PERCAYA DIRI NURTANI PURBA SEBAGAI ATLIT NATIONAL PARALYMPIC (NPC) SUMATERA UTARA (STUDY KASUS PERCAYA DIRI NURTANI PURBA ATLIT ANGKAT BERAT DI NPC SUMATERA UTARA).

(1)

ABSTRAK

DWI ANGGUN ARYANTO.2015. PERCAYA DIRI NURTANI PURBA SEBAGAI ATLET NATIONAL PARALYMPIC COMMITTEE (NPC) SUMATERA UTARA (Studi Kasus Percaya Diri Nurtani Purba Atlet Angkat Berat di NPC Sumatera Utara). Dr. Nurhayati Simatupang, M.Kes). Skripsi : Fakultas Ilmu keolahragaan UNIMED 2010.

Nurtani Purba adalah salah satu atlet difabel Indonesia yang merupakan atlet angkat berat di BPOC/NPC Sumatera Utara. Dari atlet angkat berat lokal, akhirnya Nurtani Purba berhasil meraih prestasi di tingkat Internasional. Berdasarkan pengamatan, sebagai penyandang difabel biasanya tidak mampu melakukan sesuatu dengan kondisi dan keterbatasan yang dimiliki tetapi Nurtani Purba mampu dan merupakan atlet difabel yang memiliki percaya diri yang baik untuk bangkit dan berprestasi dengan keterbatasan yang dimilikinya. Nurtani Purba dengan segala kekurangannya mampu bersaing dengan atlet-atlet difabel lainnya sehingga mampu mendapat prestasi di tingkat Internasional.

Penelitian dilakukan kepada Nurtani Purba dengan menggunakan paradigma dan metode kualitatif, untuk menghasilkan pemahaman yang konprehensif mengenai fenomena yang diteliti. Sacara khusus penelitian kualitatif ini menggunakan rancangan penelitian Studi Kasus Life History. Empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (Credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (comfirmability). Derajat kepercayaan dengan menggunakan Triangulasi data kepada informan yang dianggap dekat dengan Nurtani Purba. Analisis dalam penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) mempelajari data, (2) menemukan kata-kata berupaya menemukan tema, (3) menulis model yang ditemukan, (4) koding yang telah dilakukan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Percaya diri Nurtani Purba atlet angkat berat di BPOC/NPC Sumatera Utara mencangkup beberapa aspek diantarannya : Successful Performance (penampilan sukses), Vicarious Experience (pengalaman berhasil), Verbal Persuasion (verbal persuasi), Emotional Arousal (emosional gairah).

Kata kunci : Nurtani Purba, Percaya Diri, NPC (National Paralympic Committe) Sumatera Utara.


(2)

PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PERCAYA DIRI NURTANI PURBA SEBAGAI ATLET NATIONAL PARALYMPIC (NPC) SUMATERA UTARA (Studi Kasus Percaya diri Nurtani Purba Atlet Angkat Berat di NPC Sumatera Utara)” yang dususun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.

Selama penyelesaian Skripsi ini penulis menyadari banyak berbagai kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan atau pertolongan selama penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat terbalaskan kepada:

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan. 3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, M.Si, Apt selaku Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan. 4. Ibu Dr. Nurhayati Simatupang, M.Kes selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Ibu dr. Novita Sari Harahap, M.Kes selaku Penguji I, Ibu Rima Mediyana Sari, S.Si, M.Or selaku Penguji II, Ibu Zulaini SKM, M.Kes selaku Moderator yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi.


(3)

6. Kakanda Nurtani Purba selaku sampel penelitian skripsi ini, yang telah bersedia meluangkan waktu dan pemikirannya dalam wawancara dengan penulis untuk penyelesaian data skripsi.

7. Orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi Bapak Amir Aryanto dan Ibu Rusma S.Pdi yang telah memberi semangat, doa serta dukungan dengan penuh keikhlasan dan penuh kasih sayang.

8. Kakak dan abang saya Yuyun Ayu Lisna, Aisyah Ruddin Amirullah dan Eko Adi Wibowo yang selalu memberi dukungan kepada saya.

9. Abangda Ali, Abangda Anto Boy, Bapak Asmayadi, Bapak Nirwana Syahputra selaku narasumber pendukung dalam pengumpulan data sampel pada skripsi ini. 10.Kakanda Rima Mediyana Sari dan abangda Agus Halim Samosir yang telah banyak

memberi arahan, saran dengan penuh kesabaran.

11.Dwi lestari S.Si, Cinta, Juliwati, Wilda, Aris, Tomi, Yudi, Ogi Pramono, Eka, Sadam, Aripin, Saipul, Jepri, Marco, Rico, Jasmani, dan semua teman-teman IKOR 2010 yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Adik-adik kos, kakak kos, Susi, Ayu, Tria, Risky, Dessy, Irma, Putri.

13.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal dan skripsi ini yang tidak dapatdi sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan membalas semua kebaikan, dan kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk menambah ilmu pengetahuan amin.

Medan, Maret 2015 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

A. Kajian Teoritis ... 7

1. National Paralympic Committee (NPC) ... 7

2. Polio ... 8

3. Percaya Diri ... 11

B. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Fokus dan Pendekatan Penelitian ... ... 23

B. Tahap-tahap Utama dalam Penelitian ... 24

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

D. Data dan Sumber Data ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Validitas Data ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 35


(5)

B. Hasil Penelitian ... 38

C. Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.2 Perincian Tempat Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Perincian Waktu Penelitian ... 30

Tabel 3.4 Nama Informan yang di Wawancarai ... 31


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Catatan Wawancara ... 62 Lampiran 2. Lis Pertanyaan ... 74 Lampiran 3. Foto Penelitian ... 87


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Manusia Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan dan beraktivitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Penyandang disabilitas adalah bagian dari rakyat Indonesia, juga memiliki hak dan kewajiban yang sama memperoleh kesempatan dalam kehidupan. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang dimaksud penyandang cacat dalam hal ini adalah cacat fisik. Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional.

Pada kehidupan sehari-hari, masih banyak kita lihat kalau penyandang disabilitas mengalami diskriminasi. Setiap ada kesempatan, maka orang-orang penyandang disabilitas selalu mendapat kesempatan terakhir dan bisa kita lihat mereka akhirnya tidak terpilih karena ada orang yang lebih baik secara fisik. Diantara para penyandang disabilitas, masih ada orang-orang yang memiliki prestasi cemerlang secara internasional. Nurtani Purba selanjutnya disingkat NP adalah salah satu penyandang disabilitas dengan jenis kecacatan polio yang memiliki prestasi internasional dalam bidang olahraga. Prestasi terbaik yang pernah diraih NP adalah mendali emas pada Kejurnas di Denpasar-Bali tahun 2006 dimana NP meraih angkatan 105 Kg pada cabang olahraga angkat berat. Prestasi gemilang yang


(9)

diraih NP, diperoleh melalui rasa percaya diri yang tinggi dan kerja keras mengikuti latihan-latihan yang berat selama di NPC SU.

Rasa percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan-kemampuan sendiri, keyakinan pada adanya suatu maksud di dalam kehidupan, dan keperyacayaan bahwa dengan akal budi mereka akan mampu melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan dan harapkan (Davies, 2004 dalam Http://jhtump-a-diandralar-571-2-babii.pdf) diakses pada tanggal 15 Oktober 2014. Menurut Wiranegara, (2010:4) faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan diri salah satunya adalah orang tua yang selalu mengkritik anaknya tanpa memberikan dukungan akan menurunkan kepercayaan diri anaknya, di sisi lain orang tua yang selalu memberikan dukungan dan menantang anak-anaknya untuk lebih maju akan mengembangkan kepercayaan diri anaknya, orang tua yang membuat anak-anaknya merasa di cintai dan diterima dengan segala ketidaksempurnaannya akan berkembang kepercayaan dirinya. Rasa percaya diri yang dimiliki NP tidak terjadi begitu saja, tetapi terbangun dengan berjalannya waktu menghadapi berbagai tahapan hingga akhirnya menjadi seorang NP saat ini. Rasa percaya diri NP hilang pertama kali ketika NP mengalami polio saat ia berusia 6 tahun, sehingga NP mengalami pengecilan pada kedua tungkainya. Akibat polio ini, NP mengalami keterhambatan dalam beraktivitas dan bergerak. Pengecilan pada kedua tungkai, menyebabkan NP tidak dapat berjalan. Untuk bergerak, NP hanya mampu mengeserkan tubuhnya dengan menggunakan lengan. Kondisi ini menyebabkan NP tidak dapat berkumpul dan bermain lagi dengan teman-temannya. Hal ini menyebabkan NP minder dan kehilangan rasa percaya diri, sehingga NP lebih banyak mengurung diri di rumah.

Keluarga dan orang tua merupakan salah satu yang menjadi pendorong NP untuk mampu bangkit dari rasa minder, sehingga NP mau kembali bergaul dengan teman-teman sebaya di sekitar tempat tinggalnya. NP mulai membantu pekerjaan keluarga membuat dinding tepas dari bambu dan sesekali membantu menjaga anak tetangganya. Pada tahun


(10)

2001, NP berkenalan dengan bapak Asmayadi yang saat itu juga sebagai Ketua BPOC-SU. Bapak Asmayadi menyarankan agar NP mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan di

Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) “Bahagia” Sumatera Utara. Akhirnya NP mengikuti saran

yang diberikan Bapak Asmayadi dan mulai masuk PSBD pada tahun 2001 selama satu tahun. Pada awal tahun 2002, NP ditawarin bapak Asmayadi untuk ikut berlatih di BPOC-SU.

Pertama kali mengikuti latihan di BPOC-SU, NP diperkenalkan dengan cabang olahraga atletik nomor lempar dan tolak. Setelah mengikuti beberapa kali latihan dan karena postur tubuh dan jenis kecacatan NP, maka pembina BPOC-SU memutuskan NP untuk berlatih cabang olahraga angkat berat. Awalnya NP ragu dan kurang percaya diri karena kondisi fisiknya untuk dapat mengikuti latihan. Setelah mencoba dan mengikuti teman-teman yang sudah berlatih sebelumnya, akhirnya NP menemukan keyakinan dan rasa percaya diri bahwa NP mampu dan bisa untuk mengikuti latihan-latihan yang diberikan pelatihnya. NP pertama kali mengikuti pertandingan tingkat nasional pada Porcanas XV di Palembang untuk cabang olahraga angkat berat. NP memperoleh medali emas dengan angkatan seberat 84 Kg. Setelah perolehan ini, NP menjadi lebih percaya diri bahwa diamampu dan bisa berprestasilebih baik lagi ke depannya hingga mencapai prestasi pada tingkat internasional.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perjalanan hidup NP, seorang penyandang disabilitas dengan jenis kecacatan polio yang mampu menyesuaikan diri dengan jenis olahraga angkat berat dan ia juga sebagai ibu rumah tangga yang dapat membagi waktu nya baik untuk diri sendiri, untuk keluarga serta waktu saat ia berlatih dan bertanding. Bagaimana NP membangun rasa percaya dirinya, hingga mampu bangkit dan hingga pada akhirnya memiliki prestasi internasional pada bidang olahraga khususnya cabang olahraga angkat berat.


(11)

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1) Faktor apa yang mempengaruhi seorang penyandang disabilitas dengan jenis kecacatan polio untuk mampu melakukan olahraga angkat berat?; 2) Faktor apa saja yang harus dipersiapkan seorang penyandang disabilitas dengan jenis kecacatan polio untuk bisa melakukan angkatan pada cabang olahraga angkat berat?; 3) Bagaimana seorang penyandang disabilitas dengan jenis kecacatan polio melakukan adapatasi gerakan dalam mengangkat beban pada cabang olahraga angkat berat?; 4) Faktor apa saja yang mendukung NP untuk bisa berprestasi pada cabang olahraga angkat berat?; 5) Apakah rasa percaya diri merupakan salah satu faktor NP dapat meraih prestasi pada cabang olahraga angkat berat?; 6) Bagaimana NP membangun rasa percaya dirinya?; 7) Apakah keluarga inti mempengaruhi rasa percaya diri NP?; 8) Bagaimana rasa percaya diri bisa mempengaruhi NP beradaptasi untuk melakukan angkatan?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari adanya salah penafsiran dan sekaligus membuat sasaran bahasan menjadi lebih fokus, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Dalam proposal ini, rencana penelitian dibatasi pada bagaimana percaya diri Nurtani Purba sebagai atlet NPC SU.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana Percaya Diri Nurtani Purba Sebagai Atlet National Paralympic Committe (NPC) SU ?”


(12)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana percaya diri Nurtani Purba hingga mampu bangkit dan pada akhirnya dapat memiliki prestasi pada cabang olahraga angkat berat sampai di tingkat internasional.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari hasil penelitian ini, sebagai berikut:

1. Percaya diri yang dimiliki NP dapat dijadikan contoh bagi atlet-atlet difabel lainnya khususnya di NPC-SU agar dapat berprestasi sampai tingkat internasional.

2. Bagi pengurus dan pelatih NPC-SU, pembinaan yang dilakukan pada NP dapat dijadikan masukan dalam membina bagi atlet-atlet NPC-SU.

3. Bagi FIK UNIMED dan IKOR khususnya menjadi informasi dalam terapi dan pembinaan olahraga bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus.

4. Dapat merubah pola pikir penyandang disabilitas agar tetap bersemangat dalam meraih prestasi.


(13)

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Percaya diri NP pada tahap awal (pertama) timbul dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: a. Setelah melihat penyandang disabilitas lainnya yang mengalami disabilitas lebih

berat baik dari jenis dan derajat kecacatannya.

b.Dukungan dari keluarga terutama ibu yang selalu memberi semangat disaat NP merasa rendah diri dan malu akibat disabilitas yang dialaminya.

c.Keinginan NP untuk bisa membantu ibunya sejak ayah NP meninggal dunia pada saat NP berusia 7 tahun.

2. Percaya diri NP pada tahap ke dua, setelah bergabung dengan BPOC/NPC-SU timbul dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

a.NP sudah membuktikan diri bahwa para disabilitas juga mampu mandiri dan melakukan aktifitas yang positif.

b. Setelah mengikuti diklat di PSBD, NP mampu memiliki keterampilan menjahit dan membuka usaha menjahit.

c. Saat NP mampu beradaptasi dengan bentuk dan beban latihan angkat berat yang diberikan pelatih

d. Saat NP mampu memperoleh medali emas pada Porcanas ke XV di Palembang tahun 2004.


(15)

B. Saran

1. Bagi atlet disabilitas NPC-SU

Melihat dari pengalaman NP, dengan berbekal rasa percaya diri yang tinggi diharapkan atlet disabilitas khususnya dari NPC-SU berlatih dengan semangat agar dapat meraih prestasi yang terbaik.

2. Bagi NPC (National Paralympic Committe) Sumatera Utara

NPC sebagai wadah bagi atlet disabilitas, agar dapat membangun rasa percaya diri atlet atau calon atlet untuk memiliki keyakinan bahwa para disabilitas bisa dan mampu meraih prestasi.

3. Bagi IKOR FIK UNIMED

Sebagai informasi khususnya bagi Jurusan IKOR, untuk dilakukan penelitaina lanjut dan dapat berperan serta didalam pembinaan atlet NPC-SU.

4. Dapat merubah pola pikir penyandang disabilitas agar tetap bersemangat dalam meraih prestasi.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Davies, Rasa percaya diri, dalam Http://jhtump-a-diandralar-571-2-babii.pdf, diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.

Dimas, Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Employability Pada Mahasiswa, Percaya diri, dalam Http://jurnal2(3).pdf diakses tanggal 9 Oktober 2014.

Fatimah, Enung, Psikologi Perkembangan, (Perkembangan Peserta Didik), Bandung: CT Pustaka Setia, 2010.

Fuadillah, Tahap-Tahap Utama Dalam Penelitian, dalam Http://alhada-

fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-74829-Pengetahuan%20Akademik-Tahap-tahap%20Penelitian%20kualitatif.html diakses tanggal 23 oktober 2014.

Hakim, Percaya Diri, dalam Http://kaertikasari435.wordpress.com/tugas-kuliah/rivew-jurnal-nasional/ diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2013.

National Paralympic Committee SumateraUtara,dalam Http://www.npcindonesia.org/tentang -kami/sejarah/ diakses pada tanggal 24 januari 2014.

Penyakit polio, dalam Http://digital_123434-S-5383-ValiditasPenapisan-Literatur_2.pdf diakses tanggal 23 Oktober 2014 .

Polio, dalam Http:// 2011.blogspot.com/2011/03/poliomylitis.html, diakses tanggal 23 Oktober 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: ALFABETA, CV, 2010. Taylor, Ros, Mengembangkan Kepercayaan Diri: Membangun Pendekatan Positif Terhadap

Kehidupan dan Pekerjaan, London: Erlangga, 2006.

Wiyono, Slamet, Manajemen Potensi Diri: Strategi Jitu Mendongkrak Kesuksesan Pribadi dan Organisasi Tanpa Mengorbankan Integritas Moral, Jakarta: PT. Grasindo, 2006. Widarso, Wishnubroto, Sukses Membangun Rasa Percaya Diri ‘Self-Confidence’, Jakarta:

PT Grasindo Anggota Ikapi, 2005.

Wiranegara, Chibita, Dahsyatnya Percaya Diri: Total Self-Confidence, Yogyakarta: New Diglossia, 2010.

Winnick, Joseph P, Adapted Physical Education and Sport, 2005.

Yulianto, Kerpercayaan Diri Dan Prestasi Atlet Tae Kwon Do, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No.1, Juni 2006 dalam Http://692-1404-1PB.pdf diakses tanggal 15 Oktober 2014.


(17)

(1)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana percaya diri Nurtani Purba hingga mampu bangkit dan pada akhirnya dapat memiliki prestasi pada cabang olahraga angkat berat sampai di tingkat internasional.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari hasil penelitian ini, sebagai berikut:

1. Percaya diri yang dimiliki NP dapat dijadikan contoh bagi atlet-atlet difabel lainnya khususnya di NPC-SU agar dapat berprestasi sampai tingkat internasional.

2. Bagi pengurus dan pelatih NPC-SU, pembinaan yang dilakukan pada NP dapat dijadikan masukan dalam membina bagi atlet-atlet NPC-SU.

3. Bagi FIK UNIMED dan IKOR khususnya menjadi informasi dalam terapi dan pembinaan olahraga bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus.

4. Dapat merubah pola pikir penyandang disabilitas agar tetap bersemangat dalam meraih prestasi.


(2)

(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Percaya diri NP pada tahap awal (pertama) timbul dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: a. Setelah melihat penyandang disabilitas lainnya yang mengalami disabilitas lebih

berat baik dari jenis dan derajat kecacatannya.

b.Dukungan dari keluarga terutama ibu yang selalu memberi semangat disaat NP merasa rendah diri dan malu akibat disabilitas yang dialaminya.

c.Keinginan NP untuk bisa membantu ibunya sejak ayah NP meninggal dunia pada saat NP berusia 7 tahun.

2. Percaya diri NP pada tahap ke dua, setelah bergabung dengan BPOC/NPC-SU timbul dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

a.NP sudah membuktikan diri bahwa para disabilitas juga mampu mandiri dan melakukan aktifitas yang positif.

b. Setelah mengikuti diklat di PSBD, NP mampu memiliki keterampilan menjahit dan membuka usaha menjahit.

c. Saat NP mampu beradaptasi dengan bentuk dan beban latihan angkat berat yang diberikan pelatih

d. Saat NP mampu memperoleh medali emas pada Porcanas ke XV di Palembang tahun 2004.


(4)

B. Saran

1. Bagi atlet disabilitas NPC-SU

Melihat dari pengalaman NP, dengan berbekal rasa percaya diri yang tinggi diharapkan atlet disabilitas khususnya dari NPC-SU berlatih dengan semangat agar dapat meraih prestasi yang terbaik.

2. Bagi NPC (National Paralympic Committe) Sumatera Utara

NPC sebagai wadah bagi atlet disabilitas, agar dapat membangun rasa percaya diri atlet atau calon atlet untuk memiliki keyakinan bahwa para disabilitas bisa dan mampu meraih prestasi.

3. Bagi IKOR FIK UNIMED

Sebagai informasi khususnya bagi Jurusan IKOR, untuk dilakukan penelitaina lanjut dan dapat berperan serta didalam pembinaan atlet NPC-SU.

4. Dapat merubah pola pikir penyandang disabilitas agar tetap bersemangat dalam meraih prestasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Davies, Rasa percaya diri, dalam Http://jhtump-a-diandralar-571-2-babii.pdf, diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.

Dimas, Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Employability Pada Mahasiswa, Percaya diri, dalam Http://jurnal2(3).pdf diakses tanggal 9 Oktober 2014.

Fatimah, Enung, Psikologi Perkembangan, (Perkembangan Peserta Didik), Bandung: CT Pustaka Setia, 2010.

Fuadillah, Tahap-Tahap Utama Dalam Penelitian, dalam Http://alhada-

fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-74829-Pengetahuan%20Akademik-Tahap-tahap%20Penelitian%20kualitatif.html diakses tanggal 23 oktober 2014.

Hakim, Percaya Diri, dalam Http://kaertikasari435.wordpress.com/tugas-kuliah/rivew-jurnal-nasional/ diakses tanggal 15 Oktober 2014.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2013.

National Paralympic Committee SumateraUtara,dalam Http://www.npcindonesia.org/tentang -kami/sejarah/ diakses pada tanggal 24 januari 2014.

Penyakit polio, dalam Http://digital_123434-S-5383-ValiditasPenapisan-Literatur_2.pdf diakses tanggal 23 Oktober 2014 .

Polio, dalam Http:// 2011.blogspot.com/2011/03/poliomylitis.html, diakses tanggal 23 Oktober 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: ALFABETA, CV, 2010. Taylor, Ros, Mengembangkan Kepercayaan Diri: Membangun Pendekatan Positif Terhadap

Kehidupan dan Pekerjaan, London: Erlangga, 2006.

Wiyono, Slamet, Manajemen Potensi Diri: Strategi Jitu Mendongkrak Kesuksesan Pribadi dan Organisasi Tanpa Mengorbankan Integritas Moral, Jakarta: PT. Grasindo, 2006. Widarso, Wishnubroto, Sukses Membangun Rasa Percaya Diri ‘Self-Confidence’, Jakarta:

PT Grasindo Anggota Ikapi, 2005.

Wiranegara, Chibita, Dahsyatnya Percaya Diri: Total Self-Confidence, Yogyakarta: New Diglossia, 2010.

Winnick, Joseph P, Adapted Physical Education and Sport, 2005.

Yulianto, Kerpercayaan Diri Dan Prestasi Atlet Tae Kwon Do, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No.1, Juni 2006 dalam Http://692-1404-1PB.pdf diakses tanggal 15 Oktober 2014.


(6)