Definisi Pembelian Impulsif Pembelian Impulsif

2.3 Pembelian Impulsif

2.3.1 Definisi Pembelian Impulsif

Menurut Rahmat Susanta 2007, sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned . Mereka biasanya suka bertindak “ last minute ”.Jika berbelanja, mereka sering menjadi impulse buyer . Tiap-tiap individu dapat memilih berbagai macam keputusan pembeliannya. Impulsive buying adalah salah satu perilaku pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan habitual decision making . Pembelian impulsif dapat dijelaskan sebagai dorongan untuk membeli sesuatu yang tiba-tiba, tanpa ada niat atau rencana, bertindak atas dorongan tanpa mempertimbangkan tujuan jangka panjang atau cita-cita. Sebelum melakukan pembelian suatu produk seharusnya konsumen selalu merencanakan terlebih dahulu tentang barang apa yang akan dibelinya, jumlah, harga tempat pembelian, dan lain sebagainya. Namun ada kalanya proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen timbul begitu saja saat ia melakukan pembelian pada barang atau jasa yang bersangkutan. Konsumen dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran rasional dalam jangka panjang maupun pertimbangan emosional dalam jangka pendek, di mana mendorong keputusan pembelian mereka Dholakia, 2000; Youn and Faber dalam Coley and Burgess, 2003. Konsumen yang memanfaatkan kognisi, akan lebih cenderung untuk membuat keputusan pembelian yang rasional dan melakukan pembelian dengan sedikit dorongan. Sedangkan konsumen yang lebih emosional akan lebih cenderung melakukan pembelian impulsif. Model atau tipe pembelian tersebut dinamakan tipe pembelian yang tanpa direncanakan atau impulsive buying . Pembelian impulsif didefinisikan sebagai tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari suatu pertimbangan, atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko Mowen dan Minor, 2000. Ketika konsumen tidak terlibat akan suatu produk, mereka cenderung melakukan pengambilan keputusan pembelian di dalam toko, dimana tidak terdapat motivasi yang cukup untuk melakukan rencana pembelian Assael, 2004. Hal ini juga dikemukakan oleh Cobb dan Hayer 1986, mengklasifikasikan suatu pembelian impulsif terjadi apabila tidak terdapat tujuan pembelian merek tertentu atau kategori produk tertentu pada saat masuk kedalam toko. Solomon Rabolt 2009 menyatakan bahwa impulse buying adalah suatu kondisi yang terjadi ketika individu mengalami perasaan terdesak secara tiba-tiba yang tidak dapat dilawan. Kecenderungan untuk membeli secara spontan ini umumnya dapat menghasilkan pembelian ketika konsumen percaya bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar Rook Fisher 1995 dalam Solomon2009. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa pembelian impulsif merupakan suatu proses pembelian yang terjadi ketika seseorang melihat suatu barang dan tiba-tiba ingin membeli barang tersebut, dan kemudian memutuskan untuk melakukan pembelian saat itu juga.

2.3.2 Pengukuran

Dokumen yang terkait

Pengaruh personality trait, konformitas dan faktor demografi terhadap impulsive buying pengunjung mall di Kota Bogor

25 147 89

LANDASAN TEORI PENGARUH DESAIN KEMASAN (PACKAGING) PADA IMPULSIVE BUYING.

0 25 18

PENGARUH MATERIALISM HAPPINESS, MATERIALISM CENTRALITY DAN MATERIALISM SUCCESS TERHADAP IMPULSIVE BUYING DAN EFEKNYA PADA COMPULSIVE BUYING BEHAVIOR (Studi empiris pada mahasiswa yang berbelanja pakaian di department store di Yogyakarta).

0 3 15

PENGARUH MATERIALISM HAPPINESS, MATERIALISM CENTRALITY DAN MATERIALISM SUCCESS TERHADAP IMPULSIVE BUYING DAN PENGARUH MATERIALISM HAPPINESS, MATERIALISM CENTRALITY DAN MATERIALISM SUCCESS TERHADAP IMPULSIVE BUYING DAN EFEKNYA PADA COMPULSIVE BUYING BEHAV

0 3 19

PENDAHULUAN PENGARUH MATERIALISM HAPPINESS, MATERIALISM CENTRALITY DAN MATERIALISM SUCCESS TERHADAP IMPULSIVE BUYING DAN EFEKNYA PADA COMPULSIVE BUYING BEHAVIOR (Studi empiris pada mahasiswa yang berbelanja pakaian di department store di Yogyakarta).

0 3 12

PENUTUP PENGARUH MATERIALISM HAPPINESS, MATERIALISM CENTRALITY DAN MATERIALISM SUCCESS TERHADAP IMPULSIVE BUYING DAN EFEKNYA PADA COMPULSIVE BUYING BEHAVIOR (Studi empiris pada mahasiswa yang berbelanja pakaian di department store di Yogyakarta).

0 2 55

Pengaruh Unplanned Purchases pada Compulsive Buying Behavior.

0 0 21

IMPULSIVE BUYING DAN KECENDERUNGAN COMPULSIVE BUYING

0 3 20

DAN IN STORE STIMULI TERHADAP IMPULSIVE BUYING (Studi pada pelanggan yang berbelanja di Mode Centre Banjarnegara)

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Impulsive Buying - ANALISIS PENGARUH MATERIALISM HAPPINESS, MATERIALISM CENTRALITY, MATERIALISM SUCCESS, DAN IN STORE STIMULI TERHADAP IMPULSIVE BUYING (Studi pada pelanggan yang berbelanja di Mode Centre

0 0 19