24
3. Maksud dan Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja menurut ILO dan WHO 1995, adalah untuk:
a. Promotion and Maintenance of highest degree of physical, mental
and social well being; b.
Prevention of disease; c.
Protection from risks.
21
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja K3 dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan
para pekerjaburuh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan,
pengobatan, dan rehabilitasi. Tujuan penting dari upaya keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk melindungi keselamatan pekerjaburuh
guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya
di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi. Dengan demikian, eksistensi peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja adalah: a.
Melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja; b.
Meningkatkan derajat kesehatan para pekerjaburuh; c.
Agar pekerjaburuh dan orang-orang disekitarnya terjamin keselamatannya;
21
Rachmat Trijono, Op.Cit, Hal.53
25
d. Menjaga agar sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara
aman dan berdaya guna.
22
Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain apabila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan, dan penyakit akibat kerja dapat dicegah
dan ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha keselamatan dan kesehatan kerja tidak lain adalah usaha pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan di tempat kerja. Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditunjukan untuk mengenal dan menemukan sebab-
sebabnya bukan gejala-gejala untuk kemudian sedapat mungkin menghilangkan atau meminimalisirnya.
23
4. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan area di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air, maupun di udara dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan dan
dilaksanakan di setiap tempat kerja, unsur-unsur tempat kerja ada tiga yaitu:
a. Adanya suatu usaha, baik bersifat ekonomis maupun sosial;
b. Adanya sumber bahaya;
c. Adanya tenga kerja yang bekerja di dalamnya, baik terus-menerus
maupun sewaktu-waktu.
22
Abdul Khakim, Op.Cit, Hlm.111
23
Hadi Setia Tunggal, Op.Cit, Hlm. 290
26
Penanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja ialah pengusaha atau pimpinan atau pengurus tempat kerja. Pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dilakukan secara bersama oleh pimpinan atau pengurus perusahaan dan seluruh
pekerjaburuh. Pengawasan atas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan oleh pejabatpetugas yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
Kerja, yaitu: a.
Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja PPK3, sebagai pegawai teknis berkeahlian khusus dari Depnaker;
b. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai ahli teknis
berkeahlian khusus dari luar Depnaker.
24
5. Kesehatan Kerja.