Pengertian Jalan Pengertian Jalan Kota Pengertian Arus Lalu lintas Guna Lahan dan Interaksinya dengan Transportasi

fisik dilapangan dijumpai dalam bentuk permasalahan kemacetan lalu lintas. Jadi kemacetan adalah turunnya tingkat kelancaran arus lalu lintas pada jalan yang ada dan sangat mempengaruhi para pelaku perjalanan, baik yang menggunakan angkutan umum maupun angkutan pribadi, hal ini berdampak pada ketidaknyamanan serta menambah waktu perjalanan dan biaya operasional bagi pelaku perjalan. Kemacetan mulai terjadi jika arus lalu lintas mendekati besaran kapasitas jalan. Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total terjadi apabila kendaraan harus berhenti atau bergerak sangat lambat Tamin,2000:99. Lalu lintas tergantung kepada kapasitas jalan, banyaknya lalu lintas yang ingin bergerak tetapi kalau kapasitas jalan tidak bisa menampung maka lalu lintas yang ada akan terhambat dan akan mengalir sesuai dengan kapasitas jaringan jalan maksimum Sinulingga,1999:70. Jadi faktor yang mempengaruhi kemacetan adalah besarnya volume arus lalu lintas dan besarnya kapasitas jalan yang dilalui.

2.3. Pengertian Jalan

Definisi jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Bagian-bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan : a. Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. b. Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan. c. Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada di bawah pengawasan penyelenggara jalan.

2.4. Pengertian Jalan Kota

Segmen jalan kota adalah jalan yang mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Jalan di atau pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000 selalu digolongkan dalam kelompok ini, jalan di daerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 juga dikelompokkan dalam golongan ini jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus MKJI,1997:5-3.

2.5. Pengertian Arus Lalu lintas

Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik pada jalan persatuan waktu. Dinyatakan dalam kendjam Qkend, smpjam Qsmp atau LHRT Lalu lintas Harian Rata rata Tahunan MKJI, 1997:1-7.

2.6. Guna Lahan dan Interaksinya dengan Transportasi

Guna lahan untuk fasilitas transportasi cenderung mendekati jalur pergerakan barang dan orang, sehingga dekat dengan jaringan transportasi serta dapat dijangkau dari kawasan permukiman dan tempat kerja. Fasilitas pendidikan cenderung berlokasi pada lokasi yang mudah dijangkau Chapin,1979:80. Secara umum jenis guna lahan suatu kota ada 4 jenis, yaitu: permukiman, jaringan transportasi, kegiatan industrikomersial, dan fasilitas layanan umum Chapin, 1979:120. Interaksi guna lahan dan transportasi merupakan interaksi yang sangat dinamis dan kompleks, interaksi ini melibatkan berbagai aspek kegiatan serta berbagai kepentingan. Perubahan guna lahan akan selalu mempengaruhi perkembangan transportasi dan sebaliknya. Didalam kaitan ini Black menyatakan bahwa pola perubahan dan besaran pergerakan serta moda pergerakan merupakan fungsi dari adanya pola perubahan lahan di atasnya, sedangkan setiap perubahan guna lahan dipastikan akan membutuhkan peningkatan yang diberikan oleh sistem transportasi dari kawasan yang bersangkutan Black, 1981:99. Untuk menjelaskan interaksi yang terjadi, Mejer menunjukkan kerangka sistem interaksi guna lahan dan transportasi. Perkembangan guna lahan akan membangkitkan arus pergerakan, selain itu perubahan tersebut akan mempengaruhi pula pola persebaran dan pola permintaan pergerakan. Sebagai AKSESIBILITAS SISTEM AKTIFITAS SISTEM TRANSPORTASI Keputusan berlokasi oleh lembaga individu Keputusan pemilihan lintas pergerakan Pola guna lahan Kebutuhan sarana dan prasarana transportasi Perkembangan lahan Penambahan prasarana dan saranan transportasi konsekuensi dari perubahan tersebut adalah adanya kebutuhan sistem jaringan dan prasarana transportasi. Sebaliknya konsekuensi dari adanya peningkatan penyediaan sistem jaringan serta sarana transportasi akan membangkitkan arus pergerakan baru, Meyer dan Meler, 1984:63 seperti terlihat pada Gambar 2.1. Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan mudah atau susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi Black dalam Tamin, 2000:32. Pola penyebaran tata guna lahan dapat diprediksikan sebagai berikut: a. Intensitas tingkat penggunaan lahan: semakin berkurangrendah, dengan semakin jauh jaraknya dari pusat kota. Sumber: Meyer dan Meler, 1984 Gambar 3.1 Interaksi tata guna lahan dengan transportasi b. Kepadatan banyak kegiatanjenis kegiatan: semakin berkurangsedikit atau homogen, semakin jauh jarak kegiatan tersebut dari pusat kota. Kajian-kajian dalam perencanaan transportasi : 1. Bangkitan Perjalanan Trip Generation. Bangkitan perjalanan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah perjalananpergerakanlalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu Zona kawasan persatuan waktu. Dari pengertian tersebut, maka bangkitan perjalanan merupakan tahap pemodelan transportasi yang bertugas untuk memperkirakan dan meramalkan jumlah banyaknya perjalanan yang berasal meninggalkan dari suatu zonakawasanpetak lahan dan jumlah perjalanan yang datangtertarik ke suatu zona pada masa yang akan datang persatuan waktu. Dalam prosesnya dianalisis secara terpisah menjadi 2 bagian yaitu: 1. Produksi PerjalananPerjalanan yang di hasilkan Trip Production. 2. Penarik perjalanan Perjalanan yang tertarik Trip Atraction. 2. Sebaran Perjalanan Trip Distribution. Sebaran perjalanan merupakan jumlah banyaknya perjalananyang bermula dari suatu zona asal yang menyebar kebanyak zona tujuan atau sebaliknya jumlah perjalanan yang datang engumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah zona asal Fidel Miro, 2002:150.

2.7. Jaringan Jalan