therapy. Dalam Robin, L. C. New
York: Springer Publishing Company
Robin, L. C. 2007. Using Superheroes In Counseling And Play Therapy. New
York: Springer Publishing Company
Robinson. F.P. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Dalam Prayitno dan
Erman Amti. Jakarta: Rineka Cipta
Rosmala, D. 2013. Penelitian Pendidikan Bimbingan Konseling. Medan: Unimed
Press.
Sawyer and Wingerd, H. . 2007. Dalam Superheroes and Unique Clinical
Applications. Using Superheroes In Counseling And Play Therapy.
Dalam Robin, C. L. New York: Springer Publishing Company.
Soerjono, S. 2010. Tips Bisa Percaya Diri. Dalam Syaifullah, A. Jogjakarta: Citra
Ilmu
Syaifullah, A. 2010. Tips Bisa Percaya Diri. Jogjakarta: Citra Ilmu
Tina, A. dan Budi, A. 1998. Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Penganggur
Melalui Kelompok Dukungan Sosial. Jurnal Psikologi, 2, 35-46.
Tolbert,dkk. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Dalam Prayitno dan
Erman Amti. Jakarta: Rineka Cipta.
Thorme. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Dalam Wikkel
& Sri Hastuti. Yogyakarta: Media Abadi
Wiranegara, C. 2010. Total Self-Confidence. Yogyakarta : New Diglossia
Yoder and poctor. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan
Bercerita. Dalam Rahayu Afrianti Yofita. Jakarta: PT. Indeks.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 74

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 69

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 69

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DASAR PADA SISWA KELAS VIII G MELALUI LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 21 282

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 283

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SPARKOL VIDEOSCRIBE DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 KERJO TAHUN AJARAN

25 232 207

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI RENDAH MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI

0 0 21

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII B SMP KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20112012

1 1 114