Y
ij
= nilai pengamatan dari perlakuan faktor lama perendaman pada taraf ke-i dan pada ulangan ke-j
µ = nilai tengah umum
T
i
= pengaruh perlakuan ke-i ϵ
ij
= pengaruh galat percobaan dari perlakuan lama perendaman pada taraf ke-i dan ulangan ke-j
Apabila hasil analisis sidik ragam berpengaruh nyata pada taraf 5, maka dilakukan uji Duncan Multiple Range Test DMRT. Uji DMRT dilakukan untuk
melihat pengaruh antar perlakuan.
Prosedur Penelitian 1. Persiapan bahan baku
Persiapan bahan baku dilakukan dengan mengambil bahan baku cangkang kelapa dari pasar dan dijemur secara konvensional . Dilakukan pengambilan sabut
dari cangkang dengan cara manual.
2.
Pengolahan bahan baku
Sabut kelapa yang sudah dipisahkan dari kulit luar dipotong-potong menjadi partikel dengan ukuran 5 cm. Pemotongan sabut kelapa dilakukan secara
manual dengan menggunakan gunting.
3. Pengovenan
Pengovenan dilakukan selama 24 jam pada suhu 105°C. Diharapakan kadar air pada partikel sabut kelapa mencapai 5.
4. Penyaringan
Penyaringan partikel sabut kelapa bertujuan untuk memisahkan sabut kelapa yang tidak memenuhi standar ukuran yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
5. Pencampuran blending
Pencampuran perekat dengan partikel sabut kelapa dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Perekat yang sudah dimasukkan ke dalam sprayer
disemprotkan keseluruh bagian partikel sabut kelapa yang dihamparkan di lantai yang sudah dialasi dengan plastik. Agar perekat merata keseluruh bagian partikel
sabut kelapa, partikel dibolak-balik dengan tangan pada saat perekat disemprotkan ke partikel
.
Perekat yang digunakan adalah isosianat, dengan kadar perekat masing-masing 5, 7, dan 9.
6. Pembentukan lembaran
Pembentukan lembaran partikel adalah tahap yang menentukan keberhasilan dalam produksi papan partikel, karena penyebaran partikel yang
kurang merata akan menyebabkan perbedaan kerapatan pada panil tersebut. Pembentukan lembaran dilakukan dengan menghamparkan partikel yang sudah
dicampur dengan perekat pada alat pencetak lembaran ukuran 25 x 25 x 1 cm.
7. Pengempaan panas hot pressing
Setelah lembaran papan terbentuk maka langkah selanjutnya adalah pengempaan dengan menggunakan mesin kempa panas pada suhu 150°C dengan
tekanan sebesar 25 kgcm
2
selama 7 menit.
8. Pengkondisian conditioning
Pengkondisian dilakukan selama 14 hari pada suhu kamar. Pengkondisian bertujuan agar air papan partikel mencapai kesetimbangan. Pengkondisian
dilakukan untuk menyeragamkan kadar air dan menghilangkan tegangan sisa yang terbentuk selama pengempaan panas.
Universitas Sumatera Utara
9. Pemotongan contoh uji
Papan partikel yang telah mengalami conditioning kemudian dipotong sesuai dengan tujuan pengujian yang dilakukan.
1. contoh uji kerapatan dan kadar air, berukuran 10 cm x 10 cm. 2. contoh uji daya serap air dan pengembangan tebal, berukuran 5 x 5 cm.
3. contoh uji MOE dan MOR, berukuran 5 cm x 20 cm.
10. Pengukuran kadar zat ekstraktif