ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA PADA MATERI JAMUR KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 TARUTUNG T.P. 2015/2016.

(1)

Oleh:

Novita Ercahaya Simanjuntak 4123141068

Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Novita Ercahaya Simanjuntak dilahirkan di Tarutung pada tanggal 19 Januari 1994. Ayah bernama Haposan Simanjuntak, SH dan Ibu bernama Manginar Manurung. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 173105 Tarutung dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Tarutung dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Tarutung dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan melalui jalur SNMPTN. Selama proses perkuliahan, penulis telah mengikuti beberapa organisasi seperti IKBKB, UKMKP, dan Komunitas DITC. Selain itu penulis juga pernah mengikuti perlombaan karya tulis nasional dan terpilih dalam 10 besar.


(4)

iii

ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA PADA MATERI JAMUR KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 TARUTUNG T.P.

2015/2016

Novita Ercahaya Simanjuntak (NIM 4123141068) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap siswa tentang materi Jamur di kelas X SMA Negeri 1 Tarutung Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung yang terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X1 dan kelas X3 yang masing-masing berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data digunakan berupa instrumen tes yang terdiri dari tes kognitif sebanyak 40 soal yang telah divalidkan oleh validator kemudian diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran tes. Untuk mengetahui sikap siswa digunakan angket sikap sebanyak 40 soal pada materi Jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan pengetahuan siswa paling tinggi terdapat pada indikator 7 tentang mengidentifikasi peran jamur dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 86,12% dan penguasaan pengetahuan siswa paling rendah terdapat pada indikator 2 tentang mendeskripsikan perbedaan masing-masing jamur sebanyak 34,28%. Hasil angket sikap menunjukkan bahwa penguasaan sikap paling tinggi terdapat pada indikator 1 tentang menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan sebanyak 91,42% dan penguasaan sikap paling rendah terdapat pada indikator Indikator 4 tentang menyampaikan ide, informasi, dan argumentasi sebanyak 64,57%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa besar nilai korelasi yang terbentuk antara pengetahuan dan sikap siswa pada materi Jamur adalah sebesar 0,789 (tinggi), dan kontribusinya adalah sebesar 62%. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Jamur


(5)

ANALYSIS OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF STUDENTS ABOUT FUNGUS CLASS X SMA NEGERI 1 TARUTUNG ON 2015/2016

ACADEMIC YEAR

Novita Ercahaya Simanjuntak (NIM 4123141068) ABSTRACT

This research was conducted to know the knowledge and attitudes of students about Fungus class X SMA Negeri 1 Tarutung on 2015/2016 academic year. Types of research used in this research is descriptive. The population of this research is all of student class X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung that is consists of eight classes. The sample of this research was taken into two class that is class X1 and class X3 that the both of it consist 35 person. The technique which is used to take the sample with “Cluster Random Sampling”. Data collection

instrument was cognitive test sheet consist 40 question that has been validated by validator and then are given to know the validity, reliability, and difficulty level test. To known the attitude of students is used the questionnaire of attitudes consist 40 question about Fungus. The result of the research show that the high mastery knowledge of students categorized at indicator 7 about concluding the role of fungus in daily life was 86.12% and the low mastery knowledge of students categorized at indicator 2 about describing the differences of each fungus was 34.28%. The result from questionnaire show that the high mastery attitude of students categorized at indicator 1 about express gratitude to God was 91.42% and the low mastery attitude of students categorized at indicator 4 about convey the idea, inform, and argument was 64.57%. The result of research also show that the correlation between knowledge and attitudes of students about Fungus was 0.789 (high), and the contribution was 62%.


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Analisis Pengetahuan dan Sikap Siswa pada Materi Jamur Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P. 2015/2016.” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNIMED yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Cicik Suriani, M.Si, Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt dan Ibu Dra.Uswatun Hasanah, M.Si sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Melva Silitonga, MS selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Herbin Togatorop sebagai Kepala Sekolah, Bapak Ridwan Simatupang, S.Pd sebagai wakil Kepala Sekolah dan Ibu Delima Samosir, S.Pd, sebagai guru mata pelajaran biologi SMA Negeri 1 Tarutung yang telah banyak membantu selama penelitian. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayah H. Simanjuntak, SH dan Ibu M. Manurung beserta kakak Natalya Simanjuntak, ST dan abang Harmanto Simanjuntak, S.Kom yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih buat seluruh teman-teman jurusan biologi stambuk 2012 khususnya kelas C, sahabat-sahabatku Sriayu, Citra, Lia Harmonika, Ruhmiati, satu kos 107 Yanti, Sri, Ance, Elpi, Adek


(7)

Memo, Adek Julius, Adek Abet Nego, Bang Roy, Bang Sarkim, Bang Hermanto, Bang Nixon, Kak Susi, teristimewa Parlin Siburian, komunitas DITC, serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Penulis,


(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Ranah kognitif 6

2.1.1 Pengetahuan 6

2.1.2 Pemahaman 6

2.1.3 Penerapan 6

2.1.4 Analisis 7

2.1.5 Evaluasi 7

2.1.6 Kreasi 7

2.1.2 Pengetahuan 7

2.1.3 Ranah Afektif 8

2.1.4 Sikap 9

2.1.5 Fungsi Sikap 10

2.1.6 Ukuran Sikap 11


(9)

2.2.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh 14

2.2.2 Struktur dan Fungsi Tubuh 15

2.2.3 Cara Hidup 15

2.2.4 Habitat 16

2.2.5 Reproduksi 17

2.2.6 Klasifikasi 18

2.2.7 Peranan Jamur 23

2.3 Kerangka Berpikir 25

2.4 Hipotesis Penelitian 26

2.4.1 Hipotesis Verbal 26

2.4.2 Hipotesis Statistik 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1 Populasi 27

3.2.2 Sampel 27

3.3 Variabel Penelitian 27

3.4 Jenis dan Variabel Penelitian 27

3.5 Instrumen Penelitian 28

3.5.1 Instrumen Pengetahuan Mengenai Jamur 28

3.5.2 Instrumen Sikap Mengenai Jamur 29

3.6 Uji Coba Instrumen 31

3.6.1 Uji Validitas 32

3.6.2 Uji Reliabilitas 32

3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran Tes 33

3.7 Prosedur Penelitian 34

3.8 Teknik Analisis Data 35

3.8.3 Mencari Korelasi Antar Variabel 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1 Penafsiran Skor Data Pengetahuan Siswa pada Materi Jamur 36 4.2 Penafsiran Skor Data Sikap Siswa pada Materi Jamur 38 4.3 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 41


(10)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45

5.1 Kesimpulan 45

5.2 Saran 45


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hifa tak bersekat & hifa bersekat 14

Gambar 2.2 Rhizopus sp 18

Gambar 2.3 Saccharomyces sp 19

Gambar 2.4 Neurospora sp 20

Gambar 2.5 Penicillium sp 20

Gambar 2.6 Trichoderma sp 21

Gambar 2.7 Struktur tubuh buah Basidiomycota 22

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Tingkat Pengetahuan Siswa 36 Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Pengetahuan Siswa 38

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Tingkat Sikap Siswa 39


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Jenis-jenis Jamur dan Peranannya dalam Kehidupan 24 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan tentang Jamur 28 Tabel 3.2 Penafsiran Tingkat Kecenderungan Skor Pengetahuan 29 Tabel 3.3 Penafsiran Tingkat Kecenderungan Skor Sikap 30

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Sikap Siswa 31

Tabel 3.5 Interpretasi nilai r 35

Tabel 4.1 Penafsiran Skor Variabel Pengetahuan Siswa pada Materi Jamur 36 Tabel 4.2 Persentase Tingkat Penguasaan Siswa dalam Setiap Indikator

Instrumen Pengetahuan Tentang Jamur 37

Tabel 4.3 Penafsiran Skor Variabel Sikap Siswa pada Materi Jamur 39 Tabel 4.4 Persentase Tingkat Penguasaan Siswa dalam Setiap Indikator


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tes Pengetahuan pada Materi Jamur 49

Lampiran 2 Kunci Jawaban Tes Pengetahuan pada Materi Jamur 58 Lampiran 3 Kunci Jawaban Alasan pada Tes Pengetahuan 59

Lampiran 4 Angket Sikap pada Materi Jamur 62

Lampiran 5 Tabulasi Hasil untuk Pengujian Validitas Soal 66

Lampiran 6 Perhitungan Validitas Tes 67

Lampiran 7 Tabulasi Hasil untuk Pengujian Reliabilitas Soal 69

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Tes 70

Lampiran 9 Tabulasi Hasil untuk Pengujian Kesukaran Tes 71

Lampiran 10 Perhitungan Kesukaran Tes 72

Lampiran 11 Skor Tes Pengetahuan Siswa 75

Lampiran 12 Skor Angket Sikap Siswa 76

Lampiran 13 Data Penelitian Pengetahuan dan Sikap Siswa 77 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 79 Lampiran 15 Skor Tes Pengetahuan Siswa dalam setiap Indikator 81 Lampiran 16 Skor Angket Sikap Siswa dalam setiap Indikator 82

Lampiran 17 Perhitungan Koefisien Korelasi 83


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat bergantung pada kualitas pendidikan karena dengan pendidikan manusia dapat mengarahkan perkembangan fisik, mental, emosional, sosial, dan etikanya menuju ke arah yang lebih baik dan menuju ke arah kematangan dan kedewasaan (Darmawilis, 2014).

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009).


(15)

Seperti halnya yang terjadi pada siswa SMA kelas X di Kota Medan yang memiliki kesulitan belajar dalam mempelajari materi Jamur. Hal itu terlihat dari hasil penelitian setelah analisis data yang menunjukkan: (1) Persentase kesulitan siswa dalam belajar aspek kognitif dari aspek pengetahuan (C1) adalah 60,99% merupakan kategori yang sangat tinggi, pemahaman (C2) adalah 40,45% merupakan kategori yang tinggi, aplikasi (C3) adalah 40.24% merupakan kategori yang tinggi, analisis (C4) adalah 53,18% merupakan kategori yang tinggi, sintesis atau evaluasi (C5) adalah 65,45 merupakan kategori yang sangat tinggi, dan penciptaan (C6) adalah 56,55% merupakan kategori yang tinggi (2) Persentase kesulitan belajar siswa dalam belajar aspek indikator dari indikator pertama adalah 64,89% merupakan kategori yang sangat tinggi, indikator kedua 56,63% merupakan kategori yang sangat tinggi, indikator ketiga adalah 55,54% merupakan kategori yang sangat tinggi, indikator keempat adalah 56,55% merupakan kategori yang sangat tinggi, indikator kelima adalah 54,87% merupakan kategori yang sangat tinggi, dan indikator keenam adalah 32,59% merupakan kategori yang tinggi (Hasruddin, 2014).

T idak hanya di dalam negeri, siswa SMA di Turki juga mengalami kesulitan belajar. Menurut pemeriksaan statistik terbaru dari University Entrance di Turki, ketika diperiksa jawaban rata-rata per subjek, persentase yang benar adalah 42,6 untuk fisika, 46,4 untuk kimia dan 38,1 untuk biologi, membuat biologi sebagai persentase subjek terendah. Memiliki persentase terendah menjawab pertanyaan dengan benar telah menjadi perhatian di antara banyak guru, mahasiswa dan peneliti di Turki, yang semuanya bertanya-tanya mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan biologi dengan benar pada Ujian Nasional. Ternyata faktor yang menyebabkan itu antara lain: (1) sifat dari ilmu biologi yang umumnya didasarkan pada menghafal, (2) Ilmu biologi mencakup banyak konsep-konsep abstrak, (3) menggunakan bahasa latin, (4) Kurangnya keterampilan guru dalam mengajar, dan (5) Guru yang belum memiliki penguasaan penuh pada materi yang diajarkan (Atilla, 2012).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada bulan Desember 2015, penulis mengetahui bahwa guru Biologi kelas X SMA Negeri 1 Tarutung


(16)

3

mengharapkan 80% siswanya memiliki pengetahuan yang tinggi dan sikap yang baik. Pada kenyataannya harapan tersebut belum tercapai jika dilihat dari evaluasi kognitif Biologi pada materi Jamur. Ditinjau dari satu kelas yang berjumlah 36 orang, hanya 16 orang siswa yang memenuhi standar minimal kompetensi. Sehingga dapat ditafsirkan hanya 45% siswa yang memenuhi standar minimal kompetensi yang ditunjukkan dengan nilai di atas standar minimal kompetensi yang ditetapkan guru Biologi untuk mata pelajaran Biologi yaitu 70. Pada aspek sikap pun, guru mengamati tidak semua siswa memiliki sikap yang diharapkan seperti menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan, memiliki rasa ingin tahu, tekun, berpikir kritis, dan jujur.

Selain itu, guru Biologi juga mengamati bahwa materi Jamur merupakan salah satu materi yang termasuk kategori sulit bagi siswa. Selain materinya yang menuntut penghafalan, menggunakan bahasa latin, juga mencakup konsep-konsep abstrak yang membuat siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang karena proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Guru dominan menggunakan metode ceramah kepada siswa sehingga proses pembelajaran hanya berjalan satu arah. Selain itu, siswa ada yang bermain-main dan tidak mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa tidak memahami materi Jamur yang diajarkan dan pada saat diadakan evaluasi, siswa tidak bisa menjawab dengan baik dan mendapat nilai yang rendah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengetahuan dan Sikap Siswa pada Materi Jamur di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan:

1. Aspek kognitif siswa SMA kelas X pada materi Jamur masih rendah, dapat dilihat dari nilai siswa SMA Negeri 1 Tarutung yang hanya 45% mencapai KKM yaitu 70.


(17)

2. Aspek sikap siswa SMA kelas X pada materi Jamur masih tergolong kurang baik berdasarkan pengamatan dari guru Biologi SMA Negeri 1 Tarutung. 3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang karena proses

pembelajaran masih didominasi oleh guru. Guru dominan menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran kepada siswa.

4. Materi Jamur yang menuntut penghafalan, menggunakan bahasa latin, juga mencakup konsep-konsep abstrak membuat siswa kelas X SMA Negeri 1 Tarutung mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

5. Siswa ada yang bermain-main dan tidak mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa tidak memahami materi Jamur yang diajarkan dan pada saat diadakan evaluasi, siswa tidak bisa menjawab dengan baik dan mendapat nilai yang rendah.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Aspek kognitif siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

2. Aspek sikap siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

3. Hubungan aspek kognitif dan sikap siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kemampuan kognitif siswa pada materi Jamur di kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016?

2. Bagaimanakah sikap siswa pada materi Jamur di kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016?


(18)

5

3. Apakah terdapat hubungan kemampuan kognitif dan sikap siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016 pada materi Jamur.

2. Untuk mengetahui sikap siswa kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016 pada materi Jamur.

3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan kognitif dan sikap siswa terhadap materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai acuan dan motivasi bagi guru dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa di SMA Negeri 1 Tarutung.

2. Sebagai bahan informasi tentang pengetahuan dan sikap siswa terhadap materi Jamur.

3. Menjadi bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penguasaan pengetahuan siswa paling tinggi terdapat pada indikator 7 tentang mengidentifikasi peran jamur dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 86,12% dan penguasaan pengetahuan siswa paling rendah terdapat pada indikator 2 tentang mendeskripsikan perbedaan masing-masing jamur sebanyak 34,28%.

2. Penguasaan sikap paling tinggi terdapat pada indikator 1 tentang menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan sebanyak 91,42% dan penguasaan sikap paling rendah terdapat pada indikator Indikator 4 tentang menyampaikan ide, informasi, dan argumentasi sebanyak 64,57%

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Negeri 1 Tarutung Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil ini ditunjukkan oleh harga koefisien korelasi sebesar 0,7891969 termasuk korelasi dengan kategori tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru sebaiknya lebih memperdalam pengetahuan siswa/siswi karena akan mempengaruhi sikap siswa dalam belajar seperti menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan, memiliki rasa ingin tahu (curiosity), menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok, menyampaikan ide, informasi, dan argumentasi, mengajukan pertanyaan, menghargai pendapat orang lain, partisipasi dalam kelompok belajar, dan menunjukkan sikap jujur.


(20)

46

2. Bagi guru sebaiknya lebih menekankan pengajaran di indikator yang sulit dikuasai oleh siswa/siswi dan memperbaiki metode pengajaran sehingga aktivitas belajar mengajar tidak terfokus di satu arah yaitu metode ceramah.

3. Bagi siswa/siswi khususnya di kelas X SMA Negeri 1 Tarutung agar lebih giat belajar karena materi jamur termasuk materi yang bergantung pada ingatan karena banyak penghafalan dan bahasa latin.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryulina, D. 2007. Biologi jilid 1 untuk SMU Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Atilla. 2012. Whats make Biology Learning difficult and effective: Student’s view. Educational Research and Review. 7(3): 1-11.

Bal, S., Samanci, N.K., & Bozkurt, O. 2007. University Student Knowledge and Attitude about Genetic Engineering. Eurasia Journal of Mathematics,

Science & Technology Education. 3(2): 119-126.

Darmawillis. 2014. Analysis of Learning Difficultness in Xth Grade Social Science Class in Understand The Fungi Topic Concept SMA N 11 Jambi.

Journal Research. 1-10.

Dawson, V. & Schibeci, R. 2003. Western Australian High School Students Attitudes towards Biotechnology Processes. Journal of Biological

Education. 38(1): 1-6.

Gandjar I, W Sjamsjurizal, & A Oetari. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hasruddin. 2014. Analysis of Student’s Learning Difficulties in Fungi Subject Matter Grade X Science of Senior High School Medan Academic Year 2013/2014. International Journal of Education and Research. 2(8): 269-276.

Islamiatun, 2012. Blak-Blakan Bahas Mapel Biologi SMA. Yogyakarta: Cabe Rawit. Kelas X. Jakarta: Balai Pustaka.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Priadi, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Sani, R. 2014. Pembelajaran SAINTEK untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sobur, A. 2013. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.


(22)

48

Sohan, D.E., Waliczeck, T.M., & Briers, G.E. 2003. Knowledge, Attitudes and Perception Regarding Biotechnology among College Students.

J.Nat.Resour.Life.Sci.Educ. 31(5): 5-11.

Subardi, N & Pramono. 2009. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Usaha Makmur.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Sulistyorini, A. 2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suharyat, Y. 2009. Hubungan antara Sikap, Minat dan Perilaku Manusia.

e-Journal Unisma. 1(1): 1-17.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas X.

Jakarta: Karya Mandiri Nusantara.

Tim Widya Gamma. 2005. Pemantapan Menghadapi UNAS. Bandung: Yrama Widya.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Ulya I. 2009. Penerapan metode discovery-Inquiry terhadap hasil belajar biologi

materi jamur di SMA Negeri 2 Kudus (Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES.

Wahyuni, V. 2010. Penerapan pendekatan JAS pada materi jamur terhadap

kualitas dan hasil belajar biologi di kelas X SMA N 3 Temanggung (Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES.


(1)

2. Aspek sikap siswa SMA kelas X pada materi Jamur masih tergolong kurang baik berdasarkan pengamatan dari guru Biologi SMA Negeri 1 Tarutung. 3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang karena proses

pembelajaran masih didominasi oleh guru. Guru dominan menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran kepada siswa.

4. Materi Jamur yang menuntut penghafalan, menggunakan bahasa latin, juga mencakup konsep-konsep abstrak membuat siswa kelas X SMA Negeri 1 Tarutung mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

5. Siswa ada yang bermain-main dan tidak mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa tidak memahami materi Jamur yang diajarkan dan pada saat diadakan evaluasi, siswa tidak bisa menjawab dengan baik dan mendapat nilai yang rendah.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Aspek kognitif siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

2. Aspek sikap siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

3. Hubungan aspek kognitif dan sikap siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kemampuan kognitif siswa pada materi Jamur di kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016?

2. Bagaimanakah sikap siswa pada materi Jamur di kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016?


(2)

3. Apakah terdapat hubungan kemampuan kognitif dan sikap siswa pada materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016 pada materi Jamur.

2. Untuk mengetahui sikap siswa kelas X semester I SMA N 1 Tarutung T.P 2015/2016 pada materi Jamur.

3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan kognitif dan sikap siswa terhadap materi Jamur di kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tarutung T.P 2015/2016.

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai acuan dan motivasi bagi guru dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa di SMA Negeri 1 Tarutung.

2. Sebagai bahan informasi tentang pengetahuan dan sikap siswa terhadap materi Jamur.

3. Menjadi bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penguasaan pengetahuan siswa paling tinggi terdapat pada indikator 7 tentang mengidentifikasi peran jamur dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 86,12% dan penguasaan pengetahuan siswa paling rendah terdapat pada indikator 2 tentang mendeskripsikan perbedaan masing-masing jamur sebanyak 34,28%.

2. Penguasaan sikap paling tinggi terdapat pada indikator 1 tentang menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan sebanyak 91,42% dan penguasaan sikap paling rendah terdapat pada indikator Indikator 4 tentang menyampaikan ide, informasi, dan argumentasi sebanyak 64,57%

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap siswa pada materi Jamur di kelas X SMA Negeri 1 Tarutung Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil ini ditunjukkan oleh harga koefisien korelasi sebesar 0,7891969 termasuk korelasi dengan kategori tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru sebaiknya lebih memperdalam pengetahuan siswa/siswi karena akan mempengaruhi sikap siswa dalam belajar seperti menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan, memiliki rasa ingin tahu (curiosity), menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok, menyampaikan ide, informasi, dan argumentasi, mengajukan pertanyaan, menghargai pendapat orang lain, partisipasi dalam kelompok belajar, dan menunjukkan sikap jujur.


(4)

2. Bagi guru sebaiknya lebih menekankan pengajaran di indikator yang sulit dikuasai oleh siswa/siswi dan memperbaiki metode pengajaran sehingga aktivitas belajar mengajar tidak terfokus di satu arah yaitu metode ceramah.

3. Bagi siswa/siswi khususnya di kelas X SMA Negeri 1 Tarutung agar lebih giat belajar karena materi jamur termasuk materi yang bergantung pada ingatan karena banyak penghafalan dan bahasa latin.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryulina, D. 2007. Biologi jilid 1 untuk SMU Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Atilla. 2012. Whats make Biology Learning difficult and effective: Student’s view. Educational Research and Review. 7(3): 1-11.

Bal, S., Samanci, N.K., & Bozkurt, O. 2007. University Student Knowledge and Attitude about Genetic Engineering. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 3(2): 119-126.

Darmawillis. 2014. Analysis of Learning Difficultness in Xth Grade Social Science Class in Understand The Fungi Topic Concept SMA N 11 Jambi. Journal Research. 1-10.

Dawson, V. & Schibeci, R. 2003. Western Australian High School Students Attitudes towards Biotechnology Processes. Journal of Biological Education. 38(1): 1-6.

Gandjar I, W Sjamsjurizal, & A Oetari. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hasruddin. 2014. Analysis of Student’s Learning Difficulties in Fungi Subject Matter Grade X Science of Senior High School Medan Academic Year 2013/2014. International Journal of Education and Research. 2(8): 269-276.

Islamiatun, 2012. Blak-Blakan Bahas Mapel Biologi SMA. Yogyakarta: Cabe Rawit. Kelas X. Jakarta: Balai Pustaka.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Priadi, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Sani, R. 2014. Pembelajaran SAINTEK untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sobur, A. 2013. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.


(6)

Sohan, D.E., Waliczeck, T.M., & Briers, G.E. 2003. Knowledge, Attitudes and Perception Regarding Biotechnology among College Students. J.Nat.Resour.Life.Sci.Educ. 31(5): 5-11.

Subardi, N & Pramono. 2009. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Usaha Makmur.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Sulistyorini, A. 2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suharyat, Y. 2009. Hubungan antara Sikap, Minat dan Perilaku Manusia. e-Journal Unisma. 1(1): 1-17.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta: Karya Mandiri Nusantara.

Tim Widya Gamma. 2005. Pemantapan Menghadapi UNAS. Bandung: Yrama Widya.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Ulya I. 2009. Penerapan metode discovery-Inquiry terhadap hasil belajar biologi materi jamur di SMA Negeri 2 Kudus (Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES. Wahyuni, V. 2010. Penerapan pendekatan JAS pada materi jamur terhadap kualitas dan hasil belajar biologi di kelas X SMA N 3 Temanggung (Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES.