Pengoperasian Incinerator Keselamatan dan Kesehatan Kerja

15 mampu menerima beban dinamis maupun beban statis. Sambungan dasar meliputi sambungan tumpul, sambungan T, sambungan tumpang dan sambungan sudut. Dari sambungan tumpang dikembangkan teknik sambungan silang, sambungan dengan penguat dan sambungan sisi. sambungan tumpul sambungan T sambungan tumpang sambungan sudut sambungan sisi Gambar 2.2 Klasifikasi sambungan las

2.5 Pengoperasian Incinerator

a. Panaskan ruang bakar utama dengan membakar potongan kayu atau tempurung kelapa di ruang pembakaran awal. b. Tutup rapat semua pintu incinerator dan tunggu selama 10 menit hingga suhu ruangan tersebut panas. c. Masukkan limbah padat dan dibungkus dengan kantong plastik kedalam ruang pembakaran. d. Tambahkan nyala api pada ruang pembakaran awal hingga api membakar sampah dari bawah. 16 e. Tutup pintu incinerator dan diatur lubang ventilasi udara pada pintu incinerator supaya api tidak mengalami kekurangan oksigen. f. Selesai operasi pembakaran, abu hasil pembakaran dikumpulkan dengan kantong untuk dibawa ke TPA Tempat Pembuangan Akhir.

2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan dan masalah - masalah yang muncul bisa diminumalkan. Kesehatan dan keselamatan kerja dalam proses pembuatan mesin incinerator ini diharapkan mengacu pada Undang - Undang RI. Kesehatan dan keselamatan kerja menurut Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 adalah sebagai berikut ; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja BAB III Syarat-Syarat Keselamatan Kerja Pasal 3. 1. Dengan peraturan perundangan ditatapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk : a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; e. Memberi pertolongan pada kecelakaan; f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; 17 g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angina, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan; i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai; j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik; k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup; l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban; m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya; n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang; o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan; p. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; q. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengaman pada pekerjaan yang bahaya kecelakaan menjadi bertambah tinggi. 2. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat 1 sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari. 18

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN

3.1 Alat Dan Bahan Pembuatan Incinerator

a. Alat yang digunakan untuk pembuatan mesin incinerator limbah padat medis ini adalah : 1 Mesin Gerinda 2 Las listrik 3 Bor listrik 4 Mistar rol 5 Palu 6 Kompresor b. Bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin incinerator limbah padat medis ini adalah : 1 Besi siku 40 mm x 40 mm x 4 mm 2 Plat baja 2,8 mm 3 Pipa ΓΈ 160 mm 4 Batu bata merah 5 Tanah dan pasir 6 Glass wool 7 Cat 8 Thermocouple 9 Thermocontrol