ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, Analisis Pengaruh Corporate Governance, Corporate Risk, Earnings Management, Leverage Dan Liquidity Terhadap Tindakan Pajak Agresif (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012

(1)

ANALISIS PENGARUH

CORPORATE GOVERNANCE

,

CORPORATE RISK

,

EARNINGS MANAGEMENT

,

LEVERAGE

DAN

LIQUIDITY

TERHADAP

TINDAKAN PAJAK AGRESIF

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:

HANDAYANI WIDIYANTO PUTRI

B 200130245

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH

CORPORATE GOVERNANCE

,

CORPORATE RISK

,

EARNINGS MANAGEMENT

,

LEVERAGE

DAN

LIQUIDITY

TERHADAP

TINDAKAN PAJAK AGRESIF

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

HANDAYANI WIDIYANTO PUTRI B 200130245

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing


(3)

ii

PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE RISK, EARNINGS MANAGEMENT, LEVERAGE, DAN LIQUIDITY

TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Yang ditulis oleh:

HANDAYANI WIDIYANTO PUTRI B 200130245

Telah dipertahankan didepanDewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada tanggal 9 Februari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Dewan penguji:

1. Drs. M. Abdul Aris, M.Si (...) (Ketua dewan penguji)

2. Fauzan, S.E., M.Si., Akt., CA (...) (Anggota dewan penguji 1)

3. Dra. Mujiyati, M.Si (...) (Anggota dewan penguji 2)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(4)

(5)

1

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE RISK, EARNINGS MANAGEMENT,

LEVERAGE DAN LIQUIDITY TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage, dan liquidity terhadap tindakan pajak agresif pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari metode tersebut, didapat 32 data observasi dari 8 perusahaan yang dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa corporate governance dan corporate riskberpengaruh negatif terhadap tindakan pajak agresif. Earnings management dan liquidity berpengaruh positif terhadap tindakan pajak agresif. Namun, leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Hasil ini sesuai dengan penelitian dari Hidayanti dan Laksito (2013), Budiman dan Setiyomo (2012), I Nyoman, et al. (2015), Kurniasih dan Sari (2013), Prakosa (2014), dan Darmawan dan Sukartha (2014).

Kata kunci: tindakan pajak agresif, corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage, dan liquidity.

ABSTRACT

The objective of this study is to analyze the influence of corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage, and liquidity to tax aggresiveness in companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2012-2015. Sample was determined by purposive sampling method. From this method, there was collected 32 observations from 8 companies based on multiple linier regression analysis. The result showed that corporate governance and corporate risk had negative significantly effect to tax aggresiveness. Earnings management and liquidity had positive significantly effect to tax aggresiveness. Whereas leverage had no significantly effect to tax aggresiveness. This result were consistent to previous studies from Hidayanti and Laksito (2013), Budiman and Setiyono (2012), I Nyoman, et al. (2015), Kurniasih and Sari (2013), Prakosa (2014),and Darmawan and Sukartha (2014).

Keywords: tax aggresiveness, corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage, liquidity.

1. PENDAHULUAN

Pajak merupakan salah satu elemen penting dalam suatu negara yang berperan sebagai penopang pertumbuhan dan perkembangan semua aspek yang ada. Peran ini dapat dilakukan karena pajak merupakan salah satu sumber


(6)

2

pendapatan utama Indonesia. Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2015 hanya mencapai 83% dari target yang telah ditetapkan (http://www.kemenkeu.go.id /Berita/realisasi-pendapatan-negara-2015, diakses pada 28 September 2016). Bagi perusahaan, pajak merupakan beban signifikan yang harus dikeluarkan karena dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan (Masri & Martani, 2012). Oleh karena itu, terdapat kemungkinan perusahaan melaporkan pajak kurang dari semestinya, sehingga pendapatan perusahaan menjadi lebih optimal. Bila hal tersebut terjadi, maka perusahaan mengindikasikan melakukan tindakan pajak agresif (I Nyoman, et al. 2015).

Tindakan pajak agresif adalah tindakan yang dirancang atau dimanipulasi untuk mengurangi laba fiskal melalui perencanaan pajak, yang dapat diklasifikasikan atau tidak diklasifikasikan sebagai tax evasion (Frank, et al. 2009). Perusahaan yang memiliki corporate governance yang baik cenderung mengambil tindakan perpajakan yang tidak beresiko dan lebih taat terhadap peraturan yang telah ditetapkan (Annisa & Kurniasih, 2012). Penelitian I Nyoman, et al. (2015) menunjukkan corporate governance tidak memiliki peran signifikan terhadap tindakan pajak agresif, namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Hidayanti dan Laksito (2013) yang menunjukkan bahwa corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap tindakan pajak agresif.

Pemimpin perusahaan umumnya memiliki karakter risk taker atau risk averse yang tercermin pada besar kecilnya corporate risk yang ada (Budiman & Setiyono, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan I Nyoman, et al. (2015) dan Swingly dan Sukartha (2015) menunjukkan bahwa corporate risk

berpengaruh positif terhadap tindakan pajak agresif. Semakin tinggi corporate risk berarti pemimpin perusahaan sudah berani melakukan tindakan-tindakan yang mengandung resiko tinggi seperi tindakan pajak agresif.

Manajer perusahaan akan cenderung melakukan earnings management agar dapat menurunkan beban pajak dengan melakukan income decreasing. Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto dan Supramono (2012) menunjukkan bahwa earnings management berperan positif dalam


(7)

3

memengaruhi agresivitas pajak perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Lee dan Swenson (2011), bahwa efek perpajakan tidak dipengaruhi oleh kegiatan earnings management.

Brigham dan Houston (2011: 153) menyatakan bahwa perusahaan membutuhkan modal untuk tumbuh dan membiayai aktivitas operasinya. Modal tersebut dapat diperoleh dalam bentuk utang atau ekuitas. Penelitian yang dilakukan Suyanto dan Supramono (2012) menunjukkan bahwa leverage

berpengaruh positif terhadap tindakan pajak agresif. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Richardson dan Lanis (2007) menyatakan bahwa leverage

perusahaan tidak memengaruhi tindakan pajak agresif perusahaan.

Liquidity perusahaan diprediksi akan memengaruhi agresivitas pajak perusahaan. Perusahaan yang memiliki liquidity tinggi berarti memiliki arus kas yang baik sehingga perusahaan mampu membayar seluruh beban perusahaan termasuk beban pajak (Suyanto & Supramono, 2012). Penelitian Suyanto dan Supramono (2012), menyatakan liquidity berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak perusahaan, sedangkan Adhisamartha dan Noviari (2015), menyatakan faktor liquidity berpengaruh positif terhadap tingkat agresivitas Wajib Pajak Badan.

2. METODE

Unit analisis penelitian ini adalah perusahan dan mengambil populasi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 dengan jumlah 518 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria: (1) Perusahaan yang berturut-turut masuk dalam peringkat CGPI selama tahun 2012-2015. (2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember selama periode 2012-2015. (3) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan mata uang rupiah. (4) Perusahaan yang memperoleh laba selama tahun 2012-2015 karena laba merupakan dasar pengenaan pajak perusahaan. (5) Perusahaan yang memiliki data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian.


(8)

4

Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan, peringkat CGPI, dan dokumen-dokumen lainnya. Data penelitian ini diperoleh dari website BEI (www.idx.com) dan peringkat CGPI dari majalah SWA

(www.swa.co.id).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tindakan pajak

agresif sedangkan variabel independennya adalah corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage dan liquidity.

2.1Tindakan Pajak Agresif

CETR dihitung dengan membagi jumlah pajak yang dibayarkan dengan laba sebelum pajak. Peneliti tidak menggunakan tax evasion karena

tax evasion merupakan suatu tindakan yang sulit untuk dideteksi dan sudah menyangkut masalah hukum.

...(Dyreng, et al. 2008)

2.2Corporate Governance

Corporate governance pada penelitian ini diproksikan oleh skor CGPI. Penilaian CGPI meliputi 4 tahap dengan bobot nilai sebagai berikut: (1) Self-assesment 15%; (2) Pengumpulan dokumen 25%; (3) Penyusunan makalah dan presentasi 12%. (4) Observasi ke perusahaan (48%).

2.3Corporate Risk

Corporate risk diukur dengan menggunakan standar deviasi dari laba sebelum pajak (income before tax expense) dibagi dengan total aset perusahaan yang merujuk pada penelitian Dyreng, et al. 2010.

Risk = ...(Dyreng, et al. 2010)

Keterangan:

E = Income before tax expense T = Total aset perusahaan

2.4Earnings Management

Indikator earnings management dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan modified Jones model, sebagai berikut:


(9)

5

TAit = NIit – CFOit ...(1) (Modified Jones Model) Nilai total accruals diestimasi dengan persamaan regresi Ordinary Least Square sebagai berikut:

= β1 ( ) + β2 ( - + β3 ( ) + ε ....(2) (Modified Jones

Model)

Koefisien regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai non discretionary accruals (NDA) dengan rumus:

NDAit = β1 ( ) + β2 ( - + β3 ( ) + ε .....(3) (Modified

Jones Model)

Selanjutnya, discretionary accrual dapat dihitung sebagai berikut:

...(4) (Modified Jones Model)

Keterangan:

DAit = Discretionary accruals perusahaan i pada periode ke t

NDAit = Non-discretionary accruals perusahaan i pada periode ke t

TAit = Total accruals perusahaan i pada periode ke t NIit = Net income perusahaan i pada periode ke t

CFOit = Cash flow from operating activities perusahaan i pada periode t

Ait-1 = Total asset perusahaan i pada periode t-1

ΔRevit = Perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun ke t PPEit = Aktiva tetap perusahaan i pada periode t

ΔARit = Perubahan piutang perusahaan i pada periode t

β1-3 = Koefisien regresi

ε = error terms 2.5Leverage

Leverage pada penelitian ini diukur menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) atau rasio utang terhadap modal.


(10)

6 2.6Liquidity

Liquidity dalam penelitian ini diukur dengan membagi aset lancar dengan liabilitas lancar.

...(Paulin Weetman, 2006: 775)

Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi linier beganda:

CETR= α + β1CG + β2RISK + β3DA + β4DER + β5LIQ + ε

Keterangan:

TaxAgg = tindakan pajak agresif α = konstanta

β1- β5 = koefisien regresi CG = corporate governance

RISK = corporate risk DA = discretionary accruals

DER = Debt to Equity Ratio LIQ = liqudity ε = error term

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel Uji Asumsi Klasik

Keterangan Uji

Normalitas

Uji Multikolinearitas

Uji Autokorelasi

Uji Heterokedastisitas

Z Sig. TOL VIF Logaritma Natural

Kolmogorov Smirnov Z 0,119 0,200

CG .555 1.802 ,975

RISK .189 5.292 ,156

DA .257 3.890 ,627

DER .328 3.050 ,103

LIQ .358 2.791 ,251

Durbin Watson 1,826

3.2 Uji Normalitas

Hasil uji diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,119 dengan

Asymp.Sig 0,200. Nilai Asymp.Sig lebih besar daripada tingkat signifikansi (0,200 > 0,05) yang menunjukkan bahwa data residual bersidtribusi normal dan model regresi layak digunakan dalam penelitian ini.


(11)

7

3.3 Uji Multikolinearitas

Hasil uji data tidak terdapat masalah multikolinearitas karena semua variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10.

3.4 Uji Autokorelasi

Nilai Watson hitung (DW) sebesar 1,826 dan nilai Durbin-Watson tabel (DU) sebesar 1,8187. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai DW terletak diantara DU dan 4-DU, sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak mengandung masalah autokorelasi.

3.5 Uji Heterokedastisitas

Nilai Logaritma Natural (LN) dari semua variabel independen memiliki nilai signifikansi > 0,05. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.

3.6 Pengujian Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,106 2,281 3,553 ,001

CG -,084 ,027 -,439 -3,102 ,005

RISK -15,228 2,521 -1,465 -6,041 ,000

DA 11,253 2,931 ,798 3,839 ,001

DER -,001 ,000 -,347 -1,884 ,071

LIQ ,005 ,001 ,627 3,558 ,001

Berdasarkan hasil regresi pada tabel di atas maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

CETR = 8,106– 0,084 CG – 15,228 RISK + 11,253 DA – 0,001 DER + 0,005 LIQ + ε

Corporate governance (CG) memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,005 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa corporate governance

berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR) dengan nilai koefisien negatif. Hal ini berarti apabila kualitas corporate governance


(12)

8

tindakan pajak agresif. Penelitian ini tidak menolak hipotesis yang dikembangkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Corporate Risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa corporate risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR). Tingkat resiko perusahaan yang tinggi menunjukkan karakter eksekutif lebih memiliki sifat risk taker daripada risk averse. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin eksekutif bersifat risk taker maka tindakan pajak agresif perusahaan semakin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini mendukung hipotesis bahwa corporate risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Earnings management berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa earnings management

berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR).Perusahaan yang melakukan earnings management, maka dapat dikatakan tindakan pajak agresif perusahan tinggi karena manajemen dapat mengatur dan merekayasa komponen akrual sesuai dengan kebijakan manajerial. Penelitian ini mendukung hipotesis yang dikembangkan bahwa earnings management berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Leverage berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,071 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR) dengan koefisien negatif. Hubungan negatif ini dapat diartikan apabila nilai

leverage perusahaantinggi, maka perusahaan tidak perlu melakukan tindakan pajak agresif. Penelitian ini menolak hipotesis yang telah dikembangkan bahwa leverage berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Liquidity berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.


(13)

9

Variabel liquidity pada hasil uji statistik tabel memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa liquidity berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR). Perusahaan dengan liquidity yang tinggi menggambarkan arus kas yang baik, yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan menghasilkan laba yang tinggi. Sehingga, perusahaan akan melakukan tindakan pajak agresif untuk mengurangi beban pajak perusahaan. Penelitian ini tidak menolak hipotesis yang dikembangkan bahwa liquidity

berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

4. PENUTUP 4.1Simpulan

Corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage, dan liquidity berpengaruh secara simultan terhadap tindakan pajak agresif.

Corporate governance berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Corporate risk berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Earnings management berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Liquidity berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

4.2Saran

Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang dapat memprediksi adanya tindakan pajak agresif, seperti kepemilikan danCSR.


(14)

10

DAFTAR PUSTAKA

Adhisamartha, Ida B.P.F. dan Noviari, Naniek. 2015. Pengaruh Likuiditas, Leverage,Intensitas Persediaan, dan Intensitas Aset Tetap pada Tingkat Agresivitas Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 13 (3): 973-1000.

Annisa, N.A. dan L. Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing. 8 (2): 95-189.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 11 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.

Budiman, J. dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). ProceedingSimposium Nasional Akuntansi XV.25-28 September, Banjarmasin, Indonesia.Hal.1-22.

Darmawan, I Gede H. dan Sukartha, I Made. 2014. Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Leverage, Return on Assets, dan Ukuran Perusahaan pada Penghindaran Pajak. E-Journal ISSN 2302-8556 9.1: 143-161.

Desai, M., dan D. Dharmapala. 2009. Corporate Tax Avoidance and High-Power Incentives. Journal of Financial Economics. 84: 591-623.

Dyreng, et al., 2010.The Effect of Executives on Corporate Tax Avoidance.The Accounting Review.85: 1163-1189.

Frank, et al., 2009.Tax Reporting Aggresiveness and its Relation to Aggressive Financial Reporting.The Accounting Review.84 (2): 1-49

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayanti, Alfiyani Nur. dan Laksito, Herry. 2013. Pengaruh antara Kepemilikan Keluarga dan Corporate Governance terhadap Tindakan Pajak Agresif. ISSN. 2 (2): 1-12.

Hite, Peggy A. dan McGill, G. 1992.An Examination of Tax Payer Preferences for Aggressive Tax Advice.National Tax Journal.45: 389-403.

http://www.kemenkeu.go.id/Berita/realisasi-pendapatan-negara-2015. Diakses pada 28 September 2016

I Nyoman, S., Handajani, Lilik., Isnaini, Zuhrotul. 2015. Tindakan Pajak Agresif pada Perbankan: Eksplorasi Corporate Risk dan Corporate Governance.

Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XVIII.Universitas Sumatera Utara Medan.Hal.1-27.


(15)

11

Jensen, Michael C dan Meckling William H. 1976.Theory of the Firms: Managerial Bahaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. 3 (4): 1-78.

Kurniasih, Tommy dan Sari, Maria M. Ratna. 2013. Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance,Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi ISSN. 18 (1): 58-66.

Lee, Namryoung dan Sweenson, Charles. 2011. Earnings Management through Discretionary Expenditures in the U.S., Canada, and Asia. International Business Research.4 (2): 257-266.

Low, Angle. 2006. Managerial Risk-Taking Behaviour and Equity-Based Compensation. Fisher College of Business Working Paper.SSRN 934857.

Ozkan, Aydin. 2001. Determinants of Capital Structure and Adjusment to Long Run Target: Evidence from UK Company Panel Data. Journal Business Finance & Accounting. 28(1) & (2): 175-198.

Masri, I. dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin. Hal.1-23.

Prakosa, Kesit Bambang. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga, dan Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XVII.Lombok.Hal.1-27.

Richardson, G. dan Lanis, R. 2007. Determinants of Variability in Corporate Effetctive Tax Rates and Tax Reform: Evidence from Australia. Journal of Accounting and Public Policy. 26: 689-704

Scott, W. R. 2000. Financial Accounting Theory.International Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Swingly, C. dan Sukartha, I Made. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, dan Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax Avoidance. ISSN. 10 (1): 47-62

Wolk, I. H., M. G. Tearney, dan J. L. Dodd. 2001. Accounting Theory: A

Conceptual and Institutional Approach.Edisi 5.South-Western Colege Publishing.


(1)

6 2.6Liquidity

Liquidity dalam penelitian ini diukur dengan membagi aset lancar dengan liabilitas lancar.

...(Paulin Weetman, 2006: 775)

Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi linier beganda: CETR = α + β1CG + β2RISK + β3DA + β4DER + β5LIQ + ε

Keterangan:

TaxAgg = tindakan pajak agresif α = konstanta

β1- β5 = koefisien regresi CG = corporate governance RISK = corporate risk DA = discretionary accruals DER = Debt to Equity Ratio LIQ = liqudity

ε = error term

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Tabel Uji Asumsi Klasik

Keterangan Uji

Normalitas

Uji Multikolinearitas

Uji Autokorelasi

Uji Heterokedastisitas

Z Sig. TOL VIF Logaritma Natural

Kolmogorov Smirnov Z 0,119 0,200

CG .555 1.802 ,975

RISK .189 5.292 ,156

DA .257 3.890 ,627

DER .328 3.050 ,103

LIQ .358 2.791 ,251

Durbin Watson 1,826

3.2 Uji Normalitas

Hasil uji diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,119 dengan Asymp.Sig 0,200. Nilai Asymp.Sig lebih besar daripada tingkat signifikansi (0,200 > 0,05) yang menunjukkan bahwa data residual bersidtribusi normal dan model regresi layak digunakan dalam penelitian ini.


(2)

7 3.3 Uji Multikolinearitas

Hasil uji data tidak terdapat masalah multikolinearitas karena semua variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10.

3.4 Uji Autokorelasi

Nilai Watson hitung (DW) sebesar 1,826 dan nilai Durbin-Watson tabel (DU) sebesar 1,8187. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai DW terletak diantara DU dan 4-DU, sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak mengandung masalah autokorelasi.

3.5 Uji Heterokedastisitas

Nilai Logaritma Natural (LN) dari semua variabel independen memiliki nilai signifikansi > 0,05. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.

3.6 Pengujian Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,106 2,281 3,553 ,001

CG -,084 ,027 -,439 -3,102 ,005

RISK -15,228 2,521 -1,465 -6,041 ,000

DA 11,253 2,931 ,798 3,839 ,001

DER -,001 ,000 -,347 -1,884 ,071

LIQ ,005 ,001 ,627 3,558 ,001

Berdasarkan hasil regresi pada tabel di atas maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

CETR = 8,106– 0,084 CG – 15,228 RISK + 11,253 DA – 0,001 DER + 0,005 LIQ + ε

Corporate governance (CG) memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,005 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR) dengan nilai koefisien negatif. Hal ini berarti apabila kualitas corporate governance perusahaan semakin baik, maka perusahaan cenderung tidak melakukan


(3)

8

tindakan pajak agresif. Penelitian ini tidak menolak hipotesis yang dikembangkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Corporate Risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa corporate risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR). Tingkat resiko perusahaan yang tinggi menunjukkan karakter eksekutif lebih memiliki sifat risk taker daripada risk averse. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin eksekutif bersifat risk taker maka tindakan pajak agresif perusahaan semakin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini mendukung hipotesis bahwa corporate risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Earnings management berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa earnings management berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR).Perusahaan yang melakukan earnings management, maka dapat dikatakan tindakan pajak agresif perusahan tinggi karena manajemen dapat mengatur dan merekayasa komponen akrual sesuai dengan kebijakan manajerial. Penelitian ini mendukung hipotesis yang dikembangkan bahwa earnings management berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Leverage berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,071 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR) dengan koefisien negatif. Hubungan negatif ini dapat diartikan apabila nilai leverage perusahaantinggi, maka perusahaan tidak perlu melakukan tindakan pajak agresif. Penelitian ini menolak hipotesis yang telah dikembangkan bahwa leverage berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Liquidity berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.


(4)

9

Variabel liquidity pada hasil uji statistik tabel memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa liquidity berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR). Perusahaan dengan liquidity yang tinggi menggambarkan arus kas yang baik, yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan menghasilkan laba yang tinggi. Sehingga, perusahaan akan melakukan tindakan pajak agresif untuk mengurangi beban pajak perusahaan. Penelitian ini tidak menolak hipotesis yang dikembangkan bahwa liquidity berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.

4. PENUTUP 4.1Simpulan

Corporate governance, corporate risk, earnings management, leverage, dan liquidity berpengaruh secara simultan terhadap tindakan pajak agresif.

Corporate governance berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Corporate risk berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Earnings management berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.

Leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Liquidity berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif. 4.2Saran

Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang dapat memprediksi adanya tindakan pajak agresif, seperti kepemilikan danCSR.


(5)

10 DAFTAR PUSTAKA

Adhisamartha, Ida B.P.F. dan Noviari, Naniek. 2015. Pengaruh Likuiditas, Leverage,Intensitas Persediaan, dan Intensitas Aset Tetap pada Tingkat Agresivitas Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 13 (3): 973-1000.

Annisa, N.A. dan L. Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing. 8 (2): 95-189.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 11 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.

Budiman, J. dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). ProceedingSimposium Nasional Akuntansi XV.25-28 September, Banjarmasin, Indonesia.Hal.1-22.

Darmawan, I Gede H. dan Sukartha, I Made. 2014. Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Leverage, Return on Assets, dan Ukuran Perusahaan pada Penghindaran Pajak. E-Journal ISSN 2302-8556 9.1: 143-161.

Desai, M., dan D. Dharmapala. 2009. Corporate Tax Avoidance and High-Power Incentives. Journal of Financial Economics. 84: 591-623.

Dyreng, et al., 2010.The Effect of Executives on Corporate Tax Avoidance.The Accounting Review.85: 1163-1189.

Frank, et al., 2009.Tax Reporting Aggresiveness and its Relation to Aggressive Financial Reporting.The Accounting Review.84 (2): 1-49

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayanti, Alfiyani Nur. dan Laksito, Herry. 2013. Pengaruh antara Kepemilikan Keluarga dan Corporate Governance terhadap Tindakan Pajak Agresif. ISSN. 2 (2): 1-12.

Hite, Peggy A. dan McGill, G. 1992.An Examination of Tax Payer Preferences for Aggressive Tax Advice.National Tax Journal.45: 389-403.

http://www.kemenkeu.go.id/Berita/realisasi-pendapatan-negara-2015. Diakses pada 28 September 2016

I Nyoman, S., Handajani, Lilik., Isnaini, Zuhrotul. 2015. Tindakan Pajak Agresif pada Perbankan: Eksplorasi Corporate Risk dan Corporate Governance. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XVIII.Universitas Sumatera Utara Medan.Hal.1-27.


(6)

11

Jensen, Michael C dan Meckling William H. 1976.Theory of the Firms: Managerial Bahaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. 3 (4): 1-78.

Kurniasih, Tommy dan Sari, Maria M. Ratna. 2013. Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance,Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi ISSN. 18 (1): 58-66.

Lee, Namryoung dan Sweenson, Charles. 2011. Earnings Management through Discretionary Expenditures in the U.S., Canada, and Asia. International Business Research.4 (2): 257-266.

Low, Angle. 2006. Managerial Risk-Taking Behaviour and Equity-Based Compensation. Fisher College of Business Working Paper.SSRN 934857.

Ozkan, Aydin. 2001. Determinants of Capital Structure and Adjusment to Long Run Target: Evidence from UK Company Panel Data. Journal Business Finance & Accounting. 28(1) & (2): 175-198.

Masri, I. dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin. Hal.1-23.

Prakosa, Kesit Bambang. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga, dan Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XVII.Lombok.Hal.1-27. Richardson, G. dan Lanis, R. 2007. Determinants of Variability in Corporate

Effetctive Tax Rates and Tax Reform: Evidence from Australia. Journal of Accounting and Public Policy. 26: 689-704

Scott, W. R. 2000. Financial Accounting Theory.International Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Swingly, C. dan Sukartha, I Made. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, dan Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax Avoidance. ISSN. 10 (1): 47-62

Wolk, I. H., M. G. Tearney, dan J. L. Dodd. 2001. Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach.Edisi 5.South-Western Colege Publishing.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

Pengaruh Good Corporate Governance, Total Asset Turnover, dan Earnings management Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 55 173

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi - Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

0 1 7

ABSTRAK Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

0 0 10

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11