Test Case Black Box Testing White Box Testing

testing merupakan tiap-tiap aktifitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan utnuk melakukan evaluasi atau mengukur suatu atribut dari software. Testing Software dilakukan untuk mendapatkan informasi reliable terhadap software dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain: 1 Apakah software telah siap digunakan ? 2 Apa saja resikonya ? 3 Apa saja kemampuannnya ? 4 Apa saja keterbatsannya ? 5 Apa saja masalahnya ? 6 Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan ?

2.3.9. Test Case

Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kegunaan dari test case ini adalah sebagai berikut: 1 Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi Black Box Testing 2 Untuk melakukan testing kesesuaian suatu kompone terhada desain White Box Testing

2.3.10. Black Box Testing

Black Box Testing dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang ditest, juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, inputoutput testing atau functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan fungsional pada suatu program. Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing adalah sebagai berikut: 1 Fungsi yang hilang atau tidak benar 2 Error dari antar muka 3 Error dari struktur data atau akses eksternal database 4 Error dari kinerja atau tingkah laku 5 Error dari inisialisasi dan terminasi

2.3.11. White Box Testing

White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian dilakukan compile ulang. Dengan menggunakan white box akan didapatkan kasus uji yang : 1 Menguji semua keputusan logika 2 Menguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya 3 Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas ANALISIS DAN P Pada bab ini akan Berdasarkan System Development empat tahapan, pada bab ini desain. Sedangkan untuk tahap implementasi akan dibahas pada ba Gambar.3.1 Bagan Tahapan Pembahasan

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem berdasarkan hasil surveistudi terjadi, sehingga dapat perusahaan. Dalam pengumpulan diperlukan adanya pengamatan perusahaan. Data dan informasi Analisis Sistem Kebutuhan 24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ini akan dijelaskan tentang analisis dan perancangan Development Life Cycle SDLC yang digunakan, da bab ini akan dibahas tentang tahap perencanaan, analisis, gkan untuk tahap implementasi akan dibahas pada bab keempat. Bagan Tahapan Pembahasan Berdasarkan SDLC sistem merupakan proses pengidentifikasian suatu surveistudi lapangan untuk mengevaluasi permasalahan dapat diajukan suatu usulan perbaikan sesuai kebutuhan Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan Tugas adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait Spesifikasi Kebutuhan Sistem Perancangan Sistem Pengembangan Sistem Pengujian Sistem perancangan sistem. digunakan, terdapat p perencanaan, analisis, dan b keempat. SDLC pengidentifikasian suatu sistem permasalahan yang sesuai kebutuhan penyusunan Tugas Akhir, dibutuhkan oleh sumber terkait untuk Pengujian Sistem memberikan masukan dalam pengembangan aplikasi yang dibuat. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: a. Wawancara Wawancara dilakukan pada pihak UMKM Burhan Foam yang terkait dengan proses bisnis dan sistem yang mendukung proses bisnis, serta informasi lain yang dibutuhkan sehingga sistem yang dirancang nantinya mampu menjawab permasalahan yang ada. b. ObservasiPengamatan Observasi atau pengamatan dilakukan mendapatkan informasi tambahan yang tidak didapatkan dari pengumpulan data dengan cara wawancara.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Sebelum melakukan perancangan aplikasi, terlebih dahulu dilakukan observasi permasalahan yang terjadi pada obyek penelitian dan dilanjutkan dengan mengidentifikasi permasalahan tersebut, sehingga dapat dihasilkan solusi yang tepat dari sistem yang dirancang. UMKM Burhan Foam merupakan UMKM yang bergerak dibidang pembuatan kasur lipat, bantal, dan guling. UMKM dibantu oleh tujuh orang tenaga kerja langsung dan empat mesin jahit, dalam sebulan UMKM ini dapat memproduksi sekitar 300 kasur, bantal, dan guling. Terdapat dua jenis kasur yaitu kasur kapuk dan kasur dacron. Dengan berbagai ukuran mulai dari 80cm x 180cm sampai 140cm x180cm. begitu pula untuk bantal dan guling terdapat dua jenis yaitu kapuk dan dacron. Produk tersebut dikerjakan oleh 7 orang tenaga kerja langsung. Yang dibagi pada bagian pemotongan kain dan pembahanan sebanyak 3 dan 4 orang pada penjahitan dan pengobrasan. Mesin yang digunakan dalam