Holi terasa hendak membuang muka. Seperti segan menatap mata Amron, orang yang begitu bangga Perhatikanlah petikan novel berikut

Pulanglah Putri Bungsu dengan membawa api. Sahdan, sang ibu lalu menanak nasi. Beberapa hari kemudian pernikahan Putri Bungsu dengan Ular Renggiong pun dilaksanakan. Banyak orang mempergunjingkan pernikahan itu, termasuk kedua kakak kandungnya sendiri. Namun, Putri Bungsu tidak mempedulikannya. Baginya, sudah bisa membantu keluarganya adalah sebuah kebanggaan. Namun, apa yang terjadi pada malam penganten. Di dalam kamar tiba-tiba Ular Renggiong berubah menjadi seorang pangeran yang tampan. ”Terima kasih, Putri Bungsu” kata sang Pangeran, ”kau telah mengembalikan aku menjadi manusia. Aku dikutuk dewa menjadi ular dan akan kembali menjadi manusia jika mampu menikahi putri secantik kau.” Hal ini menimbulkan kecemburuan gadis- gadis di kampung, termasuk kedua kakak kandung Putri Bungsu. Amanat yang paling tepat dapat dipetik dari kutipan cerita Melayu klasik di atas adalah.... A. Sesuatu yang dilakukan dengan keihlasan akan membuahkan keberuntungan B. Dalam mencari jodoh hendaknya memperhatikan asal-usul colon jodoh C. Seorang anak harus melaksanakan perintah orang tua. D. Jodoh yang buruk rupa kadang-kadang membawa keberuntungan E. Tidak selamanya ular membawa bahaya bagi orang yang ada di sekotarnya

7. Holi terasa hendak membuang muka. Seperti segan menatap mata Amron, orang yang begitu bangga

dilahirkan sebagai tukang kebun. Kalau bisa kusembah, akan kusembah kau. Terimalah Amron. Terimalah kenyataan ini. Di dalam Quran maupun Hadits, tukang kebun memang tak pernah dihubungkan dengan keimanan. Tetapi, kebersihan jelas-jelas dikaitkan, kalau bukan disenapaskan, dengan iman, katanya memikat. Matanya tetap menghindar dari tukang kebun yang duduk dengan penuh percaya diri di seberang mejanya yang besar dan kukuh. Watak tokoh Holi dalam petikan cerita pendek di atas digambarkan melalui.... A. fisik B. perbuatan C. cara berbicara D. lingkungan E. cara berpikir

8. Perhatikanlah petikan novel berikut

… Marya melemparkan tasnya di atas meja, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur busa. Matanya menatap ke loteng. Nanar. Agaknya pandangannya jauh menerawang. Namun, sesaat kemudian ia membalikkan tubuhnya dan merapatkan mukanya ke bantal. Tadi di kantor ia mendapat telepon dari wanita tak dikenal. “Ihlaskah kau jika aku jadi istri kedua suamimu?” suara wanita itu dalam telepon masih tergiang di telinga Marya. Telepon itu mati sekita setelah kalimat itu meluncur. Telepon itu datang berulang-ulang. “Mana mungkin aku ihlas.” Marya seakan menjawab, mana mungkin aku ihlas. Marya mencoba mencari siapa wanita itu. Ia agaknya sering mendengar wanita dengan karakter suara seperti di telepon tadi. “Eh, siapa ya?” Saat itu suami Marya sedang di luar kota yang tidak ada sinyal teleponnya… Konflik yang terjadi dalam petikan novel di atas adalah…. A. Marya tidak dapat mengenal siapa wanita misterius yang meneleponnya dan suaminya di luar kota B. Permintaan wanita misterius melalui telepon dan Marya tidak mau itu terjadi C. Telepon selalu mati setelah wanita itu mengatakan kehendaknya dan wanita itu tidak dikenal D. Marya tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan wanita misterius itu E. Suami Marya saat itu berada di luar jangkauan telepon seluler

9. Perhatikanlah petikan drama berikut