194
A: Nah itu mbak, no comment yah. Saya takut ga objektif. Kita lihat nanti aja ya. saya ga bisa gegabah menjelaskan ini.
Q: Nah langkah apa sih yang sudah atau akan mbak lakukan untuk meminimalisir dampak dari pembangunan hotel dan mall di Jogja yang
tidak pro lingkungan?
A: Belum ada sih mbak, selama ini belum kepikiran apa-apa. Saya juga tidak menyangka dampak dari pembangunan sebegitu luasnya. Mungkin
kedepannya mau ngajak teman-teman untuk
go green
ya.
Q: Wow oke baik terima kasih banyak mbak untuk waktunya. Setelah acara ini saya wawancara lagi yah mbak dengan pertanyaan yang kurang
lebih sama.
A: Oke baik mbak sama-sama yah.
3. Informan 3 - Kamis, 30 April 2015 pkl. 18.42 WIB
Q: Halo mbak, sebelumnya mengetahui tentang Jogja Ora Didol? A: Apa mbak? Jogja Ora Didol? informan tampak bingung
Q: Kalau dalam bahasa Indonesia artinya Jogja tidak dijual mbak. A: Oh iya, saya pernah dengar tapi saya tidak begitu mengikuti mbak.
Q: Berarti mbak kurang begitu tau yah isu itu membicarakan mengenai apa. Kalau terkait dengan masifnya rencana pembangunan beberapa hotel
dan mall di Yogyakarta pada beberapa tahun ini bagaimana mbak?
A: Oiya kalau tidak salah hal itu menjadi isu yang hangat ya mbak di Jogja ini. Karena kalau saya melewati beberapa daerah di Jogja terutama di Jakal
km 5 dan 10 ini saya sering lihat ada banner atau pamflet penolakan pembangunan apartemen atau hotel oleh warga mbak.
Q: Nah kalau menurut sepengetahuan mbak, dampak apa sih yang mungkin terjadi terkait dengan masifnya pembangunan hotel atau mall
yang tidak pro lingkungan mbak?
A: Sebenarnya sih mungkin di satu sisi pemerintah punya niat positif ya untuk memberikan izin kepada
developer
untuk mendirikan bangunan tertentu di Jogja, tetapi seharusnya
developer
ini lebih memperhatikan
195
lingkungan yah mbak. Seperti di kawasan Seturan yang sudah padat, mau dibangun apartemen atau kondotel, itu pun tidak hanya satu tapi beberapa
bangunan. Kawasan yang tadinya sudah padat menjadi semakin padat mbak.
Q: Nah dengan melihat kondisi yang demikian, pendapat mbak terkait dengan masifnya rencana pembangunan hotel, mall, atau apartemen di
Jogja seperti apa mbak?
A: Bagi saya, yang penting pembangunan itu memperhatikan lokasi dan lingkungan mbak. Maksudnya, kalau memang lahannya cukup, jadi tidak
memaksakan gitu mbak. Selain itu, akses juga harus dipertimbangkan, jangan malah pembangunan itu membuat jalannya semakin padat. Jadinya
yang menerima dampaknya kan warga sekitar. Kalau pengunjungnya mah enggak bakal nerima dampak apa-apa mbak, ya intinya harus
memperhatikan lingkungan.
Q: Jadi pada prinsipnya mbak tidak keberatan ya, asalkan memperhatikan akses dan lingkungan ya. Nah kalau terkait dengan rencana pembangunan
apartemen Gadingan di kawasan tempat tinggal mbak saat ini, bagaimana pendapat mbak?
A: Sebenarnya kalau saya lihat, kawasan sekitar sini masih banyak lahan kosong yah mbak, dan memang apartemen disini belum ada. Jadi,
sebenarnya kalau saya pribadi tidak masalah. Itu kalau dari segi akses ya. Tapi mungkin menurut warga lainnya, itu bisa merusak lingkungan sekitar
yah mbak.
Q: Langkah apa yang akan atau sudah mbak lakukan untuk meminimalisir dampak dari masifnya pembangunan hotel, mall, atau apartemen yang
masif di Jogja?
A: Jujur aja belum kepikiran sih mbak. Karena saya masih berupaya mendalami isu ini. Hehehe
Q: Oke baik kalau begitu, terima kasih banyak atas waktunya yah mbak. Setelah diskusi dan pemutaran film ini saya akan mewawancarai mbak lagi