Latar Belakang Keamanan Pesan Suara Dengan Metode Least Significant Bit Dan Advanced Encryption Standard

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia yang sering dilakukan. Bentuk komunikasi yang terjadi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara tidak langsung merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan media sebagai perantara proses terjadinya komunikas. Pesan suara merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung. Hal ini ditinjau bagaimana pengirim pesan melakukan proses komunikasi tersebut. Bila dilakukan secara langsung, maka keamanan pesan tersebut dapat terjamin, kecuali ada yang mendengarkan secara diam-diam pembicaraan tersebut. Apabila pesan suara disampaikan melalui sebuah media, maka terdapat kemungkinan bahwa media pembawa pesan suara tersebut telah disadap. Hal ini diartikan bahwa kemungkinan pihak lain yang ingin juga mengetahui isi pesan tersebut. Masyarakat melakukan komunikasi untuk menyampaikan pesan, dan terkadang pesan tersebut merupakan pesan yang bersifat rahasia atau pribadi sehingga pengirim pesan hanya ingin penerima pesan yang mengetahui isi pesan tersebut. Sejak zaman dahulu, telah dilakukan pencarian metode atau cara agar pesan yang dikirimkan hanya dapat diketahui oleh penerima pesan. Metode tersebut pada masa sekarang dikenal dengan istialah kriptografi. Kriptografi merupakan salah satu ilmu pengkodean pesan yang digunakan untuk meningkatkan keamanan dalam pengiriman pesan atau komunikasi data, Munir, 2004. Kriptografi dapat diterapkan pada banyak hal, mulai dari pengiriman pesan, autentifikasi, pengenalan, dan sebagainya. Salah satu metode kriptografi yang ada saat ini adalah Advanced Encryption Standard AES. AES merupakan salah satu algoritma yang dikembangkan oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data. AES juga dikenal sebagai algoritma Rijndael, dimana nama tersebut diambil dari nama penemu AES. AES sendiri merupakan sebuah chiper blok simetrik yang tersusun atas blok dengan ukuran 128 bit. Panjang kunci dari AES sendiri juga beragam, mulai dari 128 bit AES-128, 192 bit AES-192 atau 256 bit AES-256. AES-128 menggunakan 10 kali perulangan, AES-192 menggunakan 12 kali perulangan, sedangkan AES-256 menggunakan 14 kali perulangan. Dengan memanfaatkan AES, proses kriptografi akan menghasilkan sebuah pesan yang telah terenkripsi melalui empat tahap, yaitu SubByte, ShiftRow, MixColumns, dan AddRoundKey. Tiga tahapan awal merupakan fase “confusion” dan “diffusion”, sedangkan tahap terakhir merupakan tahap enkripsi data. Untuk meningkatkan keamanan, maka digunakan sebuah metode steganografi. Steganografi sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana menyembunyikan sebuah pesan rahasia data pada sebuah media cover. Media yang akan digunakan untuk menyimpan pesan suara yang telah dienkripsi adalah media Audio. Least Significant Bit LSB merupakan satu dari beberapa teknik dalam steganografi. LSB dilakukan dengan menggantikan bit-bit terakhir pada media dengan bit-bit dari pesan rahasia.

1.2. Rumusan Masalah